Anda di halaman 1dari 19

Teori Perilaku Konsumen Nilai

Guna

PERTEMUAN 3
RAHMAT JATMIKA SE.MAB
Teori Perilaku Konsumen

Teori perilaku konsumen pada


dasarnya menjelaskan Terdapat beberapa
bagaimana konsumen pendekatan
mendayagunakan sumber daya permintaan
yang ada (uang) dalam rangka individu yaitu
memuaskan keinginan atau :Pendekatan
kebutuhan dari satu atau Cardinal
beberapa produk. Pendekatan
Ordinal
Kardinal
Memberikan penilaian
subjektif akan pemuasan
kebutuhan dari suatu
barang. Artinya : tinggi
rendah suatu barang
tergantung pada subjek yang
memberikan penilaian.

Adalah teori nilai guna yang


mengkuantifikasi kepuasan, dan
dinyatakan dalam satuan util (Utilitas)
 Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari
setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.

 (Mula-mula kepuasan akan naik sampai dengan


titik tertentu atau saturation point tambahan
kepuasan akan semakin turun ).

 Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward


sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin
menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1

unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga


makin besar kepuasan makin mahal harganya
Asumsi Daya guna diukur dalam satuan uang
yang
harus
dipenuhi Daya guna marginal dari uang tetap (sama
statusnya)

Addivitas, artinya nilai guna total adalah


keseluruhan konsumsi dari barang X1 Xn atau
U = U(X1) +U(X2)+……U(Xn)
Daya guna bersifat independen, artinya daya
guna barang X1, tidak dipengaruhi oleh
konsumsi barang lain, misalnya X2
Periode konsumsi berdekatan dan dengan
jumlah yang sama
Hukum
Gossen

Dalam teori nilai guna kardinal dikenal dengan


hukum Gossen, yaitu : nilai kepuasan pada awalnya
memberikan kepuasan yang semakin bertambah, tapi
kepuasan akan semakin berkurang jika konsumsi
terus ditambah
Kurva Nilai guna Kardinal
U

I II III IV V
X
0 X1 X2 X3 X4
Macam-macam
Nilai Guna

Nilai Guna Total


• Keseluruhan nilai guna (kepuasan) yang
diperoleh seseorang sebagai akibat
mengkonsumsi suatu barang
Nilai Guna Marjinal
• Tambahan kepuasan yang diperoleh
seseorang sebagai akibat dari menambah
satu atau beberapa unit barang untuk
memenuhi kepuasannya
Kepuasan Total dan Marginal

Konsumsi Kepuasan Total Kepuasan


barang X Marginal
0 0 -
1 10 10
2 30 20
3 40 10
4 45 5
5 40 -5
Grafik Kepuasan Marginal
U+

0
X

U-
Bagaimana memaksimumkan kepuasan?
Tingkat kepuasan terhadap suatu barang adalah
jika konsumen dapat membelanjakan uangnya
untuk mendapatkan jumlah barang yang
terbanyak.
Nilai
Guna
Ordinal

Pada dasarnya adalah sama untuk mengukur kepuasan dalam


mengkonsumsi barang, bedanya jika dalam teori nilai guna kardinal
kepuasan bernilai subjektif sedangkan dalam teori nilai guna ordinal
tingkat kepuasan diurutkan dalam tingkatan tertentu misalnya
rendah, sedang dan tinggi.
Asumsi Rasionalitas semakin tinggi kepuasan
semakin tinggi pula keputusan akan barang
Nilai tersebut
guna
Konveksitas, yaitu bentuk kurva indiferensi
Ordinal yang cekung dari titik origin sumbu absis dan
ordinat
Nilai guna tergantung dari jumlah barang
yang dikonsumsi

Transivitas, yaitu konsumen akan


menjatuhkan pada pilihan yang terbaik dari
beberapa pilihan
Berdasarkan asumsi d, antara kurva
indiferensi tidak boleh bersinggungan atau
berpotongan.
Kurva Indiferensi
Y

F
A

B K12
C
K11

X
Ciri-ciri kurva Indiferent

 
1. Berlereng/ slope negatif. Hal ini menunjukkan
apabila dia ingin mengkonsumsi barang X lebih
banyak maka harus mengorbankan konsumsi
terhadap barang Y.
2. Cembung ke titik Origin ( Convex ) .
Derajat penggantian antar barang konsumsi semakin
menurun. Hal ini masih berkaitan dengan hukum
Gossen, di mana apabila pada titik tertentu semakin
banyak mengkonsumsi barang X akan
mengakibatkan kehilangan atas barang Y tidak
begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y.
3. Tidak saling berpotongan.

(Kurva indifference adalah kurva yang


menggambarkan kombinasi dua macam input untuk
menghasilkan output yang sama (yaitu kepuasan))
Task 1
Discuss with your own group
1. Try making some product that you
wanted to sell
2. then after your products reach the
maximum profit what will you gonna
do?
3. How to maintain your product so that
your product not going downward?

Anda mungkin juga menyukai