Anda di halaman 1dari 37

Obat- obat Susunan Syaraf

Pusat
Standar Kompetensi
• Menerapkan swamedikasi obat-obat
SSP
Kompetensi dasar
– Menjelaskan penggolongan obat
berdasarkan penyakit yang berhubungan
dengan Sistem saraf
– Menjelaskan khasiat obat berdasarkan
penyakit yang berhubungan dengan
Sistem saraf
– Menjelaskan efek samping obat
berdasarkan penyakit yang berhubungan
dengan Sistem saraf
– Menjelaskan cara pemakaian obat
berdasarkan penyakit yang berhubungan
dengan Sistem saraf
PENGERTIAN:
 Semua obat yang berpengaruh
terhadap sistem saraf pusat.
 Obat tersebut bereaksi terhadap
otak dan dapat mempengaruhi
pikiran seseorang yaitu perasaan
atau tingkah laku.
Berdasarkan farmakodinamik
obat ssp ada 2 yaitu
1. Merangsang atau menstimulir
aktivitas otak,sumsum tulang
belakang dan saraf-sarafnya,
ex :analgetik ,antipireutik
2. Menghambat atau menekan
(mendepresi) aktivitas otak, sumsum
tulang belakang dan saraf-sarafnya.
Ex : anastesi umum
Penggolongan obat SSP:
1. Analgetika
2. Anestesika
3. Anti parkinson
4. Hipnotik-sedatif
5. Psikopharmaka
6. Antiepilepsi
7. Antiemetika
PENGERTIAN:
► obat-obat yang mengurangi atau
menghilangkan rasa nyeri tanpa
menghilangkan kesadaran
NYERI ► suatu rangsangan yang
disebabkan oleh mekanik/kimia yang
merusak jaringan dan melepaskan
mediator nyeri dan merangsang
reseptor nyeri pada ujung saraf
lanjutan
Mediator nyeri:
• histamin
• Prostaglandin
• Serotonin
Pembagian nyeri
1. Nyeri ringan
Contoh: sakit gigi, sakit kepala,nyeri haid,
nyeri haid (paracetamol, acetosal)
2. Nyeri Sedang
Contoh: migrain, rheumatik ( obat NSAID
spt ibuprofen , na. Diclofenak)
3
. Nyeri Hebat
Contoh: kolik/ kejang usus, kanker
stadium lanjut ( morfin , pethidin )
lanjutan

Pembagian Analgetika:
1. Analgetika narkotika (analgetik opioid)
2. Analgetik non narkotika (non opioid)
lanjutan
Ad. 1. Analgetik narkotika
► obat-obat yang menghilangkan rasa sakit
tetapi yang mempunyai efek narkotika.
a. Menyebabkan toleransi
☺ keadaan dimana dosis obat harus dinaikan
untuk mencapai efek terapi yang sama
b. Euphoria (Halusinasi)
c. Habituasi (kebiasaan)
d. Adiksi (ketergantungan)
Lanjutan
Golongan Analgetik Narkotika:
1. Alkaloid alam gol. opium
Contoh: morfin, codein
2. Semi sintetis:
Contoh: heroin, dionin
3. Sintetis
Contoh: Petidin, metadon
4. Antagonis morfin
Contoh: Nalorphin, nalakson
lanjutan
1. Morfin
Efek samping:
- mual, muntah, konstipasi
- Adiksi
Sediaan:
- Sirup (5 mg/5 ml)
- Tablet (10 mg, 30 mg, 60 mg)
- Injeksi ( 10mg/ml, 20 mg/ml)
lanjutan
2. Codein PO4
Efek samping:
- mual, muntah, konstipasi
- Adiksi
Sediaan:
- Tablet 10 mg, 15 mg, 20 mg
lanjutan
3. Petidin HCl
Efek samping:
- mual,muntah, konstipasi
Sediaan:
- Injeksi 50 mg/ml
- Tablet 50 mg
lanjutan
Ad.2 Analgetik non narkotika
► obat-obat yang menghilangkan rasa sakit
tanpa mempunyai efek narkotika
Ada 2 bagian:
a. Antipiretik
b. Antiinflamasi (antiflogistik)
lanjutan
a. Antipiretik
►obat-obat yang menurunkan suhu tubuh yang
tinggi
MK:
Obat bekerja pada pusat kalor di hypotalamus

vasodilatasi pada kulit

Mengeluarkan keringat dan kalor
Lanjutan
b. Antiinflamasi/antiflogistik
 Obat-obat radang.
Terdiri dari:
• antiinflamasi steroid
Contoh : prednison, deksametason
• antiinflamasi non steroid (ains)
Contoh: ibuprofen, fenilbutazon
Penggolongan Analgetik non narkotika
1. Gol Salisilat
☻ Asetosal (Acidum asetil salisilicum)
Kegunaan:
▪ analgetik-antipiretik
▪ antiplatelet
Efak samping:
▪ dapat mengiritasi lambung
▪ banyak keluar keringat
▪ tinnitus
lanjutan
Sediaan:
Generik : - tab asetosal (500 mg)
Spesialite: - Aspirin ( bayer)
- Bodrexin (bode)
- Aspilet (uap)
- Trombho aspilet (uap)
- Ascardia (pharos)
- Cardio aspirin (bayer)
lanjutan
2. Gol para aminofenol
a. Fenasetin
►tidak digunakan lagi karena:
- Menyebabkan anemia haemolitika
- Carsinogenika
- Kerusakan hati dan ginjal
b. Parasetamol (Acetaminophen)
Kegunaan:
- antipiretik
lanjutan
Efek samping:
▪ efek sampingnya ringan
▪ penggunaan lama menyebabkan hepatotoksis
Sediaan:
Generik : Paracetamol tab (100 mg dan 500 mg)
Spesialite: - Dumin (Alpharma)
- Panadol (sterling)
- Bodrex (tempo)
- Tempra (jhonson)
lanjutan
3. Gol Antranilat
☺ Asam mefenamat
Kegunaan:
► analgetika-antiinflamasi
Efak samping:
▪ mengiritasi lambung
▪ anemia hemolitika
Sediaan:
Generik : - tab Asam mefenamat (250 mg dan 500 mg)
lanjutan
Spesialite:
- Pondex ( dexamedika)
- Ponstan ( pfizer)
- Mefinal (sanbe farma)
- Benostan (bernofarm)
lanjutan
4. Gol Pyrazolon
a. Phenylbutazon
Kegunaan:
►antiinflamasi
Efek samping:
▪ agranulositosis (hilangnya sel darah putih)
▪ granulositosis (pecahnya sel darah merah)
lanjutan
Sediaan:
Generik : tab phenylbutazon (100 mg dan
200 mg)
Spesialit : - irgapan (dexa medica)
- enkapirin (kf)
- neo-rheumacyl (bode)
lanjutan
b. Metampyron (dipiron)
Kegunaan:
▪ antiinflamsi
Efek samping:
▪ leucophenia/ agrunolusitosis
▪ alkalosis (gangguan alkali dalam tubuh)
Sediaan:
Generik:- tab metampyron ( 500 mg)
lanjutan
Spesialite:
- Antalgin (soho)
- Pyralgin
- Novalgin (Hoesch)
- Ronalgin ( dexa medika)
- Betalgin (balatif)
Obat Anti Inflamasi Non Steroid (AINS)
1. Ibuprofen
Kegunaan:
►antiinflamasi, analgetik
KI : - usia lanjut
- gagal ginjal
Efek samping:
- gangguan saluran cerna
lanjutan
Sediaan:
Generik : - tab ibuprofen (200 mg, 400 mg,
600 mg)
Spesialite:
- Proris (pharos)
- Aknil (sunthi sepuri)
- Dolofen-F (schanclerine)
lanjutan
2. Pyroxicam
Kegunaan:
▪ gout
▪ rematik
Sediaan:
Generik: - tab pyroxicam ( 10 mg dan 20 mg)
Spesialite : - faxiden (ifars)
- felden (Pfizer)
- Indene (kalbe farma)
lanjutan
3. Na Diklofenat
Kegunan :
▪ antiinflamasi-analgetik
Sediaan:
Generik: tab Na diklofenat (25 mg dan 50 mg)
Spesialite: - Voltaren (sandoz)
- Voltadex (dexa medica)

Anda mungkin juga menyukai