Anda di halaman 1dari 20

HORMON KELENJAR

TIROID
Alma Ramadani Vendanti 18334003
HORMON TIROID
Anatomi :
• Tiroid merupakan kelenjar endokrin (tidak mempunyai ductus) dan b
ilobular (kanan dan kiri), dihubungkan oleh isthmus (jembatan) yang
terletak di depan trachea tepat di bawah cartilago cricoidea. Kadang
juga terdapat lobus tambahan yang membentang ke atas (ventral tu
buh), yaitu lobus piramida.
• Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid.
• Hormon Tiroid adalah hormon yang mengendalikan kecepatan meta
bolisme tubuh.
LETAK KELENJAR TIROID
Kelenjar tiroid mulanya merupakan dua buah tonjolan dari dinding
depan bagian tengah farings, yang terbentuk pada usia kelahiran 4
minggu. Tonjolan pertama disebut pharyngeal pouch, yaitu antara
arcus brachialis 1 dan 2. Tonjolan kedua pada foramen ceacum, yang
berada ventral di bawah cabang farings I.

Pada minggu ke-7, tonjolan dari foramen caecum akan menuju


pharyngeal pouch melalui saluran yang disebut ductus thyroglossus.
Tahap Pembentukan
kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid akan mencapai kematangan pada akhir bulan ke-3,
dan ductus thyroglossus akan menghilang. Posisi akhir kelenjar
tiroid terletak di depan vertebra cervicalis 5, 6, dan 7.

Namun pada kelainan klinis, sisa kelenjar tiroid ini juga masih sering
ditemukan di pangkal lidah (ductus thyroglossus/lingua thyroid)
dan pada bagian leher yang lain.
Hypothalamus

T3 Dan T4 TRH

Kelenjar Pituitary-
Tyroid Gland

TSH
Hormon Tiroid
merupakan bentuk
yang dihasilkan oleh
kelenjar tiroid, hanya
Tiroksin (T4) memiliki efek yang
ringan terhadap
kecepatan
metabolisme tubuh
Bentuk Hormon
Tiroid Tiroksin yang dirubah di
dalam hati dan organ
lainnya ke dalam
tri-iodo-tironin bentuk aktif, Perubahan
ini menghasilkan sekitar
(T3) 80% bentuk hormon
aktif, sedangkan 20%
sisanya dihasilkan oleh
kelenjar tiroid sendiri.
Fungsi Fisiologis Hormon Tiroid
1. Meningkatkan transkripsi gen ketika hormon tiroid (ke
banyakan T3) berikatan dengan reseptornya di inti sel.
2. Meningkatkan jumlah dan aktivitas mitokondria sehing
ga pembentukkan ATP (adenosin trifosfat) meningkat.
3. Meningkatkan transfor aktif ion melalui membran sel.
4. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak,
terutama pada masa janin.
Fungsi Hormon Tiroid

Pada Orang Dewasa


• Menjaga stabilitasa
metabolisme

cil M
al e
Ke n
a orm Be mb
k d
a an n N r e an
n
A u h ga Ko ne tu
d a m
b an lin rgi Tu
Pa ert kem
u b er (E bu
gi fe h
• P per k) k
Pengangkutan Tiroksin dan Triiodotirosin
ke Jaringan
Terdapat 3 protein plasma yang penting dalam pengikatan hormo
n tiroid:
1. TBG (Thyroxine-Binding Globulin) yang secara selektif mengikat 55% T4 dan 65%
T3 yang ada di dalam darah.
2. Albumin yang secara nonselektif mengikat banyak hormone lipofilik, termasuk 1
0% dari T4 dan 35% dari T3.
3. TBPA (Thyroxine-Binding Prealbumin) yang mengikat sisa 35% T4.
Di dalam darah, sekitar 90% hormon tiroid dalam bentuk T4, walaupun T3 memiliki ak
tivitas biolorgis sekitar empat kali lebih poten daripada T4. Namun, sebagian besar T4
yang disekresikan kemudian dirubah menjadi T3, atau diaktifkan, melalui proses penge
luaran satu yodium di hati dan ginjal. Sekitar 80% T3 dalam darah berasal dari sekresi
T4 yang mengalami proses pengeluaran yodium di jaringan perifer. Dengan demikian,
T3 adalah bentuk hormon tiroid yang secara biologis aktif di tingkat sel.
ANTI TIROID
Zat-zat yang berkhasiat untuk menekan produksi h
ormon tiroid. Khususnya digunakan pada keadaan hip
erfungsi kelenjar tersebut, yang sering kali disertai de
ngan peningkatan sekresi tiroksin.

Fungsi Anti Tiroid :


Anti tiroid berfungsi sebagai penghambat sintesis h
ormon tiroid.
MEKANISME KERJA ANTI TIROID
Antitiroid menghambat sintesis hormon tir
oid dengan jalan menghambat proses pe
ngikatan ion antitiroid juga menghambat pr
oses penggabungan dari gugus yodotirosil unt
uk membentuk yodotironin.
Cara kerjanya dapat dijelaskan dengan ada
nya hambatan terhadap enzim peroksidase seh
ingga oksidasi ion yodida dan gugus yod
otirosil terganggu.
• INDIKASI :
Antitiroid digunakan untuk pengobatan hipertiroidisme,baik
untuk mengatasi gejala klinik sambil menunggu remisi spontan,
maupun sebagai persiapan operasi. Selain itu, obat ini juga dapat
di-pakai dalam kombinasi dengan yodium radioaktif,dengan tujua
n mempercepat timbulnya perbaikan klinis sementara menunggu
efek terapi yodium radioaktif. Efek terapi biasanya baru tamp
ak setelah masa laten yang agak panjang, dari beberapa hari sam
pai 1-2 minggu.

• KONTRANDIKASI :
Hipersensitivitas
Gangguan Tiroid Berdasarkan Kelainan Fungsinya :

Eutiroid


Keadaan tiroid yang berbentuk tidak normal tapi fungsinya normal.

Hipertiroid


disebut juga tirotoksikosis , merupakan kumpulan menifestasi klinis akibat kelebihan hormone tiroid

Hipotiroid


kumpulan manifestasi klinis akibat berkurang atau berhentinya produksi hormone tiroid
Tiroiditis Hashimoto
Adalah suatu penyakit autoimun yang etiologinya tidak diketahui dan sering mengenai wanita berumur antara 30-
50 tahun.
Penyakit ini ditandai oleh munculnya antibodi terhadap tiroglobulin dalam darah, tetapi tampaknya an
tibodi ini lebih merupakan reaksi terhadap cedera tiroid dan ekstravasasi tiroglobulin dari folikel yang rusak d
aripada penyebab peradangan.
Pada tahap awal, tiroid mungkin membesar dan hiperfungsi. Pada tahap-tahap lebih lanjut, terjadi kerusa
kan parenkim dan hipotiroidisme. Secara histologis, tiroid mengalami sebukan padat oleh limfosit. Terjadi kerusa
kan folikel tiroid, disertai penggantian oleh limfosit dan jaringan fibrosa. Folikel yang tersisa mengalami transfor
masi onkositik.
Onkosit atau sel Hurthle, memiliki sitoplasma granular eosinofilik. Berdasarkan mikroskop elektron, granula
ritas ini dibuktikan disebabkan oleh penumpukan mitokondria.
Diagnosis hanya dapatditegakkan dengan pasti secara histologis dan biopsi, namun hasil biopsi sering tidak
dapat dipercaya. Diagnosis presumptif dapat dibuat atas dasar gambaran klinis dan tingginya titer antibodi yaitu le
bih dari 1/32 untuk antobodi mikrosomal atau 1/100 untuk antibodi tiroglobulin.
Patofisiologi Gangguan Tiroid (Dipiro 2015)
 kadar T4 dan T3, keduanya yang berlebihan.
 TSH-mensekresikan tumor hipofisis mengeluarkan hormon aktif secara biologis yang tidak responsif untuk kontrol u
mpan balik normal.
 Tumor dapat mengekskresikan prolaktin atau pertumbuhan hormon. Oleh karena
itu, pasien mengalami amenore, galaktorea, atau tanda-tanda akromegali.
 Pada penyakit Graves, hipertiroidisme terjadi akibat aksi tiroid-stimulating antibodi (TSAb) ditujukan terhadap resept
or thyrotropin pada permukaan tiroid sel.
 Nodul tiroid otonom (adenoma toksik) adalah massa tiroid yang fungsinya tidak tergantung pada kontrol hipofisis. Hip
ertiroidisme biasanya terjadi dengan nodul lebih besar Berdiameter 3 cm.
 Pada gondok multinodular, folikel dengan fungsi otonom bekerja dengan normal atau bahkan folikel tidak berfungsi.
Tirotoksikosis terjadi saat folikel otonom menghasilkan lebih banyak hormon tiroid daripada yang dibutuhkan.

 Tiroiditis subakut (granulomatosa atau de Quervain) sering terjadi karena sindrom virus,
namun jarang memiliki virus spesifik yang telah diidentifikasi pada tiroid parenkim.

 Tiroiditis tanpa rasa sakit (silent, lymphocytic, atau postpartum) adalah penyebab umum tirotoksikosis; etiologinya tid
ak sepenuhnya dipahami; autoimun dapat mendasari kebanyakan kasus.

● adalah sindrom autoimun yang biasanya mencakup hipertiroidisme,
pembesaran tiroid difus, exophthalmos, dan, yang kurang umum,
Penyakit Graves myibedema pretibial dan tiroid tiroid.

● .Penyakit Graves adalah penyebab paling umum hipertiroidisme.


● Istilah umum untuk perbesaran kelenjar tiroid pada tenggorokan

● folikel dengan fungsi otonom tinggi berada diantara folikel normal atau bahkan
Penyakit Goiter/Gondok folikel yang tidak berfungsi. Tirotoksikosis terjadi ketika folikel otonom
menghasilkan hormon tiroid lebih banyak dari yang dibutuhkan.


● didefinisikan sebagai keadaan saat kelebihan hormon tiroid. Meskipun
demikian, thyrotoxicosis bisa saja terjadi pada kondisi disfungsi tiroid
Thyrotoxicosis yang tidak menyebabkan hipertiroid

● Contohnya adalah pada kondisi tiroiditis
Terapi Pengobatan Hipertiroid
Golongan Obat Mekanisme Kerja Obat dan Dosis Peringatan oat
Antitiroid Memblok sintesis hormon tiroid -PTU ( 300-600 mg/hari, 3-4 Efek samping Minor (sakit pada
dengan inhibisi sistem enzim dosis terbagi) persendian, demam lukopenia)
peroksidase dari kelenjar tiroid reaksi antar obat terjadi 50% pada
-MMI ( 30-60 mg/hari, 3 dosis terbagi ) pasien
Dosis harian penjagaan
Efek samping mayor
( PTU 50-300mg dan MMI 5-30mg) agranulositosis, anemi aplastik, jika
Carbimazole : 20-60 mg/hari (3 kali pasien telah merasakan
sehari) efek mayor, maka sebaiknya tidak
beralih ke obat lain karena reaksi
sensitifitas antar obat
Inhibitor anion Menghalangi pelepasan hormon -KI (SSKI) 38mg iodida/tetes, Efek samping termasuk
Iodida tiroid dengan menhalangi -Lar.Lugol 6,3mg iodida/tetes, Dosis hypersensitivitas, iodisme
penggunaan iodida intratiroid, dan awal tipikal SSKI 3-10 tetes tiap hari pembengkakan kelenjar ludah.
menurunkan ukuran & vaskularitas (120-400mg)
kelenjar
Beta Blocker Mengurangi simpom tirotoksik -Propanolol dosis awal ( 20- Beta bloke dikontraindikasikan pada
seperti palpitasi, cemas, tremor dan 40mg/hari), dosis kondisi toksik ( 240- pasien dengan gagal
tidak tahan panas 480mg/hari) jantunkongestif,dan pada pasie yang
mengembangkan cardiomyopati
Terapi Pengobatan Hipotiroid
Golongan Obat Mekanisme Kerja Obat dan Dosis Peringatan oat
Antitiroid Memblok sintesis hormon tiroid -PTU ( 300-600 mg/hari, 3- Efek samping Minor ( saki pada
dengan inhibisi sistem enzim 4dosis terbagi) persendian, demam lukopenia)
peroksidase dari kelenjar tiroid reaksi antar oba terjadi 50%
-MMI ( 30-60 mg/hari, 3 dosis pada pasien
terbagi )
Dosis harian penjagaan Efek samping mayor
agranulositosis, anemi aplastik,)
( PTU 50-300mg dan MMI 5- 30mg) jika pasien telah
Carbimazole : 20-60 mg/hari (3 kali merasakan efek mayor, maka
sehari) sebaiknya tidak beralih ke
obat lain karena reaksi sensitifitas
antar obat.
Inhibitor anion Menghalangi pelepasan hormon -KI (SSKI) 38mg iodida/tetes, Efek samping termasuk
Iodida tiroid dengan menhalangi -Lar.Lugol 6,3mg iodida/tetes, Dosis hypersensitivitas, iodisme
penggunaan iodida intratiroid, dan awal tipikal SSKI 3-10 tetes tiap hari pembengkakan kelenjar ludah.
menurunkan ukuran & vaskularitas (120-400mg)
kelenjar
Beta Blocker Mengurangi simpom tirotoksik -Propanolol dosis awal ( 20- Beta bloke dikontraindikasikan pada
seperti palpitasi, cemas, tremor dan 40mg/hari), dosis kondisi toksik pasien dengan gagal jantung
tidak tahan panas ( 240-480mg/hari) kongestif dan pada pasien yang
mengembangkan cardiomyopati.
Terikmakasih

Anda mungkin juga menyukai