Anda di halaman 1dari 9

KONSEP KOMUNIKASI EFEKTIF

DALAM KEPERAWATAN

NAMA : REGINA S. LIHU

NIM : C01419092

KELAS : B KEPERAWATAN 2019


PENGERTIAN

Komunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan


komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama
tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa
asing orang menyebutnya “the communication is in
tune”, yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi
sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan
SYARAT UNTUK BERKOMUNIKASI EFEKTIF

Menciptakan suasana yang menguntungkan

Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti

Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat dipihak komunikan

Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat


menguntungkannya

Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward dipihak komunikan


TUJUAN
TUJUANKOMUNIKASI
KOMUNIKASIEFEKTIF
EFEKTIF

Bentuk komunikasi efektif:


• Komunikasi verbal efektif;
berlangsung secara timbal balik,
makan pesan ringkas dan jelas,
Adalah memberi kemudahan dalam bahasa mudah dipahami, cara
memahami pesan yang diberikan penyampaian mudah
dipahami,disampaikan secara
tulus, mempunyai tujuan yang
jelas, memperhartikan norma
yang berlaku, dan disertai
dengan humor.
• Komunikasi non verbal;
penampilan fisik, sikap tubub dan
cara berjalan, ekspresi wajah,
sentuhan.
PRINSIP KOMUNIKASI EFEKTIF

Agar komunikasi menghasilkan komunikasi efektif,


seseorang harus memahami prinsip-prinsip dalam
berkomunikasi. Ada 5 prinsip yang disingkat REACH dan
harus dipahami.
• Respect; sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan
yang kita sampailan
• Empathy; komunikasi yang efektif akan dengan mudah tercipta jika
komunikasi memiliki suatu proses memberikan sgnal menurut aturan
tertentu, sehingga dengan cara ini suatu system dapat didirikan,
dipelihara, dan diubah
• Audible; adalah pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima
pesan melalui media atau delivery channel.
• Care; care berarti komunikator memberikan perhatian kepada lawan
komuniksinya. Komunikasi yang efektif akan terjalin jika audience lawan
komunikasi personal meresa diperhatikan
• Humble; adalah sikap rendah hati untuk membangun rasa saling
menghargai
LANGKAH-LANGKAH MEMBANGUN
KOMUNIKASI EFEKTIF

Memahami maksud dan tujuan berkomunikasi


Mengenali komunikan
Menyampaikan pesan dengan jelas
Memusatkan perhatian
Menghindari gangguan komunikasi
Menggunakan alat bantu yang baik
Membuat suasana yang menyenangkan
Menggunakan bahasa tubuh (body language) yang benar
ASPEKDALAM
ASPEK DALAMMEMBANGUN
MEMBANGUN
KOMUNIKASIEFEKTIF
KOMUNIKASI EFEKTIF

Kejelasan artinya dalam komuniaksi harus menggunakan bahasa yang secara jelas, sehingga
mudah diterima dan dipahami oleh komunikan

Ketepatan/akurasi artinya menyangkut penggunaan bahasa yang benar dan kebenaran


informasi yang disampaikan

Konteks maksudnya bahwa bhasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan
keadaan dan lingkungan

Alur maksudnya bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur atau
sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat tanggap

Budaya, aspek ini tidak saja menganut bahasa dan informasi, tetapi juga berkaitan dengan
tatakrama dan etika.
KASUS
KASUS
Keterbatasan waktu pertemuan antara dokter dengan pasien yang tidak efektif
(komunikasi satu arah), ketidaksiapan pasien untuk bertemu dengan dokter serta
adanya salah persepsi antara pasien dan dokter. Disaat keadaan seperti ini peran
seorang perawat juga harus diperhatikan. Seorang anak berusia 5 tahun sakit dan
perlu pemeriksaan oleh dokter, namun si anak tidak siap untuk diperiksa karena
takut. Anak ini masih berada diruang inap rumah sakit dan ditemani oleh perawat
dan orang tua masih keluar membeli suatu yang dibutuhkan si anak. Perawat
masih terus membujuk si anak untuk mau bertemu dokter karena waktu pertemuan
akan segera berakhir, tapi karena si anak tak kunjung juga mau mengikuti perintah
seorang perawat akhirnya perawat marah dan sudah tidak sabar lagi menghadapi
sikap anak bandel kata dia. Dia marah dan semakin membuat anak ini jadi takut
hingga menangis, tak lama kemudian keluarga pasien datang dan perawat pun izin
pamit meninggalkan mereka. Dia segera melaporkan kepada dokter bahwa anak
tersebut tidak mau diperiksa. Tentu hal ini sangatlah tidak benar, perawat tidak
melakukan komunikasi yang efektif hingga akhir namun, hanya membiarkan emosi
menguasai alam kesadaran dirinya selaku perawat harus tetap profesional bila
menjalankan tugas. Kenyamanan dan keselamatan pasien adalah nomor satu.

Anda mungkin juga menyukai