Anda di halaman 1dari 9

KULTUR ANTHER Agroteknologi 4B

Kelompok 2: Iwan
Setiawan Lukman Al Hakim
Mochammad Akbar Nina
Ariyanti Rahayu Puji Astuti

Shintia Rahmat

Syipa Fauziah
PENGERTIAN KULTUR ANTER

Kultur anther : pembudidayaan


tanaman secara in vitro
dengan memanfaatkan anther
tanaman utk mendapatkan
tanaman haploid melalui
proses androgenesis. Androgenesis : perkembangan sel
pollen menjadi tanaman tanpa
melalui proses fertilisasi melalui
pembelahan berulang polen
tanaman donor antera
yang berasal dari persilangan tetua
– Adapun keuntungan yang didapat melalui kultur anther:
1. Tanaman haploid sangat penting bagi pemulia tanaman, yaitu untuk memperpendek masa pemuliaan
tanaman.
2. Karena hanya ada 1 set kromosom, maka mudah digunakan untuk mengidentifikasi mutasi resesif
3. Dapat menghasilkan homozygote double haploid (diploid) atau poliploid dengan diberi colchicin untuk
inbreeding dengan hasil hibrida unggul (super).

Kegunaan dari kultur anther :


menghasilkan tanaman monohaploid
yang dapat dikombinasikan dengan
mutagen kimia dan fisik sehingga
menghasilkan mutan-mutan yang tahan
terhadap penyakit
Kelemahannya: berpeluang memunculkan sifat resesif unggul yang pada kondisi normal
tidak akan muncul karena tertutup oleh sifat dominan, kecilnya persentase regenerasi,
albino, tidak semua genotif responsif terhadap kultur anther.
Pembudidayaan Tanaman melalui Kultur Anther

– Dalam pelaksanaan tehnik kultur anther, anther terbaik dikoleksi sebelum malai
pecah dan sedang memasuki fase bunting dengan kandungan pollen yang berada
pada level mid uninucleate stage
– Pada dasarnya tehnik kultur anter meliputi dua tahapan, yaitu fase induksi kalus dan fase regenerasi
tanaman.
– haploid melalui kultur anther dapat diperoleh dengan 2 cara, yaitu: melalui proses androgenesis
langsung atau embriogenesis melalui pembentukan kalus
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kultur
1. Eksplan
Antera
Eksplan adalah bagian tanaman yang
digunakan sebagai bahan untuk
inisiasi suatu kultur (Gunawan, 1992).
Pertumbuhan eksplan secara in vitro
sangat ditentukan oleh: umur
tanaman, ukuran tanaman, dan
metode inokulasi
2. Media Kultur Jaringan

Medium yang digunakan untuk kultur in vitro tanaman dapat


berupa medium padat atau cair. Medium padat digunakan untuk
menghasilkan kalus yang selanjutnya diinduksi membentuk
tanaman yang lengkap (plantlet), sedangkan medium cair biasanya
digunakan untuk kultur sel.
3. Kondisi Ruang Kultur
– Suhu :24- 26 0C tergantung pada species yang diteliti. Suhu
optimal : 3-40C lebih rendah dari pada di luar ruang kultur.
– Kelembaban di dalam kultur in vitro relative tinggi dan
hanya sedikit diketahui pengaruhnya terhadap kultur in
. vitro.
– Cahaya /Panjang hari yang biasa digunakan pada kultur in
vitro adalah 14-16 jam dan penyinaran yang terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai