Anda di halaman 1dari 39

SUPRIYANTO, S.E., M.M.

AKUNTANSI
KEUANGAN 2
Penghentian Permanen Aktiva
Tetap Berwujud
L/O/G/O
www.supriyanto10.simplesite.com
www.themegallery.com
Penghentian Permanen
 Penghentian permanen suatu aktiva tetap berwujud merupakan
kebijakan manajemen yg didasarkan pada tujuan untuk
memaksimalkan laba dengan cara menghentikan penggunaan,
menjual/ menukar dengan aktiva tetap baru.

 Suatu aktiva tetap berwujud yg secara ekonomis dianggap kurang


efisien dalam menunjang tercapainya maksimalisasi laba perusahaan/
sudah tidak dapat memberikan kontribusi ekonomis pada aktivitas
perusahaan karena suatu sebab dapat diberhentikan penggunaannya
secara permanen walau aktiva tetap berwujud tersebut belum habis
masa manfaatnya.

 Penghentian aktiva tetap berwujud meliputi:


a. Dijual
b. Pertukaran aktiva tetap berwujud sejenis
c. Pertukaran aktiva tetap berwujud tidak sejenis
d. Penghentian karena rusak
1. Dijual
 Manajemen dapat memutuskan untuk menjual suatu aktiva tetap
berwujud sebelum habis masa manfaatnya. Atas penjualan aktiva
tetap tersebut mungkin menimbulkan laba atau rugi.

 Diperoleh laba bila hasil penjualan aktiva tetap berwujud lebih tinggi
dari pada nilai bukunya.

 Mengalami kerugian bila hasil penjualan aktiva tetap berwujud lebih


kecil dari pada nilai bukunya.
1. Dijual
llustrasi:
Pada awal April 2013 dijual aktiva tetap kendaraan dengan hasil penjualan
bersih Rp140.000.000 kendaraan tersebut diperoleh pada akhir Maret 2010
dengan harga perolehan Rp275.000.000 taksiran masa ekonomis 5 tahun
dengan nilai sisa Rp75.000.000. Terhadap kendaraan tersebut telah
disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus. Perhitungan:
Depresiasi Kendaraan = Rp200.000.000 : 5 = Rp40.000.000

Harga perolehan Kendaraan Akumulasi depresiasi: Rp275.000.000


Tahun 2010 = 9/12 x Rp40.000.000 = Rp 30.000.000
Tahun 2011 = Rp 40.000.000
Tahun 2012 = Rp 40.000.000
Tahun 2013 = 3/12 x Rp40.000.000 = Rp 10.000.000
Jumlah akumulasi depresiasi Rp120.000.000
Nilai buku Kendaraan Rp155.000.000
Hasil penjualan Kendaraan Rp140.000.000
Rugi penjualan aktiva tetap Rp 15.000.000
1. Dijual
Jurnal-jurnal yg harus dibuat terkait dengan transaksi penjualan
kendaraan tersebut adalah:

1. Jurnal untuk mencatat depresiasi Kendaraan tahun 2013


Beban depresiasi kendaraan Rp10.000.000
Akumulasi depresiasi kendaraan Rp10.000.000

2. Jurnal untuk mencatat penjualan Kendaraan


Kas Rp140.000.000
Akumulasi depresiasi kendaraan Rp120.000.000
Rugi penjualan kendaraan Rp15.000.000
Kendaraan Rp275.000.000
2. Pertukaran Aktiva Tetap
2 macam perlakuan akuntansi pertukaran aktiva tetap berwujud, yaitu:
a. Pertukaran aktiva tetap berwujud yg sejenis,
Bila terjadi kerugian dalam pertukaran, maka kerugian pertukaran
tersebut harus diakui & harga perolehan aktiva tetap berwujud yg
diperoleh (baru) adalah sebesar harga pasar yg disepakati dalam
pertukaran tersebut.
Bila terjadi keuntungan dalam pertukaran tersebut, maka keuntungan
dari pertukaran tersebut tidak boleh diakui & harga perolehan aktiva
tetap yg diperoleh (baru) adalah sebesar nilai buku aktiva tetap
berwujud yg diserahkan dalam pertukaran ditambah dengan kas yg
harus dibayar.
b. Pertukaran aktiva tetap berwujud tidak sejenis.
Dalam pertukaran ini baik bila terjadi kerugian maupun keuntungan dalam
pertukaran, maka kerugian maupun keuntungan dalam pertukaran tersebut
sama-sama harus diakui & harga perolehan aktiva tetap berwujud yg
diperoleh (baru) adalah sebesar harga pasar yg disepakati dalam
pertukaran tersebut.
2. a. Pertukaran Aktiva Tetap Berwujud Sejenis
llustrasi 1: Bila ada kerugian

Pada tanggal 1 April 2013 sebuah Kendaraan truk ditukarkan dengan


kendaraan truk baru yg harga pasarnya Rp277.000.000. Kendaraan truk
lama yg diserahkan tersebut diperoleh pada akhir Maret 2010 dengan
harga perolehan sebesar Rp264.000.000, masa manfaat kendaraan
ditetapkan 5 tahun dengan taksiran nilai sisa Rp64.000.000.
Dalam pertukaran tersebut perusahaan harus menyerahkan kendaraan truk
lama & harus membayar tunai Rp155.000.000. Kendaraan truk yg baru
ditetapkan masa manfaatnya 5 tahun dengan taksiran nilai sisa
Rp62.000.000.
Manajemen menetapkan depresiasi kendaraan menggunakan metode garis
lurus.
2. a. Pertukaran Aktiva Tetap Berwujud Sejenis
Bila ada kerugian

Berdasarkan data-data tersebut, maka perhitungan pertukaran aktiva tetap


berwujud tersebut adalah:
Depresiasi Kendaraan = Rp200.000.000 : 5 = Rp40.000.000
Harga perolehan Kendaraan Rp264.000.000
Akumulasi depresiasi:
Tahun 2010 = 9/12 x Rp40.000.000 = Rp30.000.000
Tahun 2011 = = Rp40.000.000
Tahun 2012 = = Rp40.000.000
Tahun 2013 = 3/12 x Rp40.000.000 = Rp10.000.000
Jumlah akumulasi depresiasi Rp120.000.000
Nilai buku Kendaraan Rp144.000.000
Tambahan tunai Rp155.000.000
Total nilai penyerahan Rp299.000.000
Harga pasar Kendaraan baru Rp277.000.000
Rugi pertukaran aktiva tetap Rp 22.000.000
2. a. Pertukaran Aktiva Tetap Berwujud Sejenis
Bila ada kerugian
Jurnal-jurnal yg harus dibuat terkait dengan pertukaran tersebut adalah:

1. Jurnal untuk mencatat depresiasi Kendaraan mulai 1 Januari - 1 April 2013

Beban depresiasi kendaraan Rp10.000.000


Akumulasi depresiasi kendaraan Rp10.000.000

2. Jurnal untuk mencatat pertukaran Kendaraan tanggal 1 April 2013

Kendaraan Truk (baru) Rp277.000.000


Akumulasi depresiasi kendaraan Rp120.000.000
Rugi penjualan kendaraan Rp 22.000.000
Kendaraan truk (lama) Rp264.000.000
Kas Rp155.000.000
2. a. Pertukaran Aktiva Tetap Berwujud Sejenis
Bila ada kerugian

Perhitungan depresiasi kendaraan truk periode 2013 adalah:

Depresiasi kendaraan truk (baru)


= (Rp277.000.000 - Rp62.000.000) : 5 = Rp43.000.000

Beban Depresiasi Kendaraan Truk:


= 3/12 x Rp40.000.000 = Rp10.000.000
= 9/12 x Rp43.000.000 = Rp32.250.000
Jumlah beban depresiasi kendaraan truk periode 2013 = Rp42.250.000

Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2013 adalah:

Beban depresiasi kendaraan Rp42.250.000


Akumulasi depresiasi kendaraan Rp42.250.000
2. a. Pertukaran Aktiva Tetap Berwujud Sejenis
llustrasi 1: Bila ada keuntungan

Pada tanggal 1 April 2013 sebuah Kendaraan truk ditukarkan dengan


kendaraan truk baru yg harga pasarnya Rp277.000.000. Kendaraan truk
lama yg diserahkan tersebut diperoleh pada akhir Maret 2010 dengan
harga perolehan sebesar Rp264.000.000, masa manfaat kendaraan
ditetapkan 5 tahun dengan taksiran nilai sisa Rp64.000.000.
Dalam pertukaran tersebut perusahaan harus menyerahkan kendaraan
truk lama & harus membayar tunai Rp125.000.000. Kendaraan truk yg
baru ditetapkan masa manfaatnya 5 tahun dengan taksiran nilai sisa
Rp62.000.000.
Manajemen menetapkan depresiasi kendaraan menggunakan metode
garis lurus.
2. a. Pertukaran Aktiva Tetap Berwujud Sejenis
Bila ada keuntungan

Berdasarkan data-data tersebut, maka perhitungan pertukaran aktiva tetap


berwujud tersebut adalah:
Depresiasi Kendaraan = Rp200.000.000 : 5 = Rp40.000.000
Harga perolehan Kendaraan Akumulasi depresiasi: Rp264.000.000
Tahun 2010 = 9/12 x Rp40.000.000 = Rp30.000.000
Tahun 2011 = Rp40.000.000
Tahun 2012 = Rp40.000.000
Tahun 2013 = 3/12 x Rp40.000.000 = Rp10.000.000
Jumlah akumulasi depresiasi Rp120.000.000
Nilai buku Kendaraan Rp144.000.000
Tambahan tunai Rp125.000.000
Total nilai penyerahan Rp269.000.000
Harga pasar Kendaraan baru Rp277.000.000
Laba pertukaran aktiva tetap Rp 8.000.000
2. a. Pertukaran Aktiva Tetap Berwujud Sejenis
Bila ada keuntungan

Jurnal-jurnal yg harus dibuat terkait dengan pertukaran tersebut adalah:

1. Jurnal untuk mencatat depresiasi Kendaraan mulai 1 Januari - 1 April


2013
Beban depresiasi kendaraan Rp10.000.000
Akumulasi depresiasi kendaraan Rp10.000.000

2. Jurnal untuk mencatat pertukaran Kendaraan tanggal 1 April 2013


Kendaraan truk (baru) Rp269.000.000
Akumulasi depresiasi truk Rp120.000.000
Kendaraan truk (lama) Rp264.000.000
Kas Rp125.000.000
2. a. Pertukaran Aktiva Tetap Berwujud Sejenis
Bila ada keuntungan

Perhitungan depresiasi kendaraan truk periode 2013 adalah:

Depresiasi kendaraan truk (baru)


= (Rp277.000.000 - Rp62.000.000) : 5 tahun = Rp43.000.000

Beban Depresiasi Kendaraan Truk


= 3/12 x Rp40.000.000 = Rp10.000.000
= 9/12 x Rp43.000.000 = Rp32.250.000
Jumlah beban depresiasi kendaraan truk periode 2013 = Rp42.250.000

Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2013 adalah:

Beban depresiasi kendaraan Rp42.250.000


Akumulasi depresiasi kendaraan Rp42.250.000
2. b. Pertukaran aktiva tetap berwujud tidak
sejenis
Dalam pertukaran aktiva tetap berwujud yg tidak sejenis baik bila terjadi
kerugian maupun keuntungan dalam pertukaran, maka kerugian maupun
keuntungan dalam pertukaran tersebut sama-sama harus diakui & harga
perolehan aktiva tetap berwujud yg diperoleh (baru) adalah sebesar harga
pasar yang disepakati dalam pertukaran tersebut.
llustrasi 1: Bila ada kerugian.

Pada tanggal 1 April 2013 sebuah kendaraan truk ditukarkan dengan


Mesin yg harga pasarnya Rp277.000.000. Kendaraan truk lama yg
diserahkan tersebut diperoleh pada akhir Maret 2010 dengan harga
perolehan sebesar Rp264.000.000, masa manfaat kendaraan ditetapkan 5
tahun dengan taksiran nilai sisa Rp64.000.000. Dalam pertukaran tersebut
perusahaan harus menyerahkan kendaraan truk lama & harus membayar
tunai Rp155.000.000. Mesin yg baru ditetapkan masa manfaatnya 5 tahun
dengan taksiran nilai sisa Rp62.000.000. Manajemen menetapkan
depresiasi kendaraan menggunakan metode garis lurus.
2. b. Pertukaran aktiva tetap berwujud tidak
sejenis
Bila ada kerugian

Berdasarkan data-data tersebut, maka perhitungan pertukaran aktiva


tetap berwujud tersebut adalah:
Depresiasi Kendaraan = Rp200.000.000 : 5 = Rp40.000.000
Harga perolehan Kendaraan Rp264.000.000
Akumulasi depresiasi:
Tahun 2010 = 9/12 x Rp40.000.000 = Rp30.000.000
Tahun 2011 = = Rp40.000.000
Tahun 2012 = = Rp40.000.000
Tahun 2013 = 3/12 x Rp40.000.000 = Rp10.000.000
Jumlah akumulasi depresiasi Rp120.000.000
Nilai buku Kendaraan Rp144.000.000
Tambahan tunai Rp155.000.000
Total nilai penyerahan Rp299.000.000
Harga pasar Mesin baru Rp277.000.000
Rugi pertukaran aktiva tetap Rp 22.000.000
2. b. Pertukaran aktiva tetap berwujud tidak
sejenis
Bila ada kerugian
Jurnal-jurnal yg harus dibuat terkait dengan pertukaran tersebut adalah:

1. Jurnal untuk mencatat depresiasi Kendaraan mulai 1 Januari - 1 April


2013
Beban depresiasi kendaraan Rp10.000.000
Akumulasi depresiasi kendaraan truk Rp10.000.000

2. Jurnal untuk mencatat pertukaran Kendaraan tanggal 1 April 2013


Mesin Rp277.000.000
Akumulasi depresiasi kendaraan Rp120.000.000
Rugi pertukaran aktiva tetap Rp22.000.000
Kendaraan truk (lama) Rp264.000.000
Kas Rp155.000.000
2. b. Pertukaran aktiva tetap berwujud tidak
sejenis

Bila ada kerugian

Perhitungan depresiasi kendaraan Mesin periode 2013 adalah:


Depresiasi Mesin (baru)
= (Rp277.000.000 - Rp62.000.000) : 5 = Rp43.000.000

Beban Depresiasi Kendaraan Truk


= 3/12 x Rp40.000.000 = Rp10.000.000

Beban Depresiasi Mesin


= 9/12 x Rp43.000.000 = Rp32.250.000
Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2013 adalah:
Beban depresiasi Mesin Rp32.250.000
Akumulasi depresiasi Mesin Rp32.250.000
2. b. Pertukaran aktiva tetap berwujud tidak
sejenis

llustrasi 1: Bila ada keuntungan

Pada tanggal 1 April 2013 sebuah Kendaraan truk ditukarkan dengan


Mesin yg harga pasarnya Rp277.000.000. Kendaraan truk lama yg
diserahkan tersebut diperoleh pada akhir Maret 2010 dengan harga
perolehan sebesar Rp264.000.000, masa manfaat kendaraan ditetapkan 5
tahun dengan taksiran nilai sisa Rp64.000.000. Dalam pertukaran tersebut
perusahaan harus menyerahkan kendaraan truk lama & harus membayar
tunai Rp125.000.000. Mesin yg baru ditetapkan masa manfaatnya 5 tahun
dengan taksiran nilai sisa Rp62.000.000. Manajemen menetapkan
depresiasi kendaraan menggunakan metode garis lurus.
2. b. Pertukaran aktiva tetap berwujud tidak
sejenis
llustrasi 1: Bila ada keuntungan
Berdasarkan data-data tersebut, maka perhitungan pertukaran aktiva
tetap berwujud tersebut adalah:
Depresiasi Kendaraan = Rp200.000.000 : 5 = Rp40.000.000
Harga perolehan Kendaraan Rp264.000.000
Akumulasi depresiasi:
Tahun 2010 = 9/12 x Rp40.000.000 = Rp30.000.000
Tahun 2011 = = Rp40.000.000
Tahun 2012 = = Rp40.000.000
Tahun 2013 = 3/12 x Rp40.000.000 = Rp10.000.000
Jumlah akumulasi depresiasi Rp120.000.000
Nilai buku Kendaraan Rp144.000.000
Tambahan tunai Rp125.000.000
Total nilai penyerahan Rp269.000.000
Harga pasar Mesin Rp277.000.000
Laba pertukaran aktiva tetap Rp 8.000.000
2. b. Pertukaran aktiva tetap berwujud tidak
sejenis
Bila ada keuntungan
Jurnal-jurnal yg harus dibuat terkait dengan pertukaran tersebut adalah:

1. Jurnal untuk mencatat depresiasi Kendaraan mulai 1 Januari - 1 April


2013
Beban depresiasi kendaraan Rp10.000.000
Akumulasi depresiasi kendaraan truk Rp10.000.000

2. Jurnal untuk mencatat pertukaran Kendaraan tanggal 1 April 2013


Mesin Rp277.000.000
Akumulasi depresiasi kendaraan Rp120.000.000
Kendaraan truk (lama) Rp264.000.000
Kas Rp125.000.000
Laba pertukaran aktiva tetap Rp 8.000.000
2. b. Pertukaran aktiva tetap berwujud tidak
sejenis
Bila ada keuntungan.
Perhitungan depresiasi kendaraan truk periode 2013 adalah:

Depresiasi kendaraan truk(baru)


= (Rp277.000.000 - Rp62.000.000) : 5 = Rp43.000.000

Beban Depresiasi Kendaraan Truk


= 3/12 x Rp40.000.000 = Rp10.000.000
= 9/12 x Rp43.000.000 = Rp32.250.000
Jumlah beban depresiasi kendaraan truk periode 2013 = Rp42.250.000

Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2013 adalah:

Beban depresiasi kendaraan Rp42.250.000


Akumulasi depresiasi kendaraan truk Rp42.250.000
3. Penghentian Karena Rusak
Apabila terjadi penghentian pengoperasian suatu aktiva tetap berwujud
karena rusak, maka sebesar sisa nilai buku sampai tanggal
penghentiannya harus diperlakukan sebagai kerugian.

llustrasi:
Pada awal April 2013 sebuah Mesin harus dihentikan secara permanen.
Mesin tersebut diperoleh pada akhir Maret 2010 dengan harga perolehan
Rp275.000.000 taksiran masa ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa
Rp75.000.000. Terhadap kendaraan tersebut telah disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus.
3. Penghentian Karena Rusak
Perhitungan.
Depresiasi mesin = Rp200.000.000 : 5 = Rp40.000.000

Harga perolehan Mesin Rp275.000.000


Akumulasi depresiasi:
Tahun 2010 = 9/12 x Rp40.000.000 = Rp30.000.000
Tahun 2011= = Rp40.000.000
Tahun 2012= = Rp40.000.000
Tahun 2013 = 3/12 x Rp40.000.000 = Rp10.000.000
Jumlah akumulasi depresiasi Rp120.000.000
Rugi kerusakan aktiva tetap Rp155.000.000
3. Penghentian Karena Rusak
Jurnal-jurnal yg harus dibuat terkait dengan transaksi penjualan
kendaraan tersebut adalah:

