Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK I

TETRALOGIFALLOT
A. PENGERTIAN

Tetralogi fallot adalah kelainan anatomi yang


disebabkan oleh kesalahan dari perkembangan
infundibulum ventrikel kanan.
B. ETIOLOGI

Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung bawaan tidak


diketahui secara pasti diduga karena adanya faktor endogen dan eksogen.
Faktor –faktor tersebut antara lain :
1. Faktor endogen
a. Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom (sindrom
down)
b. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan
c. Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus,
hipertensi, penyakit jantung atau kelainan bawaan

2. Faktor eksogen
a. Riwayat kehamilan ibu
b. Ibu menderita penyakit infeksi
c. Pajanan terhadap sinar –X
* C. PATOFISIOLOGI
Menurut (FK UNRI : 2010) pada tetralogi fallot terdapat empat macam kelainan
jantung yang bersamaan, maka:

1. Darah dari aorta berasal dari ventrikel kanan bukan dari kiri, atau dari sebuah
lubang pada septum sehingga menerima darah dari kedua ventrikel.
2. Arteri pulmonal mengalami stenosis, sehingga darah yang mengalir dari
ventrikel kanan ke paru-paru jauh lebih sedikit dari normal; malah darah
masuk ke aorta.
3. Darah dari ventrikel kiri mengalir ke ventrikel kanan melalui lubang septum
ventrikel dan kemudian ke aorta atau langsung ke aorta, mengaabaikan lubang
ini.
4. Karena jantung bagian kanan harus memompa sejumlah besar darah ke
dalam
aorta yang bertekanan tinggi, otot-ototnya akan sangat berkembang, sehingga
terjadi pembesaran ventrikel kanan.
Kesulitan fisiologis utama akibat Tetralogi Fallot adalah
karena darah tidak melewati paru sehinggatidak mengalami
oksigenasi. Sebanyak 75% darah vena yang kembali ke jantung
dapat melintas langsung dari ventrikel kanan ke aorta tanpa
mengalami oksigenasi.

TOF dibagi dalam 4 derajat :


1. Derajat I : tak sianosis, kemampuan kerja normal
2. Derajat II : sianosis waktu kerja, kemampuan kerja
kurang
3. Derajat III : sianosis waktu istirahat, kuku gelas arloji,
waktu kerja sianosis bertambah, ada dispneu.
4. Derjat IV : sianosis dan dispneu istirahat, ada jari
tabuh.
* D. TANDA DAN GEJALA

1. Sesak biasanya terjadi ketika anak melakukan aktivitas (misalnya


menangis atau mengedan)
2. Berat badan bayi tidak bertambah
3. Pertumbuhan berlangsung lambat
4. Jari tangan seperti tabuh gendering/ gada (clubbing fingers);
5. Sianosis/ kebiruan

E. KOMPLIKASI
6. TROMBOSIS OTAK
7. ENDOKARDITIS BAKTERIALIS
8. ABSES OTAK
9. PERDARAHAN
10. ANEMIA RELATIVE
* F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. LABORATORIUM
2. GAMBARAN RADIOLOGI
3. ELEKTROKARDIOGRAM
4. EKOKARDIOGRAM
5. KATERISASI JANTUNG
G. PENATALAKSANAAN

1. Morphine sulfat 0,1-0,2 mg/kg SC,IM/IV untuk menekan pusat


pernafasan dan mengatasi takipneu
2. Bikarbonas natrikus 0,1 Meg/kg BB IV untuk mengatasi asidosis
3. Oksigen dapat diberikan walaupun pemberian disini tidak begitu
tepat karena permasalahan bukan karena kekurangan oksigen
tetapi karena aliran darah ke paru menurun
4. Propanolo l 0,01-0,25 mg/kg IV perlahan-lahan untuk
menurunkan denyut jantung sehingga seranga dapat diatasi.
5. Ketamin 1-3 mg/kg (rata-rata 2,2 mg/kg) IV perlahan. Obat ini
bekerja meningkatkan resistensi
vaskuler sistemik dan juga sedatif
6. penambahan volume cairan tubuh dengan infus cairan dapat
efektif dalam penganan serangan sianotik.
* G. PENCEGAHAN

1. Pemenuhan nutrisi yang baik pada ibu hamil;


2. usia maksimal ibu prenatal tidak lebih 40 tahun;
3. Menghindari pajanan sinar x.

Anda mungkin juga menyukai