Anda di halaman 1dari 20

The COSO Internal Control F

ramework

Nama Anggota Kelompok :

Amin Rais 041811333064


Ribka Devi M 041811333071
KHana Kiraina 041811333078
Alvredo Satriawan S 041811333088
Pentingnya pengendalian internal yang efektif

Pengendalian internal adalah salah satu konsep yang


paling penting dan mendasar yang profesional bisnis
di semua tingkatan dan baik auditor eksternal dan int
ernal harus memahami. Bisnis profesional membangu
n dan menggunakan pengendalian internal untuk rev
iew oleh auditor di kedua wilayah operasional dan ke
uangan di enteprise dengan tujuan mengevaluasi pen
gendalian internal mereka.
COSO Internal Control Framework

A Pengendalian Internal

B Peran Dewan Direksi

C Kebutuhan Otoritas dan Tanggung Jawab

D Komitmen terhadap Tenaga Kerja yang Kompeten

E Meminta pertanggung jawaban orang-orang


Melalui SK KPU No.676 memberikan pedoman standar bagi partai politik untuk tata
kelola administrsi yang baik melalui 3 hal pokok, sebagai lampiran SK tersebut yaitu:

Tata Administrasi Keuangan Peserta Pemilu

Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan Partai Politik Penyusunan Tata Administrasi Keuangan Partai Politik

Pedoman Pelaporan Dana Kampanye Peserta Pemilu


Laporan Keuangan Yang Dihasilkan
Penyusunan Laporan keuangan tahunan Partai politik mengacu pada PSAK no.45 tentang
akuntansi untuk organisasi nirlaba yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan
terdiri atas laporan berikut ini:

01 02 03 04 05

Laporan Laporan Laporan arus Cacatan atas


Laporan Posisi
Aktivitas Perubahan kas laporan
Keuangan
Ekuitas keuangan

Selain mengacu pada PSAK No.45,Penyusunan Laporan keuangan Partai politik juga terikat pada
ketentuan yang terdapat dalam perundang-undangan RI mengenai Partai politik dan pemilu
seperti UU No.31 Th.2002 tentang partai politik dan UU No.12 th 2003 tentang pemilu.
HAL-HAL KHUSUS DALAM
AKUNTANSI PARPOL
Unit pelaporan adalah tunggal dan bukan
sebagai multiple entities

Lap. Keuangan terdiri dari laporan posisi


keuangan, lap. Aktivitas, lap. arus kas dan
CALK

Lap. Keuangan parpol adalah laporan


keuangan gabungan dari seluruh struktur
kepengurusan parpol
Akuntansi parpol tidak bertujuan untuk mengukur
laba, aspek kinerja keuangan parpol yang dinilai dari
segi bagaimana parpol tersebut dapat menghasilkan
uang dalam mendanai kegiatannya

Asumsi dasar parpol : basis akrual


Sistem pencatatan dengan double-entry system

Sudah dimulai diperkenalkan segregation of function


dimana unit-unit pencatatan, pembukuan dan custody
sudah dipisahkan dalam fungsi-fungsi tdi parpol
Penanggung jawab utama laporan keuangan parpol adalah ketua
umum parpol yang bersangkutan, tanggung jawab ini dinyatakan
dalam suatu management represetation letter. Laporan keungan
minimal harus ditanda tangani oleh bendahara umum dan ketua
umum parpol

Parpol harus menjalankan pengendalian internal yang


dipersyaratkan dalam lampiran I SK KPU NO 676 Tahun 2003
yaitu mengenai petunjuk pelaksanaan tata administrasikeuangan
parpol dan peserta pemilu

Segala kekayaan parpol harus terpisah dari kekayaan


pengurusnya dan semua transaksi keuangan parpol diharapkan
melalui mekanisme perbank-an
Pelaporan Dana Kampanye

Pelaporan dana kampanye ini dimaksudkan


sebagai bentuk pertanggungjawaban
peserta pemilu dlam hal pengelolaan dana
kampanye yang meliputi sumber perolehan
dan penggunaannya.
Jenis Laporan Dana Kampanye

1. Laporan dana kampanye peserta pemilu yang


berisi sumber dan penggunaannya

2. Catatan atas laporan dana kampanye peserta


pemilu yang berisi keterangan mengenai item-
item dalam laporan dana kampanye
Jenis Laporan Dana Kampanye

3. Serta informasi tambahan yang meliputi :


-Daftar sumbangan dana kampanye peserta pemilu diatas 5
juta
- Ringkasan sumbanganh dana kampanye peserta pemilu per
klasifikasi
- Daftar aktiva eks-kampanye peserta pemilu
- daftar sumbangan tak beridentitas
- Daftar sumbangan berupa utang
Sumber Dana Partai Politik
PP No. 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Parpol.
Juga dijelaskan Permendagri No.24 Tahun 2000 tentang Pedoman
1
Tata Cara Perhitungan, Penganggaran dalam APBN, Pengajuan dan
Laporan Pertanggung Jawaban Penggunaan Bantuan Keuangan
Parpol.

1 Iuran Anggota

2 Sumbangan Perusahaan

3 Subsidi Dana Publik


4 Fasilitas Publik

5 Sumbangan Individual

Sumbangan Organisasi Buruh dan


6 Sejenisnya

7 Sumbangan dari Pihak Asing


Mewujudkan Good Governance dengan Mitra Koalisi Keuangan Partai Politik yang Transparans
i dan Akuntabel

Persoalan transparansi atas pendanaan partai politik masih menjadi tantangan hingga
saat ini. Harapan public untuk dapat mengakses dokumen laporan keuangan masih sulit
dijamin. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan partai politik
adalah keniscayaan karena sebagai institusi public partai politik mempunyai peran besar
dalam menjaga demokrasi dan mengelola pemerintahan

Dalam pasal 38 UU no 2 tahun 2011 dijelaskan bahwa hasil pemeriksaan laporan


pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran keuangan partai politik terbuka
untuk diketahui masyarakat. Hal ini mengindikasikan bahwa seharusnya masyarakat
dapat mengetahui dan mengakses atas pelaporan keuangan partai politik. Namun
kenyataannya masih sangat sulit untuk menerapkan transparansi atas keuangan partai
politik
Pasal 39 UU No 2 Tahun 2011 menyatakan bahwa :

Pengelolaan keuangan partai


politik dilakukan secara
transparansi dan akuntabel

Pengelolaan keuangan partai Partai politik wajib membuat


politik sebagaimana laporan keuangan untuk keperluan
dimaksud pada ayat (1) audit dana yang meliputi :
diaudit oleh akuntan public 1. Laporan realisasi anggaran
setiap 1 (satu) tahun dan partai politik
diumumkan secara periodik 2. Laporan neraca
3. Laporan arus kas
Peran KPU dalam Keuangan Partai
Politik

Setiap partai politik wajib membuat pembukuan, memelihara daftar


penyumbang dan jumlah sumbangan yang diterima, serta terbuka
1 untuk
diketahui oleh masyarakat dan pemerintah.

Partai politik harus membuat laporan keuangan secara berkala satu


2 tahun
sekali kepada KPU setelah diaudit oleh akuntan publik.

Setiap partai politik harus memiliki rekening khusus dana kampanye


pemilihan umum dan menyerahkan laporan neraca keuangan hasil
3 audit
akuntan publik kepada KPU paling lambat enam bulan setelah hari
pemungutan suara.
Masalah-masalah tentang Standar
Akuntansi
Partai Politik Saat Ini

Pembuatan standar sistem


pelaporan keuangan dan dana
kampanye parpol

UU No.12/2003 UU No.31/2002

Pemilu Anggota Legislatif Partai Politik


Beberapa hal yang membedakan
partai politik dengan entitas nirlaba :

Jika pada organisasi nirlaba pada umumnya terdapat

01 kejelasan jenis barang dan/atau jasa yang


dihasilkannya, maka tujuan utama partai politik
adalah dalam rangka meraih kekuasaan politik.

02 Perjuangan utama partai politik dilakukan melalui


Pemilihan Umum, kepentingan publik yang lebih besar.

03 Adanya kegiatan besar lima tahunan yaitu kegiatan


kampanye.
Diperlukan adanya standar akuntansi keuangan
khusus yang mengatur laporan keuangan partai
politik. Dengan demikian, transparansi dibidang
keuangan dapat diwujudkan yang pada gilirannya
penyalahgunaan dan pelanggaran keuangan
oleh partai politik serta politik uang dapat dicegah
atau setidaknya dikurangi.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai