Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PAI

NAMA : WAHYU PRADIPTIA PAMUNGKAS


KELAS : X MIPA 3
NO.ABSEN : 33
UMROH
PENGERTIAN
◦ Arti atau pengertian umroh dalam segi bahasa yaitu berkunjung. Dimana definisi umroh, dapat juga dikatakan bahwa
umroh adalah suatu perbuatan yang dengan sengaja mendatangi tempat yang selalu dikunjungi. Hal ini karena umroh
dapat dilakukan kapan pun (tidak terikat oleh waktu layaknya ibadah haji yang dikerjakan pada bulan Dzulhijjah tiap 1
tahun sekali).

◦ Bagaimana pengertian umroh secara istilah (Syariah)? Sedangkan secara syar’i dan terminologi fiqih, pengertian
umroh berarti mengunjungi kota Mekkah untuk melakukan ibadah (seperti thawaf dan sa’i) dengan tata cara tertentu.
Atau dengan kata lain datang ke Baitullah untuk melakukan ibadah umroh berikut dengan syarat-syarat yang telah
ditentukan.

◦ Berbeda dengan ibadah haji yang dapat dilakukan hanya 1 kali, melakukan ibadah umroh boleh berulang kali, akan
tetapi tetap hukumnya wajib hanya 1 kali dalam seumur hidup. Bila seseorang dapat serta mampu melakukannya
berulang kali hal tersebut diperbolehkan. Karena dalam ibadah umroh terdapat berbahgai keutamaan sebagaimana dari
salah satu sabda Nabi SAW yang artinya :“Dari umroh ke umroh adalah penghapus dosa antara keduanya”
PENGERTIAN
◦ umroh dapat disebut juga Al-Hajjul-Asghar (haji kecil), menurut bahasa berarti “berkunjung”, dan menurut istilah syar’i ialah “berkunjung ke
Baitullah, untuk melakukan thawaf, sa’i, dan bercukur (tahallul) demi mengharap ridho Allah”. Berbagai tata cara yang dilakukan dalam ibadah
umroh telah dicontohkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam dan kita tidak boleh mengubah-ubah sesuai keinginan kita.

◦ Setelah kita memahami pengertian umroh, mari kita bahas keutamaannya, terdapat beberapa hadits sahih yang menyebutkan keutamaan dan
pahala umroh, yang menyebabkan banyak orang yang mampu berusaha menyegerakan untuk menunaikannya. Bahkan bagi kalangan biasa-
biasa saja yang kadang-kadang kekayaan dan pendapatannya tidak memungkinkan untuk pergi menunaikan ibadah umroh, juga berusaha sekuat
tenaga berikhtiar dan berdoa demi mendapatkan keutamaan pahala ibadah umroh, yakni berupa:

◦ Umroh adalah salah satu ibadah mahdhah dalam agama Islam yakni mengunjungi kota haram Makkah al Mukaromah untuk melaksanakan
serangkaian prosesi ibadah yang tahapan dan caranya telah ditentukan, yaitu: ikhram, thawaf, sa’i dan diakhiri dengan takhalul serta dilakukan
secara tertib, ikhlas dan mengharapkan ridho Allah SWT semata-mata.

◦ Umroh secara bahasa berarti berkunjung. Sedangkan umroh secara istilah ialah berkunjung ke Baitullah (Ka’bah) untuk melakukan thawaf, sa’i
dan diakhiri tahalul. Arti ihram ialah suatu keadaan seseorang yang telah mengenakan pakaian ihram dan mengucapkan niat haji atau umroh.
HUKUM UMROH
◦ Ulama berbeda pendapat tentang hukum umroh, yaitu:
◦ 1. Sunnah
◦ Hukum Umroh adalah sunnah. Ulama yang berpendapat sunnah seperti Imam abu Hanifah, Imam Malik, riwayat dari Ibnu
Mas’ud, dan pendapat yang dipilih Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
◦ 2. Wajib
◦ Hukum umroh adalah wajib. Pendapat kedua dan dianggap paling kuat hukum ibadahnya ialah wajib, karena berdasarkan dalil-
dalil dalam Al-Quran dan hadist.
◦ Salah satu ayat yang menguatkan hukum umroh yang wajib ialah, pada surah Al-Baqoroh ayat 196
◦ ِ ‫َوأَتِ ُّموا ْال َح َّج َو ْال ُع ْم َرةَ هَّلِل‬
◦ “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ‘umroh karena Allah” (Q.S. Al-Baqarah: 196).
◦ Dalam ayat ini umroh disandingkan dengan ibadah haji, hal itu yang jadi rujukan sahabat Umar, Ibnu Abbas, Zaid bin Tsabit
radhiyallahu ‘anhum, juga para imam seperti Imam Syafi’i, dan Imam Malik dalam menetapkan hukumnya.
◦ Selain itu, diriwayatkan Rasulullah salallahu‘alayhi wa sallam melakukan umroh hingga empat kali semasa hidupnya.
SYARAT UMROH
◦ Imam Ibnu Katsir menerangkan, “Diriwayatkan secara shahih bahwa Nabi melakukan umroh sebanyak empat kali, dan semuanya beliau kerjakan pada bulan Dzulqo’dah, yaitu
Umroh Hudaibiyyah pada tahun ke 6 H, Umratul Qadha’ pada tahun ke 7 H, Umroh Ji’ranah pada tahun ke 8 H, dan umroh terakhir saat Haji Wada’ di tahun ke 10 H.”
◦ Sebelum melakukan ibadahnya, baiknya kita melihat apakah sudah memenuhi syarat wajibnya. Sebaliknya, jika kita termasuk ke dalam semua syaratnya ini maka kita sudah
bersyarat untuk menunaikannya.
◦ 1. Beragama Islam atau merupakan orang muslim.
◦ Beragama Islam merupakan syaratnya sebagaimana ibadah lainnya. Bersyahadat dan memeluk Agama Islam merupakan tiket wajib untuk diterimanya amalan ibadah-ibadah.
◦ 2. Baligh dan berakal.
◦ Kedua, balik dan berakal. Baligh merupakan batas manusia sudah masuk ke perhitungan amalan baik atau buruk. Semua yang dilakukan manusia yang baligh akan dicatat
menjadi pahalanya atau dosanya.
◦ Untuk batasan baligh terdapat tanda-tanda seperti mimpi basah, munculnya bulu kemaluan, haid untuk wanita, dan lainnya.
◦ 3. Merdeka dari perbudakan, atau bukan hamba sahaya.
◦ Di zaman ini sudah sangat jarang yang masih menerapkan perbudakan semacam ini.
◦ 4. Memiliki kemampuan
◦ Kemampuan dalam hal ini yang dimaksud adalah finansial, kesehatan, maupun ilmu pengetahuan
◦ 5. Adanya mahrom bagi perempuan.
◦ Ditemani mahram merupakan salah satu syarat perempuan boleh bepergian jauh di dalam Islam. Ibadah ini merupakan salah satu ibadah yang wajib bersafar, oleh karenanya
perlu bersama mahrom. Ini menjadi syarat bagi perempuan.
RUKUN UMROH
◦ Dari serangkaian ibadahnya, Anda haruS memperhatikan yang mana rukun umroh yang mana sunnah umroh. Karena tahapan rukun ini yang menentukan diterima atau
tidaknya ibadah ini.
◦ 1. Berihram atau berniat untuk memulai umroh.
◦ Ihram dilakukan di miqat, yaitu tempat khusus yang ditetapkan Rasulullah Salallahu’alayhi wa sallam untuk melafadzkan talbiah umroh. Adapun lafadz yang diucapkan
ialah sebagai berikut:
◦ “labbaik ‘umroh”
◦ Artinya: aku memenuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah umroh.
◦ 2. Thawaf yaitu mengelilingi Kabah sebanyak 7 putaran.
◦ Thawaf dimulai dari Hajar Aswad, berakhir di Hajar Aswad pula.  Dalam prosesnya jamaah disunnahkan berlari-lari kecil pada 3 putaran pertama dan berjalan biasa pada 4
putaran terakhir.
◦ 3. Melakukan sa’i yang dimulai dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa.
◦ Sa’i dilakukan sebanyak 7 putaran, dari Shafa ke Marwa dihitung satu putaran, balik dari marwa ke shafa dihitung satu putaran.  Sehingga jika menempuh Shafa-Marwa
kembali ke Shafa dihitung jadi 2 kali. Di Bukit Shafa, jamaah bisa menaiki bukit, lalu menghadap Kabah dan berzikir khusus yang telah ditetapkan Rasulullah.
◦ 4. Tahalul
◦ Setelah sa’i, tata cara umroh selanjutnya ialah para jamaah diperintahkan bertahallul. Tahalul merupakan memendekkan seluruh rambut kepala atau mencukur gundul, dan
yang mencukur gundul itulah yang lebih afdhal. Adapun bagi wanita, cukup dengan memotong rambutnya sepanjang satu ruas jari.
◦ Tahalul menjadi ritual penutup ibadah umroh. Oleh karenanya, jamaah diperbolehkan kembali mengerjakan hal-hal yang tadinya dilarang ketika dalam keadaan ihram.
◦ 5. Tertib
◦ Tertib maksudnya semua rukun di atas harus dilakukan secara berurutan. Jika tidak ibadah umroh tidak sah
KEUTAMAAN UMROH
◦ 1. Menghapuskan dosa
◦ Keutamaan pertama disampaikan Rasulullah Salallahu’alayhi wa sallam dalam satu hadist, bahwa Allah akan mengampuni dosa
hambanya dari umroh ke umroh.
◦ Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
◦ ُ‫ْس لَهُ َج َزا ٌء إِالَّ ْال َجنَّة‬
َ ‫ َو ْال َحجُّ ْال َم ْبرُو ُر لَي‬، ‫ارةٌ لِ َما بَ ْينَهُ َما‬
َ َّ‫ْال ُع ْم َرةُ إِلَى ْال ُع ْم َر ِة َكف‬
◦ “Antara umroh yang satu dan umroh lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya
melainkan surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)
◦ 2. Menghilangkan kefakiran
◦ Keutamaan kedua juga merupakan ibadah yang disebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghilangkan kefakiran dan
menghapuskan dosa-dosa. Bahkan dilukiskan dalam salah satu hadsit sahih, peghapusan dosanya seperti pembakaran yang
menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak.
◦ Dari Abdullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
◦ ُ‫ْس لِ ْل َح َّج ِة ْال َم ْبرُو َر ِة ثَ َوابٌ إِالَّ ْال َجنَّة‬ َّ ِ‫ب َو ْالف‬
َ ‫ض ِة َولَي‬ ِ َ‫ث ْال َح ِدي ِد َوال َّذه‬
َ َ‫وب َك َما يَ ْنفِى ْال ِكي ُر خَ ب‬
َ ُ‫ان ْالفَ ْق َر َوال ُّذن‬
ِ َ‫تَابِعُوا بَي َْن ْال َحجِّ َو ْال ُع ْم َر ِة فَإِنَّهُ َما يَ ْنفِي‬
◦ “Ikutkanlah umroh kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan
karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi
no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih)
KEUTAMAAN UMROH
◦ 3. Disetarakan dengan berjihad bagi wanita
◦ Keutamaan yang ketiga ini khusus perempuan. Perjuangan jamaah perempuan saat umroh disetarakan oleh Rasulullah slallahu’alayhi
wa sallam dengan berjihad. Hal ini diungkapkan olehnya kepada Aisyah.
◦ Aisyah berkata, “Wahai Rasulullah, apakah wanita juga wajib berjihad?”
◦ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya. Dia wajib berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan haji dan
‘umroh.”
◦ (HR. Ibnu Majah no. 2901, hadits ini dishahihkan Syaikh Al Albani)
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai