Anda di halaman 1dari 39

PROSES INFEKSI

SYOKUMAWENA, S.Kep, M. Kes

1
DEFINISI INFEKSI

Potter & Perry (2010): proses invasi o


mikroorganisme & b’poliferasi didalam tubuh yg
menyebabkan sakit.
 
Kozier, Glenora, dan Snyder (2013): invasi tubuh
o mikroorganisme & b’proliferasi dalam jaringan
tubuh.
2
DEFINISI INFEKSI

Jadi infeksi: suatu kondisi penyakit akibat


masuknya kuman patogen/ mikroorganisme
ke dalam tubuh sehingga menimbulkan
gejala tertentu.

3
Tanda-Tanda Infeksi

1. Rubor (Kemerahan)
2. Kalor (Panas)
3. Dolor (Nyeri)
4. Tumor (Bengkak)
5. Fungsio laesa (Perubahan/Penurunan Fungsi) 4
Penyebab Infeksi
5
Rantai Proses Infeksi terdiri dari :
 Agen infeksius (mikroorganisme) :

1. Flora residen (penetap) : disebut sbg flora


normal dlm tubuh, mokroorganisme relatif
stabil &
biasa ditemukan pada area tertentu.

2. Flora transien (sementara) :


mikroorganisme non
patogen atau potensial patogen.

6
 Reservoir

(sumber)

 Manusia: ditemukan di kulit, saluran nafas,


mulut, alat kelamin (vagina), colon.
 Lingkungan : berasal dari makanan, air, feses,

atau objek tertentu.

7
Pintu keluar (portal of exit)
Metode penyebaran :
Penyebaran langsung
Penyebaran tak langsung :
» Penyebaran melalui media
» Penyebaran melalui vektor
Transmisi udara
Pintu masuk (portal of entry)
Hospes yang rentan.

8
9
Faktor yg meningkatkan
kerentanan terhadap infeksi :

* Usia
* Hereditas
* Status imunisasi
* Terapi yg dijalani
* Status nutrisi
* Kelelahan
* Stres

10
 Periode Inkubasi
Periode sejak masuknya
kuman kedlam tubuh sampai
dgn munculnya gejala.

 Periode predromal Tahapan


Periode munculnya gejala Proses Infeksi
umum sampai muncul
gejala spesifik.

 Periode sakit
Timbul manifestasi.

 Periode konvalensi
Gejala menurun sampai
individu kembali normal/ sembuh
11
Infeksi Nosokomial…….
mrp infeksi yg terjadi di RS berasal dari fasilitas
RS atau tenaga kesehatan/ pasien lain.

Sumber2 infeksi nosokomial :

12
13

Upaya Pencegahan Infeksi….


Secara umum , tanggung jawab perawat dalam
pencegahan infeksi antara lain :

Mendidik individu agar terhindar dari


infeksi, melalui upaya imunisasi, p’baikan nutrisi,
istirahat & tidur yg cukup, m’hindari stress.

Membiasakan diri mencuci tangan.


cuci tangan merupakan salah satu upaya paling
efektif dlm mengontrol infeksi.

Mencegah penyebaran kuman melalui


tidakan desinfeksi/ sterilisasi.
PELINDUNG DIRI
1. Cuci tangan

2. Sarung tangan
 Sarung tangan steril
 Sarung tangan DTT
 Sarung tangan bersih
 Sarung tangan rumah tangga

3. Pemakaian masker

4. Pemakaian skort
 Steril kamar bedah
 Non Steril ICU, kamr bayi, KB
 Skort Celemek plastik

14
PELINDUNG DIRI
5. Pemakaian kacamata pelindung
6. Pemakaian sepatu boot/ sepatu tertutup
7. Kap
8. Duk

15
Cuci tangan
• Dengan sabun &
air mengalir

• Desinfeksi kulit (handscrub handyclean )

16
Waktu mencuci tangan bagi perawat…

17
18
Standar pengendalian Infeksi…..
 Asepsis
 Desinfeksi
 Dekontaminasi
 Pembersihan (mencuci dan
membilas)
 Sterilisasi
 Membakar dan pembuangan
sampah

19
 Tujuan asepsis : m’basmi jumlah
mikroorganisme pada permukaan hidup (kulit &
jaringan) & obyek mati (alat-alat bedah &
barang-barang yg lain)
 Antiseptik : Proses menurunkan jumlah

mikroorganisme pada kulit, selaput lendir atau


jaringan tubuh lainnya dgn m’gunakan bahan
antimikrobial (antiseptik)

