MAPS
3
DEFINISI
8
PEMFIGOID BULOSA
9
PEMERIKSAAN FISIK
1. Histopatologi
Kelainan yang dini ialah terbentuknya celah di perbatasan dermal-
epidermal. Bula terletak di subepidermal, sel infiltrat
utama ialah eosinofil
2. Imunologi
Pada pemeriksaan imunofluoresensi terdapat IgG dan C3 tersusun
seperti pita di B.M.Z (Bassement membrane zone)
11
DIAGNOSIS BANDING
12
DIAGNOSIS
13
TATALAKSANA
14
KOMPLIKASI
15
PROGNOSIS
16
Laporan Kasus
17
Nama : Ny. H
Usia : 67 tahun
Tempat Tanggal Lahir : 08 Februari 1952
Alamat : Jl. SM. Mansyur
Agama : Islam
Pekerjaan : Buka warung dirumah
Status : Menikah
Pendidikan Terakhir : SD
No. Rekam Medik : 58.3762
Tanggal Pemeriksaan : Senin, 02 Desember 2019
18
Keluhan Utama:
Mengeluh terdapat lepuh pada punggung, dada, dahi, pipi kanan dan kiri, dagu,
serta lengan bawah kanan sejak 2 bulan lalu.
Keluhan Tambahan
Gatal dan panas.
19
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
20
Cont....
Sejak 2 minggu lalu timbul lepuh baru di punggung, dada, dahi, pipi kanan
dan kiri, dagu, serta lengan bawah kanan. Lepuhan berukuran kecil sampai
besar. Pasien mengatakan lepuhan berisi air jernih dan lepuhan sedikit keras
dan mudah pecah. Os juga mengaku apabila lepuh berisi air tersebut pecah,
lama kelamaan bekas lepuh tersebut menjadi koreng. Selain mengeluh timbul
lepuhan, pasien juga mengeluh sedikit gatal dan panas. Keluhan lepuh di lutut
(-), ketiak (-), siku (-), lepuh kendur (-), eritema (-), demam tidak dirasakan. Os
berobat ke dokter spesialis kulit dan dikatakan harus rawat inap dan harus
sering kontrol ke dokter.
Os datang ke RSUD Palembang BARI pada hari Sabtu, 30 November 2019
dan rawat inap di bangsal penyakit dalam.
21
Riwayat Penyakit Dahulu
24
Pada regio bucalis dextra et sinistra, regio mentalis, regio thoraks anterior dan
antebrachii dextra terdapat plak eritematosa, multiple, diskret hingga berkonfluens,
bentuk ireguler dengan ukuran 2-10cm x 3-6cm dan diatasnya terdapat krusta.
25
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Darah
Limfosit 6 % 20.0-40.0
Monosit 3 % 2.0-8.0
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium darah
Kimia Darah
Glukosa Darah 190 mg/dl <180
Sewaktu
SGOT 24 U/L <31
SGPT 29 U/L <31
Protein total 5.3 g/dl 6,7-8,7
Albumin 2,9 g/dl 3,8-5,1
Globulin 2,4 g/dl 1,5-3
Ureum 60 Mg/dl 20-40
Kreatinin 1,1 Mg/dl 0,6-1,1
Uric acid 4,4 Mg/dl 2,4-5,7
Natrium 131 Mmol/l 135-155
Kalium 4.02 mmol 3,6-6,5
Diagnosis
1. Pemfigoid Bulosa
2. Pemfigus Vulgaris
3. Dermatitis Herpetiformis
Diagnosis Banding Diagnosis Kerja
Pemfigoid bulosa
TATALAKSANA
Non Farmakologi
-Menjelaskan kepada pasien mengenai penyaktnya. Jelaskan bahwa sakit kulit yang
dideritanya merupakan penyakit autoimun yang bersifat kronis dan residif.
-Hindari garukan terus-menerus
-Memberi penjelasan kepada pasien bahwa penyakit ini merupakan penyakit autoimun.
-Hindari memecahkan bula atau lepuh.
TATALAKSANA
Farmakologi
Sistemik :
-Metilprednisolon 2x4mg tablet/hari
-Inj. Ceftriaxone 2x1gram/hari
-Cetrizine 2x1 tablet/hari
Topikal :
31
Pada kasus ini membahas mengenai seorang pasien Ny. H usia 67 tahun datang dengan
keluhan timbul lepuhan pertama kali di perut bagian bawah, sebesar ujung jarum dan hanya
1 lepuhan, lepuhan dirasakan gatal, keras, berair dan mudah pecah. Lalu lepuhan timbul di
punggung, dada, dahi, pipi kanan dan kiri, dagu, serta lengan bawah kanan. Lepuhan
berukuran kecil sampai besar. Pasien mengatakan lepuhan berisi air jernih dan lepuhan
sedikit keras dan mudah pecah. Os juga mengaku apabila lepuh berisi air tersebut pecah,
lama kelamaan bekas lepuh tersebut menjadi koreng. Selain mengeluh timbul lepuhan,
pasien juga mengeluh sedikit gatal dan panas. Keluhan lepuh di lutut (-), ketiak (-), siku (-),
lepuh kendur (-), eritema (-), demam tidak dirasakan. Dari hasil anamnesis tersebut dapat
ditegakkan diagnosis sebagai pemfigoid bulosa.
32
33
Diagnosis Banding
Kasus Pemfigoid Pemfigus Dermatitis
Bulosa Vulgaris Herpetiformis
Epidemiologi Pasien wanita Terkena pada Banyak pada Anak dan dewasa,
usia 67 tahun, semua umur, dasawarsa ke- terutama pada
wirausaha, terutama 5 dan ke-6; dasawarsa ketiga.
kebangsaan orang tua dan diduga
indonesia. frekuensinya berhubungan
sama pada dengan
pria dan autoimun.
wanita Frekuensi
yang sama
pada pria dan
wanita
Etiologi Penyebab Penyebab Belum diketahui
belum jelas, belum jelas, dengan pasti,
diduga diduga diduga autoimun
autoimun autoimun
Predileksi Lengan Ketiak, lengan Punggung,
tangan, wajah, bagian bokong, lengan
mulut dan fleksor, lipat atas bagian
badan dan mulut. ekstensor, paha,
siku, lutut, bersifat
simetris.
34
Diagnosis Banding
Kasus Pemfigoid Bullosa Pemfigus Vulgaris Dermatitis
Herpetiformis
Diketahui awalnya Terdapat bula tegang, Bula berdinding Lesi dimulai
timbul lepuh yang mudah pecah, dapat kendur, eritema, dengan eritema atau
Gejala tegang, keras, dan disertai dengan gatal krusta, erosi, serta urtikaria, yang
Klinis mudah pecah dan hipo-hiperpigmentasi. disusul vesikel-
disertai dengan vesikel
gatal dan rasa panas berkelompok.
Dinding vesikel
atau bula tegang
(tense), tidak
mudah pecah, dan
tersebar bilateral.
35
Pada kasus ini diberikan tatalaksana berupa nonfarmakologi dan farmakologi.
Untuk non farmakologi yaitu berupa pemberian edukasi berupa 1) Hindari garukan terus-
menerus, 2) Memberi penjelasan kepada pasien bahwa penyakit ini merupakan penyakit
autoimun, 3) Hindari memecahkan bula atau lepuh. Untuk farmakologi diberikan obat
sistemik berupa 1) Metilprednisolon 2x4mg tablet/hari, 2) Inj. Ceftriaxone 2x1gram/hari,
3) Cetrizine 2x1 tablet/hari, serta obat topikal diberikan 1) Kompres NaCl 0,9% 3x1/hari,
dan 2) Triamcinolone acetonide 1%.
36
37
Untuk menghitung jumlah KT yang diresepkan, sebaiknya menggunakan
ukuran “fingertip unit” yang dibuat oleh Long dan Finley. Satu “fingertip unit” setara
dengan 0,5 gram krim atau salep.
Pada laki-laki satu fingertip unit setara dengan 0,5 gram, sedangkan pada perempuan
setara dengan 0,4 gram. Bayi dan anak kira-kira 1/4 atau 1/3 nya. Jumlah krim atau salep
yang dibutuhkan per hari dapat dikalkulasi mendekati jumlah yang seharusnya diresepkan.
38
Simpulan dan Saran
39
KESIMPULAN
• Pemfigoid bulosa (P.B) adalah penyakit autoimun kronik, ditandai adanya
bula subepidermal yang besar dan berdinding tegang.
• Etiologinya adalah autoimun. Namun dapat juga diinduksi oleh berbagai
faktor seperti infeksi cytomegalovirus, Toxoplasma gondi, hepatitis B dan C
dan penyakit lainnya. Selain itu dapat diinduksi oleh obat furosemid,
captopril dan lainnya.
• Pemfigoid bulosa jarang terjadi dan frekuensinya tidak diketahui. Tidak ada
kecenderungan rasial yang terlihat. Kejadian pemfigoid bulosa tampaknya
pada pria dan wanita. Biasanya terjadi pada usia tua lebih dari 60 tahun.
TERIMAKASIH
41