02
Modul ke:
Fakultas
Ilmu Komunikasi Nama Dosen Yenni Safrida, M.Pd
Program Studi
Informatika
1. Pengangtar: kisah-kisah
Tentu masih sangat melekat dibenak rakyat
Indonesia,terutama kaula muda dengan beberaa tokoh di
bawah ini?
1. Ustadz Mantan Pemakai Narkoba (Almarhum Ustadz Jefry)
2. Sunu, mantan vokalis dari Matta Band
3. Tobat Karena Ingat Mati, mantan gitaris Sheila On 7, Sakti Ari
Seno
4. Opick
5. Muhammad Ali Sang Petinju, dll.
Silahkan baca kisahnya, agar menjadi inspirasi sebagai upaya
mempererat hubungan kita dengan Allah
Selain tokoh-tokoh di atas yang dapat menjadi inspirasi sebagai upaya
mempererat hubungan kita dengan Allah, kisah yang tak jauh beda namun,
sangat menggetarkan hati, yaitu kisah sahabat Rasulullah saw., Umar bin
Khattab,
Umar meminta Fatimah membaca Al-Qur’an. Umar tersentuh
hatinya oleh lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Umar pun
berniat untuk menemui Rasulullah dan masuk agama Islam.
Demikianlah, Al-Qur’an diturunkan sebagai peringatan bagi
orang yang takut kepada Allah (Surat Thaha ayat 3).
Umar juga didoakan oleh Nabi Muhammad agar beriman, hal
tersebut seperti yang dikisahkan melalui kisah Umar masuk
Islama, yaitu Khabab keluar dari tempat persembunyian dan
berkata., “Wahai Umar, aku mendengar Rasulullah bersabda,
“Ya Allah, kuatkan Islam dengan salah seorang lelaki yang
Engkau kasihi; Amr bin Hisyam atau Umar bin Khattab.”
2. Latar Belakang
Dua aspek penting dalam kehidupan
manusia adalah aspek kejiwaan dan nilai.
Aspek ini belum mendapat perhatian seperti
perhatian terhadap aspek lainnya.
Seorang muslim yang paripurna adalah
yang nalar dan hatinya bersinar, pandangan
akal dan hatinya tajam, akal pikir dan
nuraninya berpadu dalam berinteraksi
dengan Allah dan dengan sesama manusia
3. Mengenal Allah (magrifatullah)
Berbicara mengenai bab ini berarti hal ini berkaitan
dengan keimanan seseorang, dalam hal ini seorang Musli.
Sebelum dibahas lebih jauh, mari kita perhatikan apa itu
iman?
Secara etimologi iman berarti “percaya” (Hamka, 1984 :
9). Iman berasal dari bahasa Arab yang berarti
“membenarkan”. Iman adalah mempercayai tentang
kebenaran segala yang diajarkan Nabi Muhammad SAW
dengan keyakinan yang sesungguh-sungguhnya dan
semua berasal dari Allah SWT.
Iman yang sempurna harus memenuhi tiga hal, yaitu
dimantapkan dalam kalbu, dinyatakan dengan lisan dan
dipraktekkan dengan perbuatan nyata.
A. Urgensi mempelajari ma’rifatullah
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan,
tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi
(dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah
mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal.
(Muhammad:19)
D. Ketenangan
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Ar-Ra’d ayat ;28
E. Berkah
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari
langit dan bumi, t
etapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya. Al-A’raf ayat 96
F. Kehidupan yang baik
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami
beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan. An-Nahl ayat 97
G. Surga
Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang
yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). “Bagi orang-
orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan
tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak
(pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di
dalamnya.” Yunus ayat 25-26
H. Mardatillah
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang
demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Al-Bayyinah ayat 8
4. Konsep Ketuhanan dalam Islam
Dalam Islam untuk menyebut nama Tuhan sudah
seharusnya umat Muslim menyebut nama Tuhan dengan
nama Allah bukan dengan sebutan Tuhan. Karena, dalam
ikrar sebagai Muslim pun kata Allah lah yang diharuskan
untuk disebutkan. Inti dari la ilaha illallah adalah
manafikan seluruh wujud ketuhanan selain kepada Allah
swt., termasuk di dalamnya adalah manafikan
kesempurnaan mereka dan menafikan hak pengabdian
kecuali kepada Allah swt. Selain itu, umat Muslim tidak
pula diperkenankan meng-isbat-kan sifat keesaan dan
kesempurnaan kecuali semata-mata diujukan hanya
kepada Allah. Salah satu konsep ketuhanan yang harus
diketahui adalah melalui makna dari kalimat la ilaha
illallah. Berikut ini adalah konsep- atau makna-makna
dari kalimat la ilaha illallah.
Konsep Ketuhanan dalam Islam
TERIMKASIH