AGENDA SETTING
Masrifan Djamil
Program Pasca Sarjana
Poltekkes Kemenkes Semarang
Pendahuluan
Kata‘agenda’ dapat digunakan dalam sejumlah
cara yang berbeda, contohnya, untuk
mendeskripsikan urutan urusan yang harus
dilakukan dalam suatu pertemuan komite.
Penggunaan lain, orang dituduh memiliki ‘agenda
tersembunyi.’, yang berarti bahwa mereka
memiliki maksud tersembunyi dengan tindakan
tindakan mereka.
Dalam kaitannya dengan pembuatan kebijakan,
istilah agenda berarti: ………….
Agenda:
daftar pokok permasalahan yang pada waktu tertentu
diberi perhatian serius oleh para pejabat pemerintah
dan orang orang di luar pemerintahan yang terkait erat
dengan para pejabat tersebut.…
Di luar semua pokok permasalahan yang terpikirkan dan
yang diperhatikan, faktanya para pejabat menganggap
beberapa permasalahan lebih penting daripada yang
lain (dibanding persepsi tokoh lainnya), Kingdon,1984.
Jadi ada beda persepsi antara pejabat public, pejabat
ormas, pejabat orpol, dan komponen masyarakat
lainnya
Pendekatan
Susun/list permasalahan kesehatan di wilayah Anda
Bila mungkin meminta masukan dari semua tokoh
(baik pemeritah yang di non kesehatan maupun yang
di luar pemeritahan)
Buat rapat/brainstorming dengan semua stake holder
bidang kesehatan, urutan prioritas
Dari output brainstorming, dapat disusun langkah-
langkah menyusun kebijakan yang paling prioritas
Model Hall: keabsahan, kelayakan dan
dukungan
Keabsahan: legitimasi ?
Kelayakan: tersedia SDA, SDM, teknologi,
infrastruktur, kelayakan/kemampuan administrative,
cakupan, dampak
Dukungan: perwakilan? Ormas2? Media? Swasta?
(umumnya pengusaha) dulu: mahasiswa, para
tokoh pendidikan (missal FORUM REKTOR), kini:
netizen berperan dengan kabar hoax dan kabar benar
yang didramatisasi (pencitraan)
Contoh?
Model Kingdon: jendela politik dan tiga
alur proses politik
Semua tokoh (baik pemerintah maupun non
pemerintah) “jendela kebijakan”
Alur masalah
Alur politik
Alur kebijakan
Dalam satu alur yang parallel (sikron)
Contoh?
ilustrasi
Prakteknya….
Dengan kekuatan politik, ek-bisnis, opini publik: alur
masalah bisa diciptakan trend baru: jumlah kursi
dalam perolehan PILEG, lahirnya budaya baru karena ada
netizen: “BUZZER”, hoax, pencitraan (image
management)
Alur Politik: memanfaatkan tingkat pendidikan
masyarakat, kemauan masyarakat (calon yang baik adalah
yang memberi sampai ke money ke politics dianggap
sebagai kewajaran) Maka alur politik dapat diciptakan
Alur kebijakan mengikuti isu yang dikembangkan
kekuatan “loby” kebijakan sbg legalisasi
contoh
KPK “dianggap” bermasalah, pihak lain anggap berprestasi
Maldistribusi SDM kesehatan (khususnya dokter)
Diskrepansi mutu pelayanan kesehatan sangat variatif
BPJS bermasalah
Penularan penyakit “intensified” contoh TB no2 di dunia, DM
no. 5, Tripple infection (HIV, Hep B dan syphilis) pada ibu (hamil
dan post partum) no 1 di Asia Tenggara
Penyakit Non Infeksi meningkat (Stroke, PJK, Cancer, DM dll)
action hanya terlokalisir tidak popular
Stunting masih masalah
Gizi lebih meningkat, dll
Problem
Identification Formulation
of the policy
Public policy
Implementation Adoption
evaluation
KERANGKA ANALISIS KEBIJAKAN
POLICY
PERFORMANCE
Evaluation Forcasting
Problem
Structuring
Structuring
Problem
Structuring
POLICY
Problem
POLICY POLICY
ACTIONS FUTURES
OUTCOMES
Problem
Structuring
Monitoring Recommendation
POLICY
ACTIONS
14
Tugas, Bedah Jurnal
How do external donors influence national health
policy processes? Experiences of domestic policy
actors in Cambodia and Pakistan
https
://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC58860
92/
Power and Agenda-Setting in Tanzanian Health
Policy: An Analysis of Stakeholder Perspectives
https
://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC48857
26/
Tugas, Bedah Jurnal
Innovation and participation for healthy public policy:
the first National Health Assembly in Thailand
https
://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5060602/
Health policy and systems research agendas in
developing countries
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5145
33/
Terima kasih