Anda di halaman 1dari 36

ETIKA BIROKRASI & ETIKA BISNIS

BAGIAN I: ETIKA DASAR

Paket 7:
HAK DAN KEWAJIBAN

Presentasi Kuliah
Mahasiswa Semester IV & VIII 2017/2018
Oleh:
Prof. Dr. Johanis Ohoitimur
Anselmus Jamlean, S.S., M.Hum.
SASARAN PRESENTASI
• Paket ini diharapkan membantu mahasiswa
untuk memahami:
(a)Hakikat hak dan jenis-jenis hak
(b)Hubungan hak dan kewajiban
(c)Hak asasi manusia sebagai hak paling funda-
mental manusia sebagai manusia
(d)Tantangan atau kesulitan menegakkan hak
asasi manusia.
11 Mei 2020 2
I. APA ITU HAK?
1. ARTI HAK
• Dalam ilmu etika, dgn hak dimaksudkan ke-
mampuan/kapasitas moral untuk memiliki/
melakukan/menuntut sesuatu (rumah/tanah,
dsb.) berhadapan dgn orang lain sesuai dgn
apa yang adil/menurut prinsip keadilan. Hak =
klaim bhw seseorang memiliki sesuatu, me-
lakukan suatu tindakan, tuntut sesuatu kare-
na sesuatu atau tindakan itu melekat pdnya
dan orang lain tak boleh mengganggunya.
11 Mei 2020 3
I. Apa itu Hak?
2. UNSUR-UNSUR HAKIKI “HAK”
• Secara hakiki HAK mengandung unsur-unsur
berikut ini:
(a)Hak dapat bersifat legal (= berdasar atas sis-
tem hukum) dan dapat bersifat moral (sesuai
nilai atau prinsip moral).
(b) Hak selalu melekat pada seorang individu
manusia (hak pribadi) atau sekolompok orang
(hak bersama)
11 Mei 2020 4
I. Apa itu Hak?
(c) Hak berkaitan erat dengan keadilan. Gagasan
sentral di sini = hak merujuk kpd kemungkinan
“kesederajatan” (equality) bagi seseorang atau
semua anggota suatu kelompok/organisasi.
(d) Hak mempunyai hubungan mutualistik (relasi
timbal-balik) dengan kewajiban. Itu berarti,
pelaksanaan tuntutan hak seseorang harus
tidak melanggar hak orang lain pada bidang
yang sama.
11 Mei 2020 5
II.JENIS-JENIS HAK
1. HAK LEGAL, MORAL, KONVENSIONAL
• Di atas sudah dikatakan bahwa hak legal
didasarkan pd peraturan hukum, sedangkan
hak moral didasarkas atas prinsip moral.
• Selain itu ada pula “hak konvensional”, yaitu
hak yang didasarkan atas kesepakatan. Misal-
nya, dalam organisasi disepakati bhw setiap
anggota punya hak pilih menjadi ketua dan
hak memilih.
11 Mei 2020 6
II. Jenis-Jenis Hak
2. HAK KHUSUS DAN HAK UMUM
• Hak khusus = hak yang dimiliki oleh seseorang
atau sekelompok orang karena relasi khusus.
Misalnya, hak khusus suami-isteri; hak orang tua
terhadap anak; hak khusus dosen-maha-siswa.
• Hak umum = hak yang dimiliki oleh semua org
sebagai manusia. Inilah yang disebut hak asasi
manusia (masih akan dijelaskan lagi).

11 Mei 2020 7
II. Jenis-Jenis Hak
3. HAK NEGATIF DAN HAK POSITIF
• Hak negatif = hak atas tindakan tertentu tanpa
campur tangan orang lain baik utk membatasi
maupun untuk menghalangi saya. Misalnya,
hak atas hidup, hak atas kebebasan beragama,
hak atas kebebasan suara hati.
• Hak positif = hak di mana orang lain harus
melakukan sesuatu bagi saya. Hak positif yang
paling utama = hak atas perlindungan terha-
dap kehidupan; hak atas pendidikan, dsb.
11 Mei 2020 8
II. Jenis-Jenis Hak
4. HAK INDIVIDUAL DAN HAK SOSIAL
• Hak individual = hak yang dimiliki oleh indivi-
du thdp negara. Negara tak boleh menggang-
gu atau membatasi individu dlm mewujudkan
hak-haknya. Misalnya, hak mengikuti suara
hati, hak atas kebebasan beragama, dsb.
• Dapat dicatat lagi bahwa umumnya hak-hak
individual tergolong sebagai hak-hak negatif.

11 Mei 2020 9
II. Jenis-Jenis Hak
• Ada pula hak-hak jenis lain yang dimiliki oleh
manusia bukan terhadap negara, melainkan
justru sebagai anggota masyarakat bersama
dengan anggota-anggota lain. Hak-hak ini
biasa disebut hak sosial. Contohnya ialah hak
atas pekerjaan, hak atas pendidikan, hak atas
pelayanan kesehatan. Hak-hak ini semuanya
bersifat positif.

11 Mei 2020 10
II. Jenis-Jenis Hak
5. APAKAH ADA HAK YANG MUTLAK?
• Semua hak bersifat mutlak hanya secara prima
facie (pada pandangan pertama). Namun jika
suatu hak berbenturan dengan hak lain, maka
kemutlakannya menjadi relatif, karena kita
mesti mengutamakan hak yang lebih primer.
Misalnya, hak untuk mendapatkan informasi
yang benar berhadapan dengan hak atas
perlindungan hidup.
11 Mei 2020 11
II. Jenis-Jenis Hak
• Hak-hak positif pada umumnya tidak mutlak,
karena selalu tergantung pada kemampuan
orang lain untuk bertindak memenuhi hak saya.
Misalnya, hak atas layanan kesehatan, hak atas
pendidikan, hak atas pekerjaan.
• Hak yang potensial bersifat mutlak adalah hak
negatif tertentu. Misalnya, hak untuk tidak
diperlakukan dengan kejam, hak untuk tidak
disiksa/dianiaya.
11 Mei 2020 12
III. HAK DAN KEWAJIBAN
1. TEORI KORELASI
• Menurut teori ini, hak selalu punya korelasi
atau relasi timbal-balik dengan kewajiban.
• Tiap kewajiban seseorang berkaitan dgn hak
orang lain; sebaliknya setiap hak seseorang
berkaitan dgn kewajiban orang lain utk me-
menuhi hak tersebut. Jadi, hak yang tidak ada
kewajiban yang sesuai dengannya tidak pantas
disebut “hak”. Benarkah demikian?
11 Mei 2020 13
III. Hak dan Kewajiban
2. DIPANDANG DARI SEGI KEWAJIBAN
• Dilihat dari segi kewajiban, teori korelasi itu
tidak mutlak. Karena dalam kenyataannya, ada
orang yang punya kewajiban, tapi orang lain
tidak punya hak yang sepadan dgn kewajiban
tsb. Misalnya, pengemudi mobil wajib berhen-
ti, bila lampu lalu lintas merah menyala, tapi
tidak bisa dikatakan bahwa orang lain berhak
agar pengemudi tertentu berhenti.
11 Mei 2020 14
III. Hak dan Kewajiban
• Contoh lain: Setiap orang mempunyai kewa-
jiban moral untuk bersikap murah hati. Jika
seseorang kebetulan kaya raya, ia tidak me-
nyatakan sikap etis yang benar, kalau tidak
bersedia membagi kelebihannya dengan
orang yang sangat membutuhkan. Hal itu
adalah kewajibannya. Tapi tidak berarti bahwa
orang tertentu berhak untuk dibantu oleh
orang kaya itu.
11 Mei 2020 15
III. Hak dan Kewajiban
3. DIPANDANG DARI SEGI HAK
• Jika kita mendekati masalah hubungan hak-
kewajiban dari sudut hak, maka harus dikata-
kan juga bahwa korelasi hak dengan kewajiban
paling jelas dalam kasus hak-hak khusus. Se-
tiap kali saya mempunyai hak terhadap seseo-
rang, maka orang itu mempunyai kewajiban
terhadap saya. Misalnya, dalam relasi pinjam-
meminjam.
11 Mei 2020 16
III. Hak dan Kewajiban
• Hak-hak negatif hampir selalu sesuai dengan
kewajiban pada orang lain untuk tak meng-
ganggu atau campur tangan bila saya menja-
lankan hak-hak saya.
• Tapi pada hak-hak positif situasi lebih rumit.
Karena hak positif dan hak sosial seperti hak
atas pendidikan dan hak atas pekerjaan me-
mang mewajibkan orang lain untuk melakukan
sesuatu bagi saya, tapi kewajiban itu relatif.
11 Mei 2020 17
IV. HAK ASASI MANUSIA
1. PERISTILAHAN
• Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan ter-
jemahan dari kata bahasa Inggris “human
rights”= hak-hak manusiawi. Istilah ini terbi-
lang baru (1945: piagam berdirinya PBB).
• Sebelumnya dipakai istilah “natural rights”
(hak-hak kodrati), kemudian “the rights of
man” (hak-hak manusia), akhirnya menjadi
“human rights”.
11 Mei 2020 18
IV. Hak Asasi Manusia
2. APA ITU HAM?
• Hak Asasi Manusia = hak universal (umum) yg
dimiliki oleh setiap orang karena kodratnya
sebagai manusia. HAM tidak diberikan oleh
negara atau oleh orang lain, melainkan berasal
dari kodrat dan martabatnya sebagai manusia.
• Oleh karena itu HAM bersifat kodrati, hakiki,
fundamental, dan menyatakan martabat luhur
