Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 05

AFFAN ICHLASUL AKBAR


170810201213
DEWI HUSAIMA
190810201010
AIRLANGGA ANDI PRATAMA
190810201098
Pengertian Pailit

Pailit dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai keadaan


yang merugi, bangkrut.Sedangkan dalam kamus hukum ekonomi
menyebutkan bahwa, liquidation, likuidasi: pembubaran perusahaan
diikuiti dengan proses penjualan harta perusahaan, penagihan
piutang, pelunasan utang, serta penyelesaian sisa harta atau utang
antara pemegang saham.
Pihak-Pihak Yang Dapat Mengajukan Kepailitan
 Pihak pemohon pailit
Menurutpasal 2 undang-undangkepailitanNomor 37 Tahun
2004 :pihak yang dapat mengajukan perkara pailit ada 6 pihak.

 Pihak debitur pailit


Pihak debitur pailit adalah pihak yang memohon atau
dimohonkan pailit ke pengadilan yang berwenang.
 Hakim niaga
Perkara kepailitan pada tingkat pertama diperiksa oleh hakim
majelis, tidak boleh hakim tunggal (pasal 301 ayat 1). Hanya
untuk perkara perniagaan lainnya yakni yang bukan perkara
kepailitan untuk tingkat pengadilan pertama yang boleh
diperiksa oleh hakim tunggal dengan penetapan ketua
Mahkamah Agung (pasal 301ayat 2).

3
Keputusan Pailit dan Akibat Hukumnya

Keputusan pailit

Dalam pasal 21 kepailitan meliputi seluruh kekayaan debitor


pada saat putusan pernyataan pailit diucapkan serta segala
sesuatu yang diperoleh selama kepaillitan.Namun,ada
beberapa barang yang tidak berlaku untuk ketentuan
sebagaimana dalam pasal 21
Akibat Hukum Kepailitan

Saat Pengadilan Niaga memutuskan pailit suatu debitor maka putusan tersebut
akan menimbulkan akibat hukum. Menurut M. Hadi Shubban (2008: 162),
akibat yuridis dari putusan pailit terhadap harta kekayaan debitur maupun
terhadap debitor adalah sebagai berikut :
> Putusan pailit dapat dijalankan terlebih dahulu (serta-merta) meskipun terhadap
putusan tersebut masih dilakukan upaya hukum lebih lanjut;
> Harta kekayaan debitor yang masuk harta pailit merupakan sitaumum
(publicattachment, gerechtelijkbeslag) beserta apa yang diperoleh selama
kepailitan.
> Debitor kehilangan wewenang dalam harta kekayaan untuk mengurus dan
melakukan perbuatan kepemilikan
> Segala perbuatan yang terbit setelah putusan pailit tidak dapat dibayar dari
harta pailit.
>  

5
Penundaan Kewajibaan Pembayaran Utang

Merupakan alternatif penyelesaian utang untuk menghindari kepailitan.


Menurut Munir Fuady Penundaan Kewajiban Pembayaran  Utang
(PKPU) ini adalah suatu periode waktu tertentu yang diberikan oleh
undang-undang melalui putusan pengadilan niaga, dimana dalam
periode waktu tersebut kepada kreditor dan debitor diberikan
kesepakatan untuk memusyawarahkan cara-cara pembayaran utang-
utangnya dengan memberikan rencana perdamaian (composition plan)
terhadap seluruh atau sebagian utangnya itu,

6
Apabila rencana perdamaian tidak
tercapai atau Pengadilan menolak
rencana perdamaian, maka Pengadilan
wajib menyatakan Debitord alam
Keadaan Pailit. Pengadilan dapat
menolak rencana perdamaian karena:
• Harta Debitor, termasuk benda untuk
mana dilaksanakan hak untuk
menahan benda, jauh lebih besar dari
pada jumlah yang disetujui dalam
perdamaian.
• Pelaksanaan perdamaian tidak cukup
terjamin.
• Perdamaian itu dicapai karena
penipuan, atau persengkokolan
dengan satu atau lebih kreditor, atau
karena pemakaian upaya lain yang
tidak jujur dan tanpa menghiraukan
apakah debitor atau pihak lain
bekerjasama untuk mencapai hal ini.
Imbalan jasa dan biaya dikeluarkan oleh
ahli dan pengurus belum dibayar atau
7 untuk
tidak diberikan jaminan
Pencocokan Piutang
Pencocokan piutang merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam proses kepailitan,
karena dengan pencocokan piutang inilah nantinya ditentukan perimbangan dan urutan hak dari
masing – masing kreditor, yang dilakukan paling lambat 14 hari sejak putusan pernyataan pailit
mempunyai kekuatan hukum tetap. Dalam hal ini hakim pengawas dapat menetapkan :
> Batas akhir pengajuan tagihan
> Batas akhir verifikasi pajak untuk menentukan besarnya kewajiban pajak sesuai dengan
Peraturan perundang – undangan dibidang perpajakan
> hari, tanggal, waktu dan tempat rapat kreditor untuk mengadakan pencocokan utang.

8
Permohonan Peninjauan Kembali
Terhadap putusan kepailitan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dapat
diadakan peninjauan kembali. Imran Naning (2005:53) menyebutkan bahwa upaya
hukum peninjauan kembali dapat dilakukan apabila:
> Terdapat bukti baru yang penting, yang apabila diketahui pada tahap persidangan
sebelumnya, akan menghasilkan putusan yang berbeda atau
> Pengadilan Niaga/putusan hakim yang bersangkutan terdapat kekeliruan yang nyata.

9
TERIMA KASIH

ASSALAMUALAIKUM.....

10

Anda mungkin juga menyukai