20
Contoh larutan antiseptik :
Alkohol (60%- 90%)
Setrimid/klorheksidin Glukonat (2-4%)
contoh : Hibiscrub, Hibitane
Klorheksidin Glukonat (2%)
Contoh : Savlon
Heksaklorofen (3%)
Contoh : pHisoHex tidak boleh digunakan
pada selaput lendir spt mukosa vagina

21
Contoh larutan antiseptik :
Kloroksilenol (Para-kloro-metaksilenol atau PCMX)
Contoh : Dettol tidak bisa digunakan utk antisepsis
vagina karena dpt membuat iritasi pada selaput lendir yg
akan m’p’cepat p’tumbuhan mo & tdk boleh digunakan pada
bayi baru lahir

Iodofor (7,5-10%)
Contoh : Betadine

Larutan yg b’bahan dasar alkohol (tingtur) spt iodin


Contoh : Yodium tinktur

Triklosan (0,2-2%)
22
DESINFEKTAN :
 Adh bahan kimia yg m’bunuh/ m’inaktivasi
mikroorganisme
 Contoh larutan desinfektan :
 Klorin pemutih 0,5%
utk dekontaminasi permukaan yg lebar
 Klorin 0,1%  Untuk DTT kimia
 Glutaraldehida 2%

mahal harganya biasa digunakan utk DTT kimia/


sterilisasi kimia
 Fenol, klorin
tidak digunakan utk peralatan/bahan yg akan dipakaikan
pada bayi baru lahir

23
DEKONTAMINASI :

 Proses yang membuat objek mati lebih


aman ditangani staf sebelum dibersihkan
(m’inaktifasi serta menurunkan HBV, HIV
ttp tidak membasmi)

 Peralatan medis & permukaan harus di


dekontaminasi segera sth terpapar
darah/ cairan tubuh

24
PEMBERSIHAN (Mencuci dan Membilas) :

 Tindakan yg dilakukan utk menghilangkan


semua darah, cairan, tubuh, benda asing
dari kulit atau instrumen.

25
DEKONTAMINASI
Rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit

CUCI DAN BILAS


Gunakan deterjen dan sikat
Pakai sarung tangan tebal untuk menjaga agar tidak terluka oleh benda tajam

Metode yang dipilih Metode alternatif


Sterilisasi DESINFEKSI TINGKAT TINGGI

OTOKLAF PANAS KERING KIMIAWI REBUS / KUKUS KIMIAWI


106 kPa 170 ˚C Rendam Panci tertutup Rendam
121 ˚C 60 menit 10-24 jam 20 menit 20 menit
30 menit jika
Terbungkus
20 menit jika Tidak terbungkus

DINGINKAN DAN KEMUDIAN SIAP DIGUNAKAN


Peralatan yang sudah diproses bisa disimpan dalam wadah tertutup yang didisinfeksi tingkat tinggi
Sampai satu minggu jika wadahnya tidak dibuka
26
Standar pengendalian Infeksi…..
Asepsis, mrp keadaan bebas dari
mikroorganisme patogen yg dpt
menyebabkaan penyakit.
Desinfeksi, tindakan m’bunuh
kuman patogen dan apatogen
tanpa disertaibahan
menggunakan sporanya dgn
desinfektan.
Tujuannya m’cegah infeksi pada
tindakan invasif.
Sterilisasi, mrp tindakan m’bunuh
kuman beserta spora2nya dgn
menggunakan alat sterilisator.
27
28

STERILISASI :
1. STERILISASI UAP
121 ˚C , tekanan pada 106 kPa
20 ' untuk alat tidak terbungkus
30 ' untuk alat yang dibungkus
2. STERILISASI PANAS KERING (OVEN)
170 ˚C selama 1 jam. Waktu penghitungan dimulai setelah
suhu yang diinginkan tercapai
160 ˚C untuk alat tajam (gunting, jarum), 2 jam
3. STERILISASI KIMIA
Glutaraldehid 2-4 %(cydex), Direndam sekurang-
kurangnya 10 jam
Formaldehid 8 %, direndam 24 jam
Bilas dengan air steril sebelum digunakan kembali atau
sebelum disimpan
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :
1. DTT dengan merebus

 Mulai menghitung waktu saat air mulai


mendidih
 Merebus 20‘ dalam panci tertutup
 Seluruh alat harus terendam
 Jangan menambah alat apapun ke air mendidih
 Pakai alat sesegera mungkin atau simpan wadah
tertutup dan kering yang telah di DTT,
maksimal 1 minggu

29
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI (DTT) :
2. DTT dengan mengukus

 Selalu kukus 20‘ dalam kukusan


 Kecilkan api sehingga air tetap mendidih
 Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap
 Jangan pakai lebih dari 3 panci uap
 Keringkan dalam kontainer DTT

30
3. DTT dengan kimia :
31

 Desinfektan kimia untuk DTT


 klorin 0,1%, Formaldehid 8%, Glutaraldehid 2%
 Langkah-langkah DTT Kimia :
 DEkontaminasi Cuci+bilas keringkan
 Rendam alat dalam larutan desinfektan selama 20mnt
 Bilas dengan air yang direbus dan dikeringkan di udara
 Segera dipakai atau disimpan dalam kontainer yang
kering dan telah di DTT
CARA MEMBUAT LARUTAN KLORIN
Jumlah bagian (JB) air = % larutan konsentrat –1
% larutan yg diinginkan

JB air = 5,0% - 1 = 10 – 1 = 9
0,5%
Jadi tambahkan 9 bagian air (air tidak perlu dimasak) ke
dalam 1 bagian larutan klorin konsentrat
Terdapat rumus 9 : 1
Air : Klorin
Contoh soal :
1. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 500 cc
2. Buat larutan klorin 0,5% sebanyak 1 liter 32
Jawab :
33

1. Air = 9 x 500 cc = 450 cc


10
Klorin = 1 x 500 cc = 50 cc
10
Jadi Air 450 cc + Klorin 50 cc

2. 1 liter = 1000 cc
Air = 9 x 1000 cc = 900 cc
10
Klorin = 1 x 1000 cc = 100 cc
10
Jadi Air 900 cc + Klorin 100 cc
Sampah medis terbagi 2 :

1. Tidak terkontaminasi

 Tidak memberikan resiko infeksi


 Contoh : kertas, kardus, botol, wadah
plastik yg digunakan didalam klinik
 Dpt dibuang di tempat sampah umum

34
Continue Sampah medis terbagi 2 ......
2. Terkontaminasi
 Membawa mikroorganisme yg
mempunyai potensi menularkan infeksi
kepada orang

 Contoh : bekas pembalut luka, sampah


dari kamar operasi (jaringan, darah,
nanah,kasa, kapas,dll), dari
laboratorium (darah, tinja, nanah,
dahak, dll), alat-alat yg dpt melukai
(jarum suntik, pisau)
35
3. Sampah lain yg tidak mengandung bahan
infeksius ttp digolongkan b’bahaya karena
mempunyai potensi b’bahaya pada
lingkungan

 Bahan kimia/ farmasi (misal kaleng/botol


yg mengandung obat kadaluwarsa, vaksin,
reagen desinfektan)

 Sampah sitotoksik (misal obat utk


kemoterapi)
36
Continue Sampah lain yg tidak mengandung
bahan infeksius ttp digolongkan b’bahaya
karena mempunyai potensi b’bahaya pada
lingkungan ......

Sampah yg mengandung logam berat


(misal air raksa dari termometer yg
pecah, bahan bekas gigi,dll)

Wadah bekas berisi gas & tidak dpt


didaur ulang (misal kaleng penyembur) yg
dpt meledak bila dibakar.
37
PENGGUNAAN PERALATAN TAJAM
SECARA AMAN
Jangan menutup kembali, melengkungkan,

mematahkan / melepaskan jarum yg akan


dibuang

Buang benda-benda tajam dlm wadah anti


bocor & segel dgn perekat jika sudah 2/3
penuh wadah benda tajam tadi harus
dibakar dlm insinerator

38
Continue PENGGUNAAN PERALATAN
TAJAM .....
Jika tidak dpt dibakar, maka jarum harus

dibilas 3x dgn larutan klorin 0,5% utk


dekontaminasi. Tutup lagi ujung jarum dgn
penutupnya menggunakan tehnik 1 tangan (one
hand tehnik) lalu ditanam dlm tanah.
Tempat sampah hitam sampah tidak
kontaminasi
Tempat sampah kuning sampah
t’kontaminasi

39

Anda mungkin juga menyukai