Anda di halaman 1dari 17

Alat Pelindung Diri

Kelompok 5
Liwang Ulama Utama
Vania Paramitha
Yuni Triwildana
Pengertian Alat Pelindung Diri

Alat perlindungan diri (APD) adalah kelengkapan


yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya

Seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja pada


saat bekerja maupun lingkungan kerja untuk melindungi
sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi
bahaya/kecelakaan kerja.
(Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor Per.08/MEN/VII/2010
Tujuan APD
• Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa
(engineering) dan administrative tidak dapat
dilakukan dengan baik
• Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja
• Menciptakan lingkungan kerja yang aman

Manfaat APD
• Untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya
terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/
kecelakaan kerja
• Mengurangi Resiko penyakit akibat kecelakaan
Jenis dan Fungsi Alat Perlindungan Diri

Safety Helmet
Pelindung kepala dari
benda yang bisa
mengenai kepala
secara langsung
Sabuk Keselamatan (Safety
Belt)
Alat pengaman ketika
menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang
serupa (mobil, pesawat, alat
berat dll

Sepatu Pelindung (Safety


Shoes)
Alat pengaman saat bekerja di
tempat yang becek ataupun
berlumpur dan melindungi dari
benda tajam, benda berat, bahan
Sarung Tangan
Alat pelindung tangan saat
bekerja di tempat atau situasi
yangdapat mengakibatkan
cedera tangan

Tali Pengaman (Safety


Harness)
Pengaman saat bekerja di
ketinggian.Wajib digunakan di
ketinggian kebih dari 1,8 meter
Penutup Telinga (Ear Plug/Ear
Muff)
Pelindung telinga saat bekerja di
tempat yang bsising

Kacamata Pengaman (Safety


Glasses)
Pelindung mata ketika bekerja
(sepeti mengelas)
Masker (Respirator)
Penyaring udara yang dihirup saat bekerja
di tempat dengan kualitas udara buruk

Pelindung Wajah (Face Shield)


Pelindung Wajah dari percikan benda asing
(misal pekerjaan menggerinda)

Jas Hujan (Rain Coat)


Melindungi dari percikan air saat bekerja
(misal bekerja pada waktu hujan atau
sedang mencuci alat)
Sistem Perencanaan Alat Pelindung Diri

Perencanaan pembuatan alat pelindung diri harus


mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI)
atau standar internasional yang diakui secara luas di
dunia. Pembuat atau distributor alat pelindung diri
wajib terdaftar dan memiliki Surat Keputusan
Penunjukkan) sebagai Perusahaan Jasa Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (PJK3) bidang fabrikasi atau
distribusi di Departemen Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi RI.
Setiap jenis APD yang diproduksi di dalam negeri
maupun di luar negeri dana akan diedarkan di wilayah
hukum RI wajib memiliki nomor pendaftaran dan
mendapat sertifikat kelayakan, adapun syarat untuk
mendapatkan nomor pendaftaran dan sertifikat sebagai
berikut :
1. Gambar rencana
2. Spesifikasi produk
3. Surat keterangan atau sertifikat hasil uji material
4. Surat keterangan atau sertifikat hasil uji produk
5. Sampel produk
Tempat Kerja yang Wajib Menggunakan Alat Pelindung
Diri
a. Tempat Kerja yang Wajib APD I
NAB aspek Kimia dan Fisika melebihi ketetapan yang berlaku ; di
buat, dicoba, digunakan atau dipakai mesin, pesawat, alat perkakas,
perlengkapan atau instalasi yang beresiko yang bisa menyebabkan
kecelakaan, kebakaran atau bahan atau barang yang bisa meledak,
mudah terbakar, korosif, beracun, menyebabkan infeksi, bersuhu
tinggi atau bersuhu sangat rendah, pembongkaran tempat tinggal,
gedung atau bangunan yang lain termasuk bangunan perairan,
saluran atau terowongan dibawah tanah dsb atau di mana dilakukan
pekerjaan persiapan ; dilakukan usaha : pertanian, perkebunan,
pembukaan rimba, pelaksanaan rimba,, peternakan, perikanan ;
dilakukan usaha kesehatan seperti tempat tinggal sakit, puskesmas,
klinik dan service kesehatan kerja.
2. Tempat kerja yang wajib APD II 
Dilakukan usaha pertambangan dan pemrosesan mineral
dan logam, minyak bumi dan gas alam ; dilakukan
pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat,
laut dan hawa ; ditangani bongkar muat barang muatan di
pelabuhan laut, bandar hawa, terminal, setasiun kereta api
atau gudang ; dilakukan penyelaman dan pekerjaan lain
didalam air ; dilakukan pekerjaan di ketinggian diatas
permukaan tanah ; dilakukan pekerjaan dengan desakan
hawa atau suhu dibawah atau diatas normal (berlebihan) ;
dilakukan pekerjaan yang memiliki kandungan bahaya
tertimbun tanah, kejatuhan, terserang pelantingan benda,
terjatuh atau terjerumus, tenggelam atau terpelanting ;
dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lubang dan
ruang tertutup ; dilakukan pembuangan atau pemusnahan
sampah atau limbah ; dibangkitkan, dirubah, dihimpun,
disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan listrik, gas,
minyak dan air.
3. Tempat kerja yang wajib APD III 
Dilakukan pekerjaan di dekat atau diatas air. Pemakaian
alat pelindung diri adalah cara paling akhir ingindalian
bahaya setelah bentuk ingindalian tehnis dan
administratif sudah dilakukan. Pemakaian alat pelindung
diri sesuai dengan potensi bahaya dan type pekerjaan.
Berdasar pada identifikasi potensi bahaya, entrepreneur
atau pengurus mengambil keputusan tempat kerja wajib
memakai alat pelindung diri.
Kewajiban Entrepreneur dan Kewajiban dan Hak Pekerja 

1. Pengadaan Alat Pelindung Diri


Pengurus wajib menyediakan secara cuma-cuma,
bagi tenaga kerja lain yang memasuk tempat kerja,
dengan ketentuan :
a. Pada pekerja/buruh yang baru ditempatkan
b. Alat pelindung diri yang ada telah kadaluarsa
c. Alat pelindung diri telah rusak dan tidak dapat
berfungsi dengan baik karena dipakai bekerja
Ada penetapan yang diwajibkan oleh Pegawai Pengawas
Ketenagakerjaan atau Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di perusahaan. Pemilihan APD wajib melibatkan
wakil pekerja/buruh. Pengurus wajib menyediakan APD
dalam jumlah yg cukup dan sesuai dgn potensi bahaya
dan jumlah pekerja/buruh. Pekerja juga wajib memakai
APD yang diberikan dan merawatnya. Berhak
menyatakan keberatan kerja atau mogok kerja bila :
a. Tidak tersedia alat pelindung diri yang memadai
b. Meragukan kehandalan alat pelindung diri yang
disediakan oleh pengurus atau pengusaha
c. Dilarang memperjualbelikan alat pelindung diri yang
disediakan
d. Dilarang mengganti alat pelindung diri yang
disediakan pengurus atau pengusaha untuk keperluan
kerja dengan jenis lain yang mutu dan kualitasnya
6. Petunjuk Petugas Penatalaksana Alat Pelindung Diri
Petugas Penatalaksana Alat Pelindung Diri mempunyai
kewajiban :
1. Melakukan identifikasi kebutuhan dan syarat alat
pelindung diri
2. Melakukan pemilihan alat pelindung diri yang sesuai
dengan jenis kebutuhan/kenyamanan pekerja/buruh
3. Menyusun program pelatihan alat pelindung diri
4. Melakukan penatalaksanaan perawatan dan
penyimpanan lat pelindung diri
5. Melakukan inspeksi alat pelindung diri di tempat kerja
6. Melakukan penatalaksanaan pembuangan atau
pemusnahan
7. Melakukan evaluasi efektifitas penggunaan alat
pelindung diri
8. Membuat laporan tatalaksana alat pelundung diri
Dasar Hukum Alat Pelindung Diri

1. Undang-undang No.1 tahun 1970


2. Permenakertrans No.Per-01 / MEN / 1981
3. Permenakertrans No.Per.03 / MEN / 1982
4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951
5. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1969

Anda mungkin juga menyukai