Penatalaksanaan Tanggap Darurat Bencana
Penatalaksanaan Tanggap Darurat Bencana
N A T
A R A
K S U
A A R
AL D
A T AP
E N G A
P NG AN
TA NC
BE
KRISIS – ALAM DAN MANUSIA
Alam
Alam
BENCANA
BENCANA Non
Non Alam
Alam
Sosial
Sosial
6
JENIS BENCANA
GEOLOGI Teknologi
G E M PA B U M I , T S U N A M I , Kecelakaan
LONGSOR, GERAKAN
TA N A H transportasi,
industri
HIDRO-
METEOROLOGI Lingkungan
Kebakaran,
B A N J I R , T O PA N ,
BANJIR kebakaran hutan,
BANDANG,KEKERINGAN penggundulan hutan.
BIOLOGI Sosial
Konflik, terrorisme
E P I D E M I , P E N YA K I T
TA N A M A N , H E WA N
Bencana Alam :
Bencana yg diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam, antara lain ; gempabumi,
tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan
tanah longsor
8
Bencana Non Alam :
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa non alam. Misalnya ; berupa gagal teknologi, epidemi,
dan wabah penyakit.
9
Bencana Sosial :
Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik
sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan
teror.
10
MANAJEMEN BENCANA
MANAJEMEN
RESIKO
BENCANA
MITIGASI
MANAJEMEN MANAJEMEN
KESIAPSIAGAAN KEDARURATAN PEMULIHAN
BENCANA
Tanggap
Darurat
Kesiapsiagaan
Pencegahan Rehabilitasi
dan Mitigasi
SIKLUS PENANGGULANGAN
BENCANA
Kesiapsiagaan
Tanggap darurat
Mitigasi
Pra Bencana Saat Bencana
Pencegahan
Pasca Bencana
Pemulihan/
Rekonstruksi
Rehabilitasi
Pra Pasca
Tanggap Darurat
Bencana Bencana
KEGIATAN-KEGIATAN MANAJEMEN
BENCANA
A. Pencegahan (prevention)
B. Mitigasi (mitigation)
C. Kesiapan (preparedness)
D. Peringatan Dini (early warning)
E. Tanggap Darurat (response)
F. Bantuan Darurat (relief)
G. Pemulihan (recovery)
H. Rehablitasi (rehabilitation)
I. Rekonstruksi (reconstruction)
TANGGAP DARURAT BENCANA
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang
ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban,
harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan
pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.
D I S A S T E R = T H E R I S K T H A T C A N O N LY B E
M A N A G E D W I T H E X T R A S U P PO RT
OUTSIDE THE EXISTING CONDITIONS TO
M A N A G E I N A G I V E N S I T U AT I O N .
KEADAAN DARURAT
S I T U A S I / K O N D I S I K E H I D U PA N ATA U
KESEJAHTERAAN INDIVIDU MANUSIA
ATA U M A S YA R A K AT A K A N T E R A N C A M ,
A PA B I L A T I D A K D I L A K U K A N
T I N D A K A N YA N G T E PAT D A N S E G E R A ,
S E K A L I G U S M E N U N T U T TA N G G A PA N
D A N C A R A P E N A N G A N A N YA N G L U A R
BIASA (DILUAR PROSEDUR
R U T I N / S TA N D A R )
MANAJEMEN KEDARURATAN
(EMERGENCY MANAGEMENT)
S E L U R U H K E G I AT A N YA N G M E L I P U T I A S P E K
PERENCANAAN DAN PENANGGULANGAN
K E D A R U R AT A N , P A D A M E N J E L A N G , S A AT D A N
S E G E R A S E T E L A H T E R J A D I K E A D A A N D A R U R AT .
M A N A J E M E N K E D A R U R AT A N I N I M E N C A K U P :
S I A G A D A R U R AT
TA N G G A P D A R U R AT,
P E M U L I H A N D A R U R AT,
A P
G
N G
TA 1. M A N A J E M E N D A N
N KOORDINASI
TA 2. P E R L I N D U N G A N ,
A
I RA T PENERIMAAN DAN
EG R U
P E N D ATA A N
K A 3. P A N G A N D A N N U T R I S I
D 4. L O G I S T I K D A N
T R A N S P O R TA S I
5. P E N A M P U N G A N S E M E N T A R A
6. A I R B E R S I H
7. S A N I T A S I L I N G K U N G A N
8. P E L AYA N A N K E S E H A T A N
9. P E L AYA N A N M A S YA R A K A T
10. P E N D I D I K A N
PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN
BENCANA PADA SAAT TANGGAP DARURAT
ENVIRONTMENT
PEOPLE IN
THEIR DAILY
ACTIVITIES
CURE HEALTH CONDITION
1. PELAKSANA
2. PENDIDIK
LIFE SAVING 3. PENGELOLA
4. PENELITI
CARE
NURSING’S ROLES
DISASTER NURSING
GOVERMENT CYCLE ORGANISATION
• EMERGENCY
• COMMUNITY NURSES IN:
- HOSPITALS • OPERATING TH.
• MENTAL HEALTH • CRITICAL CARE
- COMMUNITY
NURSES • MEDICAL SUPPORT
- EDUCATION INS.
REFERRAL SYSTEM
TANGGAP DARURAT
Serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera
pada saat kejadian bencana untuk menangani
dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi :
Kegiatan penyelamatan & evakuasi korban,
harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi,
penyelamatan, serta pemulihan prasarana &
sarana.
KEGIATAN
KEGIATAN TANGGAP
DARURAT
PELAKSANAAN RENCANA-RENCANA
P E N A N G G U L A N G A N B E N C A N A YA N G
PERNAH DISUSUN
P E N C A R I A N D A N P E N Y E L A M ATA N K O R B A N
Pemeriksaan status kesehatan korban (triage)
Memberikan pertolongan pertama
Mempersiapkan korban untuk tindakan rujukan
P E N I L A I A N C E PAT K E S E H ATA N ( R H A )
M E M F U N G S I K A N P O S K E S L A P, R U M K I T L A P
D A N YA N K E S B E R G E R A K B I L A
DIPERLUKAN
KEGIATAN
KEGIATAN TANGGAP
DARURAT
P E L AYA N A N K E S E H ATA N R U J U K A N
P E L AYA N A N K E S E H ATA N D A R U R AT ( P E N G O B ATA N ,
GIZI, AIR BERSIH, KESLING, P2M DLL)
M O B I L I S A S I B A N T U A N K E S E H ATA N
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
P E N A N G A N A N P O S T T R A U M AT I C S T R E S S
FILOSOFI PB
1. Jauhkan bencana dari manusia
Menko Kesra
PPK
Dinkes BPBD
Prov Prov
Dinkes BPBD
Kab/Kota Kab/Kota
MEKANISME KOORDINASI
BNPB
LSM/NGO
Media
Sekor swasta
MANAJEMEN SDM KESEHATAN
Inventarisasi tenaga
Penyusunan standar
ketenagaan
Penyusunan regulasi
(Penempatan/mobilisasi
Pembentukan TRC
Pelatihan-pelatihan
36
PENGERTIAN
Rencana Kontinjensi adalah suatu proses perencanaan ke
depan terhadap keadaan yang tidak menentu untuk
mencegah, atau menanggulangi secara lebih baik dalam
situasi darurat atau kritis dengan menyepakati skenario
dan tujuan, menetapkan tindakan teknis dan manejerial,
serta tanggapan dan pengerahan yang telah disetujui
bersama.
Rencana Operasi Darurat Bencana adalah suatu proses
perencanaan tindakan operasi darurat bencana dengan
menyepakati tujuan operasi dan ketetapan tindakan
teknis dan manejerial untuk penanganan darurat bencana
dan disusun berdasarkan berbagai masukan penanganan
bencana termasuk rencana kontinjensi dan informasi
bencana untuk mencapai tujuan penanganan darurat
bencana secara aman, efektif dan akuntabel.
Sistem Komando Tanggap Darurat Bencana adalah suatu
standar penanganan darurat bencana yg
mengintegrasikan pengerahan fasilitas, peralatan,
personil, prosedur dan komunikasi dlm suatu struktur
organisasi
Komando tanggap darurat bencana adalah organisasi
penanganan tanggap darurat bencana yg dipimpin oleh
RENCANA KONTINJENSI RENCANA OPERASI
39
PENYELENGGARAAN UPAYA KESIAPSIAGAAN & PENANGGULANGAN
waktu
42
UPAYA SAAT BENCANA
PPKK
PPK
Regional / Dukungan
Subregional PB:
1.Informasi 1. SDM
Kejadian PROVINSI 2. Sarana
2.Laporan dan
Perkembang KAB/KOTA Prasarana
an 3. Biaya
3.Usulan
Kebutuhan
BENCAN
A
43
UPAYA SAAT BENCANA
PUSAT
PEMANTAUAN
PROVINSI
DUKUNGAN
KAB/KOTA
OPERASIONAL
BENCANA
44
PEMBERIAN BANTUAN
TANGGAP DARURAT
Dukungan logistik (alkes, obat dan
bhn habis pakai, PMT, alat dan bhn
sanitasi, water purifier, sarana
transportasi dan penunjang lainnya)
Mobilisasi tenaga kesehatan
Dukungan dana operasional
(tanggap darurat)
Bantuan Kemanusiaan ke negara
sahabat (Iran, Myanmar, China,
Palestina, Pakistan)
MOBILISASI SDM KESEHATAN
TIM REAKSI CEPAT (TRC)
Tenaga kesehatan
Dokter umum yang memiliki kemampuan minimal
PPGD/GELS dan mampu menjadi komandan tim
sebanyak 3 - 4 orang
Perawat yang memiliki kemampuan minimal PPGD
sebanyak 3 – 4 orang
Tenaga teknisi penunjang sebanyak 3- 4 orang, yang
terdiri dari
Apoteker/asisten apoteker
Epidemiologis/surveilans
Transporter
Staf komunikasi dengan kualifikasi minimal bisa
46
menggunakan dua sistim alat komunikasi yang
MOBILISASI SDM KESEHATAN
47
MOBILISASI SDM KESEHATAN
Tim Bantuan
Kesehatan
Dokter yang memiliki kemampuan minimal
PPGD/GELS dan mampu menjadi komandan
tim sebanyak 1 - 2 orang
Perawat dan bidan yang memiliki kemampuan
minimal PPGD sebanyak 2 - 4 orang
Ahli kesehatan masyarakat (sanitarian, ahli
gizi, surveilans dan entomologis) sebanyak 4 -
8 orang
Ahli kesehatan khusus (psikiatri, ahli
reproduksi, ahli geriatri, dokter anak dan
kelompok rawan lainnya) sebanyak 5 - 10 48
orang
KEBUTUHAN LOGISTIK
JENIS
BENCANA
KEBUTUHAN
FIK UM
I
ES UM
SP
Organisasi
RS/ Lembaga
anda
Pos kes. Lokal
Kesehatan
Pusling/ Media
Tim
Mobil klinik
anda
Logistik
Program
STRUKTUR DAN METODOLOGI SEKTOR DAN
KLUSTER KESEHATAN DI INDONESIA
Koordinasi
Sektor dan Kluster
Kesehatan
Rencana
Paparan koordinasi sub-group
Operasional •Imunisasi
•Kesehatan Ibu, Anak dan Reproduksi
•Sanitasi dan Air bersih
•Surveilans dan pengawasan KLB
•Kesehatan Jiwa
Pusat Informasi •Mobil Klinik
•RS Lapangan
•Pelayanan RS
•Logistik
STRUKTUR ORGANISASI POS KOMANDO
TA N G G A P D A R U R AT B E N C A N A
Komandan
Wakil Komandan
Keterangan :
Garis Komando
STRUKTUR ORGANISASI POS KOMANDO TANGGAP DARURAT
BENCANA (CLUSTER)
Komandan
Wakil Komandan
Humas
Humas Keselamatan & Keamanan
Bidang Operasi
Cluster SAR Cluster Kesehan Cluster Cluster Cluster Cluster Cluster Air &
& Psikososial Makanan & Huntara / Pemulihan Pendidikan Sanitasi
Nutrisi Camp Mgmt /Perbaikan
Darurat /
Sarana
Prasarana
KONSEP SISTEM PENANGGULANGAN
GAWAT DARURAT TERPADU (SPGDT)
SEHARI HARI (GADAR) BENCANA ( MASSAL)
SPGDT-S SPGDT-B
JEJARING RS SPGDT
Page 58
Call Center SPGDT
Petugas Call
Center
Dokter Ahli
Dokter Ahli
Network
?
Dokter Ahli Dokter Ahli
Pasien
Dokter
Pasien
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2007 Tentang Penanggulangan Bencana pasal 52 dan
PP 21 Th 2008 pasal 48 huruf c menyatakan
bahwa penyelamatan korban bencana dilakukan
melalui upaya:
a. Pencarian korban
b. Pertolongan korban dan atau
c. Evakuasi korban
TUJUAN
3. Pemberdayaan masyarakat
Tenaga Pencarian:
1. Bagian dari TRC
2. Tenaga terlatih dlm bidang Fasilitas Pencarian:
pencarian korban bencana dan 1. Sarana Transportasi
tenaga medis 2. Sarana Komunikasi
3. Warga masyarakat setempat 3. Alat-alat Pencarian
LANGKAH-LANGKAH PENCARIAN
1. Tim pencari menuju lokasi bencana setelah mendapat
perintah dari Komandan lapangan (Incident
Commander)
2. Mengidentifikasi kebutuhan yang diperlukan dalam
pencarian korban bencana.
3. Menentukan lokasi bencana dan luas dampak
bencana denga membagi tiga wilayah (ring I, ring II,
dan ring III).
4. Menentukan kondisi korban bencana dengan
melakukan Triase (hujau, kuning, merah dan hitam).
5. Melaporkan kegiatan pencarian secara berkala (per 3
jam atau 6 jam, atau sesuai dengan kondisi)
PERTOLONGAN
Tenaga Penolong:
1. Bagian dari TRC Fasilitas Pencarian:
2. Tenaga terlatih dlm bidang 1. Sarana Transportasi
pertolongan, medis, psikologi, 2. Sarana Yankes
pekerja sosial dibantu oleh 3. Obat-obatan dan Alat
relawan. Kesehatan
3. Warga masyarakat setempat
LANGKAH-LANGKAH PERTOLONGAN
Tenaga Evakuasi:
1. Bagian dari TRC
2. Tenaga terlatih dlm bidang Fasilitas Evakuasi:
evakuasi, tenaga medis, 1. Sarana Transportasi
pekerja sosial dan psikologi. 2. Alat-alat evakuasi
3. Warga masyarakat setempat
LANGKAH-LANGKAH EVAKUASI
Standar Minimal
Didasarkan pada prinsip-prinsip pelayanan kesehatan primer yang
relevan
Mendapat informasi pelayanan kesehatan
Diberikan dalam sistem kesehatan pada tingkat yang tepat (keluarga,
puskesmas, RS, dan RS rujukan)
Menggunakan teknologi yang tepat dan di terima secara sosial
budaya
Jumlah, tingkat dan lokasi sesuai kebutuhan
Tiap klinik memiliki staf dengan jumlah dan keahlian yang memadai (1
staf/50 pasien/hari)
Memperoleh obat-obatan sesuai kebutuhan
Korban meninggal di perlakukan dan dikuburkan secara bermartabat
sesuai dengan keyakinan, budaya dan praktek kesehatan.
BANTUAN PELAYANAN KESEHATAN
PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR
Standar Pengedalian Penyakit Menular:
Pencegahan Umum, Pencegahan Campak, Diagnosis dan pengelolaan
kasus, Kesiapsiagaan kejadian luar biasa, Deteksi KLB, penyelidikan
dan tanggap HIV/AIDS
Standar Minimal:
Vitamin A bagi bayi 6 bulan – 59 bulan
Semua bayi yang di Vaksinasi Campak saat 6-9 bulan menerima vaksinasi
ulang 9 bulan kemudian
Anak 6 bulan – 15 tahun diberikan imunisasi campak
Korban bencana memperoleh diagnosis dan perawatan efektif dari penyakit
menular yang berpotensi menimbulkan kematian atau sakit yang berlebihan
Diambil tindakan untuk persiapan dan respon terhadap berjangkitnya
penyakit menular
Berjangkitnya penyakit menular di deteksi, diinvestigasi, dan di kontrol
Korban bencana memperoleh paket pelayanan minimal untuk pencegahan
HIV/AIDS
LOKASI 9 PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS
REGIONAL DAN 2 SUB REGIONAL
Medan
Banjarmasin Makassar
Padang
Manado
Palembang
Jakarta
Semarang Denpasar
Jayapura
Surabaya
PUSAT PENANGGULANGAN
KRISIS KESEHATAN REGIONAL
PERUBAHAN PARADIGMA
DARI
RESPON DARURAT KE MANAJEMEN
RESIKO:
PERUBAHAN DARI PENANGANAN,
MENJADI PENANGGULANGAN
BENCANA,
DARI PANIK KE PEMECAHAN
MASALAH.
DARI PENANGGULANGAN BENCANA
SEBAGAI ISSUE LUAR BIASA
MENJADI PEKERJAAN BIASA
PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN .
WHAT SHOULD WE DO TOGETHER ?