Anda di halaman 1dari 26

Referat

Retinopati Hipertensi

Disusun oleh :
Akhmad Faizal Aziz
G4A018059

Pembimbing :
Dr. Prima Sugesty N, Sp. M

Departemen Ilmu Penyakit Mata RSUD Prof.


Margono Soekarjo
Fakultas Kedokteran
Universitas Jenderal Soedirman
2020
Pendahuluan
Retinopati adalah suatu proses yang bersumber dari degenerasi atau
kelainan lain dari retina, yang secara umum disebabkan oleh gangguan
pemberian nutrisi atau vaskularisasi dan pemberian oksigen dari darah
kurang

Retinopati hipertensi merupakan kelainan pembuluh darah retina atau


kelainan pada retina itu sendiri yang terjadi akibat tekanan darah tinggi.

Kelainan ini banyak ditemukan pada usia 40 tahun ke atas karena


arteriolar retina lebih sempit pada orang-orang yang lebih tua. Prevalensi
retinopati hipertensi bervariasi antara 2%-15%

Penatalaksanaan retinopati hipertensi bertujuan untuk membatasi


kerusakan dan menghindari komplikasi pada retina. Penatalaksanaan
yang diberikan berdasarkan tingkat kerusakan retina, berupa konservatif
dan laser fotokoagulasi.
Anatomi Retina
• Retina tdr dari 2 lapisan:
1. Lapisan Pigmen
2. Lapisan neurosensoris
• Fungsi utama:
1. Transduksi oleh sel rod dan cone
2. Meneruskan sinyal-sinyal fotoreseptor
ke otak mll n.Optik.
Vaskularisasi
• Pembuluh darah retina berasal dari:
1. Kapiler koroid: menyuplai 1/3 bagian luar
2. Arteri dan vena sentralis: menyuplai 2/3 bagian
dalam
• Retina tidak mempunyai pembuluh limfe
Retinopati Hipertensi
Definisi Epidemiologi
• Banyak ditemukan pada usia 40
Retinopati hipertensi merupakan
tahun ke atas. Prevalensi
kelainan pembuluh darah retina
retinopati hipertensi bervariasi
atau kelainan pada retina itu
antara 2%-15%.
sendiri yang terjadi akibat tekanan
• Hal ini dikarenakan pada usia
darah tinggi. Tekanan darah tinggi
lebih tua, dinding arteri akan
akan menyebabkan pembuluh
mengalami penebalan oleh
darah mengalami kerusakan
karena adanya penumpukan zat
berupa sklerosis, penebalan
kolagen pada lapisan otot,
dinding pembuluh darah ataupun
sehingga pembuluh darah
kebocoran plasma.
semakin menyempit dan kaku,
hal yang sama juga berlaku pada
arteriol retina
Klasifikasi Retinopati Hipertensi
Stadium Karakteristik
Stadium I  Penyempitan ringan, sklerosis, sehingga tampak lebih kurus, lebih pucat,
dan lebih sempit
 Hampir tak ada keluhan
 Dalam periode 8 tahun : 4 % meninggal
Stadium II  Tanda arteriosklerotik lebih jelas, konstriksi fokal, sklerosis, dan crossing
phenomena, tampak copper wire arteriola atau silver wire arteriola
 Tekanan darah semakin tinggi
 Dalam periode 8 tahun : 20 % meninggal

Stadium III  Stadium II + edema retina, perdarahan, eksudat, cottonwoll patch,


starshaped figure, penyempitan arteriola lebih luas.
 Tekanan darah sangat tinggi disertai keluhan sakit kepala, sesak napas,
nokturia
 Dalam periode 8 tahun : 80 % meninggal
Stadium IV  Stadium III + edema papil yang jelas
 Terdapat hipertensi maligna
 Dalam periode 8 tahun : 98 % meninggal

. Klasifikasi Keith-Wagener-Barker (1939)


Stadium Karakteristik

Stadium I Penciutan setempat pada pembuluh darah kecil

Stadium II Penciutan pembuluh darah arteri menyeluruh, dengan kadang-kadang

penciutan setempat sampai seperti benang, pembuluh darah arteri tegang,

embentuk cabang keras

Stadium III Lanjutan stadium II, dengan eksudasi cotton, dengan perdarahan yang terjadi

akibat diastol di atas 120 mmHg, kadang-kadang terdapat keluhan

berkurangnya penglihatan

Stadium IV Seperti stadium III dengan edema papil dengan eksudat star figure, disertai

keluhan penglihatan menurun dengan tekanan diastol kira-kira 150 mmHg

Klasifikasi Scheie (1953)


Stadium Karakteristik

Stadium 0 Tidak ada perubahan

Stadium I Penyempitan arteriolar yang hampir tidak terdeteksi

Stadium II Penyempitan yang jelas dengan kelainan fokal

Stadium III Stadium II + perdarahan retina dan/atau eksudat

Stadium IV Stadium III + papiledema

Modifikasi klasifikasi Scheie


Retinopati Deskripsi Asosiasi sistemik

Mild Satu atau lebih dari tanda berikut : Penyempitan Asosiasi ringan dengan penyakit

arteioler menyeluruh atau fokal, AV nicking, stroke, penyakit jantung koroner

dinding arterioler lebih padat (silver-wire) dan mortalitas kardiovaskuler

Moderate Retinopati mild dengan satu atau lebih tanda Asosiasi berat dengan penyakit

berikut : Perdarahan retina (blot, dot atau flame- stroke, gagal jantung, disfungsi

shape), mikroaneurisma, cotton-wool, hard renal dan mortalitas kardiovaskuler

exudates

Accelerated Tanda-tanda retinopati moderate dengan edema Asosiasi berat dengan mortalitas

papil dan dapat disertai dengan kebutaan dan gagal ginjal

Klasifikasi Retinopati Hipertensi tergantung dari berat


ringannya tanda- tanda yang terlihat pada retina
Tipe Funduskopi
Tipe 1 : Arteri menyempit dan pucat, arteri meregang
dan percabangan tajam, perdarahan ada atau
Fundus hipertensi dengan atau tanpa retinopati,
tidak ada, eksudat ada atau tidak ada.
tidak ada sklerose, dan terdapat pada orang
muda.
Tipe 2 : Pembuluh darah mengalami penyempitan,
pelebaran, dan sheating setempat. Perdarahan
Fundus hipertensi dengan atau tanpa retinopati
retina, tidak ada edema papil
sklerose senile, pada orang tua.
Tipe 3 : Penyempitan arteri, kelokan bertambah
fenomena crossing, perdarahan multiple, cotton
Fundus dengan retinopati hipertensi dan
wall patches, macula star figure.
arteriosklerosis, terdapat pada orang muda.
Tipe 4 : Edema papil, cotton wall patches, hard
exudates, soft exudates, star figure yang nyata.
Hipertensi progresif

Klasifikasi Retinopati Hipertensi di Bagian Ilmu Penyakit


Mata RSCM
Patofisiologi
Hipertensi
Dinding arteriol terinfiltrasi
spasme arterioles dan sel lemak
kerusakan endothelial
Sklerotik
elastisitas pembuluh darah <<
Endotel menjadi tidak
transparan
vasokonstriksi Refleksi cahaya yang tipis
menjadi lebih lebar
Penebalan tunika intima,
hiperplasia dinding tunika media, dinding arteriola bertambah tebal
degenerasi hialin dan warna seperti tembaga
fibrosis (Arteriosklerosis). (copper wire arteriola)

Menekan venula yang ada Jika bertambah tebal lagi


dibawahnya, di persilangan arterio-venula (silver-wire)
(arteriovenous nicking)
Lanjutan…
Menekan venula yang ada
dibawahnya, di persilangan arterio-venula Arteriola juga dapat ter-oklusi
(arteriovenous nicking)

Oklusi venula edema dan perdarahan


Dan kongesti venula
flame shaped hemorrhage nekrotik
(lidah api)
bercak putih seperti kapas
edema papil (cottonwool patch)

hipertensi maligna permeabilitas terbentuk eksudat


starshaped figure
kapiler>> keras lipid
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan fisik
• Penglihatan menurun, buram • Pemeriksaan tekanan
dan seperti berbayang darah didapatkan tekanan
apabila melihat sesuatu. diastol > 90 mmHg dan
tekanan sistol > 140
mmHg , sudah mulai
terjadi perubahan pada
pembuluh darah retina
Pemeriksaan penunjang • Px Visus
Angiografi fluoresein • Funduskopi
Px Lab
Diagnosis banding

• Retinopati diabetikum
• Katarak
• Glaukoma
• Kelainan refraksi
No

Penatalaksanaan Hypertensive
Retinopathy
•Routine care

Mild •Routine care


Hypertensive •Closer monitoring
Retinopathy of vascular risk

Medical history, •Exclude diabetes


examination, •Closer monitoring of
Moderate
Patient with appropriate Retinal vascular risk
Hypertension laboratory Examination Hypertensive
•Possible indication for
investigations and Retinopathy hypertension treatment and
management other risk factors

Accelerated
Urgent hypertension
Hypertensive
treatment
Retinopathy

Consider ophthalmology
referral in selected patients
(e.g., borderline
Equivocal hypertension with no other
Signs target damage,
patients with diabetes,
patients with visual
symptoms)
Komplikasi
• Brunch Retinal Vein Occlussion
• Central Retinal Arteriol Occlussion
• Ischemic ocular syndrome
Prognosis
• Prognosis tergantung pada
pengontrolan faktor resiko.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai