Anda di halaman 1dari 29

KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS

KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI

Kelompok 1:

Anggieta Wahyu W.R (17030002)


Elinsa Oktarina (17030009)
Ervina Dwi Saraswati (17030010)
Jihan Nuri Yaswinda (17030015)
Nayla Sopri Barikah (17030017)
Yffa Sri Endang A (17030026)
Cindy Dwi Wulandari (17030035)
Kebutuhan Dasar Masa Nifas dan Menyusui

Nutrisi dan Cairan


Sumber tenaga (energi)

Sumber pembangun

Sumber pengatur dan pelindung

Kebutuhan gizi ibu


menyusui


GIZI

ENERGI

PROTEIN
GIZI
Ibu nifas dianjurkan untuk :
1. Makan dengan diet berimbang, cukup karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral
2. Mengkonsumsi makanan tambahan, nutrisi 800 kalori/hari pada 8
bulan pertama, 6 bulan selanjutnya 500 kalori/hari dan tahun kedua
400 kalori. Jadi jumlah kalori tersebut adalah tambahan dari kalori
per harinya.
3. Mengkonsumsi vitamin A
Pemberian vitamin A dalam bentuk suplementasi dapat
meningkatkan kualitas ASI, meningkatkan daya tahan tubuh dan
meningkatkan kelangsungan hidup anak.
(Suherni dkk, 2009:101).
TABEL KEBUTUHAN GIZI

Zat makanan Wanita dewasa Wanita hamil 20 Wanita menyusui


tidak hamil (BB 47 minggu terakhir
KG)
Kalori 2000 kalori 3000 kalori 800 kalori
Protein 47 gram 20 gram 40 gram
Kalsium 0,6 gram 0,6 gram 0,6 gram
Ferrum 12 mg 5 mg 5 mg
Vit A 4000 iu 1000 iu 2000 iu
Thamin 0,7 mg 0,2 mg 0,5 mg
Riboflavin 1,1 mg 0,2 mg 0,5 mg
Niacin 12,2 mg 2 mg 5 mg
Vit C 60 mg 30 mg 30 mg
ENERGI

 Penambahan kalori selama 3 bulan pertama pasca partum mencapai


500 kkal.
 Rata-rata produksi ASI sehari 800 cc yang berarti mengandung energi
sebesar 600 kkal. Sementara itu, kalori yang dihabiskan untuk menghasilkan
ASI sebanyak itu adalah 750 kkal. Jika laktasi berlangsung selama lebih dari
3 bulan, selama itu pula berat badan ibu akan menurun, yang berarti jumlah
kalori tambahan harus ditingkatkan.
 Energi dari makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi ibu sebesar 500
kkal, hanya akan menjadi energiASI sebesar 400-450 kkal.
 300-350 kkal yang setara dengan 33-38 gram lemak. Dengan demikian,
simpanan lemak selama hamil sebanyak 4 kg atau setara 36.000 kkal akan
habis setelah 105-121 hari atau sekitar 3-4 bulan. Penghitungan ini sekaligus
menguatkan pendapat bahwa dengan memberikan ASI, berat badan ibu akan
kembali normal dengan cepat dan menepis isu bahwa menyusui bayi akan
membuat badan ibu menjadi gemuk.
PROTEIN

Selama menyusui, ibu membutuhkan tambahan protein di atas normal sebesar


20 gram/hari. Tiap 100 cc ASI mengandung 1,2 gram protein. Dengan
demikian, 830 cc ASI mengandung 10 gram protein.
Peningkatan kebutuhan ini ditujukan bukan hanya untuk transformasi menjadi
protein susu, tetapi juga untuk sintesis hormon yang memproduksi
(prolaktin),serta yang mengeluarkan ASI (oksitosin).
 Selain nutrisi tersebut, ibu menyusui juga dianjurkan makan makanan
yang mengandung asam lemak Omega 3 yang banyak terdapat dalam ikan
kakap, tongkol, dan lemuru. Asam ini akan diubah menjadi DHA yang
akan dikeluarkan melalui ASI. Kalsium terdapat pada susu, keju, teri, dan
kacang-kacangan. Zat besi banyak terdapat pada makanan laut. Vitamin C
banyak terdapata pada buah –buahan yang memiliki rasa kecut, seperti
jeruk, mangga, sirsak, apel, tomat, dan lain-lain. Vitamin B-1 dan B-2
terdapat pada padi, kacang-kacangan, hati, telur, ikan, dan sebagainya.
Ada beberapa sayuran yang menurut pengalaman masyarakat dapat
memperbanyak pengeluaran ASI, misalnya sayur daun turi (daun katuk)
dan kacang-kacangan.
 Selain nutrisi, yang tidak kalah penting untuk ibu menyusui adalah cairan
(air minum). Kebutuhan minimal adalalah 3 liter sehari, dengan asumsi 1
liter setiap 8 jam dalam beberapa kaliminum, terutama setelah selesai
menyusui bayinya.
 Selama menyusui, ibu sebaiknya tidak minum kopi karena kopi akan
meningkatkan kerja ginjal sehingga ibu akan buang air kecil lebih sering,
padahal ibu sedang membutuhkan lebih banyak cairan.
 Selain itu, ibu juga harus menghindari asap rokok karena nikotin yang
terhisap akan dikeluarkan lagi melalui ASI sehingga bayi dapat keracunan
nikotin.
Anjuran pemenuhan gizi ibu menyusui, antara lain:
 Mengkonsumsi tambahan kalori tiap hari sebanyak 500 kalori.
 Makan dengan diet berimbang, cukup protein, mineral, dan vitamin.
 Minum sedikitnya 3 liter setiap hari, terutama setelah menyusui.
 Mengkonsumsi tablet zat besi selama masa nifas.
 Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar dapat memberikan vitamin A
kepada bayinya melalui ASI.
Bahan Makanan yang Dibutuhkan Bagi Ibu Menyusui
Hal-hal ini perlu dipehatikan ibu menyusui dalam kebutuhan makanannya
adalah:
 Tidak ada lagi pantangan bagi ibu setelah melahirkan
 Ibu dianjurkan untuk makan makann yang bergizi dan bermutu cukup
kalori,megandung protein,banyak ciran,serat,sayuran dan buah-buahan.
 Oleh karena itu dianjurkan makan-makanan seperti telur,daging,sayuran
berwarna kuning dan hijau.
Komposisi gizi dalam Komposisi Kandungan ASI
ASI
 Komposisi ASI tidak Kandungan Kolostrum Transisi ASI Matur
sama dari waktu ke Energy (Kg kla) 57,0 63,0 65,0
waktu, hal ini Laktosa (gr/100 ml) 6,5 6,7 7,0
berdasarkan stadium Lemak (gr/100ml) 2,9 3,6 3,8
laktasi. Komposisi Protein (gr/100ml) 1,195 0,965 1,324
ASI dibedakan Mineral (gr/100ml) 0,3 0,3 0,2
menjadi 3 macam : Imunoglobulin: 335,9 - 119,6
Ig A (gr/100ml) 5,9 - 2,9
1. Kolostrum
Ig G (gr/100ml) 17,1 - 2,9
2. ASI Masa Transisi
Ig M (gr/100ml) 14,2-16,4 - 24,3-27,5
3. ASI Matur Lisosim (gr/100ml) 420-520 - 250-270
Laktoferin
Prinsip dan Syarat Makanan Ibu
Makanan ibu menyusui harusnya memenuhi prinsip dan syarat sebagai
berikut:
 Prinsip makanan ibu menyususi: sama dengan makanan ibu hamil,
jumlah lebih banyak, mutu lebih baik.
 Syarat makanan ibu menyusui harus memenuhi hal-hal berikut:

1. Susunan menu harus seimbang


2. Dianjurkan minum 8-12 gelas / hari
3. Menghindari makanan yang banyak bumbu,terlalu
panas/dingin,tidak menggunakan alkohol guna kelancaran
pencernaan ibu.
4. Dianjurkan banyak makan sayuran berwarna.
Kemampuan Gizi Ibu yang Baik dan yang Kurang dalam Produksi ASI

Mengonsumsi makanan selama menyusui sangat memengaruhi pada produksi


kualitas ASI. Berikut ini adalah perkiraan ASI dari ibu menyusui dengan gizi baik
dan gizi kurang.
Ibu menyusui dengan gizi baik akan dapat memberikan ASI sebagai berikut:
NO Waktu/bulan Asi yang dapat diberikan pada bayinya
1 Pada bulan pertama Sekitar 600 ml
2 Pada bulan ketiga Meningkat menjadi 700-800 ml
3 Pada bulan ke enam Meningkat menjadi 750-800 ml
4 Padabulanberikutnya Kemudian menurun/berkrang isapan
bayi
Ibu menyusui dengan gizi kurang akan dapat memberikan ASI, sebagai berikut:

NO Waktu/bulan/thn Asi yang dapat diberikan pada bayinya


1 Enam bulan pertama Berkisar antara 500-700 ml
2 Enam bulan kedua Menurun antara 400-600 ml
3 Tahun kedua Menjadi 300-400 ml
Pembahasan Kasus I pada Ibu Menyusui
 Bagaimana Kebutuhan gizi pada ibu nifas dan ibu menyususi?
Kebutuhan zat gizi akan meningkat yaitu:
1. Karbohidrat
Saat 6 bulan pertama menyusui, kebutuhan ibu meningkat sebesar 65 gr per hari atau
setara dengan 1 ½ porsi nasi.8
2. Protein
Sangat diperlukan untuk peningkatan produksi air susu. Ibu menyusui membutuhkan
tambahan protein 17 gr atau setara dengan 1 porsi daging (35 gr) dan 1 porsi tempe
(50gr).
3. Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber tenaga dan berperan dalam produksi ASI serta
pembawa vitamin larut lemak dalam ASI. Kebutuhan minyak dalam tumpeng gizi
seimbang sebanyak 4 porsi atau setara dengan 4 sendok lemak (20 gr). Lemak yang
dipelukan untuk ibu menyusui yaitu lemak tak jenuh ganda seperti omega-3 dan
omega-6. Omega 3 terkandung dalam makanan seperti ikan salmon, ikan tuna,
minyak ikan, edamame, dan kacang walnut. Sedangkan omega 6 dapat diperoleh dari
kacang kedelai, minyak nabati, minyak bunga matahari, minyak jagung, kacang
tanah, telur ayam, dan daging merah.
4. Vitamin yang penting dalam masa menyusui adalah vitamin B1, B6, B2,
B12, vitamin A, yodium & selenium. Jumlah kebutuhan vitamin &
mineral adalah 3 porsi sehari dari sayuran dan buah-buahan. Ibu
menyusui rentan terhadap kekurangan gizi. Untuk mencegahnya,
diperlukan suplemen baik berupa makanan maupun vitamin dan mineral
khususnya vitamin A dan zat besi. ASI sangat dipengaruhi oleh vitamin
yang dimakan ibu, jadi suplementasi vitamin pada ibu akan menaikkan
kadar vitamin ASI.
5. Cairan
Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan air
susu dengan cepat. Dianjurkan minum 2-3 liter air per hari atau lebih dari
8 gelas air sehari (12-13 gelas sehari). Terutama saat udara panas, banyak
berkeringat dan demam sangat dianjurkan untuk minum >8 gelas sehari.
Waktu minum yang paling baik adalah pada saat bayi sedang menyusui
atau sebelumnya, sehingga cairan yang diminum bayi dapat diganti.
Kebutuhan cairan dapat diperoleh dari air putih, susu, jus buah-buahan
dan air yang tersedia di dalam makanan.
6. Kalsium
Tidak hanya saat hamil, kebutuhan tinggi kalsium juga diperlukan saat Anda menyusui. Kehamilan
dan menyusui dapat menyebabkan penurunan massa tulang sementara. Namun, penurunan massa
tulang ini biasanya akan kembali lagi setelah Anda berhenti menyusui. Jangan khawatir, Anda bisa
mencegah penurunan massa tulang ini dengan mengonsumsi kalsium dalam jumlah yang lebih
tinggi selama hamil dan menyusui. Peroleh kalsium dari susu dan produk susu (seperti keju dan
yogurt), serta sayuran hijau (seperti bayam, brokoli, sawi hijau, daun kale, dan lainnya).
Kebutuhan (AKG ,2013): 1200-1300 mg per hari (kebutuhannya menurun sesuai usia).

7. Kalium
Kalium berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Pada saat
menyusui, Anda membutuhkan lebih banyak cairan karena Anda memproduksi ASI setiap harinya.
Peningkatan kebutuhan cairan ini diikuti dengan peningkatan kebutuhan kalium untuk membantu
menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Selain itu, kalium juga berperan dalam kerja sistem
saraf dan juga kontraksi otot.
Anda sangat mudah dalam menemukan kalium karena terdapat di banyak makanan, seperti
kentang, pisang, jeruk, tomat, bayam, kacang almond, dan lainnya.
Kebutuhan (AKG 2013): 5100 mg per hari
8. Kolin
Kolin sangat penting untuk perkembangan otak bayi Anda. Namun, kolin tidak mudah
ditemukan di dalam banyak makanan. Anda dapat memeroleh kolin dari ayam, hati sapi,
gandum, kembang kol, dan telur, terutama kuning telur. Anda bisa mendapatkan 250 mg kolin
dalam 2 butir telur.
Kebutuhan (AKG 2013): 500 mg per hari
9. Vitamin C
Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin C daripada saat dirinya masih hamil.
Vitamin C berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan, sehingga sangat diperlukan
oleh ibu dan bayi. Vitamin C penting dalam pertumbuhan tulang, gigi, dan kolagen. Anda bisa
mendapatkan vitamin C dari jeruk, brokoli, kentang, tomat, kiwi, kol, jambu biji, mangga, dan
lainnya.
Kebutuhan (AKG 2013): 100 mg per hari
10. Vitamin E
Vitamin E juga dapat membantu Anda dalam mencegah anemia setelah melahirkan. Vitamin E
juga kaya antioksidan yang dapat melindungi mata dan paru-paru bayi dari berbagai masalah
karena kekurangan oksigen. Selain itu, vitamin E juga berperan dalam menjaga kesehatan otot,
sistem kardiovaskular, dan sistem saraf. Beberapa sumber makanan yang mengandung vitamin
E adalah kacang almond, bayam, asparagus, mangga, alpukat, dan selai kacang.
Kebutuhan (AKG 2013): 19 mg per hari
11. Kebutuhan zat besi masih tinggi pada ibu menyusui. Zat besi dibutuhkan
untuk mencegah anemia setelah melahirkan. Jika Anda tidak anemia
setelah melahirkan dan menyusui secara eksklusif, biasanya Anda tidak
memerlukan suplemen zat besi. Hal ini karena biasanya Anda tidak
mengalami periode menstruasi selama 4-6 bulan pertama setelah
melahirkan, jadi tidak ada zat besi yang hilang melalui darah menstruasi.
Sedangkan, ibu yang mengalami anemia setelah melahirkan biasanya
membutuhkan suplemen zat besi.
Anda bisa mencukupi kebutuhan zat besi Anda dari konsumsi daging,
ayam, ikan dan seafood, kuning telur, dan sayuran hijau (seperti bayam
dan brokoli).
Kebutuhan:
› 6 bulan pertama menyusui: 32 mg per hari
› 6 bulan kedua menyusui: 34 mg per hari
 Apakah saya harus makan lebih banyak saat menyusui?

 Ibu menyusui membutuhkan asupan kalori tambahan, bahkan lebih besar


daripada ibu hamil. Jika selama ini Anda mengira bahwa setelah
melahirkan Anda dapat mengurangi asupan kalori Anda, maka Anda salah
karena justru Anda harus lebih banyak makan. Saat menyusui, Anda
membutuhkan tambahan kalori karena Anda harus memproduksi ASI untuk
bayi Anda. Sebaiknya, jangan batasi asupan makan Anda. Jangan khawatir
terhadap berat badan Anda, karena pemberian ASI eksklusif sebenarnya
dapat membantu Anda mendapatkan berat badan Anda semula.
Kebutuhan :
› 6 bulan pertama menyusui: 2480-2580 kkal per hari (kebutuhannya menurun sesuai
usia)
› 6 bulan kedua menyusui: 2550-2650 kkal per hari (kebutuhannya menurun sesuai
usia)
Pembahasan Kasus II pada Ibu Menyusui

 Apakah ibu dengan HIV beresiko untuk menyusui


anaknya?
 Untuk pertama kalinya, WHO merekomendasikan bahwa ibu
yang positif HIV atau anaknya dapat diberi obat antiretroviral
selama periode menyusui dan sampai bayinya berusia 12
bulan. Ini artinya bayi masih bisa diberi ASI sehingga mereka
bisa mendapatkan keuntungan dari ASI dengan risiko yang
sangat kecil terinfeksi HIV.
Pembahasan Kasus III pada Ibu Menyusui

 Apakah ibu dengan diabetes beresiko jika menyusui bayinya?


Ibu dengan diabetes tetap bisa menyusui bayinya.
Dilansir dari WebMD, menurut American Diabetes Association, menyusui
merupakan cara terbaik untuk memberi asupan nutrisi kepada bayi. Idealnya,
ibu akan menyusui secara ekslusif selama enam bulan pertama. Lebih lanjut,
American Diabetes Association memaparkan bahwa ibu dengan diabetes
boleh tetap menyusui bayinya, justru sangat dianjurkan.
Pada ibu hamil, diabetes gestasional bisa terjadi. Diabates disebabkan oleh
stres metabolik selama kehamilan yang menyebabkan kadar gula darah naik
di atas normal. Untungnya, ini hanya bersifat sementara. Kadar gula akan
kembali normal setelah proses melahirkan. Menyusui berarti menggunakan
insulin dengan cara yang positif sehingga kebutuhan insulin Anda
berkurang, membantu menurunkan berat badan berlebih, mencegah obesitas,
serta dapat menurunkan risiko bayi terkena diabetes.
Menyusui membantu mereka mengendalikan penyakitnya dan mencegah
terjadinya komplikasi lebih lanjut. Sebab, Anda mungkin akan
mengurangi penggunaan obat insulin selama menyusui. Selain itu,
manfaat lain yang bisa diperoleh dari menyusui bagi kesehatan tubuh ibu
adalah menurunkan risiko terkena kanker payudara dan kanker ovarium.

Manfaat menyusui bagi bayi walaupun ibu punya diabetes


1. Menyusui diketahui membantu buah hati Anda terhindar dari masalah
kesehatan seperti penyakit asma, infeksi saluran pernapasan dan telinga,
atau masalah pencernaan.
2. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2008 menunjukkan bahwa
semakin lama bayi diberi asupan ASI, bayi semakin jauh dari risiko
diabetes. ASI juga melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi dan
faktor risiko lain yang dapat menyebabkan diabetes.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai