Anda di halaman 1dari 20

PENILAIAN OBLIGASI

KELOMPOK 7:

Isa Puji Lestari (201512155)

Inggilivia Arumingdrajat (201812106)

Endzy Ulafaul Hasanah (201812109)

Laylis Cahya Ningrum (201812153)


Pengertian Obligasi
 Obligasi adalah surat tanda hutang jangka panjang dari emiten yang menerbitkan.

 Jangka waktu obligasi berkisar 5 – 20 tahun.

 Bagi penerbit  obligasi merupakan suatu cara untuk mengurangi biaya

intermediasi keuangan karena perusahaan dapat memperoleh dana langsung dari

masyarakat tanpa melalui bank.

 Bagi investor  obligasi merupakan salah satu investasi yang lebih

menguntungkan karena bunga (kupon) yang ditawarkan lebih tinggi dari deposito.
Jenis Obligasi
Berdasarkan bunga (kupon) yang diberikan
1.Obligasi sederhana
Obligasi yang menawarkan bunga (kupon)
tetap selama jangka waktu obligasi.
2.Obligasi dengan tingkat bunga
mengambang
Obligasi yang menawarkan tingkat bunga
dengan persentase tertentu di atas deposito.
3.Obligasi dengan tingkat bunga nol
Obligasi yang dijual dengan diskon dan
dilunasi sesuai dengan nilai nominal pada
akhir periode.
Jenis Obligasi
 Berdasarkan penerbitnya

1. Obligasi pemerintah

 Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah suatu Negara

(obligasi pemerintah pusat dan obligasi pemerintah


daerah).

2. Obligasi perusahaan
 Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.
Jenis Obligasi
Berdasarkan bentuknya

1. Obligasi atas nama


 Obligasi yang diterbitkan dengan mencantumkan nama pembeli.

2. Obligasi atas tunjuk


 Nama pembeli tidak dicantumkan dalam sertifikat obligasi.

3. Obligasi tanpa sertifikat


 Obligasi diterbitkan tanpa sertifikat.
Jenis Obligasi
Berdasarkan jaminannya

1. Guaranteed Bond

 Obligasi yang diterbitkan dengan agunan baik yang beragunan khusus

(Secured Bond) atau yang tidak beragunan khusus (Unsecured Bond).

2. Subordinated Bond

 Obligasi unsecured yang statusnya dibawah obligasi unsecured biasa

sehingga bila penerbit dilikuidasi, maka hak tagih pemilik obligasi


diberikan setelah hak tagih obligasi biasa
Jenis Obligasi
 Obligasi Hibrida

1. Convertible Bond

 Obligasi yang memberi pemiliknya hak untuk menukarkan

obligasi konversi yang dimilikinya dan semua sisa kupon


dengan saham biasa.

2. Obligasi dengan warrant

 Obligasi yang diterbitkan disertai dengan warrant sebagai

pemanis untuk menarik minat investor.


Jenis Obligasi
Obligasi Khusus

1. Callable Bond

 Obligasi yang memberi penerbitnya hak untuk menebus sebagian atau

seluruh obligasi dengan harga yang telah disepakati pada tanggal sebelum

jatuh tempo.

2. Obligasi amortisasi

 Obligasi yang penebusannya dilakukan sedikit demi sedikit sebagai lawan

dari penebusan tunggal secara penuh.

3. Perpetual bond

 Obligasi yang diterbitkan tanpa memiliki jatuh tempo, tetapi tetap memiliki

kupon serta obligasi lain.


Obligasi Syariah (Sukuk)
Sukuk adalah surat berharga jangka panjang yang berdasarkan prinsip
syariah yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah
yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada
pemegang obligasi syariah berupa hasil/margin fee, serta membayar
kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
Struktur sukuk berupa:
1. Bagi hasil berdasarkan akad
mudharabah/muqaradhah/qirad/musyarakah.
2.Margin/fee berdasarkan akad murabahah, salam, istisna, dan ijarah.
Penilaian Obligasi
Spot Rate

Tingkat bunga obligasi yang hanya mempunyai satu arus kas bagi pembeli

obligasi tersebut (terdapat pada zero coupon bond)

Rumus:
M
P=
(1+i)n

Contoh:

Seorang pemodal memberi obligasi yang memiliki nilai nominal Rp1.000.000

seharga Rp743.000 dengan jangka waktu 2 tahun. Berapakah tingkat bunganya?


Spot
1.000.000
ratenya:
743.000 =
(1+i)2
i = 16%
Penilaian Obligasi

Futures Rate
Tingkat bunga atas obligasi di mana terjadinya komitmen dan
saat penyerahan dana berbeda.
Contoh:
Harga pasar obligasi Rp743.000 dengan nilai nominal tersebut
diserahkan pada tahun 1 (komitmen terjadi di tahun 0) dan
Rp1.000.000 akan dilunasi pada tahun ke 3. Berapakah tingkat
bunganya?
(1 +io – 3 ) = (1.000.000/743.000)
io – 3 = 16%
Penilaian Obligasi
Current Yield

Proporsi penghasilan obligasi yang berasal dari pembayaran kupon tahunan relatif

terhadap harganya.

Rumus:

CM
CY = x 100%
P
Contoh:

Suatu obligasi membayar bunga pertahun Rp150.000 dan harganya Rp900.000 .

Berapakah tingkat bunganya?

CY =(150.000/900.000) x 100%

= 16,66%
Penilaian Obligasi

Yield to Maturity (YTM)


Merupakan interest Rate of Return (IRR) yang diperoleh pemilik
modal sampai dengan jatuh tempo.
Contoh:
Suatu obligasi membayar bunga per tahun Rp160.000 dengan jangka
waktu 5 tahun dan nilai nominal obligasi Rp1.000.000 dengan harga
pasar Rp937.000.Berapakah YTM?
937.000 =160.000/(1+i) + 160.000/(1 + )𝑖 2 + 160.000/(1 + )𝑖 3 +
160.000/(1 + )𝑖 4 + 160.000/(1 + )𝑖 5
i = 18%
Penilaian Obligasi
Yield to Call (YTC)

Hasil obligasi callable yang sebelum jatuh tempo ditarik


kembali oleh penerbitnya.

Rumus:
𝐶𝑡 (𝑃 𝑐 − 𝑃 𝑚 )
YTC = + 𝑛
𝑐
𝑃𝑐 +
2
𝑃 𝑚
Contoh:
Sebuah obligasi memiliki jangka waktu 10 tahun dengan nilai
nominal Rp1.000.000, memiliki harga pasar Rp1.025.000,dengan
tingkat kupon 18%. Pada tahun kelima obligasi tersebut ditarik
dengan call price Rp1.025.000. Berapakah yield to call?

180.00 + (1.050.000
YTC=
0 -1.025.000)5
1.050.000 +1.025.000
2

=17,83%
Penilaian Obligasi
 Horizon Yield

Kadang kala pemilik obligasi tidak memegang obligasi sampai jatuh


tempo karena berbagai alasan. Dalam kasus seperti ini investor
dapat menghitung hasil obligasi dengan Horizon Yield.
Rumus:

𝐶𝑡+ (𝑃 𝑓 ℎ− 𝑃 𝑚 )

YTC = 𝑝
𝑃𝑓 +
𝑃 𝑚
2
Contoh :

Seorang investor sudah memiliki sebuah obligasi selama 8


tahun,jangka waktu obligasi tersebut 10 tahun. Nilai nominal obligasi
tersebut Rp10.000.000 dibeli oleh investor tersebut dengan harga
Rp900.000, kupon obligasi tersebut 16%. Saat ini obligasi tersebut
dijual dengan harga Rp950.000. Berapakah horizon yield?
160.000 + (950.000-
900.000)
8
YTC =
950.000+900.000
2

=17,97%
RISIKO INVESTASI OBLIGASI
1. Risiko default  penerbit tidak bisa membayar bunga maupun
pokok pinjaman
2. Risiko likuiditas  kemudahan obligasi diperdagangkan di pasar
sekunder
3. Risiko fluktuasi  suku bunga

4. Risiko reinvestasi  risiko yang terjadi pada obligasi dengan tingkat


kupon yang rendah dan jatuh tempo yang panjang
5. Risiko penarikan  callable bond
6. Risiko inflasi  pada obligasi dengan kupon rendah dan fixed rate
7. Risiko nilai tukar  depresiasi mata uang
8. Risiko politik
9. Internal rate risk  suku bunga naik, harga obligasi turun
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA
OBLIGASI

1. Jangka waktu jatuh tempo


2.Risiko tidak terima bunga dan pokok pinjaman
3.Status pajak dari pembeli
4.Adanya provisi yang memungkinkan penerbit obligasi
melunasi obligasi tersebut sebelum jatuh tempo
5.Jumlah kupon
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai