Trauma Kepala-1
Trauma Kepala-1
By :
Ade Tika Herawati, M.Kep
PENDAHULUAN
Pengertian :
Trauma = jejas/ruda paksa.
Tauma kepala : jejas/ruda paksa yang
mengenai kapala termasuk otak dan
pembuluh darahnya, sehingga
menyebabkan defisit neurologis.
Penyebab :
1. Kecelakaan lalulintas
2. Jatuh
3. Tembakan, tusukan, pukulan
Insiden
Kasus terbanyak
Amerika & Inggris : 200 - 300 kasus/100.000 populasi usia
dewasa muda, laki-laki >> wanita
Traumatic Coma Data Bank : Cedera Kepala Berat (CKB) : 10%
dari semua kasus Cedera Kepala.
Prognosa CKB adalah
50% mati
10% cacat berat
15% cacat ringan
30% sembuh.
Indonesia 1982 : 55.498 kasus KLL, 11.933 mati,
34 orang mati / hari, 80% Oleh karena Cedera
Kepala
Morfologi :
Fraktur tengkorak
Kalvaria Linear, Stelat, Depresi, Non Depresi,
Terbuka, Tertutup
Dasar tengkorak Dng / Tanpa kebocoran
LCS
Dgn / Tanpa parase
Lesi Intrakranial
Fokal EDH, SDH, ICH
Difus Komosio ringan
Komosio klasik
Cedera akson difus
Mekanisme Cedera Kepala
Fraktur
FORCE Laserasi Perdarahan
Tengkorak arteri Haematom
meningeal “massa”
Akselerasi
Tengkorak
Tension
Pergerakan
imobile
otak
brainstem
Impact
Rupture
Sub dural
bridging
haematom
veins
Patofisiologi
Gaya akselerasi, deselerasi dan rotatorik
Asidosis
metabolik
Sistem pencernaan
Trauma kepala
Stimuli Vagal
hipotalamus
Anterior Hipofise
Hiperaciditi
Steroid Adrenal
Kompensasi tubuh u
tangani oedema
cerebral
Katekolamin
Terhadap sistem muskuloskeletal
Trauma Kepala
Penurunan Penurunan kontrol
Kesadaran thd koordinasi
gerak
Infeksi
PENATALAKSANAAN
CEDERA KEPALA RINGAN
Definisi : Penderita sadar & berorientasi ( GCS 14 – 15 )
CKR 80% UGD, Sadar, Amnesia, Pingsan sesaat pulih
sempurna, Gejala sisa ringan
Anamnesa : Nama, Umur, Jenis kelamin, Ras,
Pekerjaan, Mekanisme dan waktu cedera. Sadar atau
tidak sadar, Tingkat kewaspadaan. Amnesia Antegrad /
Retrograd, Sakit kepala.
PENATALAKSANAAN
CEDERA KEPALA RINGAN
Pemeriksaan umum : Tensi, Nadi, Respirasi, Luka-luka
tempat lain.
Pemeriksaan mini neurologik : GCS, Pupil, Reaksi
cahaya, Motorik.
Foto polos kepala : Jejas kepala
CT-Scan kepala : Atas indikasi
PENATALAKSANAAN
CEDERA KEPALA RINGAN
Indikasi rawat : Pingsan > 15 : PTA > Jam, Pada OBS.
Penurunan kesadaran, SK >>, Fraktur, Otorhoe /
Rinorhoe, Cedera penyerta, CT-Scan ABN, Tidak ada
keluarga, Intoksikasi alkohol / Obat-obatan.
Indikasi pulang : Tidak memenuhi kriteria rawat, Kontrol
setelah satu minggu.
PENATALAKSANAAN
CEDERA KEPALA RINGAN
Pesan untuk penderita / keluarga, Segera kembali ke
Rumah Sakit bila dijumpai hal-hal sbb :
Tidur / sulit dibangunkan tiap 2 jam, mual dan muntah
>>, SK >>, Kejang kelemahan tungkai & lengan, Bingung
/ Perubahan tingkah laku, Pupil anisokor, Nadi naik /
turun.
