Anda di halaman 1dari 48

BAB 15

BIAYA KUALITAS & PRODUKTIVITAS :


PENGUKURAN, PELAPORAN, DAN
PENGENDALIAN

NAMA KELOMPOK :
ENDRA HARDI WINATA/ 1703101042
RICKA MAHARANI/ 1703101047
KUALITAS ?

 KUALITAS = MUTU
Produk/jasa yg berkualitas
 memenuhi atau melebihi harapan pelanggan,
 KUALITAS = KEPUASAN PELANGGAN. Jadi,
produk/jasa yg berkualitas memenuhi atau melebihi
harapan pelanggan dalam 8 dimensi
DIMENSI KUALITAS

1. Kinerja(performance)
2. Estetika (aesthetics)
3. Kemudahan perawatan dan perbaikan(servicereability)
4. Fitur(features)
5. Keandalan(Reliability)
6. Tahan Lama (durability)
7. Kualitas kesesuaian (Quality of conformance)
8. Kecocokan penggunaan (fitness for use)
BIAYA KUALITAS
MENGAPA TERJADI ?
karena adanya kualitas yg buruk.
BIAYA KUALITAS
 biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau telah terdapat
produk yg kualitasnya buruk.
DEFINISI JENIS BIAYA KUALITAS
Biaya Pencegahan : Untuk mencegah kualitas yg buruk terhadap
produk/jasa yg dihasilkan. Contoh : Biaya rekayasa kualitas, program
pelatihan kualitas, perencanaan kualitas.
Biaya Penilaian : Untuk menentukan apakah produk telah sesuai
dengan persyaratan ataupun kebutuhan pelanggan.ex : biaya
penilaian&pengujian bahan baku, pemeriksaan kemasan, pengawasan
kegiatan penilaian, dll
Biaya kegagalan internal : terjadi karena produk/ jasa yg dihasilkan
tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan, ex: sisa
bahan, pengerjaan ulang, pemeriksaan & pengkajian ulang
Biaya kegagalan eksternal : terjadi karena produk/jasa yg
dihasilkan gagal memenuhi persyaratan atau tidak memuaskan
kebutuhan pelanggan.ex : biaya kehilangan penjualan karena kinerja
produk yang buruk, retur & potongan penjualan, biaya garansi,
perbaikan , tanggung jawab hukum dll
Mengukur Biaya Kualitas
Dapat • Biaya-biaya yang
diamati tersedia/dapat
(observable diperoleh dari
quality cost) catatan akuntansi

• Biaya kesempatan
Tersembunyi yang terjadi karena
(Hidden Cost) kualitas yang
buruk
3 Metode pengukuran biaya kualitas yang
tersembunyi

Metode Pengali (Multiplier


Method)

Metode Penelitian Pasar (Market


Research Method)

Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi


(Taguchi quality loss function)
1. Metode Pengali (Multiplier Method)

Asumsi  total biaya kegagalan adalah hasil pengalian


dari biaya-biaya kegagalan yang terukur
Total Biaya Kegagalan eksternal = k ( Biaya kegagalan yang terukur)

Note :
k= efek pengali  diperoleh bersadarkan pengalaman.
Ex = Westinghouse Electric melaporkan nilai k antara
3 & 4. Jika biaya kegagalan eksternal terukur adalah
$2juta. Maka biaya kegagalan eksternal aktual adalah
antara $6 juta ($2 jt x 3) hingga $8 juta ($2jt x 4)
2. Metode Penelitian Pasar
(Market Research Method)

Metode penelitian pasar formal digunakan untuk


menilai dampak kualitas yang buruk terhadap
penjualan dan pangsa pasar
CARANYA ??
Melalui survei pelanggan dan wawancara anggota
tim penjualan perusahaan
MANFAAT HASILNYA ?
Untuk memproyeksikan hilangnya laba dimasa
depan akibat kualitas yang buruk
3. Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi
(Taguchi quality loss function)… (1)

