Anda di halaman 1dari 8

PEMERIKSAAN FISIK

 Status Generalis :
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
 Tanda vital :
Tekanan Darah Duduk : 160 /90 mmHg
Tekanan Darah Berbaring : 180/100 mmHg
Nadi : 84x/menit
Respirasi : 26 x/menit
Suhu : 37,2 C

 Antropometri :
BB : 55 kg
TB : 155 cm
1. Pemeriksaan Kepala dan leher
Kepala : Normochepali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), eksoftalmus (-/-)
Telinga : Nyeri Tekan Tragus (-/-), Discharge (-/-)
Hidung : Nafas cuping hidung (-/-), Discharge (-/-)
Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-), lidah kotor dan tremor (-)
Tenggorokan : T1/T1, Faring hiperemis (-)
Leher : Deviasi trakea (-), Pembesaran KGB (-), Massa (+) di regio coli anterior
dextra

2. Pemeriksaan Thoraks
a. Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba pada linea midclavicula sinintra SIC V
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : S1>S2, reguler, murmur (-), gallop (-)
2.Pemeriksaan Thoraks
b. Paru
Inspeksi : bentuk dada normal, pergerakan dada simetris
Palpasi : vocal fremitus simeteris, Tidak ada pelebaran ICS
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

3. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : bentuk datar, scar (-), venektasi (-), massa (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani pada seluruh kuadran abdomen
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepatomegali (-), splenomegali (-)

4. Pemeriksaan Ektremitas
Superior : akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT < 2 detik, sianosis (-/-)
Inferior : akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT < 2 detik, sianosis (-/-)
STATUS LOKALIS
REGIO COLLI ANTERIOR DEXTRA

INSPEKSI
Tampak benjolan di regio Colli Dextra ukuran
10 cm x 5 cm
Warna kulit sama dengan sekitarnya
Massa tidak ikut bergerak saat menelan

PALPASI
Tumor berbatas tidak tegas, Soliter,
Permukaan Rata Konsistensi padatkeras,
terfiksir pada jaringan di bawahnya
Nyeri Tekan (-)

AUSKULTASI
Bruit (-)
HISTOLOGI
 Sel folikuler (principal
cell)  produksi hormon
tiroid tiroksin (T3) dan
triidotironin (T4).

Sel parafolikuler (C cell)


 sekresi kalsitonin,
hormon yang meregulasi
metabolisme kalsium
DEFINISI
 Karsinoma tiroid adalah suatu keganasan
(pertumbuhan tidak terkontrol dari sel) yang terjadi
pada kelenjar tiroid.

 Ca tiroid memiliki insidensi cukup tinggi dari seluruh


kanker endokrin

 Ca tiroid tersering adalah tipe “well differentiated”


PATOMEKANISME
Radiasi berlebihan, Riwayat Keluarga

Mutasi DNA

Perubahan Proto PerubahanTumor


Onkogen (RET, BRAF, Supressor Gen (PTEN)
RAS)  Onkogen menjadi tidak berfungsi

Sel bereplikasi membentuk tumor dan nodul yang


biasanya tidak memproduksi Hormon Tiroid
Sel Kanker mendesak membran basal

Menyebar
Menyebar Menyebar
secara lokal dan
Hematogen Limfogen
jaringan ikat di
kelenjar tiroid
PATOMEKANISME
Pertumbuhan Sel Kanker

Laring Trakea Esofagus


Kulit
Sulit Paru
Suara Serak Sesak Otak
menelan
Tulang
Hati

Anda mungkin juga menyukai