Anda di halaman 1dari 7

PENGAMPUAN

ALASAN-ALASANNYA

 Boros
 Lemah Pikiran
 Kekurangan daya pikir: sakit ingatan, dungu dan dungu
disertai dengan mengamuk
Yang menetapkan

Pengadilan Negeri yang dalam daerah hukumnya berdiam


orang yang akan diletakkan di bawah pengampuan
Yang mengajukan
permohonan:
Bagi yang boros :
1. keluarga sedarah dalam garis lurus
2. sanak keluarga dalam garis menyimpang sampai
derajat ke-empat
3. suami/isteri
 Bagi yang lemah pikiran
Orangnya sendiri yang merasa tidak cakap untuk
mengurus kepentingannya sendiri
 Bagi yang kekurangan daya pikir :
1. Setiap keluarga sedarah, dan suami/isteri
2. Jaksa (jika tidak mempunyai suami/isteri
ataupun tidak mempunyai keluarga sedarah di
wilayah Indonesia)
Prosedurnya
(bagi yang kekurangan daya pikir)
 Permohonan harus jelas dan diperlukan fakta-fakta
 Harus disertai alat bukti (kalau perlu harus ada
saksi)
 Bila faktanya cukup, PN wajib mendengar keterangan
keluarga sedarah & keluarga semenda
 PN mendengar orang yang hendak dimintakan
pengampuan
 PN mengangkat seorang pengurus sementara (untuk
mengurus pribadi dan harta curandus)
 Putusan PN harus diucapkan dalam sidang terbuka

 Catatan:
Dalam hal lemah pikiran  tidak perlu fakta/bukti &
PN segera memutus setelah mendengar konklusi
jaksa
Berlakunya Pengampuan
Sejak putusan/penetapan PN diucapkan
Berakhirnya Pengampuan

 Bagi Curandus :
 Jika meninggal dunia
 Hapusnya sebab-sebab kuratel

 Bagi Curator :
 Jika meninggal dunia
 Berlakunya Pasal 459 KUH Per : seseorang
tidak dapat dipaksakan untuk menjadi curator
lebih dari 8 tahun (kecuali curator itu
suami/isteri/keluarga dalam garis lurus)

Anda mungkin juga menyukai