Anda di halaman 1dari 19

REFARAT GAGAL

NAFAS

Pembimbing:
dr. Faisal Sommeng Sp.An M.Kes

Disusun Oleh :
Muhammad Isyraqi
Tinjauan Pustaka
Definisi

Gagal nafas adalah ketidakmampuan sistem


pernafasan untuk mempertahankan suatu keadaan
pertukaran antara atmosfer dan sel-sel tubuh yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh normal
Gagal napas terjadi bila:
 PO2 arterial (PaO2) < 60 mmHg
 PCO2 arterial (PaCO2) > 45 mmHg
Gagal nafas dibedakan
 Tipe hiperkapnia
 Tipe hipoksemia
Etiologi
 Kelainan SSP, seperti: tumor
 Kelainan sistem saraf perifer, otot pernapasan, dan dinding
dada
 Tipe hipoksemia sering disebabkan oleh kelainan yang
mempengaruhi parenkim paru meliputi jalan nafas, ruang
alveolar, intersisiel, dan sirkulasi pulmoner.
 Gagal nafas tipe hiperkapnia sering disebabkan oleh
kelainan yang mempengaruhi komponen non-paru dari
sistem pernafasan yaitu dinding dada, otot pernafasan,
atau batang otak
Fisiologi Pernafasan

06/21/2020
Patofisiologi
Mekanisme gangguan pertukaran gas pada sistem
respirasi :
 Hipoventilasi
 Right to left shunting of blood
 Gangguan difusi
 Ventilation/perfusion mismatch, V/Q mismatch.
Kelainan extrapulmoner menyebabkan hipoventilasi
Kelainan intrapulmoner dapat meliputi seluruh
mekanisme tersebut
Gagal Nafas tipe hipoksemia
Hipoksemia menunjukkan PO2 yang rendah di
dalam darah arteri (PaO2) dan dapat
digunakan untuk menunjukkan PO2 pada
kapiler, vena dan kapiler paru.
Rendahnya kadar O2 darah atau berkurangnya
saturasi oksigen di dalam hemoglobin.
Patofisologi Gagal Nafas Hipoksemia

Berkurangnya PO2 alveolar


Meningkatnya pengaruh campuran darah vena
(venous admixture).
Jika darah vena yang bersaturasi rendah kembali
ke paru, dan tidak mendapatkan oksigen selama
perjalanan di pembuluh darah paru, maka darah
yang keluar di arteri akan memiliki kandungan
oksigen dan tekanan parsial oksigen yang sama
dengan darah vena sistemik.
Klasifikasi Gagal Nafas
• Type 1 Akut • Type 2 kronik
Hiposekmia Hiperkapnia
PaO2 < 60 mmHg dengan PaCO2 > 50 mmHg
normal atau PaCO2
 Berhubungan dengan  sering kali disertai
penyakit paru akut, hiposekmia
edema (Kardiogenik,  OD, Penyakit sistem
Non-kardiogenik saraf, deformitas
(ARDS), Pneumonia, dinding dada dinding,
Perdarahan paru,
kolaps. COPD, dan Asma
Bronkial

06/21/2020
Manifestasi Klinis Gagal Nafas Hipoksemia

Hipoksemia arterial meningkatkan ventilasi melalui


stimulus kemoreseptor glomus karotikus, diikuti
dispnea, takipnea, hiperpnea, dan biasanya
hiperventilasi
Hipoksia menyebabkan pergeseran metabolisme ke
arah anaerobik disertai pembentukan asam laktat.
Hipoksia dini yang ringan dapat menyebabkan
gangguan mental, terutama untuk pekerjaan
kompleks dan berpikir abstrak.
Hipoksia yang lebih berat dapat menyebabkan
perubahan status mental yang lebih lanjut
Gagal Nafas Tipe Hiperkapnia
Kegagalan tubuh untuk mengeluarkan CO2
Umumnya disebabkan oleh kegagalan ventilasi
yang ditandai dengan retensi CO2 (peningkatan
PaCO2 atau hiperkapnea) disertai dengan
penurunan pH yang abnormal.
Hiperkapnik yang terjadi karena kelainan
extrapulmoner dapat disebabkan karena
penekanan dorongan pernapasan sentral atau
gangguan pada respon ventilasi.
Terutama disebabkan oleh hipoventilasi elveolar
Manifestasi Klinis Gagal Nafas Hiperkapnia

Hiperkapnia akut terutama berpengaruh pada


sistem saraf pusat.
Kadar PH yang rendah lebih berkorelasi
dengan perubahan status mental
Dispnea, takipnea, hiperpnea, bradipnea, dan
hipopnea dapat berhubungan dengan gagal
napas hiperkapnea
Hypoxemia Hypercapnia
Takikardi Somnolence
Takipneau Lethargy
Cemas Restlessness
Diaphoresis Tremor
Perubahan status mental Slurred speech
Confusion Sakit kepala
Sianosis Asterixis
Hipertensi Papilledema
Hipotensi Koma
Bradikardi Diaphoresis
Kejang  
Koma  
Laktat asidosis  

06/21/2020
Diagnosis Banding
• Edema paru
• ARDS

06/21/2020
Diagnosis Klinis Gagal Nafas
Gejala klinis pada gagal napas terdiri dari tanda
kompensasi pernapasan yaitu takipneu,
penggunaan otot pernapasan tambahan, restriksi
intrakostal, suprasternal dan supraklavikular.
Gejala peningkatan tonus simpatis seperti
takikardi, hipertensi dan berkeringat.
Gejala hipoksia yaitu perubahan status mental
misalnya bingung atau koma, bradikardi dan
hipotensi.
Gejala desaturasi hemoglobin yaitu sianosis
Penatalaksanaan Gagal Nafas
 Tujuan : membuat oksigenasi arteri adekuat, sehingga
meningkatkan perfusi jaringan, serta menghilangkan
underlying disease, yaitu penyakit yang mendasari gagal
nafas tersebut.
 ECMO
 Menangani sebab gagal nafas dan bersamaan dengan itu
memastikan ada ventilasi yang memadai dan jalan nafas yang
bebas
 Perbaiki jalan napas (Air Way)
 Terapi oksigen
 Ventilasi Bantu
 Ventilasi Kendali
 Terapi farmakologi
 Pengobatan Spesifik
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan gas-gas darah arteri
Hipoksemia
Ringan : PaO2 < 80 mmHg
Sedang : PaO2 < 60 mmHg
Berat : PaO2 < 40 mmHg

Pemeriksaan rontgen dada


Melihat keadaan patologik dan atau kemajuan proses
penyakit yang tidak diketahui
• Hemodinamik
Tipe I : peningkatan PCWP
• EKG

06/21/2020
Terapi farmakologi
 Bronkodilator.
 Mempengaruhi langsung pada kontraksi otot polos bronkus
 Agonis B adrenergik / simpatomimetik
 Memilik efek agonis terhadap reseptor beta drenergik pada otot
polos bronkus sehingga menimbulkan efek bronkodilatasi
 Antikolinergik
 Respon bronkodilator terhadap obat antikolinergik tergantung
pada derajat tonus parasimpatis intrisik
 Teofilin
 Mekanisme kerja melalui inhibisi kerja fosfodieterase pada AMP
siklik, translokasi kalsium, antagonis adenosin, dan stimulasi
reseptor beta-adrenergik, dan aktifitas anti-inflamasi
 Kortikosteroid
Komplikasi dan Prognosis
 Komplikasi gagal nafas dapat mempengaruhi organ-organ
vital terutama otak dan jaringan karena tidak adekuatnya
oksigenasi.
 Prognosis dari gagal nafas sangat ditentukan oleh faktor
penyebab gagal nafas, penyakit primer, berat dan lamanya
gagal nafas, kecepatan penanganan, serta komplikasi yang
terjadi.
 Jika penyakit tersebut diterapi dengan benar maka hasilnya
akan baik.
 Adanya penyakit ginjal dan infeksi paru akan memperburuk
prognosis.
 Terkadang transplantasi paru diperlukan.
JAZAKUMULLAHU KHAIR

06/21/2020

Anda mungkin juga menyukai