Anda di halaman 1dari 25

Skin Care (Moisturizer)

Nurul Fitriani M.Farm., Apt


ANATOMI KULIT
FISIOLOGI KULIT
Proteksi (kulit punya bantalan lemak,
ketebalan, serabut jaringan penunjang
yang dapat melindungi tubuh dari
gangguan fisik, kimiawi, panas, infeksi
luar)
Absorpsi (permeabilitas kulit terhadap
O2, CO2, dan uap air memungkinkan
kulit ikut mengambil fungsi respirasi)
Ekskresi (mengeluarkan zat yang tidak
berguna bagi tubuh seperti NaCl, urea,
asam urat, dan amonia)
FISIOLOGI KULIT
Persepsi (kulit mengandung
ujung saraf sensori di dermis dan
subkutis)
Termoregulasi (mengeluarkan
keringat)
Pembentukan Vitamin D (kulit
mengubah 7 dihidroksi kolesterol
dengan pertolongan sinar
matahari)
Pelembab Alami

Substansi water soluble pada stratum
korneum (20-30%)  tersusun dari asam

NMF
amino bebas

Enzim proteolitik mendegradasi filagrin
menjadi asam amino (↓ kadar air)  asam
amino, dan bahan lain (asam laktat, urea,
garam) membentuk NMF sebagai humektan

Lipid ●
Terdiri dari kolesterol, asam lemak bebas,
sphingolipid
Degenerasi sel granular melepaskan butiran
Intersel

lipid  masuk ke ruang antar sel  secara


kompleks membentuk struktur lipid berlapis
 lapisan lipid menahan air di sekeliling
uler korneosit
PELEMBAB/MOISTURIZER
Suatu formulasi khusus yang
terdiri dari berbagai macam
bahan aktif, yang dapat melapisi
bagian paling luar kulit agar lebih
halus serta lembut dan lentur
Bahan-bahan aktif tersebut
menahan penguapan air melalui
pori-pori kulit, sehingga kadar
cairan kulit tetap terjaga
Alasan Penggunaan
Pelembab
Setelah cuci muka

Faktor lingkunga
↓ nilai pH alami kulit wajah

Terlalu lama berada di


ruangan ber-ac
Kelembaban alami kulit terkikis (kadar air berkurang)

Kulit kering (kadar air


berkurang)
JENIS KULIT

Berminyak
Iklim dingin/sering berada di ruangan ac

Pelembab tipe o/w yang dapat membantu mengelupaskan


komedo dan membuat kulit lebih halus.

Kering Kadar air di wajah kurang



Pelembab tipe w/o

Sensitif
Meredakan dan mendinginkan gejala peradangan

Pelembab bebas bahan kimia  produk bahan


mineral/organik

Menua (30 ●
kekeringan kulit karena produksi kelenjar minyak di dalam
kulit mulai melambat

tahun) Pelembab tipe w/o dan anti-aging



FORMULASI (EMULSI)
Tipe O/W  mudah menyebar
pada permukaan kulit
Tipe W/O  formulasi yang
mengandung minyak kadar
tinggi, yang diperlukan untuk
massa berminyak, ex : krim
malam, sediaan untuk kulit kering
Bahan Aktif
Misce
Emol Hum Okl llaneo
lient ektan usif us

membentuk ●
menghambat
lapisan pada

Menarik air/ terjadinya

menciptaka
permukaan meningkatk penguapan air n efek
kulit, sebagai an dari permukaan khusus pada
kulit
pelumas kandungan kulit (ex :
(membentuk
(lubrikan), air pada film oklusif), memperbaik
dan untuk permukaan sehingga dapat i kelenturan
mengurangi kulit terluar ↑ kandungan kulit)
kulit bersisik air dalam kulit Ex : Kolagen

Ex : Gliserin Ex : Petrolatum

Ex : Lanolin


Bahan Tambahan
Emulsifier
Antioksidan
Pelarut
Parfum
Pengawet
FORMULA

O/W W/O

Beeswax

Peanut oil

Spermaceti ●
Light mineral oil

Light mineral oil ●
Ozokerite

Glyceryl monostearat

Lanolin

Petrolatum

Isopropyl myristate

Beeswax

Polyethylene glycol 1000 monostearae ●
Propylparaben

Stearic acid ●
Methylparaben

Methyl paraben

Glycerol

Propylenglycol

Propylenglycol

Water

Water ●
Parfume

Parfume ●
Antioxidant
EVALUASI
Pengukuran pH
Uji Homogenitas
Uji Viskositas
Uji Daya Sebar
Uji Daya Lekat
Uji Organoleptik
Uji Evektifitas (In Vitro dan In
Vivo)
pH
Alat pH
meter
Kalibrasi

pH meter
dicelupkan ke
dalam sediaan

Didiamkan sesaat
hingga didapatkan
pH konstan
Homogenitas

Ada/tidak
Visual Sentuhan partikel yang
memisah
Viskositas
Viskomet Sediaan
dimasukkan
er rion dalam gelas alat

Spindle dimasukkan
dalam sediaan
(tidak boleh
menyentuh wadah)

Alat Dilihat berapa


viskometer nilai skala
dinyalakan yang ditunjuk
Daya sebar
0,5 g sediaan Kaca lainnya
diletakkan
diletakkan di diatasnya (1
atas kaca menit)

Diameter sediaan
yang menyebar
diukur

Ditambahkan Didiamka
50 g beban
tambahan n 1 menit

Diukur diameter
sediaan yang
menyebar
Daya lekat
0,25 g sediaan Ditempelkan
diletakkan diatas dengan objek
objek glass glass yang lain

Ditekan dengan
beban 1 kg
selama 5 menit

Objek glass
Dillepaskan
dipasang pada
alat tes beban 80 g

Dicatat waktu
yang diperlukan
kedua objek glass
terlepas
Organoleptik

Pengamatan
visual,
ada/tidaknya
Bentuk Bau, warna
perubahan fisik
selama
penyimpanan
Uji Evektivitas In Vitro
Sampel dioles Ditimbang berat
diatas plastik sampel awal (suhu
kedap air 25-27°C) pada T0

Dilakukan
penimbangan lagi
pada T1 (30’), T2
(60”), hingga 5 jam

Dihitung bobot Bobot tertinggi


yang hilang (bobot  penguapan
air menguap) air rendah
Uji Evektivitas In Vivo
Sukarelawann dengan
kondisi kekeringan Kaki
pada kulit kaki (pecah-
pecah) dibersihkan

Penggunaan
pelembab pada
malam hari
sebelum tidur

Pengamatan Dilihat indikator


dilakukan penilaian
selama 10 hari pelembab
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai