MINERAL
Diena Widyastuti, S.TP, M.Si
ABU
• Residu anorganik dari proses pembakaran atau
oksidasi komponen organik bahan pangan
• Kadar abu dari bahan pangan menunjukkan :
Kadar mineral
Kemurnian
Kebersihan suatu bahan yang dihasilkan
ABU DAN MINERAL
• Merupakan komponen dari bahan pangan
• Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil
• Berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur
KLASIFIKASI MINERAL
Bahan Pangan Sumber Mineral
• Susu : sumber kalsium (Ca) dan fosfor (P)
• Daging : sumber zat besi (Fe)
• Ikan : Natrium (Na), Belerang (S), fosfor (P)
• Telur : fosfor (P), belerang (S)
• Serealia : besi (Fe)
• Sayuran : kalium (K), zat besi (Fe)
Peranan Mineral
• Tulang : Ca2+, P, S
• Gigi : Ca2+, P, F
• Tekanan osmosis : Na+, Cl-, K+
• Darah : Fe, Ca2+
• Sel syaraf : Ca2+
• Otot : Ca2+, K+, Mg2+, Fe
Kegunaan pengujian abu
• Sebagai indikator mutu pangan (kualitas gizi)
• Mengetahui tingkat kemurnian tepung atau gula
• Mengetahui pemalsuan selai buah, sari buah
• Mengetahui kontaminasi mineral yang bersifat
toksik
• Mengetahui tingkat kebersihan pengolahan suatu
bahan
Metode Pengabuan
• Metode langsung
Pengabuan kering (suhu tinggi dan O2)
Pengabuan basah (oksidator kuat)
• Metode tak langsung
Konduktometri
Pertukaran ion
Penetapan Mineral
• Sebelm menetapkan kadar mineral dilakukan tahap
pengabuan diantaranya :
Pengabuan kering (dry ashing)
Pengabuan basah (wet digestion)
• Faktor yang mempengaruhi dalam menentukan
metode adalah:
Sifat organik dan anorganik bahan
Mineral yang akan dianalisis
Sensitivitas metode
Pengabuan Kering
• Destruksi komponen organik sampel dengan suhu
tinggi dalam tanur pengabuan (furnace) tanpa
terjadi nyala api sampai terbentuk abu berwarna
putih keabuan dengan berat konstan tercapai
• Oksidator : oksigen
• Residu : total abu
PRINSIP
Keterangan
W0 = berat cawan kosong
W1 = berat cawan + sampel sebelum pengabuan
W2 = berat cawan + sampel setelah pengabuan
Pengabuan Kering
• Kelebihan
Paling banyak dipakai
Mudah, Murah, Sederhana
Abu larut air, tidak larut air dan asam
• Kekurangan
Waktu relative lama
Interaksi mineral (sampel-wadah)
Kehilangan mineral
Pengabuan Basah
• Oksidasi komponen organik sampel menggunakan
oksidator kimiawi, misalkan asam kuat
• Jenis sampel menentukan → jenis asam kuat : asam
klorida, asam sulfat, asam sitrat, asam perklorat atau
kombinasinya
• Kombinasi : nitrat-sulfat, nitrat-sulfat-perklorat,
nitrat-sulfat-peroksida
• Campuran nitrat-sulfat → paling umum dipakai
• Suhu yang digunakan tidak dapat melebihi titik
didih larutan
• Karbon lebih cepat terdekomposisi, karena
menggunakan asam kuat pekat seperti asam nitrat
dan sulfat
• Destruksi zat organik pada suhu rendah →
menurunkan resiko kehilangan mineral selama
analisis
• Mineral yang dapat dianalisis : arsen, Cu, Pb, timah
putih, Zn
PRINSIP
• Abu sampel diperoleh dengan
cara mengoksidasi komponen
organik menggunakan asam kuat
atau kombinasi asam kuat
Pengabuan Basah
• Kelebihan
Suhu rendah
Mencegah kehilangan mineral
Alat murah, oksidasi lebih cepat
• Kekurangan
Pereaksi bersifat korosif
Perlu fator koreksi dari pereaksi
Sampel banyak → kendala
Analisis Mineral
• Penetapan kalsium
Prinsip → kalsium diendapkan sebagai kalsium
oksalat. Endapan dilarutkan dalam H2SO4 encer
panas dan dititrasi dengan KMnO4
• Perhitungan
Keterangan:
C = konsentrasi fosfor dalam sampel (mg/100ml) →
kurva standar
W = berat sampel
Penetapan Besi Metode I
• Prinsip → mengkonversi besi dari bentuk fero →
feri menggunakan oksidator K2S2O8 (potassium
persulfate) atau H2O2 (hydrogen peroksida)
• Feri KSCn (potassium tiosianat) → feritiosianat
(merah) → absorbansi (480 nm)
• Perhitungan:
mg besi/100g = (OD sampel x 0,1 x volume total
larutan abu x 100)/(OD standar x 5 x berat sampel
yang digunakan)
Penetapan Besi Metode II
• Prinsip → besi (II) + 1,10 penantrolin →
komplek [CC12H8N3]2 + merah orange →
absorbansinya diukur (515 nm)
• Dapat diganggu oleh logam (Ag, Bi, Cu, Ni,
Co juga perklorat, sianida, molibdat dan
tungstat)
Penetapan Mineral dengan
Spektofotometer Absorbsi Atom (AAS)
• Digunakan untuk menentukan kadar kalsium,
tembaga, besi, magnesium, mangan, kalium,
natrium dan seng
• Prinsip → sesudah pengabuan kering, residu
dilarutkan dalam asam encer. Larutan disebarkan
dalam nyala api yang ada di dalam alat AAS
sehingga absorbs atau emisi logam dapat dianalisa
dan diukur pada panjang gelombang tertentu
TERIMAKASIH