Anda di halaman 1dari 15

Undang-undang

Informasi dan Transaksi


Elektronik
(UU ITE)
Fakultas Teknik
Universitas Katolik De La Salle Manado
2018
UU ITE
Undang-undang Informasi dan Transaksi
Elektronik adalah ketentuan yang berlaku untuk
setiap orang yang melakukan perbuatan hukum
sebagaimana diatur dalam Undang-undang ini, baik
yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di
luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat
hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar
wilayah hukum Indonesia dan merugikan
kepentingan Indonesia.
UU ITE
1. Mengatur berbagai perlindungan hukum atas
kegiatan yang memanfaatkan internet sebagai
medianya, baik transaksi maupun pemanfaatan
informasinya.
2. Pada UU ITE ini juga diatur berbagai ancaman
hukuman bagi kejahatan melalui internet.
3. UU ITE mengakomodir kebutuhan para pelaku
bisnis di internet dan masyarakat pada
umumnya guna mendapatkan kepastian hukum,
dengan diakuinya bukti elektronik dan tanda
tangan digital sebagai bukti yang sah di
pengadilan.
Sisi Positif UU ITE
1. Memberikan peluang bagi bisnis baru bagi para
wiraswastawan di Indonesia karena penyelenggaraan
sistem elektronik diwajibkan berbadan hukum dan
berdomisili di Indonesia
2. Mendorong pertumbuhan ekonomi
3. Menambah penghasilan negara
4. Menyerap tenaga kerja
5. Meninggkatkan penghasilan penduduk
6. Dapat mengantisipasi kemungkinan penyalahgunaan
internet yang merugikan, memberikan perlindungan
hukum terhadap transaksi dan sistem elektronik serta
memberikan perlindungan hukum terhadap kegiatan
ekonomi
7. memungkinkan kejahatan yang dilakukan oleh seseorang
di luar Indonesia dapat diadili
Sisi Negatif UU ITE 
1. Menimbulkan suatu polemik yang cukup panjang.
2. Membuka peluang terjadi kesalahpahaman antar
peraturan ITE dan penguna Internet sendiri.
3. Penyebaran berita yang tidak akurat melalui
media sosial yang mengharuskan proses revisi UU
ITE agar sesuai dengan perkembangan yang
terjadi.
Perbandingan UU ITE dilingkup
Negara ASEAN

1. Perlindungan hukum terhadap konsumen.


Perbandingan UU ITE dilingkup
Negara ASEAN

2. Perlindungan terhadap data pribadi serta privasi.


Perbandingan UU ITE dilingkup
Negara ASEAN

3. Cybercrime
Saat ini, baru 8 negara di ASEAN yang memiliki
cyberlaw yaitu:
• Brunei,
• Malaysia,
• Myanmar,
• Filipina,
• Singapura,
• Thailand,
• Vietnam, dan
• Indonesia (Maret 2008)
Perbandingan UU ITE dilingkup
Negara ASEAN

4. Spam
Pengiriman informasi atau iklan suatu produk yang
tidak pada tempatnya dan hal ini sangat
mengganggu.
Perbandingan UU ITE dilingkup
Negara ASEAN

5. Peraturan Materi Daring/ Muatan Dalam Suatu


Situs
Cyberlaw mengatur pemuatan materi daring yang
mengontrol publikasi daring berdasarkan norma
sosial, politik, moral, dan keagamaan yang berlaku
pada negara masing-masing.
Perbandingan UU ITE dilingkup
Negara ASEAN

5. Hak Cipta Intelektual/Digital Copyright


Perbandingan UU ITE dilingkup
Negara ASEAN

7. Pengunaan Nama Domain


Saat ini hanya 5 negara yang memiliki hukum
penggunaan nama domain, yaitu: Brunei, Kamboja,
Malaysia, Vietnam dan Indonesia
Perbandingan UU ITE dilingkup
Negara ASEAN

7. Electronic Contracting
Perbandingan UU ITE dilingkup
Negara ASEAN

9. Online Dispute Resolution (ODR)


Resolusi yang mengatur perselisihan di internet.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai