Anda di halaman 1dari 30

KELOMPOK

MASDI
NIM : 1810246942

D E D E K U R N I AWA N
NIM : 1810246953
AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM
DAN UNIVERSITAS R A ND Y FAH L E VI
NIM : 1810247047

DOSEN :
Dr. Taufeni Taufik, SE, M.Si, Ak. CA
BADAN LAYANAN UMUM
(BLU)

DOSEN :
Dr. Taufeni Taufik, SE, M.Si, Ak. CA
REGULASI DAN PENGELOLAAN KEUANGAN BLU

1. Pengertian BLU

• Instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan


pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang
dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
• BLU menerapkan fleksibilitas pola keuangan berupa keleluasaan untuk
menerapkan praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
DASAR HUKUM
1. UNDANG-UNDANG:
• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara 3. PERATURAN DIRJEN BENDAHARA
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang • Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-30/PB/2011
Perbendaharaan Negara, pasal 68 dan 69 tentang Mekanisme Pengesahan Pendapatan dan Belanja
Satuan Kerja Badan Layanan Umum
• Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang • Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-55/PB/2011
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab tentang Tata Cara Revisi Rencana Bisnis dan Anggaran Definitif
Keuangan Negara dan Revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan
• Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Umum
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

2. PERMENDAGRI
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 7/PMK.02/2006
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8/PMK.02/2006
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.05/2007
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2007
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44/PMK.05/2009
• Dll
PENGELOLAAN KEUANGAN BLU
merupakan pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan
negara pada umum.

Persyaratan Penetapan BLU,

PERSYARATAN
Subtantif teknis Administratif
• Menyelenggarakan layanan umum • Kinerja pelayanan di bidang tugas • Pernyataan kesanggupan untuk
yang berhubungan dengan : pokok dan fungsinya layak meningkatkan kinerja pelayanan,
• Penyediaan barang dan/atau jasa dikelola dan ditingkatkan keuangan, dan manfaat bagi
layanan umum. pencapaiannya melalui BLU. masyarakat.
• Pengelolaan wilayah/kawasan • Kinerja keuangan satuan kerja • Pola Tata Kelola (corporate
tertentu untuk tujuan. yang bersangkutan sehat. governance).
• Pengelolaan dana khusus dalam • Rencana strategis bisnis
rangka meningkatkan ekonomi • Laporan keuangan pokok
dan/atau pelayanan kepada • Standar Pelayanan Minimum
masyarakat. (SPM)
• Bidang layanan umum tsb. berupa • Laporan audit terakhir atau
kegiatan pemerintah yang bersifat pernyataan bersedia untuk diaudit
operasional dan menghasilkan secara independen.
barang/jasa semi publik (quasi
public goods).
KELENGKAPAN LAPORAN KEUANGAN
POKOK
• Laporan Realisasi Anggaran/Laporan Operasional Keuangan
• Neraca/Prognosa Neraca
• Laporan Arus Kas
• Catatan atas Laporan Keuangan
Tata Kelola

Kelembagaa Pejabat Dewan Kepegawaia


SPI Renumerasi
n Pengelola Pengawas n
A. Kelembagaan

• Apabila instansi pemerintah yang menerapkan PK BLU memerlukan perubahan organisasi dan
struktur kelembagaan, maka perubahan tersebut berpedoman pada ketentuan yang ditetapkan
oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.
• Desain organisasi harus memperhatikan keserasian antara besaran organisasi dengan beban
tugas, kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki.
• Desain organisasi instansi pemerintah yang menerapkan PK BLU harus menggambarkan secara
jelas bagan organisasi meliputi kedudukan, susunan jabatan, dan hubungan kerja antar unit
B. Dewan Pengawas
• Dewan Pengawas adalah organ BLU yang bertugas melakukan pengawasan
terhadap pengelolaan BLU.

C. Pejabat Pengelola
BLU dikelola oleh Pejabat Pengelola BLU yang terdiri dari pemimpin BLU,
pejabat keuangan, dan pejabat teknis.
1. Pemimpin BLU
Pemimpin BLU berfungsi sebagai penanggung jawab umum operasional dan
keuangan BLU.
2. Pejabat Keuangan
Pejabat keuangan berfungsi sebagai penanggung jawab keuangan.
3. Pejabat Teknis
Pejabat teknis berfungsi sebagai penanggung jawab teknis di bidang masing-
masing.
D. Kepegawaian
• Pejabat pengelola dan pegawai BLU dapat terdiri dari pegawai negeri sipil (PNS)
dan/atau tenaga profesional non PNS.
• Pemimpin BLU dan Pejabat Keuangan sebaiknya dari PNS, mengingat Pemimpin
BLU bertindak sebagai penanggung jawab keuangan disamping operasional,
sedangkan pejabat keuangan adalah pengelola pendapatan dan belanja.
• Pejabat pengelola anggaran yaitu Kuasa Pengguna Anggaran dan Bendahara
Penerimaan/Pengeluaran harus dijabat oleh PNS.
E. Satuan Pemeriksaan Intern
Unit kerja yang berkedudukan langsung dibawah pemimpin BLU yang bertugas
melaksanakan pemeriksaan intern BLU.
F. Remunerasi
Remunerasi merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji, honorarium, tunjangan
tetap, insentif, bonus atas prestasi, pesangon, dan/atau pensiun. Remunerasi diberikan
kepada Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, dan Pegawai BLU berdasarkan tingkat
tanggung jawab dan tuntutan profesionalisme yang diperlukan.
AKUNTANSI, PELAPORAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
• kuntansi, BLU menyelenggarakan akuntansi sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang
diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntan Indonesia, jika tidak ada standar akuntansi BLU yang
bersangkutan dapat menerapkan standar akuntansi industri yang spesifik setelah mendapat
persetujuan Menteri Keuangan
• Pelaporan, BLU menyampaikan laporan keuangan setiap triwulan kepada menteri/pimpinan
lembaga berupa Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan dan Laporan keuangan yang lengkap (termasuk neraca dan ikhtisar laporan keuangan)
pada setiap semester dan tahunan
• Pertanggungjawaban, Menteri/pimpinan lembaga bertanggung jawab atas keberhasilan
pencapaian sasaran program berupa hasil (political accountability)
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN
PEMERIKSAAN
• Pembinaan, Pembinaan teknis BLU dilakukan oleh menteri/pimpinan lembaga, sedangkan pembinaan di
bidang keuangan dilakukan oleh Menteri Keuangan
• Pengawasan, Dalam rangka pelaksanaan pembinaan BLU dapat dibentuk dewan pengawas. Pembentukan
dewan pengawas hanya berlaku pada BLU yang memiliki realisasi nilai omzet tahunan (menurut laporan
realisasi anggaran) atau nilai aset (menurut neraca) memenuhi syarat minimum yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan
• Pemeriksaan, Pemeriksaan intern BLU dilaksanakan oleh satuan pemeriksaan intern (SPI) yang merupakan
unit kerja dan berkedudukan langsung di bawah pemimpin BLU, sedangkan pemeriksaan ekstern
dilaksanakan oleh lembaga pemeriksa ekstern sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• BLU Daerah, BLU Daerah adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan prinsip usaha seperti BLU Pusat
AKUNTANSI
UNIVERSITAS

DOSEN :
Dr. Taufeni Taufik, SE, M.Si, Ak. CA
1. Pengertian Akuntasi Universitas

adalah proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran


Akuntansi universitas
dan pelaporan informasi ekonomi universitas yang
berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan
mengenai usaha atau kegiatan universitas

meliputi pengidentifikasian dan pengukuran data yang


Kegiatan akuntansi universitas relevan untuk suatu pengambilan keputusan,
pemrosesan data yang bersangkutan kemudian
pelaporan informasi yang dihasilkan, dan
pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.
PENGELOMPOKAN UNIVERSITAS

1. Universitas yang dikelola pihak swasta (Private University). Dalam hal ini pelaksanaan
akuntansinya dilaksanakan berdasr standar akuntansi yang dikembangkan oleh Financial
Accounting Standards Board – FASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) khususnya
dalam pernyataan (FASB Statement) No. 117 tentang Laporan Keuangan untuk Organisasi
Nirlaba.

2. Universitas yang dikelola Pihak Pemerintah (Public University). Dalam hal ini pelaksanaan
akuntansinya dilaksanakan berdasar standar akuntansi yang dikembangkan oleh
Govermental Accounting Standars Board – GASB (Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan)
khusunya dalam pernyataan (GASB Statement) khusunya dalam pernyataan (GASB
Statement) No. 15 tentang “Model Pelaporan Keuangan untuk Universitas”.
2. JENIS-JENIS UNIVERSITAS
1. UNIVERSITAS
Merupakan perguruan yang di dalamnya terdiri atas berbagai macam disiplin ilmu, mulai dari eksata,
humaniora, bahkan seni dan agama. pendidikan di universitas terdiri atas jenjang Diploma III (D3),
Sarjana/Strata I (S1), Magister/Strata II (S2), dan Doktor/Strata III (S3).

II. INSTUT
Sama seperti Universitas, Institut juga menyediakan sistem pendidikan akademis dan praktis, serta
mempunyai jenjang pendidikan yang beragam. Hanya saja, jurusan-jurusan yang ada di institut hanya
berasal dari rumpun ilmu tertentu yang kemudian di kelompokkan ke dalam fakultas-fakultas khusus

III. SEKOLAH TINGGI


merupakan perguruan yang hanya terdiri dari satu fakultas saja. Hal ini tentu berbeda dengan universitas
dan institut yang dapat memuat banyak sekali fakultas dii dalamnya.

IV. POLITEKNIK
Politeknik merupakan salah satu cabang dari Sekolah Tinggi. Hanya saja, sistem pendidikan Politeknik
lebih berfokus pada segi praktis ketimbang teoritis atau akademis.

V. ACADEMI
Sama seperti Politeknik, Akademi juga menerapkan sistem pendidikan yang lebih menerapkan sisi praktis
3. AKUNTANSI DANA
• Akuntansi Dana adalah sistem akuntansi yang sering digunakan oleh organisasi-
organisasi nirlaba dan institusi sektor publik.
• Sistem tersebut merupakan metode pencatatan dan penampilan entitas dalam akuntansi
seperti aset, dan kewajiban yang dikelompokkan menurut kegunaannya masing-masing.
• Akuntansi dana untk universitas serupa dengan akuntansi dana untuk unit-unit
pemerintah. Keduanya mencatat pendapatan dan belanja untuk masing-masing dana
• Akuntansi dana untuk universitas harus memisahkan antara dana terikat (restricted funds)
dan dan tidak terikat (unrestricted funds)
STRUKTUR DANA UNIVERSITAS

1. Dana Lancar (Currents Funds)

2. Dana Pinjaman (Loan Funds)

3. Dana Abadi ( Endowment Funds)

4. Dana Anuitas dan Pensiun (Anuity and Life Income Funds)

5. Dana Pembangunan (Plants Funds)


Tiga laporan keuangan yang harus dibuat oleh suatu
universitas, yaitu:

1. Laporan pendapatan, belanja, dan beban lainnya (statement


of current funds revenues, expenditures, and other changes)

2. Laporan perubahan saldo dana (statements of changes in


funds balances)

3. Laporan kombinasi (combined balanced sheet)


Secara ringkas, akuntansi dana dan pelaporannya dapat dilihat pada tabel berikut ini
DANA LANCAR TIDAK TERIKAT

• (Unrestricted Cureent Fund) mencatat dana yang dapat


dibelanjakan untuk menjalanakan aktivitas utama dari
universitas dan yan gpenggunanaya tidak diabtsi untuk
tujaun tertentu
• Dana Lancar tidak Terikat serupa dengn tujuannya dengan Dana
Umum pada entitas pemerintah.
• Format ayat jurnal anggaran adalah sebagai berikut:
 
Anggaran Pendapatan XXX
Estimasi Belanja XXX
Saldo Dana XXX
Dalam akuntansi dan untuk universitas, ada beberpaa hal yan perlu
diperhatikan anatra lain:

1. Remisi Uang Kuliah dan Piutang Tak Tertagih


1. Pendapatan dan Belanja 2. Pengembalian Uang Kuliah
3. Sesi Perkuliahan yang Berlangsung pada Dua
Periode

2. Tranfer dan Penyisihan


Dana
1. transfer wajib (mandatory transfer)
2. transfer tidak wajib (nonmandatory transfer)

3. Investasi

Investasi dialporkan pada nilai wajar (fair value) dalam neraca suatu institusi
publik. Pendapatan investasi, termasuk perubahan dalam bilai wajar
inverstasi untuk peridoe berjalan, harus dilaporkan sebagai pendapatan
(irevenue) dalam laporan operasi entitas yang sesuai
Dalam akuntansi dan untuk universitas, ada beberpaa hal yan perlu
diperhatikan anatra lain:

4. Sumbangan

Universitas mencari pemasukan dari alumni, perusahaan, dan lemabaga eksternal untuk
memperbaiki program dan aktivitas pendisikannya. Selain itu, universitas juga dapat mencari
pemsukan tambaha dari lemabaga-lemabga internalnya

5. Depresiasi
Semua organisasi nirlaba, termasuk universitas, harus melporkan depresiasi
(penyusutan) dalam laporan keuangan untuk tujuan eksternalnya. Depresisasi harus
dilaporkan sebagai belanaj (expenditure) dalam dana yang menggunakan aktiva
bersangkutan selama periode berjalan
Ilustrasi Transaksi Dana lancar Tidak Terikat
Berikut adalah ilustrasi transaksi dari Universitas Impian selama 20X6. Universitas Impian memiliki tahun
buku yang berakhir sama dengan akhir tahun ajarannya (30 Juni). Di bawah ini saldo neraca Universitas Impian
per 30 Juni 20X5 yang menjadi saldo awal unntuk peridoe tahun 20X6 (dalam ribuan rupiah):
Universitas Impian
Neraca – Dana Lancar
30 Juni 20X5 (dalam ribuan rupiah)
       

Aktiva   Aktiva  
Tidak Terikat   Terikat  
Kas 55.000 Kas 56.000
Investasi, pada nilai wajar 180.000 Investasi, pada nilai wajar 83.000
Piutang Usaha 98.000 Piutang Usaha 84.000
Dikurang: penyisihan utang tak tertagih (10.000) Dikurang: penyisihan utang tak tertagih (4.000)
Persediaan, pada mana yang lebih rendah, biaya      
atau pasar 40.000 Total Aktiva Terikat  
Beban Dibayar di Muka   219.000
Total Aktiva tidak Terikat    
10.000  
373.000  

Total dana Lancar = 373.000 + 219.000=592.000


 
DANA LANCAR TERIKAT
 
Dana dalam Dana Lancar Terikat dapat digunakan untuk tujuan operasional dari universitas impian sesuai
batasan yang ditetapkan pihak eksternal yang mensponsori dana tersebut. penerimaan dana dengan pembatasan
(restriction) dicatat sebagai peningkatan dalam kas dan saldo dana, namun tidak diaukui sebagai pendapatan
sampai ketentuan yang membatasi penggunaan dana tersebut dipenuhi dan dana dibelanjakan sesuai denagn
cara yang telah ditetapkan.
 
Format ayat jurnal penerimaan dana dalam Dana Lancar Terikat adalah sebagai berikut:
Kas XXX
Saldo Dana
4. ILUSTRASI TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN.
Dana Sumbangan
1. Ilustrasi Pencatatan Transaksi Akuntansi Universitas Diterima hasil dari investasi dana sumbangan sebesar Rp 2.500.000,- yang
tidak terikat
Uang Perkuliahan
Kas 2.500.000  
Diterima sebesar Rp 55.000.000,- untuk pembayaran perkuliahan
Pendapatan – hasil investasi dana sumbangan 2.500.000
Kas 55.000.000  
tidak terikat
Pendapatan – uang perkuliahan tidak terikat 55.000.000
Beasiswa
Piutang Telah diberikan beasiswa kepada mahasiswa sebesar Rp 5.000.000,-. Tidak
Diterima piutang sebesar Rp 250.000,- dan piutang bunga sebesar Rp 75.000,- ada kewajiban kepada mahasiswa yang menerima beasiswa.
sebagai tambahan. Diterima piutang kontribusi dari alumni dan rekan bisnis
Pengurang biaya pendidikan – dana tidak 5.000.000  
sebesar Rp 7.175.000,-
terikat kepada mahasiswa
Kas 7.500.000   Piutang 5.000.000
Piutang 250.000 Kontribusi
Piutang bunga 75.000 Universitas menerima dana kontribusi tidak terikat sebesar Rp 5.000.000,-, dana
Piutang kontribusi 7.175.000 kontribusi terikat (temporer) Rp 7.500.000,-, dan dana kontribusi terikat (permanen)
Rp 2.500.000,-. Dana tersebut sebesar Rp 5.000.000,- dalam bentuk kas dan Rp

Pengelolaan Usaha Lain 10.000.000,- dibayar dengan piutang.

