BIAS, VALIDITAS,

RELIABILITAS

1
 VALIDITAS
HIGH LOW

R
**
E HIGH * ** ****
L **
**
I
A
B
I * *
L * * * *
I LOW *
T * *
* **
A *
S *
* *
2
 VALIDITY
• Validity didefinisikan sebagai sampai sejauh mana suatu
test mengukur apa yang harus diukur. Pendekatan ini
sering digunakan dalam epidemiologi dan menggaris
bawahi sensitivity.

• Validitas ditujukan pada komprehensiveness atau

kecukupan dari pertanyaan-pertanyaan dalam
menggambarkan tujuan. Sebagai contoh pada suatu
skala kepuasan pasien, apakah semua items yang
relevan dengan konsep yg ingin diukur ada dan apakah
semua aspek kepuasan diukur? Jika tidak, maka yang
akan ditarik adalah kesimpulan invalid.

• Masalah reliability dan validity seringkali timbul akibat

teknik kuesioner. 3
 8 ASPEK PENGALAMAN/ TANGGAPAN
MASYARAKAT YG PERLU DINILAI:
1. Lama waktu menunggu
2. Keramahan petugas dlm menyapa & berbicara
3. Kejelasan petugas menerangkan segala sesuatu
4. Keikutsertaan dalam pengambilan keputusan
5. Dapat berbicara secara pribadi petugas kesehatan
6. Kebebasan memilih tempat dan petugas kesehatan
7. Kebersihan ruang tmsk kamar mandi
8. Kemudahan dikunjungi keluarga, teman

4
P1-7 DITANYAKAN DI RAWAT JALAN. P1-8 DITANYAKAN DI RAWAT INAP
Indikator :
Cukup beraktivitas fisik

Definisi operasional:
Penduduk 15 th> yg melakukan aktivitas ’berat’,
’sedang’ maupun ’berjalan’ paling sedikit 10 menit
tanpa henti unt setiap kegiatan, dan kumulatif ≥150
menit selama 5 hari dlm seminggu

5
Komprehensiveness pertanyaan
• Apakah anda biasa melakukan aktivitas “berat”, yg dilakukan terus
menerus paling sdkt 10 mt setiap kali melakukan kegiatan? Ya tdk
• berapa hr dlm seminggu melakukan aktivitas berat tsb? ….hr
• Biasanya pd saat lakukan aktivitas berat berapa total wakt yg
dibutuhkan? ….jam …mt
• Apakah anda biasa melakukan aktivitas “sedang”, yg dilakukan terus
menerus paling sdkt 10 mt setiap kali melakukan kegiatan? Ya tdk
• berapa hr dlm seminggu melakukan aktivitas berat tsb? ….hr
• Biasanya pd saat lakukan aktivitas berat berapa total wakt yg
dibutuhkan? ….jam …mt
• Apakaha biasa berjalan kaki atau menggunakan sepeda kayuh yg
dilakukan terus menerus paling sdkt 10 mt setiap kali melakukan
kegiatan?
• berapa hr dlm seminggu berjalan kaki atau menggunakan sepeda
kayuh tsb? ….hr
• Biasanya pd saat berjalan kaki atau menggunakan sepeda kayuh
berapa total wakt yg dibutuhkan? ….jam …mt
6
 MENILAI RELIABILITY
• Reliability adalah konsistensi dalam memperoleh hasil
yang sama apabila pengukuran dilakukan dalam kondisi
yang sama.
• Reliability atau konsistensi, berkaitan dengan kesalahan
pengukuran. Reliability disimbolkan dengan tersebarnya
tembakan. Ini ditujukan pada konsistensi atau stabilitas
proses pengukuran sepanjang waktu oleh pengamat/
observers.
• Unreliability dapat dilihat sebagai discrepancies /
kesenjangan yg dpt terjadi pd pengukuran yg berulang
kali dilakukan.

7
 SEMUA RESEARCH DILIBATKAN DLM
PERLAWANAN TERHADAP ERROR
• Sampling error
• Error karena nonresponse
• Error dlm prosesing dan statistical analisis
• Kesalahan dalam desain survei =bias
• Bias karena desain questionnaire dan question-wording
• Unreliability atau kurangnya validitas dari macam
teknik yang digunakan=bias
• Interviewer bias
• Responden unreliability, ignorance, misunderstanding,
retinence, atau bias
• Bias dalam recording dan coding jawaban
• Kesalahan menginterpretasikan hasil=bias

8
 APAKAH PENELITIAN DENGAN
KERANGKA SAMPLING, DAN JML
SAMPEL MEMADAI, AKAN
MENGHASILKAN DATA YG VALID?

9
 KESALAHAN-KESALAHAN
DLM SURVEI
SAMPLING ERROR MEASUREMENT ERROR
 KERANGKA SAMPEL  PENGUKURAN TIDAK
TDK MEMADAI/ TDK SAKSAMA, SHG TDK
MENCAKUP SELURUH SESUAI DG YG
POPULASI SEHARUSNYA DIUKUR
 JUMLAH SAMPEL TDK (Biasanya kesalahan tsb
MENCUKUPI tdk terdeteksi/ kl sdh
 SAMPEL TIDAK terjadi sulit dikoreksi)
REPRESENTATIF

10
 PENELITIAN DENGAN KERANGKA
SAMPLING, DAN JML SAMPEL
MEMADAI, BELUM TENTU
MENGHASILKAN DATA YG VALID

 PENGUKURAN YG KURANG
CERMAT “MEASUREMENT ERROR”

11
PENGUKURAN/ MEASUREMENT
 SUATU PROSEDUR DI MANA KITA
MEMBERI PENILAIAN TENTANG
KUANTITAS DAN KUALITAS
KARAKTERISTIK SUBJEK (ORANG,
BENDA, ATAU KEJADIAN)

 MENILAI BESAR KECILNYA SUATU

GEJALA

12
 PENGUKURAN
 MERUPAKAN HAL TERPENTING
DLM MEMPEROLEH DATA YG
VALID

 PENGUKURAN MEMADAI/AKURAT
~ VALIDITAS DAN RELIABILITAS
DATA TINGGI

13
AKURASI STUDI :

•RELIABITAS: DERAJAT
PERSAMAAN DIANTARA HASIL2
STUDI YG DIULANG PADA SITUASI
YG SAMA
•VALIDITAS:KELANJUTANNYA, DI
MANA STUDI MENGUKUR APA YG HRS
DIUKUR

14
 VALIDITAS
HIGH LOW

R
**
E HIGH * ** ****
L **
**
I
A
B
I * *
L * * * *
I LOW *
T * *
* **
A *
S *
* *
15
• SUATU PENGUKURAN DG
RELIABILITAS TINGGI, BLM
TENTU VALIDITAS TINGGI
MUNGKIN TERJADI PENGAMAT A
DAN B MEMBUAT KESALAHAN
PENGAMATAN YG SAMA

16
 PENGUKURAN
A. PENGUKURAN OBJEKTIF
PENILAIAN KUANTITAS DAN
KUALITAS FISIK DG MENGGUNAKAN
ALAT PENGUKUR ( KUESIONER DLL,
TIMBANGAN BADAN, TES LAB.)
B. PENGUKURAN SUBJEKTIF
PROSEDUR PENGUKURAN KUANTITAS
DAN KUALITAS BERDASAR
INTERPRETASI/PENDAPAT (SUBJEK =
RESPONDEN)
17
PENGGUNAAN ALAT PENGUKUR TIDAK
SELALU BERARTI PENGUKURAN
MEMADAI/ DATA LEBIH VALID

• ALAT UKUR/INSTRUMEN TDK DIKALIBRASI

• SULIT/TDK PRAKTIS DIGUNAKAN DI LAP.
• RUSAK SAAT PENGUMPULAN DATA
• ALAT YG CANGGIH SULIT DIKALIBRASI

18
 PENGUKURAN SUBJEKTIF

• ADA HAL-HAL YG TDK BISA DIUKUR SECARA OBJEKTIF

• KUANTITAS DAN KUALITAS YG BERHUB. DG MANUSIA

SULIT DIUKUR SECARA OBJEKTIF

• PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT, PENDAPAT

RESPONDEN TENTANG KUALITAS PELAYANAN SULIT
DIUKUR SECARA OBJEKTIF (CONTOH: INDIK.
RESPONSIVENESS, STIGMA THD HIV/AIDS)

• DLM HAL INI DILAKUKAN PENGUKURAN YG MERUPAKAN

INTERPRETASI SUBJEKTIF

• PENGUKURAN SUBYEKTIF “KURANG BAIK” PERSEPSI

SALAH

19
PENGUKURAN OBJEKTIF DAN
SUBJEKTIF TDK BERKAITAN DG
TEHNIK PENGUKURAN ‘BAIK’
DAN ‘TDK BAIK’

20
 CARA MENGHINDARI
KESALAHAN PENGUKURAN
 DEFINISI OPERASIONAL
 RANCANGAN KUESIONER YG
BAIK
 TENAGA LAPANGAN TERLATIH
 SUPERVISI TENAGA LAPANGAN

21
DEFINISI OPERASIONAL

SUATU PERNYATAAN YG JELAS DAN

RINCI TENTANG VARIABEL, SHG
TIDAK MENIMBULKAN
INTERPRETASI YG BERBEDA

22
RANCANGAN KUESIONER
YANG BAIK

23
 LANGKAH-LANGKAH
PENYUSUNAN KUESIONER
• TETAPKAN TUJUAN SURVEI
• ISI KUESIONER RELEVAN DG TUJUAN
• TETAPKAN INFORMASI APA YG AKAN
DIKUMPULKAN
• TETAPKAN VARIABEL/INDIKATOR YG AKAN
DIUKUR
• BGMN MENGAJUKAN PERTANYAAN
• BGMN MERANCANG KUESIONER YG VALID &
RELIABLE
• SIAPA YG MENJADI RESPONDEN 24
 KUESIONER YANG BAIK
KUESIONER VALID:
• MENGHASILKAN JAWABAN YG
BENAR DAN AKURAT
• MENGUKUR APA YG INGIN DIUKUR
KUESIONER RELIABLE:
SIAPAPUN PEWAWANCARA,
KAPANPUN DAN DIMANAPUN;
RESPONDEN YG SAMA AKAN
MEMBERI JAWABAN YG SAMA
25
KUESIONER YG VALID DAN
RELIABLE

 KUESIONER DIRANCANG DG BAIK

 DEFINISI OPERASIONAL
 UJI COBA/PRE-TEST KUESIONER

26
 RANCANGAN KUESIONER
YG BAIK
• GUNAKAN BAHASA YG SEDERHANA
• ALUR PERTANYAAN HARUS JELAS
• TAMPILAN FORMAT KUESIONER
• KODE JAWABAN HARUS DISEDIAKAN
• SATU KODE UNTUK SATU JAWABAN
• INSTRUKSI UNTUK PEWAWANCARA
BEDAKAN DG PERTANYAAN YG HRS
DIBACAKAN

27
 RANCANGAN KUESIONER
YG BAIK
• PASTIKAN KUESIONER SDH DI UJI COBA
• PASTIKAN PERTANYAAN SUDAH
MENCAKUP INFORMASI UNTUK
MENGUKUR SETIAP INDIKATOR
• AGAR DATA SUATU SURVEI DAPAT
DIBANDINGKAN, PERTANYAAN DAN
KATAGORI JAWABAN HRS SAMA SETIAP
KALI SURVEI DILAKUKAN

28
 MANFAAT
PRE-TEST / UJI COBA
LAPANGAN ?

29
 PRE-TEST/ UJI COBA
KUESIONER
LANGKAH YG SANGAT PENTING UNT:
• MERANCANG ULANG/SEMPURNAKAN
• IDENTIFIKASI MASALAH TATA
LAKSANA LAPANGAN
• MASALAH SALAH INTERPRETASI
PERTANYAAN
• MASALAH BUDAYA SETEMPAT
30
TERIMA KASIH

31
 KUALITAS PENGUKURAN
RELIABILITY DAN VALIDITY
• Seseorang yang belajar memanah, pertama kali yang harus
dipelajari adalah belajar memanah secara tepat mengenai pusat
dari target sasaran, dan sesudah itu kemudian belajar melakukan
hal tersebut secara konsisten. Ini adalah analog dari reability dan
validity.
• Konsistensi atau reliability dari pengukuran digambarkan dengan
betapa dekatnya hasil tembakan-tembakan satu sama lain, di
manapun hasil tembakan itu menuju sasaran.
• Validity digambarkan seperti tujuan memanah, betapa dekatnya
hasil tembakan-tembakan satu sama lain dan tertuju pada pusat
dari target sasaran. Idealnya sejumlah tembakan-tembakan
seharusnya jatuh pada pusat dari target sasaran (reliable dan valid),
tetapi sejumlah tembakan-tembakan mungkin jatuh berdekatan satu
sama lain tetapi menyimpang jauh dari pusat target sasaran. Ini
yang dikatakan reliable tetapi tidak valid, dan kemungkinan
disebabkan karena BIAS dalam pengukuran.

32
DAERAH PERLU MENETAPKAN
INDIKATOR-INDIKATOR
SEBAGAI TOLOK UKUR
KEBERHASILAN PEMBANGUNAN
DAERAHNYA, KHUSUSNYA BIDANG
KESEHATAN

33