Tubrukan Dan Penyelamatan Kapal
Tubrukan Dan Penyelamatan Kapal
Penyelamatan Kapal
IDA BAGUS OKA ANA, S.H., M.M.
Tubrukan Kapal (Collisions)
Terlepas dari canggihan peralatan navigasi, keselamatan pelayaran, dan
komputerisasi pelayaran suatu kapal, unsur manusia, cuaca dll dapat
menyebabkan terjadinya tubrukan kapal.
Selain itu, kegiatan pelayaran di suatu selat atau perairan yang sempit atau
sibuk dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kapal.
Tubrukan Kapal (Collisions)
Untuk mengurangi kemungkinan tubrukan kapal, menjamin keselamatan dan kelancaran
pelayaran pada perairan tertentu Menteri menetapkan suatu sistem rute yang meliput:
Skema pemisah lalu lintas di laut
Rute dua arah
Garis haluan yang dianjurkan
Rute air dalam
Daerah yang harus dihindari
Daerah lalu lintas pedalaman
Daerah kewaspadaan
Penyelamatan Kapal (Salvage)
Penyelamatan kapal (salvage) adalah suatu konsep yang unik dari hukum
maritim. Jika seseorang menyelamatkan harta benda orang lain, hukum tidak
akan memberikan imbalan pada orang tersebut. Namun, jika jasa tersebut
dilakukan di laut, maka orang tersebut akan mendapatkan imbalan yang tidak
melebihi nilai dari harta yang diselamatkan.
Latar belakang kebijakan yang berbeda ini adalah untuk memberikan insentif
keuangan pada kapal untuk membantu kapal yang lain yang mengalami bahaya
di laut.
Penyelamatan Kapal (Salvage)
Salvage itu sendiri adalah suatu tanggung jawab hukum yang timbul dari
kenyataan bahwa harta benda maritim (maritime property) harus diselamatkan.
Pemilik kapal yang bersangkutan harus memberikan imbalan (remuneration)
kepada pihak yang telah melakukan tindakan penyelamatan tanpa melihat
bahwa orang tersebut tidak mempunyai ikatan kontrak atas tindakan tersebut.
Prinsip dari salvage adalah prinsip kepantasan (equitable) dan prinsip keadilan
(justice)