ASUMSI  setiap penyimpangan dari nilai target suatu


karakteristik kualitas dapat menimbulkan biaya kualitas

L(y) = k (y – T) 2
Note :
k = konstanta proporsionalitas yg besarnya tergantung pd
struktur biaya kegagalan eksternal perusahaan
y = nilai aktual dari karakteristik kualitas
T = nilai target dari karakteristik kualitas
L= kerugian kualitas.
Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi
Biaya

Batas Nilai Batas


Spesifikasi Target Spesifikasi
Bawah Atas
3. Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi
(Taguchi quality loss function)… (2)

Ketentuan :
Nilai k harus diestimasi . CARANYA??
 
k=
Note :
c = Kerugian pada batas spesifikasi atas atau bawah
d = Jarak batas dari nilai target
Ilustrasi Perhitungan Kerugian Kualitas
Asumsi
k = 400
𝟐
 (  𝒚−𝑻)   (  𝒚 − 𝑻 )   k
DIAMETER ❑
UNIT T  
AKTUAL (y)
1 10 9.90 0.10 0.010 4.00
2 10 10.10 -0.10 0.010 4.00
3 10 10.20 -0.20 0.040 16.00
4 10 9.80 0.20 0.040 16.00
Total       0.100 40.00
Rata-rata       0.025 10.00
PENGGUNAAN INFORMASI BIAYA
KUALITAS
Memperbaiki dan mempermudah perencanaan, pengendalian,
dan pengambilan keputusan manajerial.
Contoh =
1. memutuskan pengimplementasian program seleksi
pemasok yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas bahan
baku
2. Seorang manajer memerlukan penilaian terhadap biaya
kualitas saat ini menurut bagian dan kategori
3. Penilaian terhadap proyeksi penghematan menurut jenis
dan kategori
4. Penetapan harga strategis & analisis profitabilitas
Pelaporan Informasi Biaya Kualitas
LAPORAN BIAYA KUALITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 Maret 2008
PROSENTASE (%)
BIAYA KUALITAS JUMLAH
DARI PENJUALAN
Biaya Pencegahan :
Pencegahan kualitas $ 350.000 5,18
Rekayasa keandalan $ 800.000 $ 1.150.000
Biaya Penilaian :
Pemeriksaan bahan baku $ 200.000
Penerimaan produk $ 100.000
penerimaan proses $ 380.000 $ 680.000 3,06
Biaya Kegagalan Internal :
Sisa bahan $ 500.000
Pengerjaan ulang $ 350.000 $ 850.000 3,82
Biaya kegagalan eksternal :
Keluhan pelanggan $ 250.000
Garansi $ 250.000
Perbaikan $ 150.000 $ 650.000 2,93
Total Biaya Kualitas $ 3.330.000 14,99
FUNGSI BIAYA KUALITAS : TINGKAT
KUALITAS YANG DAPAT DITERIMA

Ketika Biaya Pengendalian meningkat ,


Biaya Kegagalan seharusnya menurun

Selama penurunan biaya kegagalan >


kenaikan biaya pengendalian  perusahaan
harus terus meningkatkan usahanya untuk
mencegah atau mendeteksi unit-unit yang
tidak sesuai
TINGKAT KUALITAS YANG DAPAT
DITERIMA
(AQL-Acceptable Quality Level)
 Perbandingan optimal antara biaya pengendalian & biaya kegagalan
 Titik yang mewakili tingkat minimum dari total biaya kualitas
 ASUMSI :
a. 2 fungsi biaya, yaitu biaya pengendalian & biaya kegagalan.
b. Prosentase unit cacat meningkat ketika biaya yang dikeluarkan
untuk kegiatan2 pencegahan & penilaian , selanjutnya, meningkat
jika jumlah unit cacat
KESIMPULAN :
Total biaya kualitas , ketika kualitas sampai titik tertentu
Tingkat optimal unit cacat telah diidentifikasi dan perusahaa berupaya
untuk mencapainya.
Tingkat yang mengijinkan adanya unit cacat ini disebut Tingkat
kualitas yang dapat diterima (AQL)
Fungsi Biaya Kualitas : Pandangan Cacat
Nol
 Model Cacat Nol (Zero-Defects Model)  bahwa dengan
mengurangi unit cacat hingga nol maka akan diperoleh keunggulan
biaya.
 Model Cacat nol lebih baik daripada AQL karena perusahaan relatif
lebih kompetitif.
 Menekankan pada biaya kualitas & potensi penghematan dari upaya
yg lebih besar untuk meningkatkan kualitas.
 Model ini disempurnakan dengan Model kualitas kokoh (robust
quality model)  penyimpangan dari spesifikasi ideal adalah
merugikan & batas toleransi spesifikasi tidak menawarkan manfaat
apapun
 KESIMPULAN  model kualitas kokoh memperketat definisi dari
unit cacat, menyempurnakan pandangan kita thd biaya kualitas &
intensiv dalam upaya perbaikan kualitas
Grafik Biaya Kualitas AQL
Biaya Total
Biaya
Kualitas
Biaya
kegagalan

Biaya
Pengendalian

0 AQL 100%
Prosentase Produk Cacat
Grafik Biaya Kualitas Kontemporer
Biaya Total
Biaya
Kualitas
Biaya
kegagalan

Biaya
Pengendalian

0 100%
1. MANAJEMEN BERBASIS KEGIATAN
(Activity Based Management – ABM)

• Manajemen berbasis kegiatan (Activity Based


Management – ABM) mengklasifikasikan
berbagai kegiatan sebagai bernilai tambah dan
tak bernilai tambah, serta hanya
mempertahankan kegiatan-kegiatan yang
memberikan nilai tambah.
Mendukung pandangan cacat nol robust mengenai biaya
kualitas

Tidak ada perbandingan terbalik optimal antara biaya


pengendalian & biaya kegagalan

Biaya kegagalan adalah biaya yang tidak menghasilkan


nilai tambah maka harus dikurangi sampai nol

kegiatan2 yang tidak efisien harus dikurangi hingga tingkat


lebih rendah

KESIMPULAN ABM
2. Analisis tren
 Laporan tren kualitas multiperiode
Analisis biaya kualitas dengan menggunakan
bagan /grafik tren yang menggambarkan perubahan
kualitas dari waktu ke waktu
Biaya Kualitas Penjualan Aktual Biaya sebagai Prosentase
($) ($) (%) dari Penjualan
2004 440.000 2.200.000 20.0%
2005 423.000 2.350.000 18.0%
2006 412.500 2.750.000 15.0%
2007 392.000 2.800.000 14.0%
2008 280.000 2.800.000 10.0%
Grafik Tren Multiperiode: Total Biaya Kualitas

Prosentase Penjualan
25%

20%
% Penjualan

15%
Prosentase Penjualan
10%

5%

0%
0 1 2 3 4
Tahun
Data kategori Biaya Kualitas Secara Individual

Tahun Pencegahan Penilaian Kegagalan Kegagalan


Internal Eksternal
2002 2.0 % 2.0 % 6.0% 10.0%
2003 3.0 % 2.4 % 4.0 % 8.6 %
2004 3.0 % 3.0 % 3.0 % 6.0 %
2005 4.0 % 3.0 % 2.5 % 4.5 %
2006 4.1 % 2.4 % 2.0 % 1.5 %
Grafik Tren Multiperiode : Kategori Biaya
Kualitas Secara Individual

10
9
8
7
6 Pencegahan
5 Penilaian
Kegagaln Internal
4
Kegagalan Eksternal
3
2
1
0
0 1 2 3 4
 Penggunaan Informasi Biaya
Kualitas
Tujuan utama pelaporan biaya kualitas :