1. Jurnal untuk mencatat depresiasi Mesin


Beban depresiasi mesin Rp10.000.000
Akumulasi depresiasi mesin Rp10.000.000

2. Jurnal untuk mencatat kerusakan mesin


Akumulasi depresiasi mesin Rp120.000.000
Rugi kerusakan aktiva tetap Rp155.000.000
Mesin Rp275.000.000
Penilaian Kembali Aktiva Tetap
 Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dengan tegas bahwa Aktiva
tetap disajikan berdasarkan nilai perolehan aktiva tersebut dikurangi
akumulasi penyusutan.
 Namun begitu, dalam keadaan anomali, Standar Akuntansi Keuangan
Indonesia memberikan ruang untuk dilakukannya penilaian kembali
terhadap harga perolehan aktiva tetap.
 Penilaian kembali aktiva tetap dapat didasarkan pada ketentuan
pemerintah/ didasarkan pada kondisi internal perusahaan. Peraturan
pemerintah terkait dengan penilaian kembali aktiva tetap perusahaan
biasanya dikeluarkan apabila terjadi keadaan ekonomi yang ekstrem &
berubah secara cepat, misalnya bila terjadi kondisi hyper inflation/ hyper
deflation.
 Sedangkan kondisi internal yg memungkinkan dilakukannya penilaian
kembali terhadap aktiva tetap adalah adanya defisit laba ditahan yg
terlalu besar sehingga memberatkan operasional perusahaan.
Penilaian Kembali Aktiva Tetap
1. Inflasi ekstrem (hyper inflation), yaitu keadaan di mana harga barang cenderung
naik secara signifikan & bersifat permanen yg dapat mendorong terjadinya inflasi tahap
berikutnya secara cepat. Keadaan ini mengakibatkan nilai tercatat aktiva tetap sudah
tidak dapat lagi mencerminkan nilai perusahaan, yaitu dalam keadaan terlalu rendah
dari nilai riilnya. Penilaian kembali diperlukan untuk menaikkan nilai tercatat aktiva agar
lebih sesuai dengan keadaan riil. Suatu kejadian untuk menaikkan nilai aktiva agar
sesuai dengan harga riilnya ini disebut Revaluasi/ Appraisal.
2. Deflasi ekstrem (hyper deflation), yaitu keadaan di mana harga barang cenderung
turun secara signifikan & bersifat permanen yg dapat mendorong terjadinya deflasi
tahap berikutnya secara cepat. Keadaan demikian mengakibatkan nilai tercatat aktiva
tetap sudah tidak dapat lagi mencerminkan nilai perusahaan, yaitu dalam keadaan
terlalu tinggi dari nilai riilnya. Penilaian kembali diperlukan untuk menurun nilai tercatat
aktiva agar lebih sesuai dengan keadaan riil. Suatu kejadian untuk menurunkan nilai
aktiva agar sesuai dengan harga riilnya ini disebut Devaluasi.
3. Defisit laba ditahan dalam jumlah yg besar. Defisit laba ditahan ini dikarenakan
perusahaan mengalami kerugian terus-menerus dalam jumlah yg sangat besar. Dalam
kondisi demikian SAK Indonesia memperkenankan dilakukannya Kuasi-Reorganisasi,
yaitu prosedur akuntansi yg mengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya
dengan menghilangkan defisit & menilai kembali seluruh aktiva & kewajibannya, tanpa
melalui reorganisasi secara hukum.
1. Revaluasi/ Appraisal

 Merupakan prosedur akuntansi untuk menaikkan nilai aktiva


perusahaan.
 Kenaikan nilai aktiva dari revaluasi ini tidak boleh diperlakukan sebagai
keuntungan, melainkan harus diperlakukan sebagai tambahan ekuitas &
dicatat dalam perkiraan "Modal penilaian kembali".
 Perkiraan ini setiap akhir periode akuntansi harus didepresiasi selama
sisa masa manfaat aktiva yg bersangkutan.

llustrasi:
Suatu mesin yg diperoleh pada awal Januari 2005 dengan harga peroleh
Rp100.000.000, taksiran masa manfaat mesin tersebut 10 tahun, tanpa
nilai sisa. Pada awal Januari 2009 terhadap mesin tersebut dilakukan
revaluasi & harga perolehannya ditetapkan menjadi Rp150.000.000
dengan persentase taksiran keadaan (sound value) 60%.
1. Revaluasi/ Appraisal
Berdasarkan data tersebut di atas, maka perhitungan yg harus dibuat
adalah:

Sebelum revaluasi Setelah


  revaluasi Perubahan
Harga perolehan 100.000.000 150.000.000 50.000.000
Akumulasi depresiasi 40.000.000 60.000.000 20.000.000
Nilai buku mesin 60.000.000 90.000.000 30.000.000

Jurnal yg harus dibuat pada tanggal 1 Januari 2009 untuk mencatat


revaluasi tersebut adalah:

Mesin Rp50.000.000
Akumulasi depresiasi mesin Rp20.000.000
Modal penilaian kembali Rp30.000.000
1. Revaluasi/ Appraisal
Sedangkan perhitungan untuk menentukan beban depresiasi mesin
periode 2009 adalah:
Masa manfaat setelah revaluasi = 150.000.000 x 4 tahun = 10 tahun
60.000.000
Masa penggunaan mulai 1 Januari 2005 - 1 Januari 2009 = 4 tahun
Sisa masa manfaat mesin setelah revaluasi = 6 tahun
Depresiasi mesin setelah revaluasi ( Rp90.000.000 : 6) = Rp15.000.000
Depresiasi mesin sebelum revaluasi = Rp10.000.000
Amortisasi modal penilaian kembali = Rp 5.000.000

Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2009 adalah:


Beban depresiasi mesin Rp10.000.000
Modal penilaian kembali Rp 5.000.000
Akumulasi depresiasi mesin Rp15.000.000
2. Devaluasi
Merupakan prosedur akuntansi untuk menurunkan nilai aktiva perusahaan.
Penurunan nilai aktiva akibat devaluasi ini diperlakukan sebagai kerugian,
dicatat dalam perkiraan "Rugi penurunan nilai aktiva".
llustrasi: Suatu mesin yg diperoleh pada awal Januari 2008 dengan harga
peroleh Rp100.000.000, taksiran masa manfaat mesin tersebut 10 tahun,
tanpa nilai sisa. Pada awal Januari 2012 terhadap mesin tersebut
diiakukan devaluasi & harga perolehannya ditetapkan menjadi
Rp70.000.000 dengan persentase taksiran keadaan (sound value) 60%.
Berdasarkan data tersebut di atas, maka perhitungan yg harus dibuat
adalah:

  Sebelum devaluasi Setelah devaluasi Perubahan


Harga perolehan 100.000.000 70.000.000 (30.000.000)
Akumulasi depresiasi 40.000.000 28.000.000 (12.000.000)
Nilai buku mesin 60.000.000 42.000.000 (18.000.000)
2. Devaluasi
Sedangkan perhitungan untuk menentukan beban depresiasi mesin
periode 2009 adalah:

Masa manfaat setelah revaluasi = 70.000.000 x 4 tahun = 10 tahun


28.000.000

Masa penggunaan mulai 1 Januari 2008 - 1 Januari 2012 = 4 tahun


Sisa masa manfaat mesin setelah revaluasi = 6 tahun

Beban depresiasi mesin setelah dilakukan devaluasi adalah sebesar


= Rp42.000.000 : 6 = Rp7.000.000
Penjualan Aktiva Tetap setelah Revaluasi
Pada penjualan aktiva tetap yg telah direvaluasi keuntungan/ kerugian yg
timbul atas penjualan aktiva tersebut adalah dihitung dengan
membandingkan antara nilai buku aktiva (sebelum revaluasi) dengan hasil
penjualan. Bila hasil penjualan lebih besar daripada nilai bukunya, maka
diperoleh keuntungan & sebaliknya.
llustrasi:
Terhadap mesin yg telah direvaluasi pada tanggal 1 Januari 2010 tersebut
di atas (lihat ilustrasi revaluasi) pada awal tahun ke 2013 dijual dengan
hasil penjualan bersih sebesar Rp35.000.000. Data-data yg dapat
disimpulkan dari mesin tersebut antara lain:
Harga perolehan = Rp100.000.000
Harga perolehan setelah revaluasi = Rp150.000.000
Modal revaluasi yg melekat pada mesin = Rp 30.000.000
Tanggal perolehan mesin = 1 Januari 2005
Tanggal revaluasi = 1 Januari 2009
Masa manfaat sebelum revaluasi = 10 tahun
Masa manfaat setelah revaluasi = 10 tahun
Penjualan Aktiva Tetap setelah Revaluasi
Berdasarkan data-data tersebut di atas maka perhitungan penjualan
mesin tersebut adalah:
Mesin Mesin revaluasi Modal revaluasi
Harga perolehan Rp100.000.000 Rp150.000.000 Rp30.000.000
Akumulasi depresiasi
8th / 10th x 100 juta Rp80.000.000
8th / 10th x 150 juta Rp120.000.000
4th / 6th x 30 juta Rp20.000.000
Nilai buku mesin
Rp20.000.000 Rp30.000.000 Rp10.000.000
pada saat dijual
Hasil penjualan Rp35.000.000
Laba bersih
penjualan mesin Rp15.000.000
Penjualan Aktiva Tetap setelah Revaluasi
Jurnal untuk mencatat penjualan mesin tersebut adalah:

Kas Rp 35.000.000
Akumulasi depresiasi mesin Rp120.000.000
Modal penilaian kembali Rp 10.000.000
Mesin Rp150.000.000
Laba penjualan aktiva tetap Rp 15.000.000
Latihan 1
Pada awal Juli 2013 dijual aktiva tetap kendaraan dengan hasil
penjualan bersih Rp175.500.000 kendaraan tersebut diperoleh pada
akhir Maret 2010 dengan harga perolehan Rp217.500.000 taksiran masa
ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa Rp17.500.000. Terhadap kendaraan
tersebut telah disusutkan dengan menggunakan metode Jumlah Angka
Tahun.

Diminta: buat jurnal yg diperlukan terkait dengan penjualan kendaraan


tersebut.
Latihan 2

Pada tanggal 1 Agustus 2013 sebuah Kendaraan truk ditukarkan dengan


kendaraan truk baru yg harga pasarnya Rp377.000.000. Kendaraan truk
lama yg diserahkan tersebut diperoleh pada akhir Maret 2010 dengan
harga perolehan sebesar Rp264.000.000, masa manfaat kendaraan
ditetapkan 5 tahun dengan taksiran nilai sisa Rp64.000.000. Dalam
pertukaran tersebut perusahaan harus menyerahkan kendaraan truk lama
& harus membayar tunai Rp255.000.000. Kendaraan truk yg baru
ditetapkan masa manfaatnya 5 tahun dengan taksiran nilai sisa
Rp62.000.000. Manajemen menetapkan depresiasi kendaraan
menggunakan metode Saldo menurun.

Diminta: Buat jurnal-jurnal yg diperlukan untuk mencatat transaksi terkait


dengan pertukaran aktiva tetap tersebut beserta dengan
perhitungannya.
Latihan 3
Suatu kendaraan yg diperoleh pada awal Januari 2005 dengan harga
peroleh Rp120.000.000, taksiran masa manfaat kendaraan tersebut 10
tahun, tanpa nilai sisa. Pada awal Januari 2009 terhadap kendaraan
tersebut dilakukan revaluasi & harga perolehannya ditetapkan menjadi
Rp180.000.000 dengan persentase taksiran keadaan (sound value) 60%.
Diminta:
a. Buat jurnal untuk mencatat revaluasi kendaraan tersebut beserta
dengan perhitungannya.
b. Hitung tarif depresiasi setelah revaluasi menurut metode garis lurus.
c. Berapa L/R aktiva setelah revaluasi jika dijual dengan harga 40juta
pada tahun 2013
Thank You!
L/O/G/O
www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai