Anda di halaman 1dari 40

Unit Penyediaan Air

UTILITAS
by: M. Engkos Kosim, ST, MT
Jurusan Teknik
Kimia

FT. UMJ
Definisi Air

• Menurut Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang


pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
bahwa yang dimaksud dengan air adalah semua air yang
terdapat pada, diatas ataupun dibawah permukaan tanah,
termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air
hujan, air laut yang berada didarat.
Karakteristik Air

Menurut Effendi (2003), air memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia lain, karakter
tersebut antara lain:
a. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 0oC (32oF) – 100oC, air berwujud cair.
b. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai penyimpan panas yang sangat
baik.
c. Air memerlukan panas yang tinggi pada proses penguapan. Penguapan adalah proses perubahan air menjadi
uap air.
d. Air merupakan pelarut yang baik.
e. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi.
f. Air merupakan satu-satunya senyawa yang merenggang ketika membeku.
Unit Penyediaan Air

• Unit penyediaan air merupakan salah satu unit utilitas yang bertugas menyediakan air
untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga. Unit ini sangat berpengaruh dalam
kelancaran produksi dari awal hingga akhir proses. Dalam memenuhi kebutuhan air
didalam pabrik, dapat diambil dari air permukaan.
• Pada umumnya air permukaan dapat diambil dari air sumur, air sungai, dan air laut
sebagai sumber untuk mendapatkan air. Dalam perancangan pabrik Magnesium sulfat
ini, sumber air baku yang digunakan berasal dari sungai.
Unit Penyediaan Air

Pertimbangan menggunakan air sungai sebagai sumber untuk mendapatkan air adalah :
1. Pengolahan air sungai relatif lebih mudah, sederhana, dan biaya pengolahan relatif
murah dibandingkan dengan proses pengolahan air laut yang lebih rumit dan biaya
pengolahannya yang lebih besar.
2. Air sungai merupakan sumber air yang kontinuitasnya relatif tinggi jika dibandingkan
dengan air sumur, sehingga kendala kekurangan air dapat dihindari.
3. Letak sungai berada tidak terlalu jauh dengan pabrik.
Fungsi air dalam
industri

Air pendingin Air sanitasi / rumah


1 3
(cooling water) tangga

Air umpan boiler


2 4 Air Proses (Pelarut dll)
(steam generation)
Air untuk proses

Hal-hal yang diperhatikan dalam air proses :


a. Kesadahan (hardness) yang dapat menyebabkan kerak
b. Besi yang dapat menimbulkan korosi
c. Minyak yang dapat menyebabkan terbentuknya lapisan film yang
mengakibatkan terganggunya koefisien transfer panas serta
menimbulkan endapan.
Air pendingin
Pada umumnya, ada beberapa faktor yang
menyebabkan air digunakan sebagai media
pendingin, yaitu:
a. Air merupakan materi yang dapat diperoleh
dalam jumlah yang besar
b. Mudah dalam pengaturan dan
pengolahannya
c. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan
volume yang tinggi dan tidak terdekomposisi
d. Tidak mudah menyusut secara berarti dalam
batasan dengan adanya temperatur
pendinginan
Air umpan boiler
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler adalah :

a. Zat-zat yang dapat menyebabkan korosi


Korosi disebabkan air mengandung larutan-larutan asam, gas-gas terlarut seperti O2, CO2, H2S yang masuk kebadan air
b. Zat yang dapat menyebabkan kerak (scale reforming)
Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu tinggi, yang biasanya berupa garam-garam karbonat dan silikat.
c. Zat yang menyebabkan foaming dan Priming
Foaming adalah terbentuknya gelembung atau busa dipermukaan air dan keluar bersama steam. Air yang diambil kembali dari
proses pemanasan bisa menyebabkan foaming pada boiler karena adanya zat-zat organik dan anorganik dalam jumlah cukup besar.
Efek pembusaan terjadi pada alkalinitas tinggi. Priming adalah adanya tetes air dalam steam(buih dan kabut) yang menurunkan
efisiensi energi steam dan pada akhirnya menghasilkan deposit kristal garam. Primingdapat disebabkan oleh konstruksi boileryang
kurang baik, kecepatan alir yang berlebihan atau fluktuasi tiba-tiba dalam aliran.
Air Proses

Hal-hal yang diperhatikn dalam air proses :


a. Kesadahan (hardness) yang dapat menyebabkan
kerak
b. Besi yang dapat menimbulkan korosi
c. Minyak yang dapat menyebabkan terbentuknya
lapisan film yang mengakibatkan terganggunya
koefisien transfer panas serta menimbulkan
endapan
Air sanitasi
a. Syarat fisik :
 Suhu normal di bawah suhu udara luar
Air sanitasi digunakan  Warna jernih
untuk keperluan kantor  Tidak berasa
dan rumah tangga  Tidak berbau
perusahaan, yaitu air a. Syarat kimia :

minum, laboratorium, dan  Tidak mengandung zat organik maupun

lain-lain. Air sanitasi yang anorganik

digunakan harus  Tidak beracun

memenuhi syarat-syarat a. Syarat bakteriologis :

tertentu : Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama


bakteri patogen, seperti Salmonella,
Pseudomonas, Escherichia coli.
Penyediaan Air

Jenis air berdasarkan sumbernya terdiri dari :


1. Air permukaan, yaitu : air sungai, air laut, air danau,
waduk, dan irigasi.
2. Air tanah, yaitu : mata air dan sumur dangkal/dalam.
Penyediaan Air

Secara sifat kimia, sumber air tersebut


dikategorikan sebagai berikut:
1. Brackish water (air payau), yaitu air yang mengandung kandungan salinitasnya (NaCl) antara 1.000-3.000

ppm.

2. Brine water ( air laut), yaitu air yang kandungan salinitasnya (NaCl) >30.000 ppm, misalnya semua air

laut.

3. Soft water ( air tawar), yaitu air yang mengandung total hardness (Ca, Mg) <60.000 ppm, misalnya : air

sungai, danau, sumur, dan air hujan.


KUALITAS AIR
1. Parameter Fisik
• Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening
(tak berwarna), tidak berasa, suhu dibawah suhu udara
diluarnya sehingga dalam kehidupan sehari-hari. Cara
mengenal air yang memenuhi persyaratan fisik ini tidak sukar.
2. Parameter Bakteriologis
• Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala
bakteri, terutama bakteri patogen. Cara untuk mengetahui
apakah air minum terkontaminasi oleh bakteri patogen adalah
dengan memeriksa sampel (contoh) air tersebut. Dan bila dari
pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri E. coli
maka air tersebut sudah memenuhi syarat kesehatan.
KUALITAS AIR

Menurut O-fish (2010), ada lima syarat utama kualitas air yang baik untuk kehidupan ikan :

 Rendah kadar amonia dan nitrit

 Bersih secara kimiawi

 Memiliki pH, kesadahan, dan temperatur yang memadai

 Rendah kadar cemaran organik

 Stabil

Apabila persyaratan tersebut diatas dapat dijaga dan dipelihara dengan baik, maka ikan yang dipelihara
mampu memelihara dirinya sendiri, terbebas dari berbagai penyakit, dan dapat berkembang biak dengan
baik.
AIR UNTUK
INDUSTRI
Polusi dari industri dan domestik merupakan sumber terbesar masuknya
kotoran yang tidak diinginkan pada air permukaan.

Impurities dalam air yang digunakan di industri dapat menyebabkan :


terbentuknya deposit, korosi pada metal, busa pada sistem pembangkit steam,
fouling mikrobiologi dll

menyebabkan menurunkan perpindahan panas, menurunkan kualitas


produk, kerusakan pada metal, kayu atau bahan konstruksi yang digunakan
untuk menyimpan maupun transport.
Komposisi beberapa jenis air
permukaan
Pengaruh dari kotoran pada air
pada sistem pembangkit steam
Karakteristik spesifik dari air permukaan yang dapat digunakan sebagai
sumber untuk air industri

Boiler makeup water Cooling water


0 – 1500 700 – 5000 once makeup once makeup
psig psig through recycle through recycle

Silica SiO2 150 150 50 150 25 25

Aluminium , Al 3 3 3 3 - -
Iron Fe 80 80 14 80 1,0 1.0
Manganese, Mn 10 10 2,5 10 0.02 0.02

- - -
Copper Cu - - -
- - 1200
Calcium Ca 500 500 1200
- - -
Magnesium Mg - - -
- - -
Sodium + potassium (Na+K) - - -
- - -
Ammonia , NH3 - - -
600 600 180
Bicarbonat, HCO3 600 600 180
140 1400 2700
Sulfat , SO4 680 68 27
0
19000 1 00 22000
Chloride, Cl 600
190
- 50 220 -
Flouride, F 00 -
0 00
Lanjutan :

Boiler makeup water Cooling water

0 – 1500 700 – 5000 once once


psig psig makeup through makeup through
recycle recycle
Nitrate, NO3 - -
Phosphate, PO4 - 50 430 4 30 -5 5 -
Dissolved solid 35.000 35.000 1.000 1.000 35.000 35.000
Suspended solid 15.000 15.000 1.500 15.000 250 250
Hardness (CaCO3) 5.000 5.000 850 850 7.000 7.000
Alkalinity (CaCO3) 500 500 500 500 150 150
Acidity (CaCO3) 1.000 1.000 0 200 0 0

5 – 8,9 3,5-9,1 5 – 8.4 5 – 8.4


pH (unit) - -
- 1.200 - -
Color (unit) 1.200 1.200
Organic (methylene blue 2 10 1.3 1,3 - 1.3
100 100 * 100 *
active substance)
100
CCl4 extract
COD (O2) 100 500 - 100 - 200

Hydrogen sulfide, H2S - - - - 4 4


Temperatur oF 120 120 100 120 100 120

* no floating oil Sumber : J.W.Clark, “Water


Process Water
Textile Lumber Pulp & Chemical Petroleum Metal
industry Industry Paper Industry Industry Industry
Silica SiO2 - - 50 - 50 -

Aluminium , Al - - - - - -
Iron Fe 0.3 - 5 15 -
2.6
Manganese, Mn 1.0 - - 3 - -
Copper Cu 0.5 - - - - -
Calcium Ca - - - 200 220 -
Magnesium Mg - - - 100 85 -
Sodium + potassium (Na+K) - - - - 230 -
Ammonia , NH3 - - - - - -
Bicarbonat, HCO3 - - - 600 480 -
Sulfat , SO4 - - - 850 570 -
Chloride, Cl - - 500 1600 500
200
Flouride, F - - - - 1,2 -
Nitrate, NO3 - - - - 8 -
Phosphate, PO4 - - - - - -
Dissolved solid 150 - 2.500 3.500 1500
1.080
Process Water
Textile Lumber Pulp & Chemical Petroleum Metal
industry Industry Paper Industry Industry Industry

Suspended solid 1.000 - - 10.000 5000 3.000


Hardness (CaCO3) 120 - 485 1.000 900 1.000
Alkalinity (CaCO3) - - - 500 - 200
Acidity (CaCO3) - - - - - 75
pH (unit) 6–8 5-9 4,6 – 5,5 – 9 6–9 3–9
9,4
Color (unit) - 500 25 -
- 360
Organic (methylene blue active - - - -
substance) - -
- - - - - 30
CCl4 extract
- - - - - -
COD (O2)
- - - - - -
Hydrogen sulfide, H2S
- - 95 - - 100
Temperatur oF

Sumber : John Clark “Water Supply and Pollution


Control”
Air baku Koagulan &
flokulan
Water
Tangki Flokulasi & treatment
penampung koagulasi filter primer
sludge

Cooling tower Air pedingin


Tangki
Alat penukar air bersih
panas

Blow down Air proses


Praheater
Air
pembangkit Limbah cair
steam Cl2

Softener

steam kondensat
Air sanitasi

Boiler Alat penukar Bagan alir sistem


panas pengolahan air industri
F.Eff/05
PERINSIP PENGOLAHAN
AIR BERSIH DARI AIR PERMUKAAN

Prasedimentasi
 Memisah padatan tersuspensi

Pencampuran bahan koagulan


Koagulasi
 agar merata (pengadukan cepat)

Flokulasi
 Pembentukan inti flok
(pengadukan lambat)

Sedimentasi
 Pemisahan flok yang terbentuk

Filtrasi
 Memisah flok yang masih terbawa air

Air Bersih
Water treatment
koagulan
Prasidementasi Bak koagulasi Bak
& tandon flokulasi

Air baku
Bak
sedimentasi
Filtrasi

LUMPUR

Reservoir

Air Bersih
PROSES PENGOLAHAN AIR BERSIH
PADA DASARNYA PRINSIPNYA
SAMA
PERBEDAAN HANYA PADA
ALAT
DAN KELENGKAPANNYA

Unit koagulasi, flokulasi Unit koagulasi, flokulasi


dan sedimentasi pada dan sedimentasi pada
unit-unit terpisah satu kompartement
Pengadukan: Pengadukan :
- mekanikal - mekanikal
(pengaduk) - hidraulik
- hidraulik
 Clarifier
 KONVENSIONAL
Water treatment
koagulan
Bak koagulasi Bak flokulasi
(hidraulik) (mekanikal)

Air baku

Air bersih Bak


sedimentasi

LUMPUR
KONVENSIONAL
- Koagulasi
Pada unit – unit terpisah
- Flokulasi
- Sedimentasi
CLARIFIER
3
- KOAGULASI
(1)
Air
- FLOKULASI bersih
- SEDIMENTASI Bahan kimia
(2)
(3)
PADA SATU
(UNIT)
KOMPARTEMENT 2
Air masuk

Lumpur
Weir untuk
effluent

Influent well

Scraper

Pengumpul sludge

Tampak bagian dalam clarifier


Bagian
IPA tipe Plate Settler clarifier
Flokulasi
Bagian Koagulan
Koagulasi

Air
bersih
Air
masuk

Bagian
Sedimentasi
Lumpur
FILTRATION
Fungsi : untuk memisah solid tersuspensi dari air

1. Filter dengan medium berupa granular


(Granular-medium filtration)
Sebagai media penyaring digunakan bahan berbentuk granular, seperti
karbon aktip, karbon , pasir, kerikil, antracit dll

Operasi : - Kontinyu
- Semi kontinyu
- Batch
Proses : - penyaringan (filtration)
- pencucian (cleaning/backwashing)
Media digunakan dapat campuran seperti pasir
yang
dengan karbon aktip (dual), maupun tunggal
(single) seperti hanya pasir atau karbon atau medium
terdiri dari campuran tiga atau lebih media (multi-
Zona inter
medium) mixing
Multi-medium
bed
Mono- Dual-
medium medium dual
bed filter bed filter
Grain-size

Multi-
medium bed
filter
Macam-macam filter
Berdasar cara kerjanya :
Gravity filter
Pressure atau
filter open
atau filter,
closed atmospheric filter
filter

• Berdasar kecepatan penyaringan


 Slow sand filter ( rate 4 – 5 m3/hari/m2
 Rapid sand filter (rate 100 – 150 m3/hari/m2)

• Berdasarkan sistem kontrol


 manual
 automatic
Automatic Manual

Pressure Gravity

Upflow Downflow
Sand

Coal

Dual
Sequence
Mixed
Type

Service flow

Media

Constant rate Backwash arrangement

Variabel declining rate Flow control


Lapisan media pasir (silikat)
- pasir kasar :  = 2,0 mm
air yang disaring tidak terlalu kotor
pratreatment sudah baik
rate fluida cukup tinggi

- pasir halus :  = 0,4 mm


rate fluida tidak terlalu
tinggi
pratreatment hanya
singkat
diharapkan juga mampu memisah bakteri dan
turbiditi semaksimal mungkin

Lapisan kerikil / gravel

bersifat juga sebagai support media di


atasnya
- Kerikil halus  = 5,0 mm
- Kerikil kasar  = 10,0
mm
- Gravel
 = 20,0
mm
60 cm, pasir 65 cm, pasir

10 cm, 1,5 – 3 mm 10 cm 25 – 50 mm

7,5 cm 3 – 6,4 mm 5 cm 13 – 25 mm
5 cm 6,4 – 12,7 mm 5 cm 6,5 – 13 mm
7,5 cm 12,7 – 19 mm
10 cm 3 - 6,5 mm
7,5 cm 19 – 38 mm 5 cm 6,5 – 13 mm
5 cm 13 – 25 mm
15 cm 38 – 64 mm 13 cm 25 – 50 mm

Lapisan gravel asimetris Lapisan gravel simetris


(direkomendasikan)
Dari : G.M. Fair, J.C.Geyer “Water
Purification”
 Gravity Roughing filter ( open filter, slow
sand filter, atmospheric filter )

Air masuk

Pasir Air pecuci keluar


Gravel Air tersaring keluar

Air pencuci masuk

Media yang digunakan dapat mono maupun multi-medium.


Umumnya digunakan untuk air dengan kekeruhan tidak
tinggi dengan laju aliran 2 – 4 gpm per ft2 luas permukaan filter.
Pencucian dilakukan secara priodek, biasanya setelah head loss 8
– 12 ft dengan laju air pencuci (backwashing) : 20 gpm per ft2
 Pressure filter ( rapid sand filter )

tertutup
terbuka
Air
masuk

Air masuk
1

3
Air
4 tersaring
5
1. Pasir halus
2. Pasir kasar Air cucian
3. Gravel
4. Lantai filter
5. Strainer
Vertical pressure filter Horizontal pressure filter

Anda mungkin juga menyukai