MATERNAL
Oleh : Anindhita YC
Infeksi Maternal
Akibat
Bila infeksi dialami oleh ibu hamil, maka bayi yang
dikandung beresiko menderita pembesaran kepala,
pengapuran otak, pembesaran hati, tuli, atau
bentuk kaki dan tangan yang tidak normal.
Virus ini menyebabkan pembengkakan sel yang
karakteristik sehingga terlihat sel membesar
(sitomegali) dan tampak sebagai gambaran mata
burung hantu.
Transmisi horisontal
terjadi melalui “droplet
infection” dan kontak
dengan air ludah
Transmisi vertikal
penularan proses infeksi
maternal ke janin.
transplasenta
Infeksi CMV yang terjadi karena pemaparan pertama
kali atas individu infeksi primer
Oligohidramnion,
Polihidramnion
Asites janin
Gangguan pertumbuhan janin
Mikrosefali,
hidrosefalus
4. Herpes Simpleks tipe II
Penyebab
Herpes terbagi atas 2 jenis, sedangkan yang berbahaya
bagi ibu hamil adalah jenis Herpes Simpleks tipe II
(HSV II)
Akibat
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi penyakit
ini dapat menderita kelainan pada kulit, yaitu kulit
melepuh
80 persen wanita yang terjangkit infeksi herpes
genitalis mengalami kekambuhan simtomatik
sebanyak 2-4 kali selama hamil
Kekambuhan klinis tampaknya sedikit lebih sering
pada kehamilan tahap lanjut
Janin hampir selalui terinfeksi oleh virus yang di
keluarkan dari serviks atau saluran genital bawah
Virus menginvasi uterus setelah selaput ketuban
pecah atau berkontak dengan janin saat persalinan
Mencegah TORCH
Makan makanan bergizi
Lakukan pemeriksaan sebelum kehamilan
Melakukan vaksinasi
Makan makanan yang matang
Periksa kandungan secara terartur
Jaga kebersihan tubuh
Hindari kontak dengan penderita penyakit (rubela)
Di samping itu terdapat pula sejumlah low risk HPV
(misalnya tipe 6 dan 11) yang berkaitan dengan kutil
kelamin atau kondilomata akuminata
1) Infeksi terbatas
2) Infeksi yang menyebar
Infeksi Terbatas
a) Vulvitis
Pada infeksi bekas sayatan episiotomi atau luka
perineum jaringan sekitarnya membengkak, tepi
luka menjadi merah dan bengkak, jahitan mudah
lepas, serta luka yang terbuka menjadi ulkus dan
mengeluaran pus
b) Vaginitis
Gejala klinis :
Nyeri dan rasa panas pada daerah infeksi
Kadang perih bila BAK
Demam dengan suhu badan 39-40 derajat celcius
d) Endometritis
Infeksi pada endometrium, Kadang-kadang lokia
tertahan oleh darah, sisa-sisa plasenta dan selaput
ketuban
Gejala :
Tampak pada hari ke 3 post partum
Suhu yang mencapai 390 celcius
Takikardi
Sakit kepala
Kadang juga terdapat uterus yang lembek
Infeksi yang menyebar
2) Pielonefritis
Gejala yang lebih berat, demam, menggigil, serta
perasaan mual dan muntah. Selain disuria, dapat
juga terjadi piuria dan hematuria.
LANJUT KE INFEKSI
PAYUDARA
E. Infeksi Payudara
Mastitis
Abses Payudara
Mastitis
Penyebab terjadinya mastitis
Payudara bengkak yang tidak disusui secara adekuat,
akhirnya terjadi mastitis.
Puting lecet akan memudahkan masuknya kuman dan
terjadinya payudara bengkak.
Bra yang terlalu ketat mengakibatkan segmental
engorgement, jika tidak disusui dengan adekuat, maka
bisa terjadi mastitis.
Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat, dan anemia
akan mudah terkena infeksi
Gejala
Bengkak, nyeri pada seluruh payudara/nyeri lokal.
Kemerahan pada seluruh payudara atau hanya lokal.
Payudara keras dan berbenjol-benjol.
Panas badan dan rasa sakit umum.
Abses payudara
merupakan kelanjutan/komplikasi dari mastitis. Hal
ini di sebabkan karena meluasnya peradangan dalam
payudara tersebut
Gejala :
1) Ibu tampak lebih parah sakitnya.
2) Payudara lebih merah dan mengkilap.
3) Benjolan lebih lunak karena berisi nanah,
sehingga perlu di inisiasi untuk mengeluarkan
nanah tersebut