Anda di halaman 1dari 15

BAHAN AJAR PERKULIAHAN

HUKUM ACARA PIDANA

Ke-8

Pemeriksaan persidangan : pemeriksaan saksi,


Terdakwa, Ahli, Barang Bukti, Tuntutan dan
Musyawarah Hakim
Pemeriksaan Saksi
- Saksi dipangil seorang demi seorang ke ruang sidang.
- Saksi yang hadir dicegah jangan ada pertemuan satu sama
lainnya sebelum memberikan keterangan dalam sidang 
agar saksi tidak saling mempengaruhi
- Pemeriksaan saksi :
- Saksi yang pertama adalah saksi Korban
- saksi dalam berkas (saksi yang memberatkan / a charge)
- Saksi yang meringankan (a de charge)
- Kesaksian terdakwa
- Hakim menanyakan kepada saksi : identitas diri saksi, apakah
kenal dgn Terdakwa, hubungan dengan terdakwa.
- Saksi sebelum memberikan keterangan, saksi wajib
mengucapkan sumpah/janji menurut agama/
kepercayaannya masing-masing.
- Isi : ia akan memberikan keterangan yang sebenarnya dan tidak lain
daripada yang sebenarnya.
- Keterangan saksi yang dibawah sumpah yang mempunyai
nilai pembuktian dan dapat mengikat hakim
Saksi/Ahli menolak di sumpah ..?
• Pemeriksan terhadap saksi tetap dilaksanakan
• Hakim dengan surat penetapan dapat mengenakan sandera
terhadap saksi selama 14 hari di rutan negara
• Apabila tenggat waktu 14 hari berlalu, saksi tetap tidak mau
disumpah,maka keterangan yg diberikan merupakan
keterangan yg dapat menguatkan keyakinan hakim
• Dengan kata lain, keterangan saksi tsb mempunyai kekuatan
pembuktian yang sama dengan keterangan dibawah sumpah
• Penyumpahan saksi ;
– Dilakukan sebelum saksi memberikan keterangan di pengadilan
(Promisoris, secara sanggup akan berbicara benar)
– Dilakukan setelah saksi selesai memberikan keterangan
(Assertoris, menetapkan kebenaran pembicaraan yang lalu)
• Jika saksi sesudah memberi keterangan dalam
penyidikan, meninggal dunia/berhalangan tidak
dapat hadir di sidang/tdk dipanggil karena jauh
tempat tinggalnya/sebab lain yang berhubungan
dengan kepentingan negara, maka keterangan (BAP)
yang telah diberikannya itu dibacakan.
• Jika keterangan itu sebelumnya (BAP) telah diberikan
di bawah sumpah, maka keterangan itu disamakan
nilainya dengan keterangan saksi di bawah sumpah
yang diucapkan di sidang.
• Saksi yang tidak disumpah
– Keterangan saksi hanya merupakan keterangan tambahan
yang berarti keterangan tsb tidak dapat mengikat hakim
karena tidak mempunyai kekuatan pembuktian.
Saksi ..??
• Semua orang dapat menjadi saksi
• Saksi adalah orang yang memberikan keterangan tentang suatu
perkara pidana berdasarkan apa yang ia lihat, yang ia dengar & ia
alami.
• KUHAP tidak mengakui testimoni de audito (saksi yang mendapat
keterangan yang diberitahukan/ diperoleh dari orang lain)
• Menjadi saksi adalah kewajiban setiap orang  menolak akan
mendapatkan sanksi hukum (Psl 224 , 522 KUHPidana)
• 3 kelompok orang yang dikecualikan dari kewajiban menjadi saksi,
yaitu :
– Mereka yang mempunyai hubungan keluarga dengan terdakwa
– Mereka yang karena jabatan/pekerjaan yang mewajibkan menyimpan
rahasia.hakim yang menilainya.
– Mereka yang mutlak tidak dapat menjadi saksi, anak dibawah umur dan
belum menikah serta sakit jiwa/ingatan.
• Jika keterangan saksi berbeda di penyidikan (BAP) dan di
sidang pengadilan, maka hakim ketua sidang mengingatkan
saksi tentang hal itu serta minta keterangan mengenai
perbedaan yang ada dan dicatat dalam berita acâra
pemeriksaan sidang
• Kesaksian palsu :
– Hakim memperingatkan
– Hakim karena jabatan atau permintaan terdakwa dapat
memerintahkan saksi agar dituntut atas dakwaaan melakukan
sumpah palsu
– Panitera membuat berita acaranya, untuk selanjutkan dikenakan
ancaman pidana berdasarkan Pasal 242 KUHPidana
• Terdakwa yang tidak mau menjawab pertanyaan tidak ada
sanksi pidana nya
• Setelah saksi memberikan keterangan di depan
persidangan, hakim menanyakan kepada Terdakwa
bagaimana pendapatnya terhadap keterangan saksi
tersebut
• Setelah Hakim bertanya kepada saksi, Penuntut
Umum dan Terdakwa/Penasihat Hukum diberi
kesempatan untuk bertanya kepada saksi
• Hakim dapat menolak pertanyaan yang diajukan
oleh penuntut umum atau penasihat hukum
kepada saksi atau terdakwa dengan memberikan
alasannya.
• Hakim/PU/PH dapat saling menghadapkan saksi
untuk menguji kebenaran keterangan mereka
masing-masing
• Pertanyaan yang bersifat menjerat tidak bolèh
diajukan oleh Hakim/PU/PH kepada saksi
Pemeriksaan Terdakwa
• Terdakwa …?
• Terdakwa & saksi tidak dapat berbahasa indonesia  Hakim
Pengadilan menunjuk seorang juru bahasa sebagai
penghubung antara jaksa, hakim dan terdakwa
• Juru bahasa harus disumpah
• seorang tidak dapat menjadi saksi tidak dapat pula menjadi
juru bahasa
• Terdakwa / saksi bisu, tuli, tidak dapat menulis  hakim
pengadilan mengangkat seseorang yang dapat berkomunikasi
dengan mereka
• Namun apabila saksi / terdakwa dapat menulis, maka
pemeriksaan akan dilakukan secara tertulis, dan harus
dibacakan di depan sidang
Pemeriksaan Ahli
• Ahli ..?
• seorang wajib memberikan keterangan ahli demi
keadilan
• Yang dimaksud dengan ahli adalah ahli forensik,
dokter, ahli lain nya
• Keterangan ahli adalah
– informasi oleh seorang yang mewakili keahlian khusus
– tentang yang diperlukan untuk membuat terang suatu
perkara pidana
– guna kepentingan pemeriksaan
Barang Bukti
• Barang Bukti adalah :
– Barang yang dipergunakan oleh terdakwa untuk melakukan
tindak pidana atau
– Barang sebagai hasil dari suatu tindak pidana
– Barang-barang yang disita oleh penyidik
– Untuk dijadikan sebagai bukti di persidangan
• Barang bukti diberi nomor sesuai nomor perkara,
disegel, dan hanya dapat dibuka oleh hakim di
persidangan
• Barang bukti diperlihatkan kepada saksi/terdakwa dan
menanyakan apakah dia kenal dengan barang tersebut.
Tuntutan Pidana (Requistoir)
• Apabila Pemeriksaan terhadap saksi, Ahli dan
diri terdakwa dirasa cukup, maka kepada PU
dipersilahkan untuk menyampaikan tuntutan
pidana nya.
• JPU menguraikan segala sesuatu selama
berlangsungnya pemeriksaan apakah dakwaan
nya terbukti atau tidak
Diagram Alir Tuntutan Perkara
Hakim memberikan kesempatan kepada terdakwa
PU membacakan Pembelaan
tuntutan pidana (Pledoi)

PU memberikan
jawaban atas Pledoi
(Replik)

Terdakwa menjawab Replik


(Duplik)

Tuntutan Pidana, Pledoi, Replik dan Duplik

Salinan nya
Hakim ketua majelis diberikan kepada
para pihak
• Apabila pemeriksaan dianggap selesai, hakim
ketua sidang menyatakan bahwa pemeriksaan
selesai dan dinyatakan ditutup
• Pemeriksaan yang telah ditutup dapat dibuka
kembali atas kewenangan hakim ataupun
permintaan PU/terdakwa dengan menyebutkan
alasan-alasannya
• Dimaksudkan untuk menampung data-data
tambahan sebagai bahan musyawarah hakim.
Musyawarah Hakim
• Dilakukan tanpa kehadiran PU,terdakwa/PH serta
pengunjung/hadirin
• Musyawarah untuk mengambil keputusan
• Musyawarah didasarkan pada :
– surat dakwaan, dan
– segala sesuatu yang terbukti dalam sidang
• Cara musyawarah nya :
– Hakim ketua mengajukan pertanyaan kepada hakim termuda dahulu dst
hingga hakim yang tertua disertai dengan alasannya. hakim ketua giliran
terakhir.
• Cara pengambilan keputusan :
– Mufakat ;
– Suara terbanyak ;
– Putusan dipilih adalah pendapat hakim yang paling menguntungkan
terdakwa
• Pelaksanaan pengambilan keputusan dicatat
dalam buku himpunan putusan pengadilan
(vonis) bersifat rahasia.
• Putusan (vonis) disampaikan dengan hadirnya
terdakwa, kecuali ditentukan lain oleh UU.
• Apabila terdakwa > 1 orang, maka putusan
diucapkan di hadapan terdakwa yang hadir.

Anda mungkin juga menyukai