manusia. Menghargai manusia = menghormati
hak asasinya.
11 Mei 2020 19
IV. Hak Asasi Manusia
3. FORMULASI HAM
• Walaupun HAM bersifat kodrati, berarti telah
dimiliki manusia sejak ia diciptakan, namun
HAM baru mulai dirumuskan secara resmi
dalam abad ke-18. Ada tiga momen penting:
(a) The Virginia Declaration of Rights (Juni 1776)
yang disusun oleh George Mason. Menurut
deklarasi ini: kebebasan = hak yg harus dilin-
dungi dari campur tangan negara, antara lain
kebebasan pers dan kebebasan beribadah.
11 Mei 2020 20
IV. Hak Asasi Manusia
• Sebulan kemudian 4 Juli 1776, Declaration of
Independence (naskah proklamasi kemerdeka-
an 13 negara bagian USA oleh Thomas Jeffer-
son): “Kami menganggap kebenaran-kebenar-
an berikut ini sudah jelas dgn sendirinya: bhw
semua manusia diciptakan sama; bhw pencip-
tanya telah menganugerahi mereka hak-hak
tertentu yg tidak dapat dicabut; bhw di antara
hak-hak ini adalah hak untuk hidup, bebas dan
mengejar kebahagiaan.”
11 Mei 2020 21
IV. Hak Asasi Manusia
(b) Deklarasi tentang Hak Manusia dan Hak
Warga Negara (1789) sesuai cita-cita Revolusi
Prancis. Deklarasi tsb a.l. menyatakan bahwa
semua manusia dilahirkan dengan kebebasan
dan kesamaan; bahwa kebebasan merupakan
hak suci setiap individu, tidak dapat dicabut
dan bersifat kodrati; bahwa setiap orang
berhak sama dihadapan hukum dan berhak
atas proses pengadilan yang benar…… dst.
11 Mei 2020 22
IV. Hak Asasi Manusia
(c) Deklarasi Universal HAM PBB pada tanggal
10 Desember 1948 di Paris. Deklarasi HAM ini
merupakan formulasi yang paling lengkap dan
bermutu. Sebagai tanggapan terhadap pende-
ritaan dan kemalangan manusia akibat Perang
Dunia II, Piagam Pendirian PBB tahun 1945
sudah menyebut kesamaan martabat manusia
dan hak-hak kodrati tertentu. Namun DUHAM
PBB merincinya secara lebih komprehensif.
11 Mei 2020 23
IV. Hak Asasi Manusia
4. TIGA KELOMPOK HAK ASASI MANUSIA
• Daftar hak asasi manusia dalam Deklarasi
Univesal HAM PBB, lazimnya dibagi dalam tiga
kelompok:
(a) Hak-hak sipil dan politik (pasal 2-21): Antara
lain: hak atas kebebasan & persamaan tanpa
diskriminasi dalam bentuk apa pun; hak atas
penghidupan, kemerdekaan, dan keselamat-an;
hak untuk bebas dari perbudakaan;
11 Mei 2020 24
IV. Hak Asasi Manusia
• hak untuk bebas dari penganiyaan atau per-
lakuan kejam tak berperikemanusiaan dan
menurunkan derajat kemanusiaan; hak atas
perlindungan hukum; hak atas proses penga-
dilan yang wajar; hak utk tidak ditangkap, dita-
han atau diasingkan secara sewenang-wenang ;
hak untuk tidak diganggu sewenang-wenang
dalam urusan perseorangannya, keluarganya,
rumah-tangganya ataupun korespondensinya;
hak atas kebebasan bergerak dan berdiam;
11 Mei 2020 25
IV. Hak Asasi Manusia
• hak untuk mendapat tempat pelarian meng-
hindar dari pengejaran ; hak kewarganegaraan
tertentu; hak atas kebebasan berpikir, ber-
suara hati, dan menyatakan pendapat; hak atas
kebebasan beragama; hak untuk berkum-pul
dan berserikat secara damai; hak untuk
mengambil bagian dalam pemerintahan; hak
atas milik baik secara perorangan maupun
secara bersama-sama; hak untuk tidak diram-
pas miliknya dengan semena-mena.
11 Mei 2020 26
IV. Hak Asasi Manusia
(b) Hak-hak asasi dalam bidang ekonomi, sosial,
dan kebudayaan (pasal 22-27), antara lain:
hak atas jaminan sosial, hak atas pekerjaan,
hak memilih pekerjaan dengan bebas, hak
atas syarat-syarat perburuhan yang adil, hak
atas perlindungan terhadap pengangguran,
hak atas upah yang adil, hak untuk mendirikan
dan memasuki serikat-serikat kerja, hak atas
istirahat dan liburan;
11 Mei 2020 27
IV. Hak Asasi Manusia
• Selanjutnya: hak atas tingkat hidup yang men-
jamin kesehatan dan keadaan baik untuk
pekerja dan keluarganya, hak atas pelayanan
kesehatan, hak atas pengajaran, hak atas
partisipasi dalam hidup kebudayaan masyara-
kat, hak atas perlindungan moral dan
material, dan hak atas perlindungan hukum
terhadap karya cipta.

11 Mei 2020 28
IV. Hak Asasi Manusia
(c) Hak-hak solidaritas yang muncul seiring dgn
perkembangan konsep negara-kebangsaan
sejak awal pertengahan kedua abad ke-20.
Dalam Deklarasi Universal HAM PBB hak soli-
daritas dinyatakan dalam pasal 28 yang ber-
bunyi: “Setiap orang berhak atas suatu tata-
nan sosial dan internasional yang di dalamnya
hak-hak dan kebebasan-kebebasan yang ter-
maktub dalam Deklarasi ini dapat dilaksana-
kan sepenuhnya”.
11 Mei 2020 29
IV. Hak Asasi Manusia
5. UU TENTANG HAM DI INDONESIA
• Deklarasi HAM PBB bukanlah suatu UU yang
mengikat, melainkan suatu pernyataan ttg
HAM. Tapi pernyataan itu menunjuk kualitas
dan cita-cita peradaban manusia.
• Indonesia baru memiliki UU HAM dalam tahun
1999, yaitu UU RI No. 39 tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia; lembaga khusus penegak
HAM = Komisi Nasional HAM.
11 Mei 2020 30
IV. Hak Asasi Manusia
6. TANTANGAN IMPLEMENTASI HAM
• Sistem politik negara yang totaliter (represif),
pemerintah mempraktekkan diskriminasi, tak
demokratis, lemahnya penegakan hukum.
• Paham-paham budaya dan agama yang me-
mandang rendah budaya/agama lain.
• Pendidikan yang berkualitas rendah, sehingga
menghambat tingkat kesadaran tentang HAM.

11 Mei 2020 31
KESIMPULAN
• Di zaman sekarang banyak orang berbicara
tentang hak dan kewajiban. Bagi kita yang
mendalami kuliah etika sudah semestinya
mengerti hak dan kewajiban dari segi moral.
• Perlu dibedakan jenis-jenis hak dan hubungan-
nya dengan kewajiban. Hendaklah disadari bhw
tidak semua hak sama derajatnya, karena hak
selalu disituasikan. Relasi hak dgn kewa-jiban
pun tidak selalu timbal-balik (korelasi).
11 Mei 2020 32
Kesimpulan
• Hak Asasi Manusia = hak yang secara kodrati
dimiliki oleh setiap orang sebagai manusia.
HAM merupakan penjabaran konkret dari
martabat luhur manusia.
• HAM baru mulai dirumuskan dalam abad ke-
18, tetapi rumusan HAM yang lengkap dan
sistematis terdapat pada DUHAM PBB 1948.
• Indonesia baru memiliki UU 39/1999 tentang
HAM. Lebih baik terlambat daripada tidak ada.
11 Mei 2020 33
Kesimpulan
• Adanya DUHAM dan UU 39/1999 tentang HAM
tidak berarti bahwa hak-hak asasi manu-sia
dengan sendirinya dihormati dan ditegak-kan.
Dalam kenyataannya, HAM masih meng-hadapi
berbagai tantangan implementasinya di
Indonesia, antara lain dari lemahnya
penegakan hukum, rendahnya kesadaran
manusia akan HAM, kurangnya respek pada
sesama manusia, dan rendahnya kualitas pen-
didikan.
11 Mei 2020 34
DAFTAR PUSTAKA
• Bertens, K. Etika. Edisi Revisi. Yogyakarta:
Kanisius, 2013.
• Brownlie, Ian (ed.). Dokumen-Dokumen Pokok
mengenai Hak Asasi Manusia. Terjemahan
Beriansyah. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia, 1993.
• Davidson, Scott. Hak Asasi Manusia: Sejarah,
Teori dan Praktek dalam Pergaulan Interna-
sional. Terjemahan A. Hadyana Pudjaatmaka.
Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1994.
11 Mei 2020 35
11 Mei 2020 36

Anda mungkin juga menyukai