Mita Rahmadhani
BAB BAB BAB
I III V
Pendahuluan
Latar
Belakang
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
1. Sejauh mana gas-gas yang terdeteksi melalui uji 1. Menganalisis keadaan minyak isolasi transformator
DGA yang terkandung dalam minyak isolasi bardasarkan kandungan gas yanga terlarut pada
transformator ? minyak isolasi.
2. Bagaimana cara mengetahui diagnosa gangguan 2. Mengetahui diagnosa gangguan mungkin terjadi pada
yang mungkin terjadi pada transformator ? transformator.
Manfaat Penelitian Batasan Masalah
Metode ini merupakan tindakan untuk mencegah terjadinya 1. Hanya membahas tentang keadaan minyak isolasi
gangguan pada transformator dan diharapkan dapat transformator tidak membahas tentang tentang
mencegah dan mengurangi kegagalan transformator yang transformator.
diakibatkan kandungan minyak isolasi oleh gas-gas lain. 2. Tidak membahas tentang struktur kimia yang
terdapat pada gas-gas yang akan diteliti.
BAB
II
Tinjauan Kepustakaan
Transformator
Transformator Step Up
Transformator step up berfungsi untuk menaikkan tegangan
listrik yang berasal dari generator listrik.
3. Key Gas
Cara lain mendiagnosa gangguan pada minyak transformator adalah dengan metode Key Gas
jenis gas yang lebih dominan terbentuk. Key Gas yang dijadikan indikator antar lain
Hidrogen( H2), Karbon Monoksida (CO), Metana (CH4), Etana (C2H6), Etilen (C2H4),
Acetylene (C2H2) perbandingan antara Part Per Milion (Ppm) yaitu jumlah Konsentrasi gas
terlarut.
4. Segitiga Duval
Mendiagnosa gangguan yang lain pada minyak transformator
adalah dengan segitiga Duval ini mendeteksi jenis kegagalan yang
didalam minyak trafo Part Per Milion (Ppm) yaitu jumlah
konsentrasi gas dengan rumus persamaa :
𝑀𝑒𝑡ℎ𝑎𝑛𝑒
𝑀𝑒𝑡ℎ𝑎𝑛𝑒 % 𝐶𝐻4 = × 100%
𝑀𝑒𝑡ℎ𝑎𝑛𝑒 + 𝐸𝑡ℎ𝑦𝑙𝑒𝑛𝑒 + 𝐴𝑐𝑒𝑡𝑦𝑙𝑒𝑛𝑒
𝐸𝑡ℎ𝑦𝑙𝑒𝑛𝑒
𝐸𝑡ℎ𝑦𝑙𝑒𝑛𝑒 % 𝐶2 𝐻4 = × 100%
𝑀𝑒𝑡ℎ𝑎𝑛𝑒 + 𝐸𝑡ℎ𝑦𝑙𝑒𝑛𝑒 + 𝐴𝑐𝑒𝑡𝑦𝑙𝑒𝑛𝑒
𝐴𝑐𝑒𝑡𝑦𝑙𝑒𝑛𝑒
𝐴𝑐𝑒𝑡𝑦𝑙𝑒𝑛𝑒 % 𝐶2 𝐻2 = × 100%
𝑀𝑒𝑡ℎ𝑎𝑛𝑒 + 𝐸𝑡ℎ𝑦𝑙𝑒𝑛𝑒 + 𝐴𝑐𝑒𝑡𝑦𝑙𝑒𝑛𝑒
BAB
III
Metode Penelitian
Data Transformator
1. Transformator Step-up 11 KV – 13,8 KV
Lokasi Trafo : UREA II Kode : TR-401
Merk / Pembuat : UNINDO No.seri : P30DC305
Type Trafo : ONAN Thn pemb : 2003
Kapasitas trafo : 30 MVA Phasa :3
Teg primer (V) : 13800 Teg sec (V) : 11000
Jenis Minyak : Meneral Oil Merk Minyak : Shell
Kode Minyak : DIALA-B Posisi : OF
Volume Minyak(Ltr) : 9534.L Silicagel : Tidak Ada
Untuk mendiagnosa gangguan transformator menurut metode Total Dissolved Combustible Gas (TDCG) dengan cara
penjumlahan dari gas-gas terlarut yang diperoleh pada minyak trafo Part Per Milion (Ppm) adalah sebagai berikut :
ܲ݉݉ ൌܪଶ ܥܪସ ܥଶ ܪଶ ܥଶ ܪସ ܥଶ ܪ ܱ ܥ
݉ ൌ
݉ ʹ ʹ ͷ Ͳǡͷ ͺ ͷʹ ʹ ʹ ൌ
͵ͺͶ
Dengan demikian hasil analisis dengan metode Total Dissolved Combustible Gas (TDCG) diketahui bahwa sampel
pada TDCG yaitu 384 ppm maka dapat ditetapkan dengan IEEE standar C57-104-2008 dalam kondisi 1 (baik) karena <720
ppm dari batasan kondisi 1 nya sebesar <720 ppm. TDCG level mengindikasi transformator beroperasi normal, untuk
Combustible Gas secara individual sebaiknya tetap dilakukan investigasi atau peninjauan.
Hasil Analisa Metode Rasio Rogers
Mendiagnosa gangguan transformator menurut metode Rasio Rogers merupakan metode analisis kandungan gas terlarut
dengan cara membandingkan jumlah gas dari gas-gas gas ܥଶ ܪଶȀܥଶ ܪସ , ܥܪସȀ ܪଶ dan ܥଶ ܪସȀܥଶ ܪ.
Berdasarkan data sampel hasil pengujian gas terlarut dalam minyak transformator di dapatkan :
dapatkan ܪଶ ൌ ʹ ͷǡܥଶ ܪଶ ൌ
ʹ ǡܥܪସ ൌ ͲǤͷǡܥଶ ܪସ ൌ ͷʹ
ͺ ǡܥଶ ܪൌ
sehingga dapat mengdiagnosa gangguan transformator dengan menggunakan metode Rasio Rogers dengan
perbandingan masing-masing dari jumlah kandungan gasnya.
Menghitung perbandingan dengan metode Rasio Rogers adalah sebagai berikut :
ͲǤͷ
ͳǤ ൌ ͲǤͲͲ
ൌ Dengan melihat Range Code Rasio nilai <0.1 maka bernilai 0
ͺ
ʹ ͷ
ʹǤ ൌ ൌ ͲǤ͵ Ͷ Dengan melihat Range Code Rasio nilai 0.1-1 maka bernilai 0
ʹ
݈݄݁݊݁ܧݐ ݉
ͺ ݉
͵Ǥ ൌ ൌ ͲǤͳͷ ݉
݉ Dengan melihat Range Code Rasio nilai 0.1-1 maka bernilai 0
݄݁݊ܽܧݐͷʹ ݉ ݉
Hasil Analisa Metode Key Gas
Cara lain mendiagnosa gangguan pada minyak transformator adalah dengan metode Key Gas jenis gas yang
lebih dominan terbentuk. Key Gas yang dijadikan indikator antar lain
𝐻2 (Hidrogen), 𝐶𝐻4 ( Methane), 𝐶2 𝐻2 (Acetylene), 𝐶2 𝐻4 ( Etylene),
𝐻2 (Hidrogen), 𝐶𝐻4 ( Methane), 𝐶2 𝐻2 (Acetylene), 𝐶2 𝐻4 ( Etylene),
𝐶2 𝐻6 ( Ethane), dan CO ( Carbon Monoxide).
𝐶2 𝐻6 ( Ethane), dan CO ( Carbon Monoxide).
1. Hydrogen ( 𝐻2 ) dalam jumlah kecil (72 ppm) dari batas minimum 100
2. Methane ( 𝐶𝐻4 ) dalam jumlah kecil (25 ppm) dari batas minimum 120
3. Acetylene ( 𝐶2 𝐻2 ) dalam jumlah kecil (0,5 ppm) dari batas minimum 35
4. Ethylene ( 𝐶2 𝐻4 ) dalam jumlah kecil (8 ppm) dari batas minimum 50
5. Ethana ( 𝐶2 𝐻6 ) dalam jumlah kecil (52 ppm) dari batas minimum 65
6. Carbon Monoxide ( 𝐶𝑂 ) dalam jumlah kecil (227 ppm) dari batas minimum 350
Dari pengujian metode key gas yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa Transformator 63-TR-401 pada tahun 2017
dalam keadaan beroperasi normal dan tidak ada gangguan yang terdeteksi.
Hasil Analisa Metode Segitiga Duval
Metode segitiga duval diciptakan untuk membantu metode-metode lain. Untuk mengetahui temperatur tentang
metode segitiga duval didasarkan standard IEC 60599-2007-05 memaparkan analisis tentang konsentrasi gas yang
terkandung didalam minyak dan jenis gangguan yang terjadi pada isolasi minyak.
Maka dengan perhitungan menggunakan rumus segitiga duval di dapat koordinat diagnosa yang terjadi :
𝑀𝑒𝑡ℎ𝑎𝑛𝑒
Methane % 𝐶𝐻4 = × 100%
𝑀𝑒𝑡ℎ𝑎𝑛𝑒 +𝐸𝑡𝑦𝑙𝑒𝑛𝑒 +𝐴𝑐𝑒𝑡𝑦𝑙𝑒𝑛𝑒
=
25
× 100%
Jadi pada analisa menggunakan rumus segitiga duval di dapatkan
25+8+0,5
hasil Methane % 𝐶𝐻4 = 74,6 % , Etylene % 𝐶2 𝐻4 = 23,8 %, Acetylene % 𝐶2 𝐻2 = 1,5 %.
= 74,6 %
Etylene % 𝐶2 𝐻4 =
𝐸𝑡𝑦𝑙𝑒𝑛𝑒
× 100% Maka didapatkan kode gangguan yang terdeteksi dengan menggunakan
𝑀𝑒𝑡ℎ𝑎𝑛𝑒 +𝐸𝑡𝑦𝑙𝑒𝑛𝑒 +𝐴𝑐𝑒𝑡𝑦𝑙𝑒𝑛𝑒
metode segitiga duval adalah :
8
= × 100% D1 = Discharge of Low Energy (pembuangan Energi Rendah )
25 + 8 + 0,5
= 23,8 % T2 = Medium-range Thermal Fault 300℃-700℃ (Kesalahan termal
Acetylene % 𝐶2 𝐻2 =
𝐴𝑐𝑒𝑡𝑦𝑙𝑒𝑛𝑒
× 100%
jarak menengah 300℃-700℃)
𝑀𝑒𝑡ℎ𝑎𝑛 𝑒 +𝐸𝑡𝑦𝑙𝑒𝑛𝑒 +𝐴𝑐𝑒𝑡𝑦𝑙𝑒𝑛𝑒
T3 = High-range thermal fault above 700℃ (Kesalahan termal melebihi
0,5
=
25 + 8 + 0,5
× 100% 700℃)
= 1,5 %
BAB
V
Penutup
Kesimpulan
1. Hasil pengujian minyak isolasi pada transformator 63-TR-401 dalam tahun 2017 dengan metode TDCG dapat di ketahui jumlah
konsentrasi gas mudah terbakar yang terlarut didalam sampel minyak berjumlah 384 ppm. Dengan metode Rasio rogers dapat
diketahui transformator dalam keadaan nomal. Dengan metode Key gas dalam keadaan beroperasi normal dan tidak ada gangguan yang
terdeteksi. Dengan metode segitiga duval diketahui diagnosa gangguannya pembuangan energi yang rendah, kesalahan termal jarak
menengah 300-700℃, dan kesalahan termal melebihi 700℃.
2. Hasil pengujian minyak isolasi pada transformator 63-TR-401 dalam tahun 2018 dengan metode TDCG dapat di ketahui jumlah
konsentrasi gas mudah terbakar yang terlarut didalam sampel minyak berjumlah 110 ppm. Dengan metode Rasio rogers dapat diketahui
mulai terjadinya gejala panas berlebih yang dapat mencapai 150-300℃. Dengan metode Key gas dalam keadaan beroperasi normal dan
tidak ada gangguan yang terdeteksi. Dengan metode segitiga duval diketahui diagnosa gangguannya pembuangan energi yang rendah,
kesalahan termal jarak menengah 300-700℃, dan kesalahan termal melebihi 700℃.
3. Hasil pengujian minyak isolasi pada transformator 53-NG-1122 dalam tahun 2017 dengan metode TDCG dapat di ketahui jumlah
konsentrasi gas mudah terbakar yang terlarut didalam sampel minyak berjumlah 411 ppm. Dengan metode Rasio rogers dapat
diketahui mulai terjadinya gejala panas berlebih yang dapat mencapai 150-300℃. Dengan metode Key gas dalam keadaan beroperasi
normal dan tidak ada gangguan yang terdeteksi. Dengan metode segitiga duval diketahui diagnosa gangguannya pembuangan energi
yang rendah, kesalahan termal jarak menengah 300-700℃, dan kesalahan termal melebihi 700℃.
4. Hasil pengujian minyak isolasi pada transformator 53-NG 1122 dalam tahun 2018 dengan metode TDCG dapat di ketahui jumlah
konsentrasi gas mudah terbakar yang terlarut didalam sampel minyak berjumlah 115ppm. Dengan metode Rasio rogers dapat
diketahui mulai terjadinya gejala panas berlebih yang dapat mencapai 300-700℃. Dengan metode Key gas dalam keadaan
beroperasi normal dan tidak ada gangguan yang terdeteksi. Dengan metode segitiga duval diketahui diagnosa gangguannya
pembuangan energi yang rendah, dan kesalahan termal melebihi 700 ℃.
Thank s you