Anda di halaman 1dari 17

KOLOID DAN DISPERSI

KASAR

KELOMPOK 5
1. MOH. ANDREY PRAYOGA S (19081039 )
2. RICHA F MOIWEND (19081044)
3. NUR ZEIN (19081052)
KOLOID
DISPERSI
JENIS KOLOID
SIFAT KOLOID
MANFAAT KOLOID
KOLOID
Sistem koloid adalah campuran bentuk-bentuk yang
ukuran partikelnya terletak di antara ukuran partikel
larutan yang sebenarnya dan ukuran partikel dari
suspensi besar. Sistem koloid berbeda dalam tingkat
dispersi dan medium pendispersi.
DISPERSI

campuran antara fase terdispersi


dengan medium pendispersi yang
bercampur secara merata.
Sistem dispersi dibagi menjadi 3 kelompok,

Dispersi kasar Dispersi Halus

Dispersi Koloid
Dispersi kasar
Dispersi kasar disebut juga suspensi. Suspensi
merupakan campuran heterogen antara fase terdispersi
dengan medium pendispersi. Oleh karena itu, antara fase
terdispersi dan medium pendispersi dapat dibedakan dengan
jelas. Fase terdispersi biasanya berupa padatan, sedangkan
medium pendispersi berupa zat cair. Contohnya adalah
campuran antara pasir dengan air.
Dispersi Halus

Dispersi halus disebut juga dispersi molekuler


atau larutan sejati. Dalam larutan sejati terbentuk
campuran homogen karena fase terdispersi larut
sempurna dalam medium pendispersi. Campuran
homogen ini disebut juga larutan. Dalam larutan
fase terdispersi dapat berupa zat padat atau cair,
sedangkan medium pendispresi berupa zat cair.
Contohnya larutan adalah teh dalam air.
Dispersi Koloid
Dispersi koloid merupakan sistem dispersi antara
dispersi kasar dan dispersi halus. Campuran fase
terdispersi dengan medium pendispersi dalam koloid
tampak homogen. Namun sesungguhnya, dispersi koloid
merupakan campuran heterogen. Hal ini akan tampak
jelas saat dispersi koloid diamati menggunakan mikroskop
ultra. Contoh dispersi koloid adalah agar-agar.
No. Larutan Sejati Koloid Suspensi
1. Homogen, tidak Secara makroskopis Heterogen
dapat dibedakan bersifat homogen, tetapi
walaupun heterogen jika diamati
menggunakan dengan mikroskop ultra
mikroskop ultra
2. Semua partikelnya Partikelnya berdimensi Partikelnya berdimensi
berdimensi <1 antara 1 sampai 100 >100 milimikron
milimikron milimikron
3. Satu fase Dua fase Dua fase
4. Stabil Stabil Tidak stabil
5. Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disaring
kecuali dengan penyaring
ultra
6. Penampilan jernih Keruh - jernih Keruh
7. Contoh: larutan gula Contoh: susu atau santan, Contoh: air kopi atau
atau larutan garam tepung dalam air air keruh
Jenis jenis koloid Fase terdispersi dan
pendispersinya dalam
bentuk padat. Ex :
Sol Padat kaca patri dan berlian
hitam.
Fase terdispersi dan
pendispersinya Emulsi Fase terdispersinya
dalam bentuk cair.
Ex: susu, santan, Cair Emulsi
cair, fase
pendispersinya
dan minyak ikan. padat. Ex: jeli,
Padat mutiara, dan keju.
Fase terdispersinya
padat, fase
Aerosol
pendispersinya Padat Fase terdispersinya cair,
gas. Ex: asap dan Aerosol fase pendispersinya gas.
Ex :kabut, awan, dan
debu.
Fase terdispersinya
Cair semprotan rambut.
gas, fase Berbusa/ Fase terdispersinya gas,
pendispersinya cair.
Ex: buih, sabun, bezel Buih fase pendispersinya
padat. Ex: karet busa
mentah, dan koktail.
Busa Padat dan batu apung.
GERAK BROWN

Sifat EFEK TYNDAL


Sifat
koloid ADSORPSI KOLOID

MUATAN KOLOID SOL


GERAK BROWN
 Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa
bergerak lurus tapi tidak menentu atau bergerak membentuk
zigzag.

 Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak brown


yang terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid,
semakin lambat gerak brown yang terjadi.

 Gerak brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu


sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki
partikel-partikel medium pendispersinya.
EFEK TYNDAL

 Efek tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820 – 1893),


seorang ahli fisika Inggris.

 Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena
sinar.

 Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan


tersebut tidak akan menghamburkan cahaya.

 Sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan.


ADSORPSI KOLOID

Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel pada


permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya
permukaan partikel.

Dimana partikel-partikel sol padat ditempatkan dalam


zat cair atau gas, maka partikel-partikel zat cair atau gas
tersebut akan terakumulasi pada permukaan zat padat
tersebut.
MUATAN KOLOID SOL

 Sifat koloid terpenting adalah muatan partikel koloid.


Semua partikel koloid memiliki muatan jenis (positif
dan negatif).

 Partikel koloid tidak dapat bergabung sehingga


memberikan kestabilan pada sistem koloid.

 Sistem koloid secara keseluruhan bersifat netral.


KEGUNAAN KOLOID
Sistem koloid digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling
melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala
besar.
Jenis Industri Contoh Aplikasi
Industri Makanan Keju, mentega, susu, saus salad
Industri Kosmetika dan Perawatan Krim, pasta gigi, sabun
Tubuh
Industri Cat Cat
Industri Kebutuhan Rumah Tangga Sabun, deterjen
Industri Pertanian Peptisida dan insektisida
Industri Farmasi Minyak ikan, penisilin untuk
suntikan
Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi
koloid:
Pemutihan Gula  Penggumpalan Darah

Darah mengandung sejumlah


Dengan melarutkan gula ke
koloid protein yang bermuatan
dalam air, kemudian larutan
negatif. Jika terjadi luka, maka luka
dialirkan melalui sistem koloid
tersebut dapat diobati dengan pensil
tanah diatomae atau karbon.
stiptik atau tawas yang mengandung
Partikel-partikel koloid tersebut ion-ion Al3+ dan Fe3+. Partikel koloid
mengadsorpsi zat warna dari gula di protein bersifat netral sehingga
tebu sehingga gula dapat proses penggumpalan darah dapat
berwarna putih. lebih mudah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai