Anda di halaman 1dari 24

SKIN CARE

(PEMUTIH DAN
TABIR SURYA)
Nurul Fitriani M.Farm., Apt
TIPE MELANIN
 Allomelanin  larut dalam alkali, bebas
nitrogen, dan ditemukan pada tumbuhan
 Phaeomelanin  larut dalam alkali,
mengandung nitrogen, berwarna merah –
kuning
 Eumelanin  tidak larut mengandung
nitrogen, berwarna coklat gelap – hitam
MEKANISME PIGMENTASI

Melanosit 3,4
(enzim Tirosin dihidroksiferil
tirosinase) alanin (DOPA)

Melanin dopaquinone
EUMELANIN

5,6 dihidroksindol
Polimerisasi
& 5,6 dihidrosindol Oksidasi  indol
dopaquinon 
2- asam karboksilat 5,6 kuinon
leukodepakrome
(DHICA)

Polimerisasi 
eumelanin
melanokrom
WHITENING
 suatu bahan yang digunakan untuk
mencerahkan atau merubah warna kulit yang
tidak diinginkan.
 produk yang mengandung bahan aktif
yang dapat menekan atau menghambat
melamin yang sudah terbentuk,
sehingga akan memberikan warna kulit yang
lebih putih.
WHITENING
Berdasarkan cara penggunaannya :
 Skin Bleaching
Produk whitening yang mengandung bahan
aktif yang kuat, berfungsi memudarkan noda-
noda hitam pada kulit.
 Skin Lightening
Produk perawatan kulit yang digunakan
dengan tujuan agar kulit pemakai tampak
lebih putih, cerah dan bercahaya.
BAHAN AKTIF
 Vitamin C (antioksidan kuat yang dapat menekan
reaksi oksidasi dalam sintesa melanin 
stimulasi pembentukan jaringan kolagen di kulit)
 Kojic acid (menghambat produksi melanin)
 Ekstrak mulberry (menghambat aktivitas
tirosinase dan berfungsi sebagai penangkal
radikal bebas)
 Antagonist alpha-MSH (menghambat kerja enzim
tirosinase dan proses produksi melanin)
 Arbutin  daun bearberry, cranberry, mulberry
atau blueberry shrubs, dan pear (menghambat
aktifitas tyrosinase yang lebih kuat dari
hydroquinone melalui persaingan dengan DOPA
pada rangkaian pembentukan melanin)
 Licorice extract (menghambat enzim tyrosinase
sehingga mengurangi terbentuknya melanin)
 Green Tree Extract (menghambat pelepasan
melanosom dari melanosit)
BAHAN BERESIKO
 Hidrokuinon  menghambat aktivitas enzim
tyrosinase (memicu hiperpigmentasi, vitiligo,
dan okronosis eksogen)
 Steroid  mengurangi peradangan sehingga
terjadi penipisan pada lapisan kulit
(telangiektasis, memperlambat
penyembuhan luka)
 Rhododenol  mengurangi produksi
melamin (depigmentasi, bercak putih pada
kulit)
TABIR SURYA

Zat yang mengandung bahan pelindung kulit


terhadap sinar matahari sehingga sinar UV
tidak dapat memasuki kulit (mencegah
gangguan kulit karena radiasi sinar)
PEMBAGIAN SINAR
ULTRAVIOLET
 Sinar UV A, radiasi menembus sampai
dermis  pigmentasi kulit, kerusakan
kulit, kerutan (320-400 nm)
 Sinar UV B, merusak lapisan luar kulit
(epidermis), membakar kulit, dan
meningkatkan resiko kanker kulit 
kerusakan fotokimia pada sel DNA (290-
320 nm)
 Sinar UV C, terserap di lapisan ozon (100-
290 nm)
MEKANISME PERLINDUNGAN
KULIT
 Kecepatan mitotik setelah penyinaran dari
sel epidermis yang menyebabkan penebalan
stratum korneum dalam waktu 4-7 hari,
sehingga dapat menahan penyinaran yang
menyebabkan eritema
 Peningkatan jumlah melanin dalam epidermis
MEKANISME KERJA TABIR
SURYA
 Secara kimia, bahan aktif menyerap sinar
matahari dan melalui proses kimia
mengubahnya menjadi panas ( ex :
benzophenon, salisilat)
 Secara fisika, bahan aktif memantulkan
cahaya sinar matahari (ex : titanium
dioksida, zink dioksida)
Eksitasi dari ground Molekul tereksitasi
Tabir surya menyerap
state ke tingkat energy kembali ke kedudukan
energy dari sinar UV
yang lebih tinggi yang lebih rendah

Sinar UV dari energy


yang lebih tinggi akan
Pelepasan energy yang
diserap oleh bahan
lebih rendah dari energy
kimia dan mempunyai
yang diserap
energy yang lebih
rendah (≠ sunburn)
NILAI SPF
 Nilai yang menunjukkan tingkat lamanya
tabir surya dapat melindungi kulit dari
radiasi sinar matahari
 Semakin tinggi nilai SPF maka semakin besar
perlindungan yang didapatkan
 Ex : SPF 15 (Jika kulit tanpa olesan tabir
surya bisa memerah dan terbakar dalam
waktu 10 menit di bawah sinar matahari,
maka bila menggunakan SPF 15, kulit
memiliki waktu 150 menit atau 2-2,5 jam
sebelum kulit mulai terbakar sinar matahari.
TINGKAT KEMAMPUAN TABIR
SURYA
 Minimal, SPF 2-4
 Sedang, SPF 4-6
 Ekstra, SPF 6-8
 Maksimal, SPF 8-15
 Ultra, SPF > 15

SPF hanya menunjukkan daya


perlindungan terhadap UVB, bukan UVA
EVALUASI SEDIAAN (FISIK)
 Organoleptis
 pH
 Daya sebar
 Daya lekat
 Homogenitas
 Iritasi Kulit
 Stabilitas Sediaan dengan Metode Freeze and
Thaw
EVALUASI SEDIAAN (KIMIA)
 Penentuan nilai SPF

Sediaan 250 mg Diberi perlakuan Dilarutkan dalam


dioleskan merata disinari dan tidak etanol 95% hingga
pada kaca objek disinari dibawah UV 50 mL

Diukur absorbansi Diultrasonik hingga


Dipipet 1 mL filtrat
menggunakan sediaan terdispersi
ditambahkan etanol
spektrofotometer dalam pelarut,
25 mL
UV-Vis (290-400 nm) disaring
TRANSMISI ERITEMA DAN TRANSMISI
PIGMENTASI
 Nilai transmisi eritema yaitu jumlah
energi sinar ultraviolet penyebab eritema
pada panjang gelombang 292,5 – 337,5
nm.
 Nilai transmisi pigmentasi merupakan
jumlah energi sinar ultraviolet penyebab
pigmentasi pada panjang gelombang 292,5
– 372,5 nm.
PERHITUNGAN % TE DAN %TP
 % Transmisi Eritema

 % Transmisi Pigmentasi

Keterangan :
Ee = Energi Eritema
Ep = Energi Pigmentasi
T = Transmisi
Fe = Faktor Keefektifan Eritema
Fp = Faktor Keefektifan pigmentasi
PROFIL TABIR SURYA
• Memberikan perlindungan maksimum
Sunblock terhadap rasiasi sinar UV-A dan UV-B
pada kulit

Proteksi • Melindungi kulit dengan mengabsorbsi


kurang dari 95% radiasi UV-B yang masih
Ekstra dapat meneruskan 1-6% UV-B

Suntan • Menggelapkan kulit dengan mengabsorbsi


85% atau lebih radiasi UV-B yang akan
Standar menghasilkan sedikit eritema

Penggelapan warna kulit secara cepat


Fast tanpa menimbulkan eritema karena
Tanning memiliki kemampuan untuk memberikan
transmisi penuh pada radiasi sinar UV-A
PENILAIAN EFEKTIVITAS
SEDIAAN
Kategori Penilaian Rentang Sinar UV yang ditransmisi (%)
Eritema Pigmentasi
Sunblock <1% 3-40 %
Proteksi Ekstra 1-6 % 42-86 %
Suntan Standar 6-12 % 45-86 %
Fast Tanning 10-18 % 45-86 %
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai