Anda di halaman 1dari 72

Mangrove

WILAYAH PESISIR :

• WILAYAH PERTEMUAN ANTARA DARAT


DAN LAUT

• WILAYAH YANG MEMPUNYAI BATAS KE


ARAH DARAT SEJAUH WILAYAH
ADMINISTRASI KECAMATAN DAN KE ARAH
LAUT SEJAUH 12 MIL DARI GARIS PANTAI

• DAERAH YANG SANGAT PRODUKTIF


EKOSISTEM DI WILAYAH PESISIR :

• TEMPAT TERJADINYA HUBUNGAN TIMBAL


BALIK YANG KOMPLEKS DAN SALING
TERGANTUNG ANTAR KOMPONEN
PENYUSUN EKOSISTEM DI WILAYAH
PESISIR
KETERKAITAN ANTAR EKOSISTEM PESISIR
EKOSISTEM UTAMA WILAYAH PESISIR TROPIS :

- PELAGIS ESTUARIA
- MANGROVE
- PADANG LAMUN
- TERUMBU KARANG
DARAT

Pesisir
Gambut,
rawa-rawa
LAUT
MANGROVE

Muara
sungai,
rawa asin
AIR
TAWAR
EKOSISTEM MANGROVE :

- EKOSISTEM KHAS TROPIS


- EKOSISTEM DARATAN TAPI MAMPU HIDUP
DALAM SALINITAS TINGGI
- SEDIMEN LUMPUR
- SUPPLY AIR TAWAR
- MANGROVE VS MANGAL (KOMUNITAS)
- 65 – 75% PANTAI TROPIS
• EKOSISTEM MANGROVE DINAMAKAN JUGA
HUTAN PASANG SURUT
• EKOSISTEM MANGROVE MUNCUL PADA
DAERAH LUMPUR DAN ADANYA
AKUMULASI BAHAN ORGANIK
• UMUMNYA TERDAPAT PADA DAERAH YANG
TERLINDUNGI OLEH ARUS DAN OMBAK
LAUT ATAU MUARA SUNGAI
CIRI KHAS EKOSISTEM MANGROVE
• TANAHNYA TERGENANG AIR LAUT SECARA
BERKALA, BAIK SETIAP HARI ATAU HANYA
TERGENANG PADA SAAT PASANG
PERTAMA.
• TEMPAT TERSEBUT MENERIMA PASOKAN
AIR TAWAR YANG CUKUP DARI DARAT.
• DAERAHNYA TERLINDUNG DARI
GELOMBANG BESAR DAN ARUS PASANG
SURUT YANG KUAT.
• AIRNYA MENGANDUNG KADAR GARAM
(BERSALINITAS) PAYAU (2 – 22 PPT) HINGGA
ASIN (MENCAPAI 38 BAGIAN PPT)
ADA 89 JENIS MANGROVE DI INDONESIA
12 GENERA

- 35 JENIS POHON
- 5 JENIS TERNA
- 9 JENIS PERDU
- 9 JENIS LIANA
- 29 JENIS EPIFIT
- 2 JENIS PARASIT
JENIS POHON MANGROVE YANG DOMINAN

- Bakau (Rhizophora)
- Api-api (Avicennia)
- Pedada (Sonneratia)
- Tanjang (Bruguiera)
- Nyirih (Xilocarpus)
- Tengar (Ceriops)
- Kyai Buta (Exoecaria)
FUNGSI EKOLOGIS-EKONOMIS
EKOSISTEM MANGROVE :

- NURSERY, SPAWNING, FEEDING GROUND


- HABITAT BIOTA LAUT
- PELINDUNG PANTAI
- PENJEBAK SEDIMEN LUMPUR
- EKSPOR DETRITUS
- WISATA PENDIDIKAN
- KAYU (BAHAN BAKAR, BANGUNAN, DLL)
PRODUK LANGSUNG MANGROVE

- KAYU BAKAR
- ALKOHOL
- KAYU KONSTRUKSI
- MAKANAN TERNAK, PUPUK
- BAHAN DASAR INDUSTRI KERTAS DAN OBAT
- SERAT SINTETIK
PRODUK TAK LANGSUNG MANGROVE

- IKAN
- UDANG , KERANG DAN KEPITING
- MOLUSKA
- LEBAH
- BURUNG
- ULAR
- MONYET
- REPTIL
Fauna hutan mangrove

• Kelompok fauna
daratan/terestrial yang
umumnya menempati bagian
atas pohon mangrove, terdiri
atas: insekta, ular, primata,
dan burung.

• Kelompok fauna
perairan/akuatik, terdiri atas
dua tipe, yaitu: (a) yang
hidup di kolom air, terutama
berbagai jenis ikan, dan
udang; (b) yang menempati
substrat baik keras (akar dan
batang pohon mangrove)
maupun lunak (lumpur),
terutama kepiting, kerang,
Spesies raja udang biru (Halcyon Kokokan Laut (Butorides striatus
smyrnensis) Mangrove heron )

Ikan Tembakol/ Gelodok Udang Rama-rama


(Periophthalmus modestus) (Thalassina anomalia)
Siput Bakau Kepah bakau/ Kerang Totok
(Cerithidea djadjariensisi) (Pelemysoda coaxan)

Kerang Darah Kerang Bambu/ Razor Clams


(Anadara granosa) (Ensis directus)
Keramak (Uca sp) Kepiting Bakau (Scylla serata)

Spotted green puffer Ubur – ubur (Chrysaora


(Tetraodon nigroviridis) quinquecirrha)
FLORA PADA MANGROVE
Hutan Mangrove
• Kondisi keras
• Siklus kering-terbenam
• Menyediakan nutrisi
• Mencegah abrasi
• Penting bagi burung
migran
Pohon Mangrove
Akar membantu mendapatkan
udara
• Akar tunjang
• Akar lutut
• Akar paku
• Akar papan
• Banir
1. Akar tunjang
Akar udara yang tumbuh diatas
permukaan tanah, mencuat
dari batang&dahan paling
bawah serta memanjang keluar
dan menuju kepermukaan
tanah

2. Akar pensil/Pnematophores
berbentuk seperti pencil yang
muncul di permukaan tanah dari
akar horisontalnya.
3. Akar lutut 5. Banir
Akar horizontal yang Struktur akar seperti papan,
berbentuk seperti lutut memanjang secara radial dari
terlipat diatas permukaan pangkal batang
tanah, membulat diatas
permukaan tanah
4. Akar papan
Akar yang tumbuh secara
horizontal, berbentuk
seperti pita diatas
permukaan tanah,
bergelombang dan berliku-
liku kearah samping seperti
ular
Daun dan buah
• Daun tebal dan memiliki
kelenjar garam
• Buah berkecambah di
pohon
Bentuk dan Susunan Daun
Susunan Daun :
– Daun Tunggal : hanya tdp satu helai daun yg terlihat
nyata pd tangkai daun
– Daun Majemuk : terdiri dari dua atau lebih helai daun yg
terlihat nyata dan jelas pd tangkai daun
Tata Letak :
– Bersilangan : dua daun terletak berlawanan satu sama
lain pd setiap buku batang pd ranting yg sama
– Berseling : hanya satu daun yg terdapat pada buku
batang pada setiap ranting
Bentuk Daun :
 Lancip : panjang helai daun bbrp kali
dari lebarnya, melebar kearah pangkal
daun dan meruncing pada ujung daun.
 Ellips : melebar pd bg tengah daun, bag
pangkal dan ujung daun memp bentuk
yg hampir sama, panjang daun minimal
2 kali lebarnya.
 Oval: ukuran lebar daun dari pangkal ke
ujung hampir sejajar.
 Bulat telur sungsang : bentuk seperti
telur, pangkal daun menyempit.
 Hati : bentuk seperti, pangkal daun
melebar.
Bentuk Daun
Bentuk Ujung Daun :
 Runcing : ujung lancip, meruncing ke arah
ujung daun dg sisi yg lurus/agak lurus.
 Berujung tajam : ujung tajam, menonjol
atau berbentuk seperti taring.
 Membundar : ujung daun tidak membentuk
sudut sama sekali.
 Berlekuk : memiliki takik rendah di tengah
ujung daun yg berbentuk bulat.
Rangkaian Bunga

• Rangkaian  Tata Letak


– Tunggal  Di ujung (terminal)
– Bersusun  Di ketiak Daun
– Malai (axillary)
– Bulir
– Tandan
– Bergerombol rapat
– Berbentuk Payung
Bentuk Buah
• Silinder
• Bola/bulat
• Seperti kacang
• Bentuk lain
Bentuk Buah
Pengenalan masing-masing jenis

• Rhizophora : akar tunjang, buah silinder


• Bruguiera : akar lutut, buah silinder
• Sonneratia : buah spt. Apel, akar nafas
• Avicennia : buah spt kacang, akar nafas
• Ceriops: akar lutut/tnp akar udara, buah silinder
• Xylocarpus : akar papan/banir, buah spt bola
• Aegiceras : buah spt cabe kecil
Genus Rhizophora
• Rhizophora mucronata
– Jumlah rangkaian bunga 4-8
– Daun lebih lebar
– Buah lebih panjang
• Rhizophora stylosa
– Jumlah rangkaian bunga 9-16
• Rhizophora apiculata
– Jumlah rangkaian bunga 2
Genus Bruguiera
• Bruguiera gymnorrhiza
– Rangkaian bunga 1
– Warna kelopak merah
• Bruguiera parviflora
– Rangkaian bunga 3-4
– Warna kelopak putih
• Bruguiera cylindrica
– Rangkaian bunga 3
– Warna kelopak putih
Genus Ceriops
• Ceriops tagal
– Buah menghadap kebawah
– Kotiledon berwarna kuning
• Ceriops decandra
– Buah menghadap keatas
– Kotiledon berwarna merah
Kandelia candel

• Buah hijau terang


• Tanpa kotiledon
• Akar banir
Genus Sonneratia
• Sonneratia alba
– Benang sari putih
– Tangkai buah pendek
– Kelopak buah kebawah

• Sonneratia caseolaris
– Benang sari merah
– Tangkai buah panjang
– Kelopak buah keatas
Genus Avicennia
• Avicennia marina
– Ujung daun agak
membulat, bentuk oval
• Avicennia alba
– Ujung daun lancip, bentuk
lanset
• Avicennia lanata
– Daun tebal, berbulu, oval,
bagian bawah agak terang
Genus Xylocarpus

Xylocarpus granatum
– Bentuk daun oval

Xylocarpus mollucensis
Bentuk daun lanset
Genus Aegiceras
Aegiceras corniculatum
– Susunan bunga/buah: seperti payung
– Bentuk buah curve/melengkung

Aegiceras floridum
Susunan bunga/buah : tandan

Bentuk buah lurus


Waru
• Thespesia populnea (waru laut)
Permukaan daun halus
• Hibiscus tiliaceus (waru)
Permukaan daun berbulu kasar
Daur hidup mangrove

Biji berkecambah
pada pohon
FAKTOR PENTING :

• PERGERAKAN AIR
• SUBSTRAT
• JUMLAH KECAMBAH
Masuk air

mengeluarkan akar
Terapung
dan daun
tegak lurus
Adaptasi Pohon Mangrove

erhadap kadar oksigen rendah


(akar napas) Akar papan Akar cakar ayam

erhadap kadar garam tinggi


berdaun tebal dan kuat, ada
aringan penyimpan air, struktur
stomata)

erhadap tanah labil


struktur akar yang sangat
ekstensif dan jaringan horisontal,
dan akar lutut cakar ayam) Akar tongkat Akar lutut
ZONASI HUTAN MANGROVE

• Daerah paling dekat dengan laut, substrat agak berpasir,


sering ditumbuhi oleh Avicennia spp, pada zona ini
sering berasosiasi dengan Sonneratia spp

• Lebih ke arah darat, hutan mangrove umumnya


didominasi oleh Rhizophora spp. Juga dijumpai
Bruguiera spp dan Xylocarpus spp

• Zona berikutnya didominasi oleh Bruguiera spp.

• Zona transisi antara hutan mangrove dan hutan daratan


rendah biasanya ditumbuhi oleh Nypa fruticans, dan
beberapa spesies palem lainnya
ANCAMAN TERHADAP MANGROVE :

- PENEBANGAN INTENSIF
- PERUBAHAN ALIRAN SUNGAI
- KONVERSI MENJADI PERUNTUKAN LAIN
- PEMBUANGAN LIMBAH CAIR
- PEMBUANGAN SAMPAH PADAT
- PENCEMARAN MINYAK
- PERTAMBANGAN
- REKLAMASI
PEMBIBITAN MANGROVE :

- PENYIAPAN BIBIT :
* BERASAL DARI LOKASI SETEMPAT
* DISESUAIKAN DENGAN KONDISI TANAH
* PERSEMAIAN DI LOKASI TANAM

- PENANAMAN :
* MENANAM BUAH
* PERSEMAIAN BIBIT
GREEN BELT MANGROVE
PADA KAWASAN TAMBAK
Saluran
Laut
Air Laut

G REEN BEL T G REEN BELT


M ANGRO VE M ANGRO VE
300 m
300 m 300 m
G REEN BEL T G REEN BELT
NON- M ANGROVE NO N- M ANGROVE

Petak Petak Petak Petak Petak Petak


T am bak Tambak Tam bak Tambak Tam bak Tambak

Saluran Air Tam bak


sem padan sungai mangrove

Petak Petak Petak Petak Petak 100 M Petak


T am bak Tambak Tam bak Tambak Tam bak 100 M Tambak

Petak
Petak Petak Petak Petak Petak Tambak
T am bak Tambak Tam bak Tambak Tambak

sem padan
sungai
non-mangrove
Petak Petak
T am bak Petak Petak Petak Tambak
Tambak Tam bak Tambak 100 M
100 M

Saluran Air Tawar


Petak
Petak Petak Petal Percampuran Tambak
T am bak Tambak Air Asin dan Tawar
Konservasi & Rehabilitasi
Mangrove
Pengembangan Silvo-fishery (Wanamina)
Empang (20%) dan Mangrove (80 %)

Laut
Sungai

Zona Penyangga
Zona Penyangga

Mangrove
0,5 ha tambak

0,5 ha tambak

0,5 ha tambak
Mangrove

Mangrove
Mangrove
Pola Wanamina Empang Parit
Konservasi & Rehabilitasi
Mangrove
Pola Wanamina Empang Parit Yang
Disempurnakan
Konservasi & Rehabilitasi
Mangrove
Pola Wanamina Komplangan
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN MANGROVE :

- PENYIANGAN DAN PENYULAMAN


- PENJARANGAN
- PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGELOLAAN MANGROVE :

- PERLINDUNGAN MANGROVE
- REHABILITASI MANGROVE

PERLINDUNGAN MANGROVE :
- PENETAPAN KAWASAN LINDUNG : GREEN
BELT, SEMPADAN PANTAI DAN SUNGAI
- PENETAPAN DG UU, KEPMEN, KEPPRES, DLL
ENGELOLAAN DAN PELESTARIAN MANGROVE
ngen, 2002):

PERLINDUNGAN MANGROVE :
HUTAN KONSERVASI
SABUK HIJAU SEPANJANG SUNGAI – PANTAI
SKB MENTAN – MENHUT NO.550, 1984 DAN
NO.82, 1984 : 200 M.
SE DEPHUT 507, 1990 : 200 PANTAI, 50 M SUNGAI
KEPRES RI 32, 1990 : MIN 100 M DARI PASANG
TERTINGGI KE ARAH DARAT

REHABILITASI MANGROVE :
PELIBATAN MASYARAKAT
ENGELOLAAN DAN PELESTARIAN MANGROVE :

PENINGKATAN SDM MASYARAKAT :

PELATIHAN PENGELOLAAN MANGROVE


PENYULUHAN TTG PENTINGNYA MANGROVE
PERIKANAN MANGROVE
PELIBATAN LSM
KETERBUKAAN DATA

PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT :


PRA (Participatory Rural Appraisal)
Mangrove yang berdekatan dengan Pemukiman
Perlu penanaman ulang Mangrove, berdampingan dengan permukiman
Perlu penanaman ulang Mangrove
Human Impacts
• destroyed for shrimp mariculture –
for ponds
LAUT

SALINITAS 25-30 PSU

MANGROVE SALINITAS 15-25 PSU

SALINITAS < 15 PSU

DARAT NON-MANGROVE

Anda mungkin juga menyukai