1. Kelainan endokrin/hormonal
Tersering adalah sindrom Cushing, pada anak yang sensitif terhadap
pengobatan hormon steroid.
2. Kelainan somatodismorfik
Obesitas pada kelainan ini selalu diikuti dengan retardasi mental dan kelainan
ortopedi.
3. Kelainan hipotalamus
Kelainan pada hipotalamus mempengaruhi nafsu makan dan berakibat
terjadinya obesitas, sebagai akibat kraniofaringioma, leukemia serebral,
ortopedi.
Energi yang dibutuhkan =energi yang di gunakan+/-energi
yang disimpan.Penggunaan energi tersebut adalah untuk
metabolisme basal yaitu peristiwa makanan dan menernakan
makanan, pertumbuhan, aktifitas fisik, dan sebagian kecil
terbuang dari feses (Soetjiningsih, 2012)
Obesitas dapat di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
1.Keturunan
2.Pola makan,
3.Obat-obatan
4.Psikososial
5.Ekonomi
6.Aktivitas
7.Pola pikir dan
8.Konsentrasi intake makanan
9.Ibu obesitas
Pengaturan jumlah energi yang kita ambil dari makanan melibatkan
beberapa jaringan dan mekanisme yang menghubungkan otak
dengan usus. Proses ini merupakan kunci dari pengaturan BB dan
modifikasi perilaku makan jangka panjang. Obesitas ditandai
dengan peningkatan jaringan adiposa subkutan. Konsekuensi
metaboliknya seperti resistensi insulin terutama terjadi akibat
deposit lemak pada tempat2 tertentu seperti omentum, hati dan
otototot rangka. Akhir-akhir ini telah pula ditemukan sejenis virus
yang menyertai terjadinya obesitas. Human adenovirus Ad-36
menyebabkan peningkatan diferensiasi dan akumulasi lipid pada
manusia. Pre adiposit 3T3-L1 dapat menerangkan efek adipogenik
dari Ad-36. Regulasi BB dapat terjadi baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Obesitas terjadi sebagai akibat ketidakseimbangan
dalam asupan dan pengeluaran energi. Sejumlah informasi telah
tersedia tentang gen, peptida, neurotransmiter dan reseptor di
hipothalamus serta area disekitarnya yang mengatur nafsu makan
dan berat badan.
Anak yang obesitas relatif lebih tinggi pada masa remaja awal,
tetapi pertumbuhan memanjangnya selesai lebih cepat, sehingga
hasil akhirnya mempunyai tinggi badan relatif lebih pendek dari
anak sebayanya (Soetjiningsih.2016).
Bentuk wajah anak obesitas tidak proporsional
Hidung dan mulut relatif kecil, dagu ganda
Terdapat timbunan lemak pada daerah payudara, dimana anak
lakilaki merasa malu karena payudaranya seolah-olah tumbuh
Perut menggantung
Alat kelamin pada laki-laki seolah-olah kecil karena adanya
imbunan lemak pada daerah pangkal paha
Paha dan lengan atas besar, jari tangan relatif kecil dan runcing
Sering terjadi gangguan psikologis, baik sebagai penyebab maupun
akibat dari obesitas.
menghitung IMT bayi usia 1-6bln
Berat badan lahir(gr)+(usia×600gram)
bayi usia 7-12 bln
2n+8
Z score =
Berbagai keadaan yang erat hubungannya dengan obesitas, baik
yang terjadi pada masa bayi maupun dewasa, antara lain:
Terhadap kesehatan
Anak akan cenderung kurang merasa percaya diri. Anak pada masa remaja
yang obesitas biasanya pasif dan depresi
Bila obesitas pada anak terus berlanjut sampai masa dewasa akan
mengakibatkan:
Hipertensi pada masa adolesari