Anda di halaman 1dari 11

Ekonomi Syariah

Pengantar Bisnis dan Manajemen

TRANSFORMASI STRUKTURAL INDONESIA

Semester 4
Muhammad Iqbal., SH., MH

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH DAN PERBANKAN SYARIAH


UNIVERSITAS SURYAKENCANA CIANJUR
2017
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Preambule
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi secara terus-menerus dapat menye-
babkan  terjadinya perubahan dalam struktur perekonomian wilayah.
Transformasi struktural berarti suatu proses perubahan struktur pereko-
nomian dari sektor pertanian ke sektor industri atau jasa, dimana
masing-masing sektor akan mengalami proses transformasi yang
berbeda-
beda. Bahwa perubahan struktur ekonomi yang umum disebut dengan
transformasi struktural diartikan sebagai suatu rangkaian perubahan
yang saling terkait satu dengan yang lainnya dalam komposisi Agregat
Demand, perdagangan luar negeri (ekspor dan impor), Agregat Supply
(produksi dan penggunaan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja
dan modal) yang diperlukan guna mendukung proses pembangunan
dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
FAKTOR PENYEBAB TRANSFORMASI
STUKTURAL.
Adapun beberapa faktor penyebab terjadinya transformasi ekonomi
yaitu, pertama disebabkan oleh sifat manusia dalam kegiatan
konsumsinya. Sesuai dengan Hukum Engels bahwa makin tinggi
pendapatan masyarakat, maka makin sedikit proporsi pendapatan
yang digunakan untuk membeli bahan pertanian, sebaliknya
proporsi pendapatan yang digunakan untuk membeli barang-
barang produksi industri menjadi bertambah besar. Dengan
demikian peranan sektor industri akan semakin besar dibandingkan
sektor pertanian. Kedua, perubahan struktur ekonomi disebabkan
pula oleh perubahan teknologi yang berlangsung secara terus–
menerus. Proses transformasi struktural akan berjalan cepat jika
terjadi pergeseran pola permintaan domestik kearah output industri
manufaktur diperkuat oleh perubahan yang serupa dalam
komposisi perdagangan luar negeri atau ekspor.
TERJADINYA TRANSFORMASI
STRUKTURAL
Sukirno (2006) menjelaskan bahwa, berdasarkan lapangan usaha maka sektor-
sektor ekonomi dalam perekonomian Indonesia dibedakan dalam tiga kelompok
utama yaitu:
1.  Sektor primer, yang terdiri dari  sektor pertanian, peternakan, kehutanan,
perikanan, pertambangan dan penggalian.
2.  Sektor sekunder, terdiri dari industri pengolahan, listrik, gas dan air,
bangunan.
3.  Sektor tertier, terdiri dari perdagangan, hotel, restoran, pengangkutan dan
komunikasi, keuangan, sewa dan jasa perusahaan, jasa-jasa lain (termasuk
pemerintahan) Pada umumnya, transformasi yang terjadi di negara
berkembang adalah transformasi dari sektor pertanian ke sektor industri, atau
terjadinya transformasi dari sektor primer kepada sektor non primer
(sekunder dan tertier).
Transformasi ekonomi sebagai indika
tor Pembangunan

Transformasi ekonomi merupakan salah satu indikator


terjadinya pembangunan perekonomian wilayah. Jika terjadi
proses transformasi ekonomi maka dapat dinyatakan bahwa
telah terjadi pembangunan ekonomi dan perlu
pengembangan lebih lanjut, akantetapi jika tidak terjadi
proses transformasi maka pemerintah daerah perlu
mengadakan perbaikan dalam penyusunan perencanaan
wilayahnya, sehingga kebijakan pembangunan yang disusun
menjadi lebih terarah agar tujuan pembangunan dapat
tercapai.
Dampak positif proses transformasi
perekonomian

1. Peningkatan produksi pertanian yang dirangsang oleh


perubahan sistem pertanian subsistence ke pertanian
modern (agroindustri).
2. Penyerapan tenaga kerja (pengangguran) di perkotaan
pada industri-industri baru.
3. Percepatan arus uang dan barang yang merangsang
percepatan pendapatan perkapita masyarakat, yang pada
gilirannya memperbaiki tingkat kesejahteraannya.
Dampak negatif proses transformasi per
ekonomian  
1. Hilangnya lahan pertanian (sawah dan non sawah), yang
mengakibatkan para petani dan buruh penggarap
kehilangan mata pencaharian.
2. Munculnya pengangguran struktural yang tidak mungkin
tertampung seluruhnya pada sektor industri dan jasa.
3. Tingginya laju urbanisasi yang menjadikan beban kota

semakin berat serta menimbulkan masalah-masalah sosial


lainnya.
Pertumbuhan ekonomi menjadi tolok
ukur dari keberhasilan pembangunan
Bahwa laju pertumbuhan ekonomi harus jauh lebih besar
daripada laju pertumbuhan penduduk, tujuannya agar
pendapatan Perkapita masyarakat dapat lebih meningkat.
Pertumbuhan ekonomi tersebut harus dinikmati oleh seluruh
masyarakat, baik ter-jadi dengan sendirinya maupun oleh
campur tangan dari peme-rintah.Untuk melihat perubahan
ekonomi tersebut secara riil dari jangka waktu tahun ke tahun
akan tergambar melalui be- sarnya Product Domestic Bruto,
yaitu perubahan peningkatan menunjukkan perekonomian
positif, dan sebaliknya jika perubahan penurunan pada Product
Domestic Bruto menunjukkan perekonomian negatif.
Indikator Proses perubahan struktur
perekonomian

(1) merosotnya pangsa sektor primer (pertanian), 


(2) meningkatnya pangsa sektor sekunder (industri),

(3) pangsa sektor tersier (jasa) kurang lebih konstan

, namun kontribusinya akan meningkat sejalan

dengan pertumbuhan ekonomi.


Masalah Inti Dari Tranformasi

1. Akumulasi dari kapital baik fisik atau manusia


2. pergeseran permintaan, perdagangan, produksi
dan tenaga kerja 
3. perkembangan sosial ekonomi
4. perubahan lokasi aktifitas ekonomi seperti
urbanisasi dan aspek-aspek lain yang
berhubungan dengan industrialisasi seperti
transisi demografi dan distribusi pendapatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai