Anda di halaman 1dari 28

PENGANTAR PENATAAN KOTA

Kota-kota sepanjang sejarah


• Permukiman telah ada sejak ribuan
th yg lalu yg bertujuan utk
memberikan perlindungan yg lbh
kuat kpd sejumlah besar penduduk
dr berbagai kelompok masyarakat, &
mrk yg memiliki hub. Keluarga utk
meneruskan garis keturunan.
• Pd awalnya permukiman merupakan
tempat sementara utk tinggal,
ditempati selama lingkungan sekitar
permukiman tsb dpt menyediakan
kebutuhan akan air & makanan.
• Kemajuan dlm bid. pertanian &
peternakan mengakibatkan
tergesernya cr hidup berpindah
(nomadis) ke sifat menetap &
akhirnya terbentuklah sistem
masy. yg mapan.
• Ktk masy. bertambah banyak, mk
terbentuklah sistem permukiman,
berkembang pula mslh pertanian
& penamanan scr selektif, adanya
kepemimpinan & meluasnya
kegiatan komersial, kerajinan &
pabrikasi.
Cikal bakal kota

Ual-ual, Abysinia (Ethiopia) abad ke 20


A. Rumah Kepala Suku
B. Ruang pengadilan
C. Tempat tinggal penduduk
D. Pagar perlindungan
E. Bangunan air utk pertahanan
F. Sumur air
G. Gerbang masuk penduduk.
Cikal bakal kota

Priene, Ionia (Asia Minor) abad


ke 4 SM.
A. Agora (pasar)
B. Kuil Pallas Athene
C. Panggung pertunjukan
D. Tempat olahraga
E. Stadion
F. Dinding batas kota, berfungsi utk
pertahanan.
Cikal bakal kota
Monpazier, Perancis 1284
a. Alun-alun (ruang terbuka
berbentuk segi empat) yg
terletak di tengah kota
dgn ruang2 utk pasar,
b. Katedral dan alun-alun,
c. Dinding batas kota yg
berfungsi utk pertahanan,
d. Gang,
e. Taman2 yg berada di
belakang deretan rumah2
f. Pintu gerbang kota.
Cikal bakal kota
Nordlingen, Jerman abad ke-9
a. Plaza (lapangan terbuka dgn
lantai diperkeras), berada di
pusat kota dan katedral,
b. Parit perlindungan,
c. Dinding batas kota sebagai
pertahanan,
d. Jalur jalan berbentuk melingkar
yg merupakan lokasi awal
dinding batas kota melingkar,
e. Plaza dan gereja,
f. Pola asli rumah2 yg berkelompok
dgn ruang utk taman berada di
dalam blok kota.
5 unsur pembentuk kota
• Doxiadis pernah mencatat bahwa permukiman atau
perkotaan merupakan totalitas lingkungan yang terbentuk
oleh 5 (lima) unsur.
1. Alam (Nature)
2. Individu manusia (antropos)
3. Masyarakat (society)
4. Ruang kehidupan (Shells)
5. Jaringan (Network)
Patrick Geddes memp. pandangan yg berbeda,
karakteristik permukiman sbg kaw. perkotaan
memiliki unsur: Place, Work, dan Folk.
Place diterjemahkan sebagai tempat tinggal,
Work diterjemahkan sebagai tempat bekerja,
dan
Folk diterjemahkan sebagai tempat
bersosialisasi (rekreasi).
5 unsur pembentuk kota
Sementara itu sejalan dgn Geddes, Kus Hadinoton (1970)
mengadaptasi perspektif Geddes di atas dgn 5 (lima) unsur
pokok pembentuk kota/kaw. perkotaan:
• Wisma (tempat tinggal, perumahan permukiman)
Unsur ini adlh bag. ruang kota yg dipergunakan utk tempat
berlindung thdp alam sekelilingnya, serta utk melangsungkan
kegiatan2 sosial dlm keluarga.;
• Karya (tempat bekerja/kegiatan usaha, pasar, kantor)
Unsur ini adlh syarat yg utama bagi eksistensi suatu kota, krn
unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
Unsur karya merupakan unsur ketersediaan lapangan pekerjaan
di suatu kota.
• Marga (Jalan sbg. Jar. pergerakan – jar. Jalan);
Unsur ini merupakan ruang perkotaan yg berfungsi utk
menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dgn
tempat lainnya di dlm kota (hub. internal), serta hubungan
antara kota itu dgn kota2 atau daerah lainnya (hub.
eksternal).
• Suka (tempat rekreasi (folk)/hiburan – RTH, Taman,
Bioskop, dll)
Unsur ini merupakan bag. dr ruang perkantoran utk
memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas2 hiburan,
rekreasi, pertamanan, kebudayaan, dan kesenian.
• Penyempurnaan
Unsur ini merupakan bag. yg penting bagi suatu kota, tetapi
blm scr tepat tercakup ke dlm ke empat unsur di atas,
termasuk fas. keagamaan, perkuburan kota, fas. pendidikan &
kesehatan, serta jaringan utilitas umum. prasarana sarana
lain (tempat ibadah, sekolah/universitas).

Kelima unsur pokok ini merupakan pola pokok dr komponen2


perkotaan yg kuantitas & kualitasnya kemudian dirinci di dlm
perencanaan suatu kota tertentu sesuai dgn tuntutan kebutuhan
yg spesifik utk kota tsb. pd saat ini & masa yg akan datang.
Pola-pola Umum Perkembangan Kota
Pola radial menerus
Pola radial tidak menerus
Pola radial tidak menerus
Pola gridiron menerus
Pola radial konsentris menerus
Pola linier menerus
Berbagai bentuk untuk blok kota kecil
rancangan subdivisi/pembagian persil daerah
permukiman
Rancangan daerah permukiman
Kontur tanah tidak
dipertimbangkan pada
rencana pembagian persil
yang asli. Baik letak jalan,
maupun persil tidak ada
yang memanfaatkan
teras tanah. Rencana ini
juga gagal di dalam
mengembangkan
lingkungan permukiman
yang komprehensif
Pada rencana yang
diperbaiki ini setiap
persil direncanakan akan
menjadi tapak yang baik.
Baik jalan maupun persil
ditata sesui dgn keadaan
alam sehingga
mengurangi
pemangkasan tanah dan
biaya embangunan jalan.
Tapak utk taman2 &
bangunan umum
termasuk di dalam
rencana baru ini.

Anda mungkin juga menyukai