∆U = Q – W
Perubahan energi dalam (∆U) sistem =
kalor (Q) yang ditambahkan ke sistem
dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh
sistem.
P
P1
P2
V2 V
V1
Diagram PV untuk 4 proses dasar
P
Proses Isokhorik ∆ U = , W = 0
V1 V2 V
Proses Adiabatik W = - ∆ U
V1 V2 V
Secara matematis, hukum I termodinamika
dituliskan sebagai
𝑄 = 𝑊 + ∆𝑈
Secara sederhana, hukum I termodinamika
dapat dinyatakan sebagai berikut.
Jika suatu benda (misalnya krupuk) dipanaskan
(atau digoreng) yang berarti diberi kalor Q,
benda (krupuk) akan mengembang atau
bertambah volumenya yang berarti melakukan
usaha W dan benda (krupuk) akan bertambah
panas yang berarti mengalami perubahan
energi dalam ∆𝑈
ENTROPI : DERAJAT
Hukum Ke II KETIDAKATURAN
HK I kekekalan energi
HK II menyatakan arah reaksi sistem.
HK II dapat dinyatakan dalam berbagai
bentuk.
Kalor mengalir secara alami dari benda panas ke benda
dingin; kalor tidak mengalir secara spontan dari benda
dingin ke panas
W Qo
Reservoar panas Efisiensi: 1
Qi Qi
Qi
Jawab: 80.000 J
MESIN PENDINGIN
Merupakan kebalikan
Reservoar panas dari mesin pemanas.
Q2
Q1=kalor masuk tandon (resevoir)
Q2=kalor keluar tandon
W W= kerja yang ditambahkan ke sistem
Q2=Q1+W
Q1 Coefficient of Performance ukuran kerja
Reservoar dingin sistem didefinisikan sebagai
(COP)= Q1/W X 100%
Sebuah mesin pendingin bekerja dengan daya sebesar 200W. Jika kalor yang
dibuang direservoar panas tiap sekonnya adalah 250 J, tentukan koefisien
performansi dari mesin tersebut!
Penutup
• Banyak sekali terapan hukum-hukum termodinamika
dalam berbagai bidang seperti ilmu lingkungan,
otomotif, ilmu pangan, ilmu kimia dll.
• Untuk dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang
tersebut perlu pendalaman lebih lanjut.
• Pada pertemuan selanjutnya akan disampaikan
materi tentang listrik statik