Anda di halaman 1dari 22

Latar Belakang

Labirinitis pada dasarnya dikenal dua macam dan dengan gejala yang berbeda,
labirinitis mengenai seluruh bagian labirin disebut dengan labirinitis umum
( general ), dengan gejala vertigo berat dan tuli saraf berat, kemudian yang
mengenai hanya sebagian atau terbatass disebut labinitis terbatas ( labirinitis
sirkumskripta) menyebabkan terjadinya vertigo saja atau tuli saja.
Pengetian Telinga Dalam
Telinga Dalam terdiri atas bagian tulang dan
bagian membran. Telinga dalam disebut juga
sebagai labirin karena bentuknya. Labirin tulang
(Labirin Osea) merupakan rongga yang
terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang
berisikan cairan perilimfe. Labirin
Membran terletak pada bagian yang sama
dengan bagian labirin tulang, namun tempatnya
lebih dalam dan dilapisi oleh sel epitel serta
berisi cairan endolimfe.
Bagian Labirin Tulang telinga dalam terbagi menjadi 3 bagian,
yaitu :

Vestibuli Kanalis
Koklea Semisirkularis
(Fungsinya lebih ke
(Fungsinya lebih menjaga
(Fungsinya lebih ke
ke pendengaran) keseimbangan)
menjaga
keseimbangan)  
bagian-bagian telinga dalam

Kanalis Semisirkularis (Saluran


Koklea (Rumah Setengah
Siput)
Lingkaran)
Vestibuli
Proses Terjadinya Pendengaran
Gelombang Suara masuk melalui telinga luar Masuk ke membran timpani Membran Timpani
mengubah gelombang suara menjadi getaran  Getaran Diteruskan ke Koklea (Rumah
Siput Getaran membuat cairan di rumah siput bergerak  Pergerakan cairan merangsang berbagai
reseptor rambut di koklea (rumah siput) Sel rambut akan bergetar Getaran akan dikirim melalui
saraf sensoris menuju otak dalam bentuk impuls Otak menerima impuls dan menerjemahkannya
sebagai suara
Gangguan Telinga Dalam
Labirinitis adalah infeksi pada telinga dalam (labirin) yang disebabkan oleh
bakteri atau virus. Labirinitis adalah radang pada telinga dalam (labirin).
Labirinitis yang mengenai seluruh bagian labirin, disebut labirinitis umum atau
difus dengan gejala vertigo berat dan tuli saraf yang berat, sedangkan labirinitis
yang terbatas atau labirinitis sirkumskripta menyebabkan terjadinya vertigo saja
atau tuli saraf saja.
Etiologi labirinitis
Infeksi bakteri yang disebabkan otitis
media, atau kolesteatoma, dapat
memasuki telinga tengah dengan
menembus membrane jendela bulat atau
oval. Labirintitis viral merupakan diagnosis
medis yang sering, namun hanya sedikit
yang diketahui mengenai kelainan ini, yang
mempengaruhi baik keseimbangan
maupun pendengaran. Virus penyebab
yang paling sering teridentifikasi adalah
gondongan, rubella, rubeola, dan
influenza.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Identitas klien
Riwayat kesehatan
Keluhan utama : klien merasa pendengarannya kurang dan sering pusing
Klien mengeluh nyeri pada telinga kanan
Riwayat kesehatan sekarang : Klien merasakan mual, muntah, vertigo
Riwayatkesehatan keluarga : Penyakit ini tidak diturunkan, melainkan   disebabkan Oleh virus danbakteri.
Riwayat kesehatan dahulu : klien tidak ada menderita penyakit ini sebelunnya
Tanda-tanda vital
Nadi : 95 x/m TD : 100/90 mmhg Rr : 16x/I Suhu : 36℃
DIAGNOSA  
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan pengangkatan sebagian atau seluruh glotis,
gangguan kemampuan untuk bernapas, batuk dan menelan, serta sekresi banyak dan kental.

Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan defisit anatomi (pengangkatan batang suara).

Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan penekanan serabut syaraf oleh sel-sel tumor

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan saluran
pencernaan.(disfagia)

Gangguan citra diri berhubungan dengan kehilangan suara,perubahan anatomi wajah dan leher.
INTERVENSI
Dx : Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan pengangkatan sebagian atau seluruh
glotis, gangguan kemampuan untuk bernapas, batuk dan menelan, serta sekresi banyak dan kental.
Tujuan :
Jalan  nafas kembali normal
Kriteria Hasil
Pola napas klien efektif
§  Memperlihatkan  kepatenan jalan napas dengan bunyi napas bersih/jelas
Intervensi :
Kaji frekuensi/kedalaman pernapasan catat kemudahan bernafas. Auskultasi bunyi napas. Selidiki
kegelisahan,dispea, terjadinya sianosis.
Rasional : Perubahan  pada  pernafasan, penggunaan  otot aksesori pernafasan dan atau adanya
ronkhi/mengi diduga ada retensi sekret
Rasional : Peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi pernafasan dengan
menggunakan gravitasi, namun pasien dengan infiltrasi tumor ke trakhea akan mencari posisi
yang mudah untuk bernafas.
Bimbing pasien untuk nafas dalam dan batuk efekt.
Rasional : Memobilisasi sekret untuk membersihkan jalan napas dan membantu mencegah
komplikasi pernafasan.
Kolaborasi berikan ekspektoran, atau analgesik sesuai indikasi
Rasional : untuk memperbaiki aliran udara. Ekspektoran meningkatkan produksi mukosa untuk
mengencerkan dan menurunkan viskositas sekret, memudahkan pembuangan.
Awasi AGD
Rasional :  Menentukan intervensi yang lebih spesifik.
Dx 2 : Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan defisit anatomi (pengangkatan batang
suara).
Tujuan :
§  Kerusakan komunikasi verbal tidak terjadi
kriteria hasil :
Pasien/klien mampu mengkomunikasikan kebutuhannya dengan baik.
Intervensi
Kaji kemampuan baca klien.
Rasional : Untuk membuat Perencanaan dan terciptanya cara-cara komunikasi yang baik dan sesuai.
Mengembangkan dan meningkatkan komunikasi.
Anjurkan penggunaan komunikasi meliputi kertas dan pensil, papan gambar,    papan tulis,
alat    papan komunikasi elektrik atau alat lainnya yang mendukung.
Rasional :Meningkatkan fonasi yang terpengaruh pada pasien dengan ca.laring.
Bantu pasien dengan latihan untuk meningkatkan kualitas suara, nada, dan volume suara.
Rasional : Memberikan metode untuk memanggil dan meminta pertolongan jika diperlukan
Kolaborasi dengan rehabilitasi suara (voice rehabilitation
Rasional : Memberika therapi berbicara/ bersuara sehingga dapat berkomunikasi secara
verbal.
Dx 3 : Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan penekanan serabut syaraf
oleh sel-sel tumor
Tujuan :
Kebutuhan rasa aman dan nyaman terpenuhi
Kriteria :
Melaporkan pengurangan nyeri
Intervensi :
kaji riwayat nyeri, misal : lokasi nyeri, frekuensi, durasi dan intensitas (skala 1-10) dan
tindakan penghilangan yang digunakan
rasional : Informasikan memberikan data dasar untuk mengevaluasi
kebutuhan/keefektifan intervensi. Catatan : pengalaman nyeri adalah individu atau
digabungkan dengan baik respon fisik dan emosional.
Berikan tindakan kenyamanan dasar,misal : reposisi dan aktivitas hiburan.
Rasional : Meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatian
Bimbing pasien dalam penggunaan keterampilan manajemen nyeri (misal : teknik
relaksasi) tertawa, musik dan sentuhan teraupetik.
Rasional : Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif dan meningkatkan.
Kembangkan rencana manajemen nyeri dengan pasien dan dokter
Rasional : Rencana terorganisir mengembangkan kesempatan untuk kontrol nyeri
terutama nyeri kronis, pasien atau orang terdekat harus aktif menjadi partisipasi dalam
manajemen nyeri.
Kolaborasi untuk pemberian analgetik. (mis. Morfin, metadon atau campuran narkotik
intravena khusus).
Rasioanal : Nyeri adalah komplikasi sering dari kanker, meskipun respon individual
berbeda-beda. Catatan : adiksi/ketergantungan obat bukan masalah.
 
Dx 4 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan
saluran pencernaan.(disfagia)
Tujuan :
klien akan mempertahankan kebutuhan nutrisi yang tidak adekuat
kriteria hasil :
Membuat pilihan diit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam situasi individu,
menunjukkan peningkatan BB dan penyembuhan jaringan atau insisi sesuai waktunya
Intervensi :
Timbang BB dan porsi makan.
Rasional : Untuk mengetahui Berat badan pasien.
Pantau masukan makanan setap hari
Rasional : Mengidentifikasi kekuatan /defisiensi nutrisi
 Identifikasi pasien yang mengalami mual/ muntah yang diantisipasi
Rasioanal :  Mual /muntah psikogenik sebelum kemoterapi mulai secara umum tidak berespons
terhadap obat anti emetic
Berikan diet nutrisi seimbang (misalnya semikental atau makanan halus) atau makanan selang
(contoh makanan dihancurkan atau sediaan yang dijual) sesuai indikasi.
Rasioanl :   macam-macam jenis makanan dapat dibuat untuk tambahan atau batasan
faktor tertentu, seperti lemak dan gula atau memberikan makanan yang disediakan pasien.
Kolaborasi : berikan obat-obatan sesuai indikasi. Fenotiazin, mis : Proklorperazin
(compazine), tietilperazin (Torecan), anti dopaminergik mis ; metoklorpiamid (regian), dll.
Rasioanal : Kebanyakan anti emetik bekerja untuk mempengaruhi stimulasi pusat muntah
sejati dan kemoreseptor mentriger agen zona juga bertindak secara perifer untuk
menghambat peristaltik balik
Kolaborasi dengan dokter untuk pemasangan NGT atau infus
Rasioanal  : Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien
 
Kesimpulan

Labirin ( telinga dalam ) mengandung organ pendengaran dan keseimbangan,


terletak  pada pars petrosa os temporal. Labirinitis merupakan inflamasi pada telinga
dalam yangdisebabkan oleh bakteri atau virus yang biasanya merupakan komplikasi
penyakit telinga tengahatau komplikasi infeksi virus dari berbagai penyakit.
Meskipun data epidemiologi definitif masih kurang, labirinitis virus adalah bentuk
palingumum dari labirinitis diamati dalam praktek klinis. Prevalensi SNHL diperkirakan
1 kasus dalam 10.000 orang, sampai dengan 40% dari pasien mengeluh vertigo atau
dysequilibrium.

Anda mungkin juga menyukai