12-Kes Jiwa1
12-Kes Jiwa1
gunung meletus
gempa bumi
banjir
kebakaran hutan
dll
Prostitusi
Pengangguran
Ekonomi memburuk
Peningkatan masalah mental emosional dan
perilaku (sering muncul setelah mengungsi)
PENELITIAN RAMHN(2001)
(Penelitian terhadap pengungsi di Maluku
Utara, Pontianak, Madura dan Bitung)
Ekonomi
kenakalan remaja
sikap pesimis
berlangsung lama
Accessable pelayanan keswa berbasis
masyarakat
UPAYA KESEHATAN JIWA
BERBASIS MASYARAKAT
Yankeswa yang
mudah dicapai
berada dekat masyarakat yang butuh
MISI :
1. Mendorong kemandirian masyarakat untuk laksanakan
upaya penanggulangan masalah keswa & psikososial
sesuai asas desentralisasi
2. Menggerakkan upaya penanggulangan masalah keswa &
psikososial yang komprihensif (promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif)
3. Mengoptimalkan sistem yankes (termasuk keswa) agar
mudah dimanfaatkan oleh masyarakat korban
bencana/konflik
4. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi di seluruh
jenjang administratif pemerintahan dan LS terkait
(pemerintah dan nonpemerintah) serta masyarakat.
TUJUAN UMUM :
Terwujudnya upaya penanggulangan
masalah keswa dan psikososial secara optimal
pd masyarakat yang terkena bencana dan konflik
di provinsi, kabupaten/kota secara LP dan LS terkait
TUJUAN KHUSUS :
1. Tersusunnya penjabaran peran semua unit terkait dalam
pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa
dan psikososial pada masyarakat akibat bencana dan konflik
2. Dipahaminya pedoman penanggulangan masalah
kesehatan jiwa dan psikososial oleh semua unit terkait,
agar dapat dilaksanakan sesuai peran masing-masing
3. Terwujudnya koordinasi dan keterpaduan LP/LS dalam
upaya pencegahan dan penanggulangan masalah keswa dan
psikososial bagi masyarakat akibat bencana dan konflik
PRINSIP UMUM :
GENERAL PRICIPLES
2. PENILAIAN (Assessment):
Intervensi harus didahului dengan perencanaan
yang teliti dan penilaian terhadap konteks lokal,
(misalnya, setting, budaya, sejarah dan sifat
permasalahan, persepsi setempat, cara
menghadapi,
sumber daya masyarakat, dan lain-lain.
(Interventions should be preceded by careful planning
and broad assessment of the local context (i.e, setting,
culture, history and nature of problems, local perception of
distress and illness, ways of coping, community resources,
etc).
Prinsip Umum (cont’d):
3. KOLABORASI Collaboration:
Intervensiharus melibatkan konsultasi
dan kerjasama dengan organisasi
pemerintah dan non pemerintah yang
sedang bekerja di sana Interventions should
involve consultation and collaboration with other
governmental and nongovernmental organizations (NGOs)
working in the area.
Keterlibatan
yang berkelanjutan dari
pemerintah dan LSM lokal sangat penting
untuk menjamin kelangsungan
Continuous involvement preferably of the government or,
otherwise, local NGOs is essential to ensure sustainability
Prinsip Umum (cont’d):
Perlindungan
Keamanan
Air
Sanitasi
2. Fase rekonsilidasi:
Kebutuhan dasar sudah sebanding lagi dengan keadaan
sebelum kedaruratan
INTERVENSI UNTUK
POPULASI TERKENA BENCANA DAN KONFLIK
Pengelolaan jenasah
INTERVENSI UNTUK
POPULASI TERKENA BENCANA DAN KONFLIK
sebelumnya
b. “Pertolongan pertama secara psikologis”:
Mendengarkan
Empati
Akseskebutuhan
Jangan paksakan berbicara
Tanpa obat2an
INTERVENSI UNTUK
POPULASI TERKENA BENCANA DAN KONFLIK
2. Fase Rekonsolidasi
A.INTERVENSI SOSIAL YG KONTINYU SEPERTI PADA
FASE KEDARURATAN AKUT
Lakukan outreach & psikoedukasi mulai setelah 4
minggu
Penerapan koping secara positip
mental dasar
Latih & supervisi pekerja masyarakat (mis, kader)
berbasis masyarakat
Memperkuat pelayanan psikiatri di masyarakat
Saat bencana
Mengadakan penilaian secara cepat terhadap
kebutuhan pelayanan kesehatan jiwa dan psikososial
Mengadakan pengawasan secara cepat terhadap
pelaksanaan pelayanan kesehatan jiwa dan psikososial
secara terkoordinasi
Mempersiapkan tenaga untuk pendampingan
Prabencana
Saat bencana
Mengadakan penilaian secara cepat terhadap kebutuhan pelayanan
kesehatan jiwa dan psikososial serta sumber daya yang tersedia di
masyarakat untuk berpartisipasi dalam program penanngggulangan
masalah keswa dan psikososial (kader kesehatan, bidan desa, pekerja
sosial, guru, TOMA, TOGA, PKK, Karang Taruna, Ormas/Orpol, batra
dan elemen masyarakat lainnya)
mengidentifikasi kelompok rentan, risti (anak, remaja, perempuan,
lansia dan orang cacat)
Memberikan bantuan kebutuhan dasar, misalnya makanan, air bersih,
tempat tinggal dan lain-lain
Mempersiapkan tenaga untuk pendampingan
PROGRAM DI KAB/KOTA
Pasca Bencana