PENATALSKSANAAN
CEDERA KEPALA SEDANG
Definisi : Penurunan kesadaran, Masih mampu mengikuti
perintah sederhana ( GCS 9 – 13 )
Pemeriksaan awal : Sama dengan CKR + Pem. Darah
sederhana. Pem.CT-Scan kepala, Rawat untuk OBS.
PENATALSKSANAAN
CEDERA KEPALA SEDANG
Setelah rawat : Pem. Tanda vital & Pem.Neurologik
periodik, Pem. CT-Scan kepala ulang bila ada
pemburukan.
Bila menarik : Pulang, Kontrol poli setelah 1 minggu
Bila memburuk : CT-Scan kepala ulang = CKB.
PENATALAKSANAAN
CEDERA KEPALA BERAT
Definisi : Penderita tidak mampu
melakukan perintah sederhana OK.
Kesadaran menurun ( GCS 3 – 8 )
Penatalaksanaan : ABC
Cedera otak sekunder. 100
Penderita CKB, Hipoksemia ( PAO2
< 65mm HG ) 30 %, Hipotensi
( Sistolik < 95mm HG ) 13 % Anemia
( HT < 30 % ) 12 %.
PENATALAKSANAAN
CEDERA KEPALA BERAT
Hipotensi mati 2 X, Hipotensi +
Hipoksia mati 75 %
Pemeriksaan mini neurologik,
Pemeriksaan CT-Scan kepala.
Kepala lebih tinggi 10 derajat ( Head
Up )
Intubasi
Pasang infus RL /NaCl 0,9 %.
Pasang catheter
PENATALAKSANAAN
CEDERA KEPALA BERAT
Obat – obatan : Manitol 20 % 1 – 2 GR / KG.BB, 3 X
Pemberian, Tetesan cepat 20 : TD SIST, > 100 mm HG.
Anti konvulsan DILATIN.
Hiperventilasi ?
Penthotal DRIP”
Hipotermi ?
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian :
Identitas klien dan keluarga
Keluhan utama : umumnya terjadi penurunan
kesadaran, nyeri kepala, pusing dan mual.
Riwayat kesehatan sekarang :
Kapan, dimana, penyebab dan proses terjadinya
Saat kejadian klien pingsan ?, berapa lama, apakah disertai
muntah. Kembangkan denan PQRST.
Riwayat kesehatan lalu :
Kaji apakah klien pernah trauma, pernah mengalami
penyakit sistem persarafan, or penyakit sistemik lain
Riwayat kesehatan keluarga:
Pemeriksaan fisik :
Tingkat kesadaran: umumnya GCS <15
Memori : biasanya didapatkan amnesia
Orientasi : disorientasi orang, tempat dan waktu
Koordinasi : didapatkan gerakan-gerakan involunter,
ataksia.
Sesibilitas : bila klien tak sadar, tak dapat dinilai
Pernafasan : cluster atau ataxia,
Kardiovaskuler : TD umumnya turun, kecuali bila terjadi
TTIK, takhikardia kemudian bradikardi dan irama tak
teratur
Pencernaan : mual, muntah, bising usus menurun.
Pola eliminasi : klien sadar : retensi urine, bila klien tak
sadar : biasanya incontinentia urine & fecal, tetapi
mungkin retensia, jumlah urin outpus biasanya menurun.
Data fisik lain :
Kulit kepala & muka lecet, luka, perdarahan
Bentuk muka asimetris.
Hidung dan telinga keluar cairan or darah.
Periorbital echimosis, betle sign.
Peningkatan sekresi air ludah
Kekuatan otot bisa normal atau turun.
Aspek Psikososial Spiritual :
Klien dengan penurunan kesadaran data dari keluarga mengenai
hubungan klien dengan keluarga dan lingkungannya, peran klien dalam
keluarga, kesenangan, kebiasaan, gaya hidup, keyakinan dan ketaatan
beragama.
Pada keluarga akan tampak cemas, kurang bersahabat.
Bila kesadaran pulih iritable, apatis, tampak seperti linglung.
Pemeriksaan Diagnostik :
Foto kepala
CT Scan
Angiografi
Kadar elektrolit
Analis gas darah
Kemungkinan Diagnosa dan
Rencana Keperawatannya