Diterima pendapatan dalam bentuk kas dari toko buku dan kantin sebesar Kas 5.000.000  
Rp 25.000.000,-. Piutang kontribusi 10.000.000
Kas 25.000.000   Pendapatan – kontribusi tidak terikat 5.000.000
Pendapatan – pengelolaan usaha tidak terikat 25.000.000 Pendapatan – kontribusi terikat (temporer) 7.500.000
Pendapatan – kontribusi terikat (permanen) 2.500.000
2. Laporan Keuangan Universitas
 Pelaporan Keuangan Universitas agak berbeda dengan laporan keuangan
perusahaan pada umumnya

 Universitas, sebagai organisasi nirlaba, memiliki karakteristik yang


berbeda dengan organisasi bisnis. Hal ini menyebabkan terdapat
perbedaan perlakuan pencatatan keuangan dan pelaporan keuangan
antara organisasi bisnis dengan organisasi nirlaba

 Dalam pelaporan keuangan, organisasi nirlaba berpatokan pada


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 45.

 Penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki siklus akuntansi


yang sama dengan organisasi bisnis, meliputi: pencatatan transaksi
(penjurnalan), posting ke buku besar, penyusunan jurnal penyesuaian dan
neraca lajur, dan penyusunan laporan keuangan
 SIKLUS AKUNTANSI
Kesimpulan

 Pola pengelolaan keuangan badan layanan umum adalah pola pengelolaan keuangan yang fleksibel
berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada
umumnya

 Kerangka hukum Badan Layanan Umum (BLU) antara lain adalah: UU RI No. 25 Tahun 2009 Bab
I pasal 1 angka 1 tentang Pelayanan Publik, Pasal 1 angka 23, Pasal 68 dan Pasal 69 UU No. 1
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum. Sedangkan kebijakan Badan Layanan Umumdiatur dalam
beberapa peraturan perundang-undangan diantaranya: Pasal 1 angka 23, Pasal 68 dan Pasal 69 UU
No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum, serta PP No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal
 Akuntansi universitas adalah proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan
informasi ekonomi universitas yang berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai
usaha atau kegiatan universitas.

 
Kesimpulan

 Dalam peraturannya, universitas dikelompokkan nenjadi dua yaitu: Universitas yang dikelola pihak
swasta (Private University, Universitas yang dikelola Pihak Pemerintah (Public University).
 Struktur dana untuk universitas dibagi menjadi lima macam yaitu :
1. Dana Lancar (Currents Funds)
2. Dana Pinjaman (Loan Funds)
3. Dana Abadi ( Endowment Funds)
4. Dana Anuitas dan Pensiun (Anuity and Life Income Funds)
5. Dana Pembangunan (Plants Funds)
Dalam pelaporan laporan keuangan untuk universitas seperti yang dicontohkan dalam pelaporan
keuangan dari Universitas Impian dalam pelaporannya itu terdapat pos yang berbeda dari pelaporan
keuangan dari organisasi sektor swasta yaitu ada pos-pos yang digolongkan dari aktiva tidak terikat,
aktiva terikat, kewajiban tidak terikat dan kewajiban terikat. Setiap pos itu memiliki penegrtian
sendiri yang dijelaskan dalam paper. Seperti Dana Lancar Tidak Terikat (Unrestricted Cureent
Fund) mencatat dana yang dapat dibelanjakan untuk menjalanakan aktivitas utama dari universitas
dan yan gpenggunanaya tidak dibatasi untuk tujaun tertentu. Jadi dalam pos itu berisikan akun-akun
yang menopang operasional universitas

Anda mungkin juga menyukai