NAFAS
Pembimbing:
dr. Faisal Sommeng Sp.An M.Kes
Disusun Oleh :
Muhammad Isyraqi
Tinjauan Pustaka
Definisi
06/21/2020
Patofisiologi
Mekanisme gangguan pertukaran gas pada sistem
respirasi :
Hipoventilasi
Right to left shunting of blood
Gangguan difusi
Ventilation/perfusion mismatch, V/Q mismatch.
Kelainan extrapulmoner menyebabkan hipoventilasi
Kelainan intrapulmoner dapat meliputi seluruh
mekanisme tersebut
Gagal Nafas tipe hipoksemia
Hipoksemia menunjukkan PO2 yang rendah di
dalam darah arteri (PaO2) dan dapat
digunakan untuk menunjukkan PO2 pada
kapiler, vena dan kapiler paru.
Rendahnya kadar O2 darah atau berkurangnya
saturasi oksigen di dalam hemoglobin.
Patofisologi Gagal Nafas Hipoksemia
06/21/2020
Manifestasi Klinis Gagal Nafas Hipoksemia
06/21/2020
Diagnosis Banding
• Edema paru
• ARDS
06/21/2020
Diagnosis Klinis Gagal Nafas
Gejala klinis pada gagal napas terdiri dari tanda
kompensasi pernapasan yaitu takipneu,
penggunaan otot pernapasan tambahan, restriksi
intrakostal, suprasternal dan supraklavikular.
Gejala peningkatan tonus simpatis seperti
takikardi, hipertensi dan berkeringat.
Gejala hipoksia yaitu perubahan status mental
misalnya bingung atau koma, bradikardi dan
hipotensi.
Gejala desaturasi hemoglobin yaitu sianosis
Penatalaksanaan Gagal Nafas
Tujuan : membuat oksigenasi arteri adekuat, sehingga
meningkatkan perfusi jaringan, serta menghilangkan
underlying disease, yaitu penyakit yang mendasari gagal
nafas tersebut.
ECMO
Menangani sebab gagal nafas dan bersamaan dengan itu
memastikan ada ventilasi yang memadai dan jalan nafas yang
bebas
Perbaiki jalan napas (Air Way)
Terapi oksigen
Ventilasi Bantu
Ventilasi Kendali
Terapi farmakologi
Pengobatan Spesifik
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan gas-gas darah arteri
Hipoksemia
Ringan : PaO2 < 80 mmHg
Sedang : PaO2 < 60 mmHg
Berat : PaO2 < 40 mmHg
06/21/2020
Terapi farmakologi
Bronkodilator.
Mempengaruhi langsung pada kontraksi otot polos bronkus
Agonis B adrenergik / simpatomimetik
Memilik efek agonis terhadap reseptor beta drenergik pada otot
polos bronkus sehingga menimbulkan efek bronkodilatasi
Antikolinergik
Respon bronkodilator terhadap obat antikolinergik tergantung
pada derajat tonus parasimpatis intrisik
Teofilin
Mekanisme kerja melalui inhibisi kerja fosfodieterase pada AMP
siklik, translokasi kalsium, antagonis adenosin, dan stimulasi
reseptor beta-adrenergik, dan aktifitas anti-inflamasi
Kortikosteroid
Komplikasi dan Prognosis
Komplikasi gagal nafas dapat mempengaruhi organ-organ
vital terutama otak dan jaringan karena tidak adekuatnya
oksigenasi.
Prognosis dari gagal nafas sangat ditentukan oleh faktor
penyebab gagal nafas, penyakit primer, berat dan lamanya
gagal nafas, kecepatan penanganan, serta komplikasi yang
terjadi.
Jika penyakit tersebut diterapi dengan benar maka hasilnya
akan baik.
Adanya penyakit ginjal dan infeksi paru akan memperburuk
prognosis.
Terkadang transplantasi paru diperlukan.
JAZAKUMULLAHU KHAIR
06/21/2020