Anda di halaman 1dari 34

PANCASILA SEBAGAI

IDEOLOGI NEGARA
Apakah yang dimaksud Pancasila sebagai
dasar negara? dan berikan contohnya?
Apakah yang dimaksud Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa? dan berikan
contohnya?
menjelaskan Pancasila sebagai dasar
T negara dan ideologi negara Indonesia
yang diproklamasikan pada 17 Agustus
U 1945

menjelaskan nilai-nilai Pancasila


J sebagai dasar negara dan sebagai
ideologi negara Indonesia
U Diberikan kasus dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, dapat
A menilai kasus tersebut dikaitkan
dengan Pancasila sebagai dasar dan
N ideologi negara
Diberikan kasus dalam kehidupan
T bermasyarakat, dapat menilai kasus
tersebut dikaitkan dengan Pancasila
U dalam kehidupan bermasyarakat

dapat mendeskripsikan Pancasila sebagai


J ideologi terbuka

U dapat menganalisis Pancasila sebagai


sumber nilai dan paradigma dalam
pembangunan
A
memberi contoh sikap yang mendukung
N Pancasila sebagai ideologi terbuka
BANGSA YANG BERKARAKTER

Mau dibawa kemana Mau dibawa kemana


hubungan kita karakter kita
Jika kau terus menunda- Jangan terus ditunda-
nunda tunda
Dan tak pernah katakan Dan tak pernah
cinta mewujudkannya
Mau di bawa kemana Mau dibawa kemana
hubungan kita negara kita
Ku tak akan terus jalani Ku tak mau terus jalani
Tanpa ada ikatan pasti Tanpa ada karakter pasti
Antara kau dan aku Karakter Indonesia
KITA AKAN MEMBAHAS
TENTANG IDEOLOGI
NEGARA
Dasar Falsafah Negara (Dasar Filsafat
Negara, Philosofische Grondslag dari
negara, Ideologi negara, Staatside
P
A
N
C Sebagai Dasar Negara
A
S
Pandangan Hidup Bangsa
I
L
A
Kepribadian Bangsa
D nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai
P dasar politik di dalam mengatur dan
A mengarahkan segala kegiatan yang
A S berkaitan dengan KENEGARAAN.
N A
C R dipakai sebagai dasar dalam tugas yang
A berkait dengan kesejahteraan umum
atau terwujudnya masyarakat yang
S N adil dan makmur.
I E
L mengatur dan mengarahkan seluk
G beluk hidup kenegaraan, bukan
A A seluruh hidup manusia
R
A Disebut juga Ideologi Negara
Sumber dari segala sumber hukum,
D asas kerohanian tertib hukum
P A Indonesia
A S
N A Suasana kebatinan
C (Geistlichenhintergrund) UUD 1945
R
A
S mengatur dan mengarahkan seluk
N beluk hidup bernegaraan, bukan
I E seluruh hidup manusia
L G
A A Sumber semangat bagi UUD 1945,
R penyelenggara negara, pemerintah,
A parpol dll
Konsepsi kehidupan yang
P dicita-citakan
A
N Kristalisasi nilai-nilai yang
C hidup dalam masyarakat
Indonesia
A
Cita-cita moral yang
S
memberikan pedoman
I rohaniah bangsa
L
Sering disebut dengan
A ideologi Nasional

PHB Orang sekarang RINDU


PANCASILA SBG PHB
I ilmu yang membicarakan tentang suatu gagasan
/pemikiran untuk dijadikan sebagai pedoman, dasar,
D landasan, prinsip dan cita-cita dalam hidup.

E cita-cita, nlai-nilai dasar, dan keyakinan-


O keyakinan yang dijunjung tinggi sebagai
pedoman normatif
L
O kumpulan gagasan, ide, keyakinan, kepercayaan
yang menyeluruh dan sistematis, menyangkut
G bidang polsosbu dan keagamaan

I sekumpulan gagasan hasil pemikiran manusia,


tersusun secara sistematis, dijadikan sebagai dasar,
pedoman, prinsip, cita-cita dan dijamin
kebenarannya untuk mengatur kehidupan bersama
Fleksibelitas memiliki keluwesan yang
memungkinkan dan
merangsang pengembangan
pemikiran-pemikiran baru
yang relevan
IDEALISME
Harapan tentang masa
depan yang lebih baik
REALITAS melalui pengalaman
dalam praktik kehidupan
bersama sehari-hari

Secara riil berakar


dalam atau hidup
DIMENSI dalam masyarakat dan
IDEOLOGI bangsa (budaya-
Sejarah)
MENGAPA IDEOLOGI
Konflik
PENTING?

Eksistensi
Jika tidak Bangsa & Negara
motivasi,
dikelola
inspirasi, dan dengan
semangat baik
Objek
Negara Lain

membimbing bangsa dan


negara untuk mencapai tujuan
melalui berbagai realisasi Pajangan
pembangunan
4 PILAR BANGSA
PANCASILA
UUD 1945
NKRI
BHINEKA TUNGGAL IKA

PANCASILA
BHINEKA TUNGAL IKA
UUD 1945
NKRI
I LIBERALISME, nilai yang tertinggi terletak pada
individu yang otonom, mekanisme pasar, prestasi
D diri, kebebasan individu sebagi roh hidup
E RADIKALISME , berpandangan bahwa manusia
O memiliki persamaan hak dan derajat, sehingga harus
ada keadilan. Berhadapan dgn LIBERALISME
L
O KONSERVATISME, peristiwa yang masih harus
diperjuangkan dan dipertahankan, melihat
G dengan rasa nostalgia ke masa lalu

I KAPITALISME, sebagian besar kekayaan dimiliki oleh


individu, (2) Barang dan dan jasa diperdagangkan di
pasar bebas yang penuh persaingan, (3) Modal atau
kekayaan lain diinventarisasikan ke dalam berbagai usaha
untuk menghasilkan laba atau keuntungan
SOSIALISME, alat-alat produksi (tanah, tenaga
I kerja, modal) harus dimiliki secara bersama. Tidak
D dapat dipisahkan sejarah industri di eropa, banyak
penindasan terhadap buruh
E
O PANCASILA , sering disebut sebagai ideologi yang
didasarkan sifat kodrat manusia sebagai individu &
L sosial
O
G PANCASILA, keseimbangan individu dan hak-hak
masyarakat. Masalahnya apakah hal ini secara
I konsisten dilaksanakan? Bagaimana dengan praktik
nyata dalam masyarakat? Khususnya bidang
ekonomi?
Aktual, dinamis, antisipasif, dan
I senantiasa mampu menyesuaikan dengan
D kondisi tanpa harus kehilangan nilai dan
E jati diri
PO Ada nilai DASAR, INSTRUMENTAL, dan
AL PRAKSIS
NO Nilai Dasar, sila-silanya bersifat universal
CG yang dituangkan dalam Pembukaan UUD
AI 1945 (staatsfundamentalnorm-pokok kaidah
negara yang fundamental)
S
I O Nilai Instumental, penjabaran dari pokok
L P kaidah negara fundamental
A E Nilai Praksis, realisasi nilai instrumental
N dalam kehidupan sehari-hari/praktik nyata
PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA
Pengertian Ideologi
Istilah ideologi berasal dari kata idea yang berarti
gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan logos
yang berarti ilmu. Jadi secara harafiah ideologi berarti
ilmu tentang pengertian dasar, ide atau cita-cita. Cita-
cita yang dimaksudkan adalah cita-cita yang tetap
sifatnya dan harus dapat dicapai sehingga cita-cita itu
sekaligus merupakan dasar, pandangan, paham.
Ideologi yang semula berarti gagasan, ide, cita-cita itu
berkembang menjadi suatu paham mengenai
seperangkat nilai atau pemikiran yang oleh seseorang
atau sekelompok orang menjadi suatu pegangan
hidup.
18
Beberapa pengertian ideologi:
 A.S. Hornby mengatakan bahwa ideologi adalah
seperangkat gagasan yang membentuk landasan teori
ekonomi dan politik atau yang dipegangi oleh seorang atau
sekelompok orang.
 Soerjono Soekanto menyatakan bahwa secara umum
ideologi sebagai kumpulan gagasan, ide, keyakinan,
kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang
menyangkut bidang politik, sosial, kebudayaan, dan agama.
 Gunawan Setiardja merumuskan ideologi sebagai
seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas
yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.
 Frans Magnis Suseno mengatakan bahwa ideologi sebagai
suatu sistem pemikiran yang dapat dibedakan menjadi
ideologi tertutup dan ideologi terbuka.

19
 Ideologi tertutup, merupakan suatu sistem pemikiran tertutup.
Ciri-cirinya: merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk
mengubah dan memperbarui masyarakat; atas nama ideologi
dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan
kepada masyarakat; isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita
tertentu, melainkan terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret dan
operasional yang keras, yang diajukan dengan mutlak.
 Ideologi terbuka, merupakan suatu pemikiran yang terbuka.
Ciri-cirinya: bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat
dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari moral,
budaya masyarakat itu sendiri; dasarnya bukan keyakinan
ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dari
konsensus masyarakat tersebut; nilai-nilai itu sifatnya dasar,
secara garis besar saja sehingga tidak langsung operasional.

20
Fungsi utama ideologi dalam masyarakat menurut Ramlan
Surbakti (1999) ada dua, yaitu: sebagai tujuan atau cita-cita
yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat,
dan sebagai pemersatu masyarakat dan karenanya sebagai
prosedur penyelesaian konflik yang terjadi dalam masyarakat.
Pancasila sebagai ideologi mengandung nilai-nilai yang
berakar pada pandangan hidup bangsa dan falsafat bangsa.
Dengan demikian memenuhi syarat sebagai suatu ideologi
terbuka.
Sumber semangat yang menjadikan Pancasila sebagai
ideologi terbuka adalah terdapat dalam penjelasan UUD 1945:
“terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik
hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan
pokok, sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan
aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang
lebih mudah caranya membuat, mengubah dan mencabutnya

21
 Sifat Ideologi
Ada tiga dimensi sifat ideologi, yaitu dimensi realitas, dimensi
idealisme, dan dimensi fleksibilitas.
1. Dimensi Realitas: nilai yang terkandung dalam dirinya,
bersumber dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat,
terutama pada waktu ideologi itu lahir, sehingga mereka betul-
betul merasakan dan menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu
adalah milik mereka bersama. Pancasila mengandung sifat
dimensi realitas ini dalam dirinya.
2. Dimensi idealisme: ideologi itu mengandung cita-cita yang ingin
diicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Pancasila bukan saja memenuhi
dimensi idealisme ini tetapi juga berkaitan dengan dimensi
realitas.
3. Dimensi fleksibilitas: ideologi itu memberikan penyegaran,
memelihara dan memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu
sehingga bebrsifat dinamis, demokrastis. Pancasila memiliki
dimensi fleksibilitas karena memelihara, memperkuat
relevansinya dari masa ke masa.

22
Faktor Pendorong Keterbukaan Ideologi
Pancasila
 Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan
dinamika masyarakat yang berkembang secara cepat.
 Kenyataan menujukkan bahwa bangkrutnya ideologi yang
tertutup danbeku cendnerung meredupkan perkembangan
dirinya.
 Pengalaman sejarah politik masa lampau.
 Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar
Pancasila yang bersifat abadi dan hasrat mengembangkan
secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan
nasional.

23
Sekalipun Pancasila sebagai ideologi bersifat terbuka,
namun ada batas-batas keterbukaan yang tidak boleh
dilanggar, yaitu:
 Stabilitas nasional yang dinamis
 Larangan terhadap ideologi marxisme, leninnisme dan
komunisme
 Mencegah berkembangnya paham liberalisme
 Larangan terhadap pandangan ekstrim yang
menggelisahkan kehidupan bermasyarakat
 Penciptaan norma-norma baru harus melalui konsensus.

24
Makna Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
 Makna Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah
bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila
itu menjadi cita-cita normatif bagi penyelenggaraan
bernegara. Dengan kata lain, visi atau arah dari
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara
Indonesia adalah terwujudnya kehidupan yang ber-
Ketuhanan, yang ber-Kemanusiaan, yang ber-Persatuan,
yang ber-Kerakyatan, dan yang ber-Keadilan.
 Pancasila sebagai ideologi nasional selain berfungsi sebagai
cita-cita normatif penyelenggaraan bernegara, nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai yang
disepakati bersama, karena itu juga berfungsi sebagai
sarana pemersatu masyarakat yang dapat memparsatukan
berbagai golongan masyarakat di Indonesia.

25
PENGUATAN IDEOLOGI PANCASILA
Penduduk &
Moder Wilayah,
Ekonomi,
West PERADABAN
Militer
BARAT PASANG-
SURUT

BANGKITNYA
PERADABA KEBUDAYAAN
N PERADABA NON BARAT
UNIVERSAL N NON
BARAT
PRODUK
BARAT BENTURA
Tolak, Terima N
Media, Bhs,
Perdaganga
Semua, Terima PERADAB
Sebagian
n, dll AN
WESTERNISASI
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai
kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru atau melakukan
aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain).
Westernisasi sudah berkembang di masyarakat luas
Westernisasi menuntut kita untuk mawaspadai manakah yang
bisa diterima dan mana yang tidak perlu diikuti.
Sebagai mahasiswa dan kaum terpelajar, kita wajib menyaring
gaya hidup bangsa lain yang masuk mempengaruhi bangsa
kita, terlebih lagi yang tidak sesuai dengan budaya bangsa
timur. (Dikutip dari
http://sosbud.kompasiana.com/2010/10/31/westernisasi-
309558.html)
MODERNISASI
Modernisasi dalam ILMU SOSIAL merujuk pada
sebuah bentuk TRANSFORMASI dari keadaan yang
kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang
lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan
masyarakat yang lebih maju, berkembang, dan
makmur.
Diungkapkan pula modernisasi merupakan hasil dari
kemajuan ilmu pengetahuan dan TEKNOLOGI yang
terus berkembang sekarang ini. Tingkat teknologi
dalam membangun modernisasi betul-betul dirasakan
dan dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, dari
kota METROPOLITAS sampai ke desa-desa terpencil.
MAKNA PERADABAN
NILAI UNIVERSAL
PENERIMAA
Nilai N
UMUM
Keyakinan

Orientasi
PERADABAN kehadiran budaya
tidak dapat lepas
Perilaku UNIVERSAL
dari kemanusiaan

Institusi Umat manusia


di dunia
Dalam berbagai masy. memiliki
P U landasan nilai,kesadaran moral
yang hampir sama (benar-salah)
E N
R I digunakan untuk menunjuk masy.
sudah berperadaban- yang masih
A V primitif dan barbarian;

D E
menunjuk pada pelbagai asumsi,
A R nilai-nilai dan doktrin sebagian
besar orang di Barat dan non-Barat
B S
A A Ide tentang bentuk budaya Barat
dan kebudayaan populer di seluruh
N L dunia kemudian menciptakan
kebudayaan universal
Barat dan Modernisasi
Individualisme
Pluralisme Warisan
Sosial Representatif
Peran
Bahasa Hukum
Eropa
Pemisahan Spiritual
Katolisisme & Otoritas Temporal
Protestanisme

Peradaban Barat & Modernisasi/


Klasik Westernisasi
Modernisasi
Menjelma jadi
kebudayaan
Mobilisasi Sosial
Universal Melek Huruf
Urbanisasi
Menolak Menerima Terima
Industrialisasi Keduanya Keduanya M/W
Berakhir oleh
Commodore Perry
pada th 1854 - Berakhir setelah
Restorasi Meiji serangan Inggris –
1868 Perang Opium

Jepang & hanya


menerima Penolakan Cina menolak
modernisasi tertentu (Modernisasi &
(senjata), budaya dan
Modernisasi & westernisasi krn lebih
Kristen dibatasi Westernisasi unggul

Abad XX, kemajuan transpotasi & telekomunikasi sulit menolak


westernisasi & modernisasi hanya komunitas kecil saja
Herodianisme (Toynbee)
Gabungkan antara Dibutuhkan & perlu, kebud.
modernisasi dan nilai yang Pribumi tidak dpt
sudah ada khususnya di disepadankan dan harus
kalangan elit non Barat ditinggalkan, bhs. Inggris,

Tanggapan lain
Kemalisme tentang Reformisme
Modernisasi &
Westernisasi

PAHAM PENOLAKAN (Rejectionisme)


Apa yang bisa kita
Lakukan?

PANCASILA
Apa yang bisa Mampukah
Diperbuat? Menghadapi?

PERTANYAAN REFLEKSI?

Anda mungkin juga menyukai