Memperbaiki dan
mempermudah perencanaan

Pengendalian

Pengambilan keputusan
manajerial
PRODUKTIVITAS: PENGUKURAN DAN
PENGENDALIAN
Produktivitas mengacu pada hubungan antara output dan
input yang digunakan untuk memproduksi output secara
Efisien

Efisiensi produktif total adalah suatu titik


dimana dua kondisi terpenuhi :

Pada setiap bauran input untuk memproduksi output Efisiensi


tertentu, tidak satu input pun yang digunakan lebih dari yang Teknis
diperlukan untuk menghasilkan output
Efisiensi
Atas bauran-bauran yang memenuhi kondisi pertama, dipilih Trade off-
bauran dengan biaya terendah
input
Pengukuran produktifitas Parsial
(Productivity Measurement)

Pengukuran produktivitas untuk 1 input pada suatu waktu

Rasio Produktivitas = output/input


Ketentuan :
1. Jika output dan input diukur dalam kuantitas fisik,
akan diperoleh ukuran produktifitas operasional
2. Jika otput dan input dinyatakan dalam dollar, akan
diperoleh ukuran produktivitas keuangan
Pengukuran produktifitas Parsial
(Productivity Measurement)

Keunggulan Kelemahan
 Manajer bisa fokus pada Digunakan secara terpisah
penggunaan input tertentu jadi tidak akurat
 Mudah diinterpretasikan oleh Kemungkinan terjadi trade-
semua pihak di dalam off sehingga perlu ukuran
perusahaan. produktivitas total
 Mudah untuk menilai kinerja Karena kemungkinan trade-
produktivitas dari karyawan off, maka ukuran
operasional. produktivitas total harus
mempertimbangkan
konsekuensi keuangan
agregat
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS TOTAL

 Yaitu Pemfokusan perhatian pada beberapa


input yang secara total menunjukkan
keberhasilan perusahaan
KARAKTERISTIK
Mensyaratkan pendekatan multifaktor, yaitu
menggunakan indeks produktivitas agregat

Indeks agregat bersifat kompleks , sulit


diinterpretasikan , dan belum diterima secara umum
2 Pendekatan Produktivitas Total
Pengukuran Produktivitas yang
Pengukuran Profil Produktivitas berkaitan dengan Laba

 Menyediakan  Pengukuran jumlah


serangkaian atau perubahan laba yang
sebuah vektor ukuran diakibatkan perubahan
operasional yang produktivitas
berbeda dan terpisah
 Profil dapat
dibandingkan dari
waktu ke waktu
1. Contoh Kasus Pengukuran Profil Produktivitas

Data Produktivitas Tahun 2007 & 2008


2007 2008
Jumlah mesin yang diproduksi 120.000 150.000
Jam tenaga kerja yang digunakan 40.000 37.500
Bahan yang digunakan (pon’0.5kg’) 1.200.000 1.428.571

Analisis Profil Tanpa Trade-Off


RASIO PRODUKTIVITAS
PARSIAL
PROFIL 2007 PROFIL 2008
Rasio Produktivitas tenaga kerja 3.000 4.000
Rasio Produktivitas bahan baku 0.100 0.105
2. Contoh Kasus Pengkuran Produktivitas yang
Berkaitan Laba
Analisis Profil Dengan Trade-Off
RASIO PRODUKTIVITAS
PARSIAL
PROFIL 2007(a) PROFIL
2008(b)
Rasio Produktivitas tenaga kerja 3.000 4.000
Rasio (a).
Produktivitas
Tenaga kerja : bahan
120.000 baku
/ 40.000; bahan0.100 0.088
baku : 120.000/1.200.000
(b). Tenaga kerja : 150.000 / 37.500; bahan baku : 150.000/1.700.000

RUMUS PQ = Output periode berjalan


Rasio produktivitas periode dasar
Contoh data & Perhitungan produktivitas
dengan trade-off (1)
2007 2008
Jumlah mesin yang diproduksi 120.000 150.000
Jam tenaga kerja yang digunakan 40.000 37.500
Bahan yang digunakan (pon) 1.200.000 1.700.000
Harga jual per unit (mesin) $ 50 $ 48
Upah tenaga kerja per jam $ 11 $ 12
Biaya bahan per pon $2 $3

Jumlah input dengan keadaan tanpa perubahan produktivitas


PQ (tenaga kerja) = 150.000 / 3 = 50.000 jam
PQ (bahan baku) = 150.000/0.100 = 1.500.000 pon

Jumlah Biaya yang dikeluarkan


Biaya tenaga kerja (50.000 x $ 12) = $ 600.000
Biaya bahan baku (1.500.000 x $3) = $ 4.500.000
$ 5.100.000
Contoh data & Perhitungan produktivitas
dengan trade-off (2)

Biaya input aktual = jml input aktual (AQ) x harga berjalan


masing-masing input (P)
Biaya tenaga kerja (37.500 x $ 12) = $ 450.000
Biaya bahan baku (1.700.000 x $3) = $5.100.000
$5.550.000
Jadi Pengaruh Produktivitas Terhadap Laba adalah
= Total Biaya PQ – Total biaya periode berjalan
= $ 5.100.000 - $ 5.550.000
= -$ 450.000 (penurunan laba)
Ukuran Produktivitas Terkait dengan Laba

(1) (2) (3) (4) (2) - (4)


Input
PQ* PQ x P AQ AQ x P (PQ x P ) - ( AQ x P)
Tenaga kerja 50,000 600,000 37,500 450,000 150,000
Bahan baku 1,500,000 4,500,000 1,700,000 5,100,000 (600,000)
Total 5,100,000 5,550,000 (450,000)

*Tenaga kerja : 150.000/3


*Bahan baku : 150.000/0.10
Komponen Pemulihan Harga

Selisih antara perubahan laba total dan perubahan


produktivitas terkait dengan laba

Di Formulakan 

Pemulihan Harga = Perubahan laba - Perubahan produktivitas


terkait dengan laba
Menghitung Pemulihan Harga
1. Hitung perubahan laba masing-masing periode

2008 2007 Selisih


Pendapatan (a) $ 7.200.000 $ 6.000.000 $ 1.200.000
Biaya Input (b) $ 5.550.000 $ 2.840.000 $ 2.710.000
Laba $ 1.650.000 $ 3.160.000 $(1.150.000)
2. Pemulihan Harga
= Perubahan laba – Perubahan produktivitas terkait laba
= $ 1.510.000 - $ 450.000
= $ 1.060.000
Kualitas dan Produktivitas

Penurunan jumlah unit cacat = meningkatkan kualitas

Pengurangan jumlah input = meningkatkkan produktivitas


Insentif Pembagian Keuntungan

Uang tunai atas pencapaian


Insentif kualitas & produktifitas
Penyelesaian soal 1 :
1. Jenis Biaya Kegiatan
Biaya Penilaian Pemeriksaan produk, pemeriksaan bahan baku,
Biaya Pencegahan Pelatihan kualitas
Biaya kegagalan Sisa bahan baku dan pengerjaan ulang
internal
Biaya kegagalan Garansi produk
eksternal

2. Keterangan 2007 2008


Total biaya kualitas $ 2.000.000 20% (2.000.000 / 10.000.000)
% Penjualan $ 1.545.000 15.45% ( 1.545.000 / 10.000.000)
Laba meningkat $455.000
Apabila biaya2 kualitas turun jadi 2.5% dari penjualan, maka dimungkinkan
adanya tambahan laba sebesar $1.295.000 ( $ 1.545.000 - $ 250.0000)
KARE COMPANY
3.
LAPORAN BIAYA KUALITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 2008
PROSENTASE (%)
BIAYA KUALITAS JUMLAH
DARI PENJUALAN
Biaya Pencegahan :
Pelatihan kualitas $ 80.000 $ 80.000 0,80
Biaya Penilaian :
Pemeriksaan produk $ 125.000
Pemeriksaan bahan baku $ 40.000 $ 165.000 1,65
Biaya Kegagalan Internal :
Sisa bahan bau $ 300.000
Pengerjaan ulang $ 400.000 $ 700.000 7,00
Biaya kegagalan eksternal :
Garansi $ 600.000 $ 600.000 6,00
Total Biaya Kualitas $ 1.545.000 15,45
Penyelesaian SOAL 2:
1. Ukuran-ukuran parsial :
2007 2008
Bahan baku 5000/4000 = 1.25 6000/4200 = 1.43
Tenaga kerja 5000/2500 = 2.00 6000/2400 = 2.50
Listrik 5000/1000 = 5.00 6000/1500 = 4.00

Efisiensi produktif meningkat untuk bahan baku dan tenaga kerja dan
turun untuk listrik. Hasilnya berbaur, dan tidak ada laporan mengenai
Peningkatan produktivitas secara keseluruhan yang dapat dibuat tanpa
Penilaian trade-off
NOTE :
Soal kurang keterangan :
2007 2008
Tarif listrik (jam) 1000 1500
Penggunaan listrik 2 jam 3 jam
2. Laporan Laba Rugi :
2007 2008
Penjualan $ 50.000 $ 60.000
Biaya input $ 34.000 $ 40.500
Pendapatan
Total $ 16.000
perubahan laba : $ 19.500 - $ 16.000 $ 19.500
= $ 3.500 (kenaikan)

3. Pengukuran yang terkait dengan laba :


(1) (2) (3) (4) (2) - (4)
Input PQ PQxP AQ AQ x P (PQ x P) - (AQ x P)
Bahan baku $ 4,800 $ 19,200 $ 4,200 $ 16,800 $ 2,400
Tenaga kerja $ 3,000 $ 24,000 $ 2,400 $ 19,200 $ 4,800
Listrik $ 1,200 $ 3,600 $ 1,500 $ 4,500 $ (900)
$ 46,800 $ 40,500 $ 6,300
PQ  Bahan baku: 6000/1.25; tenaker : 6000/2; Listrik : 6000/5

Nilai peningkatan efisiensi bahan baku dan tenaga kerja melebihi kenaikan
penggunaan listrik. Jadi, produktivitas dianggap berhasil
Lanjutan penyelesaian soal 2
Nilai peningkatan efisiensi bahan baku dan tenaga kerja melebihi kenaikan
penggunaan listrik. Jadi, program produktivitas dianggap berhasil.
4. Pemulihan Harga
Komponen Pemulihan harga = Perubahan laba – Perubahan produktivitas
terkait dengan laba
= $ 3.500 - $ 6.300
= $ (2.800)
KESIMPULAN :
Hal ini menyatakan bahwa tanpa peningkatan produktivitas, laba akan
turun sebesar $ 2.800. Kenaikan $ 10.000 dalam pendapatan tidak akan
menutup kenaikan biaya input. Biaya input tanpa peningkatan produktivitas
adalah $46.800. Kenaikan dalam biaya input tanpa peningkatan
produktivitas  $46.800 - $34.000 = $12.800. Jumlah ini lebih tinggi $2.800.
dibandingkan kenaikan pendapatan. Hanya karena peningkatan
produktivitaslah, perusahaan memperlihatkan kenaikan profitabilitas
www.themegallery.com
1.Prasiwi : berikan contoh biaya kualitas dalam kehidupan sehari
– hari
2. Fembi : bagaimana cara menerapkan informasi biaya kualitas
pada kehiduppan sehari – hari
3. Alisna : apakah perbaikan kualitas termasuk continus
improvement
4. Betty : bagaimana penggunaan informasi biaya kualitas dalam
keputusan penetapan harga dan berikan contohnya
5. Sandi : menurut kalian apa kesulitan menentukan biaya
produktifitas
6. Duana : menurut kelompok anda perbedaan mendasar model
AQL dengan model cacat nol

Anda mungkin juga menyukai