Anda di halaman 1dari 26

SAFETY MANAGER

vs
SAFETY PERFORMANCE

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Meet
RATRIHANING DEWI S.
Our 0516040097
Team

Psikologi BETARI NOVERIZKA


Industri 0516040086

Group 11
contents

02 04 06

INTEGRASI SAFETY
REKRUTMEN MANAJEMEN
MANAGER DAN
DAN SELEKSI KARIR
SAFETY TRAINING

TEORI KEMAMPUAN PENGEMBANGAN


KEBUTUHAN BERKOMUNIKASI MANAJEMEN DAN
TRAINING
01 03 05
safety manager
Safety manager atau
manajer Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja (K3) adalah orang
yang bertanggung jawab
2
untuk memastikan bahwa
perusahaan secara
efektif melaksanakan
4
program K3
analisa resiko kerja dalam perusahaan berdasarkan
HSE Manager

01 02 03

Apa saja potensi Siapa saja yang paling  Bagaimana proses


berbahaya dalam rentan mengalami masalah untuk mengelola resiko
kesehatan dan kecelakaan itu?
perusahaan?
kerja?
Teori Kebutuhan
Menurut Hirarki Kebutuhan
Maslow, Abraham Maslow
meyakini bahwa pada dasarnya
manusia itu baik dan menunjukkan

Teori Kebutuhan Maslow


bahwa individu memiliki dorongan
yang tumbuh secara terus
menerus yang memiliki potensi
besar. Sistem hirarki kebutuhan,
dikembangkan oleh Maslow,
merupakan pola yang biasa
digunakan untuk menggolongkan
motif manusia. Sistem hirarki
kebutuhan meliputi lima kategori
motif yang disusun dari kebutuhan
yang paling rendah yang harus
dipenuhi terlebih dahulu sebelum
memenuhi kebutuhan yang lebih
tinggi (Wallace, Goldstein dan
Nathan, 2007: 277).
Teori Kebutuhan Maslow
01 02 03 04 05

Kebutuhan Aktualisasi Diri Kebutuhan Harga Kebutuhan Sosial Kebutuhan Kebutuhan


Kebutuhan untuk menyadari Diri Rasa aman Fisiologis
Memberi dan
kemampuan seseorang untuk Kebutuhan akan menerima cinta, Perlindungan
kelanjutan pengembangan diri prestasi, Makanan, air,
persahabatan, kasih terhadap bahaya,
kecukupan, seks, tempat
dan keinginan untuk menjadi sayang, harta milik, ancaman, dan
kekuasaan, dan perlindungan
lebih dan mampu untuk pergaulan, dukungan jaminan keamanan.
menjadi orang. kebebasan

D
D
D
Rekrutmen
dan
Seleksi
Definisi Rekrutmen

proses mencari, menemukan, mengajak dan


menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari
luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan
karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan
dalam perencanaan sumber daya manusia. Hasil yang
didapatkan dari proses rekrutmen adalah sejumlah
tenaga kerja yang akan memasuki proses seleksi,
yakni proses untuk menentukan kandidat yang mana
yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang
tersedia di perusahaan.
Prinsip Rekrutmen

perencanaan
jumlah karyawan yang keputusan yang
direkrut harus sesuai strategis
dengan kebutuhan pertimbangan
perusahaan hukum

fleksibility

biaya yang
diperlukan
mutu karyawan
diminimalkan
yang akan
direkrut
Definisi Seleksi

Seleksi merupakan proses dua arah


dimana organisasi menawarkan posisi
kerja dengan kompensasi yang layak,
sedangkan calon pelamar
mengevaluasi organisasi dan daya tarik
posisi serta imbalan yang ditawarkan
organisasi.
Kemampuan
Berkomunikasi
Komunikasi dapat didefinisikan
sebagai proses oleh dimana
ide ditransfer dari sumber ke
penerima, maksudnya adalah
untuk mengubah penerima
tingkah laku. Komponen utama
dalam proses biasanya
termasuk sumber, pesan,
saluran, penerima, efek, dan
umpan balik.
Komunikasi
Pada Sebuah
Organisasi

Formal Informal
dapat diwakili oleh informal terdiri dari pola-
'bagan organisasi' yang pola yang muncul secara
mencerminkan pola spontan dari pilihan
yang ditentukan untuk individu.
disetujui secara resmi
pesan.
Manajemen Karir
Manajemen karir adalah proses
pengelolaan karir pegawai yang
meliputi tahapan kegiatan
perencanaan karir,
pengembangan dan konseling
karir, serta pengambilan
keputusan karir.
Ruang Lingkup Manajemen Karir

t men)
u
n (rekr
a
en arik
s es p
pro
a wai ga wai
g pe
01
pe t an
pa
pe nem

02
g awai
n pe
ba nga e ntian
nge m mb erh
e
p a pe
03 kh i
bera wai
r p ad

a
04
peg
proses penarikan (rekrutmen) penempatan pegawai
pegawai
• Menarik pelamar kerja
1 2 • Menentukan persyaratan kerja
dan jalur karir
• Menentukan pekerjaan yang
• Seleksi calon pegawai
membutuhkan pegawai baru
• Orientasi dan latihan pra
jabatan
.

pengembangan pegawai 3 4 berakhir pada


pemberhentian pegawai
• Menentukan mekanisme
• Merancang dan • Pensiun
mengembangkan
program
• Riset dan evaluasi
• .
tipe-tipe manager
Tipe Otoriter (Otokratis,
Tipe Laissez-Faire
Dominator)
Dalam tipe ini, pemimpin tidak memberikan
Cenderung melakukan pemaksaan
instruksi dan perintah, mereka membiarkan
dalam menggerakkan kelompoknya.
bawahannya untuk berbuat sekehendaknya.
Kewajiban dari bawahan adalah untuk
Tak ada kontrol dan koreksi.
mengikuti dan menjalankan perintah.
Tak boleh ada saran dan bantahan dari
bawahan.

Tipe Militeristik
tipe pemimpin yang memiliki disiplin tinggi Tipe Demokratis
dan biasanya menyukai hal-hal yang formal. pemimpin ikut berbaur dan berada
Menerapkan sistem komando dalam ditengah-tengah anggotanya. Pemimpin
menggerakkan bawahannya untuk selalu memperhatikan kebutuhan
melakukan perintah. Menggunakan pangkat kelompoknya dan mempertimbangkan
dan jabatan dalam mempengaruhi bawahan kesanggupan kelompok dalam
untuk bertindak. mengerjakan tugas. Pemimpin juga mau
menerima masukan dan saran dari
bawahannya.

Tipe Kharismatik
memiliki energi dan daya tarik yang luar Tipe Paternalistik
biasa untuk dapat mempengaruhi orang
memiliki sifat kebapakan, mereka
lain, maka tidaklah heran apabila memiliki
menganggap bahwa bawahan tidak bisa
pengikut atau masa yang jumlahnya besar.
bersifat mandiri dan perlu dorongan dalam
Sifat kharismatik yang dimiliki adalah
melakukan sesuatu. Pemimpin ini selalu
karunia dari tuhan.
melindungi bawahannya.
safety performance

Berdasarkan Wu dkk dalam Amalia, safety


safety performance didefinisikan sebagai kinerja
dari kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menjamin keselamatan
kerja dalam suatu perusahaan. Safety
performance dirancang untuk mengukur
tingkat keselamatan kerja dalam suatu
perusahaan. Berdasarkan Wu dkk, safety
performance diukur berdasarkan dimensi
organisasi dan manajemen keselamatan
perfor kerja (safety organization and management)
mance
Indikator
Safety
Performance
Integrasi Safety Manager dan Safety Training

safety leadership sebagai proses interaksi antara pimpinan dan


pekerja, yang mana pimpinan dapat mempengaruhi pekerja untuk
mencapai tujuan keselamatan kerja organisasi dengan kondisi yang
ada pada organisasi dan diri pekerja. Safety leadership diukur melalui
tiga dimensi yaitu kepedulian terhadap keselamatan kerja (safety
caring), pembinaan terhadap keselamatan kerja (safety coaching), dan
pengontrolan terhadap keselamatan kerja (safety controlling).
Cara untuk mengidentifikasi hubungan antara safety manager dan
safety performance adalah dengan melakukan penyebaran kuisioner.
Seorang safety manager harus mengisi kuisioner pengenalan tipe
kepemimpinan seperti apa yang dia lakukan. Sedangkan untuk
karyawan disebarkan kuisioner penilaian sifat managernya seperti apa.
DIAGRAM ALIR
Mulai

Membuat kuisioner

Memberikan kuisioner kepada manager dan karyawan

Menganalisis keterkaitan kedua kuisioner

Ada keterkaitan kuisioner manager dan kuisioner


karyawan

Safety manager dan safety performance berkaitan

Selesai
Thank You

Anda mungkin juga menyukai