Anda di halaman 1dari 31

ASPEK & PERLINDUNGAN HUKUM

DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

SANDI ALFA WIGA ARSA


PERLINDUNGAN HUKUM

 Hukum adalah seluruh aturan dan undang-undang yang mengatur


sekelompok masyarakat dengan demikian hukum dibuat oleh masyarakat
dan untuk mengatur semua anggota masyarakat.
TUJUAN HUKUM DALAM KEPERAWATAN

1. Mengendalikan cakupan praktek keperawatan


2. Mengendalikan ketentuaan
3. Perizinan bagi perawat
4. Standar asuhan adalah melindungi kepentingan masyarakat.
FUNGSI HUKUM DALAM KEPERAWATAN

1. Hukum memberikan kerangka kerja untuk menetapkan jenis tindakan


keperawatan yang sah dalam asuhan klien.
2. Hukum membedakan tanggung jawab perawat dari tenaga profesional
kesehatan lain.
3. Hukum membantu memberikan batasan tindakan keperawatan yang
mandiri.
SUMBER HUKUM

 Pedoman legal yang dianut perawat berasal dari :

1. Hukum perundang-undangan
2. Hukum peraturan
3. Hukum umum.
1. HUKUM PERUNDANG-UNDANGAN

 Hukum yang dikeluarkan oleh badan legislatif. Menggambarkan dan


menjelaskan batasan legal praktek keperawatan. Undang-undang ini melindungi
hak-hak penyandang cacat di tempat kerja, institusi pendidikan, dan dalam
masyarakat.
2. HUKUM PERATURAN ATAU HUKUM
ADMINISTRATIF

 Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh badan administratif. Salah satu


contoh hukum peraturan adalah kewajiban untuk melaporkan tindakan
keperawatan yang tidak kompeten atau tidak etis.
3. HUKUM UMUM

 Berasal dari keputusan pengadilan yang dibuat di ruang pengadilan saat kasus
hukum individu diputuskan. Contoh hukum umum adalah informed consent dan
hak klien untuk menolak pengobatan.
ALASAN PERLUNYA PERLIDUNGAN HUKUM
DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN

1. Perawat telah memberikan konstribusi besar dalam peningkatan derajat


kesehatan.
2. Perawat berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan mulai dari
pelayanan pemerintah dan swasta, dari perkotaan hingga pelosok desa terpencil
dan perbatasan.
CON’T....

3. Perawat juga memiliki kompetensi keilmuan, sikap rasional, etis dan profesional,
semangat pengabdian yang tinggi
TIPE HUKUM

1. Hukum Pidana (criminal laws) mencegah terjadinya kejahatan dalam masyarakat


dan memberikan hukuman bagi pelaku tindakan kriminal. Contohnya antara lain
pembunuhan, pembunuhan tidak direncana, dan pencurian.
2. Hukum Perdata melindungi hak-hak pribadi individu dalam masyarakat dan
mendorong perlakuan yang adil dan pantas di antara individu.
PERAN PERAWAT BERDASARKAN HUKUM

Berdasarkan hukum, perawat memiliki tiga peran berbeda yang saling bergantung,
masing-masing dengan hak dan kewajiban yang terkait, yaitu :
1.Penyedia layanan
2.Pegawai atau penerima kontrak sebagai penyedia layanan
3.Warga negara
PENYEDIA LAYANAN

 Perawat diharapkan memberikan perawatan yang aman dan kompeten. Tersirat


dalam peran ini adalah beberapa konsep hukum, yakni tanggung wajib, standar
asuhan, dan kewajiban kontrak
 Tanggung jawab adalah keadaan atau kondisi untuk bertanggung jawab sesuai hukum
terhadap kewajiban dan tindakan seseorang dan pemberian ganti rugi secara finansial
atas tindak pelanggaran.
 Standar asuhan yang dilakukan atau tidak dilakukan perawat secara hukum dibatasi
oloeh undang-undang praktik perawat dan oleh peraturan tindakan yang rasional dan
bijaksana
 Kewajiban kontrak adalah tugas perawat yang harus dilakukan perawat, yaitu tugas
untuk memberikan asuhan, yang ditetapkan berdasarkan kontrak tersurat dan tersirat.
PEGAWAI ATAU PENERIMA KONTRAK
SEBAGAI PENYEDIA LAYANAN

 Perawat yang diperkerjakan oleh suatu lembaga bekerja sebagai perwakilan


lembaga tersebut dan kontrak perawat dengan klien merupakan bentuk kontrak
tersirat.
 Perawat yang diperkerjakan secara langsung oleh klien, contohnya perawat
pribadi, mungkin memiliki kontrak tertulis dengan klien tersebut berisi
persetujuan perawat untuk memberikan layanan profesional dengan biaya
imbalan tertentu.
WARGA NEGARA

 Hak dan kewajiban perawat sebagai warga negara sama dengan setiap individu
yang berada di bawah sistem hukum. Hak-hak kewarganegaran melindungi klien
dari bahaya dan menjamin pemberian hak atas harta pribadi mereka, hak atas
privasi, kerahasian, dan hak-hak lain. Hak ini juga berlaku bagi perawat.
ASPEK LEGAL DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN

 Perawat perlu memahami dan menerapkan banyak aspek legal pada berbagai
peran mereka.

 Contohnya, sebagai advokat klien, perawat memastikan klien mendapatkan


haknya untuk menyetujui atau menolak tindakan setelah diberikan informasi
yang benar, serta mengidentifikasi dan melaporkan perilaku kekerasan dan
pengabaian terhadap pasien yang rentan.
 Aspek legal juga mencakup tanggung jawab untuk melaporkan perawat yang
diduga melakukan penyalahgunaan zat kimia.
STANDAR PELAYANAN

 Standar pelayanan ( standard of care ) merupakan pedoman legal bagi praktik


keperawatan dan memberikan batasan minimum pelayanan keperawatan yang
dapat diterima. Standar tersebut mencerminkan nilai-nilai dan prioritas profesi.
PERSETUJUAN/INFORMED CONSENT

 Informed consent adalah persetujuan individu terhadap pelaksanaan suatu


tindakan, seperti operasi atau prosedur diagnostik invasif, berdasarkan
pemberitahuan lengkap tentang risiko, manfaat, alternatif, dan akibat penolakan.
 Informed consent merupakan kewajiban hukum bagi penyelengara pelayanan
kesehatan untuk memberikan informasi dalam istilah yang dimengerti oleh klien
sehingga klien dapat membuat pilihan. Persetujuan ini harus diperoleh pada saat
klien tidak berada dalam pengaruh obat seperti narkotika.
MALPRAKTIK

 malpraktek didefinisikan merupakan “kelalaian dari seseorang dokter atau


perawat untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam
mengobati dan merawat pasien, yang lazim dipergunakan terhadap pasien atau
orang yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama” .
 Untuk malpraktek hukum dibagi dalam 3 kategori sesuai bidang hukum yang
dilanggar, yakni Criminal malpractice, Civil malpractice dan Administrative
malpractice.
CRIMINAL MALPRACTICE

 Perbuatan seseorang dapat dimasukkan dalam kategori criminal malpractice


manakala perbuatan tersebut merupakan kesengajaan,kelalaian, kecerobohan.
Criminal malpractice yang bersifat sengaja misalnya melakukan euthanasia
(pasal 344 KUHP), melakukan aborsi tanpa indikasi medis pasal 299 KUHP).
 Criminal malpractice yang bersifat ceroboh (recklessness) misalnya melakukan
tindakan medis tanpa persetujuan pasien informed consent.
CIVIL MALPRACTICE

 Seorang tenaga kesehatan akan disebut melakukan civil malpractice apabila tidak
melaksanakan kewajiban atau tidak memberikan prestasinya sebagaimana yang
telah disepakati (ingkar janji). Tindakan tenaga kesehatan yang dapat
dikategorikan civil malpractice antara lain:
 Tidak melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan.
 Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi terlambat
melakukannya.
 Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib dilakukan tetapi tidak sempurna.
 Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak seharusnya dilakukan. Pertanggung
jawaban civil malpractice dapat bersifat individual atau korporasi dan dapat pula
dialihkan pihak lain berdasarkan principle of vicarius liability.
ADMINISTRATIVE MALPRACTICE

 Tenaga perawatan dikatakan telah melakukan administrative malpractice


manakala tenaga perawatan tersebut telah melanggar hukum administrasi.
ketentuan di bidang kesehatan, misalnya tentang persyaratan bagi tenaga
perawatan untuk menjalankan profesinya (Surat Ijin Kerja, Surat Ijin Praktek),
batas kewenangan serta kewajiban tenaga perawatan.
TATA URUTAN
PERATURAN PERUNDANGAN DI INDONESIA

• Tata urutan ini merupakan pedoman dalam pembuatan aturan hukum dibawahnya :
• Undang-Undang Dasar 1945
• Ketetapan Majelis Permusyawaratan
• Undang-Undang
• Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
• Peraturan Pemerintah
• Peraturan/Keputusan Presiden
• Peraturan Daerah
TURUNAN UU 38/2014 TENTANG
KEPERAWATAN

No Pasal Substansi Kebijakan Turunan

1 Bab 2 Ps. 4 Jenis Perawat Permenkes


2 Bab 2 Ps. 9 Persyaratan Fasyankes Permenristekdikti
sebagai Wahana
Pendidikan
3 Bab 2 Ps. 11 Standar Nasional Permenristekdikti
Pendidikan
Keperawatan
4 Bab 2 Ps. 12 Kuota Nasional Permenristekdikti
Penerimaan Mahasiswa
Keperawatan
TURUNAN UU 38/2014 TENTANG
KEPERAWATAN

No Pasal Substansi Kebijakan Turunan


5 Bab 3 Ps. 14 Kesetaraan pengakuan Peraturan Pemerintah
dan angka kredit dosen
pada wahana
pendidikan
6 Bab 3 Ps. 16 Standar Kompetensi Disusun oleh OP dan
Kerja Konsil Keperawatan
kemudian ditetapkan
oleh Kemenkes
7 Bab 3 Ps. 16 Tata cara Pelaksanaan Permenristekdikti
Uji Kompetensi
TURUNAN UU 38/2014 TENTANG
KEPERAWATAN

No Pasal Substansi Kebijakan Turunan

8 Bab 4 Ps. 18 Tata cara registrasi & Perkonsil


registrasi ulang serta
persyaratan pemenuhan
pengabdian diri &
kecukupan kegiatan
pelayanan, pendidikan,
pelatihan, dan atau
kegiatan ilmiah lainnya
9 Bab 4 Ps. 23 Perizinan Praktik Permenkes
Perawat
Turunan UU 38/2014 tentang Keperawatan

No Pasal Substansi Kebijakan Turunan

10 Bab 4 Ps. 26 Pendayagunaan & Peraturan Pemerintah


Praktik Perawat WNA

11 Bab 4 Ps. 27 Tata cara proses Permenkes


evaluasi kompetensi
bagi Perawat WNI
lulusan luar negeri
12 Bab 5 Ps. 28 Kebutuhan pelayanan Permenkes
kesehatan dan atau
keperawatan dalam
suatu wilayah
Turunan UU 38/2014 tentang Keperawatan

No Pasal Substansi Kebijakan Turunan

13 Bab 5 Ps. 34 Tugas dan wewenang Permenkes


perawat dalam Praktik
Keperawatan
14 Bab 5 Ps. 35 Ketentuan tentang Permenkes
keadaan darurat dalam
Praktik Keperawatan
15 Bab 6 Ps. 39 Rahasia Kesehatan Permenkes
Klien
16 Bab 8 Ps. 46 Kolegium Keperawatan Peraturan OP
Turunan UU 38/2014 tentang Keperawatan

No Pasal Substansi Kebijakan


Turunan
17 Bab 9 Ps. Pelaksanaan Fungsi dan Tugas Perkonsil
49 Konsil
18 Bab 9 Ps. Susunan organisasi, Peraturan
52 pengangkatan, pemberhentian Presiden
& keanggotaan konsil
keperawatan
19 Bab 10 Ps. Pembinaan dan pengawasan Permenkes
57 praktik keperawatan
20 Bab 11 Ps. Tatacara pengenaan sanksi Peraturan
58 administrasi dalam Pemerintah
keperawatan
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Undang-undang dan strategi diberlakukan untuk melindungi perawat terhadap


litigasi.
2. Melakukan praktik yang kompeten dan aman yang sesuai dengan undang-
undang dan standar praktik merupakan landasan hukum utama terkait keamanan
bagi perawat.
3. Dokumentasi yang akurat dan lengkap merupakan komponen perlindungan
hukum yang penting bagi perawat.

Anda mungkin juga menyukai