Wafda islaha.S. (2018103016) Khofifa D.R (2018103017) Menurut Mulyadi, (2016) menyatakan, Sistem Informasi Akuntansi adal ah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang di koordinasi sed emikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan o leh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Pada penyusunannya, sistem informasi akuntansi harus mampu menyedia kan informasi yang diperlukan dengan cepat dan tepat waktu serta da pat memenuhi kebutuhan pengguna, sistem informasi akuntansi juga ha rus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan, dan dib uat dengan penekanan biaya sehingga penyusunan sistem relatif tidak mahal Sistem informasi akuntansi juga terbagi dalam lima subsistem, yaitu : • Sistem pengeluaran (expenditure system). Adalah segala peristiwa yan g berhubungan dengan usaha mendapatkan sumber-sumber ekonomis yang d iperlukan perusahaan. • Sistem pendapatan (revenue system). Adalah sistem informasi akuntans i yang berhubungan dengan penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk konsumen dan mendapatkan pembayaran dari merek a. • Sistem produksi (production system). Adalah sistem informasi akuntan si yang berhubungan dengan proses mengumpulkan, menggunakan, dan mer ubah bentuk suatu sumber ekonomi. • Sistem manajemen sumber daya (resources management system).Adalah si stem informasi akuntansi yang meliputi berbagai hal yang berkenaan d engan manajemen dan pengendalian sumber daya. • Sistem buku besar dan laporan keuangan (general ledger and financial accounting). Adalah sistem informasi yang meliputi proses pengolahan buktibukti keuangan dan laporan keuangan yang mewakili status financ ial perusahaan. Analisa Perancangan Sistem. Menurut Mulyadi, (2016) analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian – bagian komponennya dengan maksud unt uk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaik annya. Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa analisis dan perancan gan sistem adalah suatu pendekatan yang sistematis untuk mengidentifikasi m asalah peluang dan tujuan mengidentifikasi arus data dan arus informasi ser ta merancang sistem informasi. Fungsi yang terkait dalam sistem produksi (Mulyadi, 2016): • Fungsi Penjualan Dalam perusahaan yang berproduksi secara massa, order produksi umum nya ditentukan bersama dalam rapat bulanan antara fungsi pemasaranda n fungsi produksi. Fungsi penjualan melayani order dari langganan be rdasarkan persediaan produk jadi yang ada di gudang • Fungsi Produksi Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan perintah produksi bagi f ungsi-fungsi yang ada di bawahnya yang akan terkait dalam pelaksanaa n proses produksi guna memenuhi permintaan produksi dari • fungsi penjualan. Dalam perusahaan yang besar, fungsi produksi biasanya dibantu oleh f ungsi perencanaan dan pengawasan produksi dalam pembuatan order prod uksi tersebut. Order produksi tersebut dituangkan dalam bentuk tertu lis dalam dokumen yang disebut surat order produksi. Surat order pro duksi ini dilampiri dengan surat kebutuhan bahan dan daftar kegiatan produksi. Fungsi ini bertanggung jawab atas pelaksanaan produksi ses uai dengan surat order produksi dan daftar kebutuhan bahan serta daf tar kegiatan produksi yang melampiri surat order produksi tersebut. • Fungsi Perencanaan dan Pengawasan. Fungsi ini merupakaan fungsi staf yang membantu fungsi produksi dalam mere ncanakan dan mengawasi kegiatan produksi. Perencanaan produksi diwujudkan dalam perhitungan rencana kebutuhan bahan dan peralatan yang akan digunaka n untuk memproduksi pesanan yang diterima dari fungsi penjualan. Rencana p roduksi dituangkan oleh fungsi ini dalam dokumen daftar kebutuhan bahan da n daftar kegiatan produksi. • Fungsi Gudang Fungsi ini bertanggung jawab atas pelayanan permintaan bahan baku, bahan p enolong dan barang lain yang digudangkan. Fungsi ini juga bertanggung jawa b untuk menerima produk jadi yang diserahkan oleh fungsi produksi. • Fungsi Akuntansi Biaya Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat konsumsi berbagai sumber daya yang digunakan untuk memproduksi pesanan. Pencatatan biaya bahan baku, bia ya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrikuntuk pesanan tertentu dilakukan oleh fungsi ini dalam kartu harga pokok produk. Biaya overhead p abrik yang sesungguhnya terjadi dicatat oleh fungsi ini dalam kartu biaya. Dokumen yang digunakan dalam siklus produksi adalah sebagai berikut(Mulyadi,2016) : • Surat Order Produksi Dokumen ini merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh departemen produksi yang ditujukan kepada bagian-bagian yang terkait dengan proses pengolahan produk untuk me mproduksi sejumlah produk dengan spesifikasi, cara produksi, fasilitas produksi, dan jangka waktu seperti yang tercantum dalam surat order produksi tersebut. • Daftar Kebutuhan Bahan Dokumen ini merupakan daftar jenis dan kuantitas bahan baku yang diperlukan untuk me mproduksi produk seperti yang tercantum dalam surat order produksi. • Daftar Kegiatan Produksi Dokumen ini merupakan daftar urutan jenis kegiatan dan fasilitas mesin yang diperluk an untuk memproduksi produk seperti yang tercantum dalam surat order produksi. • Bukti Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang Dokumen ini digunakan oleh fungsi produksi untuk meminta bahan baku dan bahan penolo ng untuk memproduksi produk yang tercantum dalm surat order produksi, dokumen ini ju ga berfungsi sebagai bukti pengeluaran barang dari gudang. • Bukti Pengembalian Barang Gudang Dokumen ini digunakan untuk mengembalikan bahan baku dan bahan penolong ke fungsi gu dang, ini dikarenakan adanya sisa bahan baku dan bahan penolong yang tidak dipakai d alam proses produksi. SIKLUS PRODUKSI Siklus produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemro sesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuat an produk. Tujuan sistem informasi siklus produksi, yaitu: • Siklus produksi dilakukan secara efektif dan efisien, • Mengetahui catatan persediaan barang, • Semua kegiatan produksi telah diotorisasi dengan baik, • Semua kegiatan siklus produksi telah tercatat dengan akurat. Ancaman-ancaman jika tidak dilakukan pengendalian terhadap siklus p roduksi: • Transaksi yang tidak diotorisasi • Pencurian atau pengrusakan persediaan dan aktiva tetap • Kesalahan pencatatan dan posting • Kehilangan data • Masalah tidak efisien dan pengendalian kualitas • Kartu Jam Kerja Dokumen ini mencatat jam kerja tenaga kerja langsung yang dikonsums i untuk memproduksi produk yang tercantum dalam surat order produksi. • Laporan Produk Selesai Dokumen ini berfungsi untuk memberitahukan selesainya produksi pesa nan tersebut kepada fungsi perencanaan dan pengawasan produksi, fun gsi gudang, fungsi penjualan dan fungsi akuntansi persediaan dan fu ngsi akuntansi biaya. • Bukti Memorial (journal voucher) Dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan depresiasi aktiva te tap berwujud, amortisasi sewa dan aktiva tidak berwujud, dan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk berdasarkan tarif yang ditentuk an di muka. • Bukti Kas Keluar Dokumen ini digunakan untuk mencatat biaya-biaya yang dibayar lewat kas. Catatan akuntansi yang digunakan dalam siklus produksi adalah (M ulyadi, 2001): • Jurnal pemakaian bahan baku. Jurnal ini merupakan jurnal khusu s yang digunakan untuk mencatat harga pokok bahan baku yang di gunakan dalam produksi. • Jurnal umum. Jurnal ini mencatat tentang transaksi pembayaran gaji dan upah, depresiasi aktiva tetap, amortisasi aktiva tida k berwujud, dan terpakainya persekotbiaya. • Register bukti kas keluar. Register bukti kas keluar mencatat biaya overhead pabrik, biaya administrasi dan umum serta biaya pemasaran yang berupa pengeluarankas. • Kartu harga pokok produk. Catatan ini merupakan buku pembantu yang merinci biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga ke rja langsung, dan biaya overhead pabrik) yang dikeluarkan untu k pesanan tertentu Kartuharga pokok produk merupakan rincian r ekening control barang dalam proses buku besar. • Kartu biaya. Catatan ini merupakan buku pembantu yang merinci biaya overhead pabrik, biaya administrasi dan umum, dan biayap emasaran. Jaringan prosedur yg membentuk sistem akuntansi produksi : Jaringan prosedur yg membentuk sistem akuntansi pembelian adalah (Mu lyadi ,2016) • Prosedur Order Produksi Dalam prosedur ini dilakukan koordinasi pengolahan bahan baku menjadi produk jadi dengan dikeluarkannya Dokumen Surat Order Produk si oleh fungsi produksi berdasarkan order dari pelanggan yang diteri ma fungsi penjualan. Prosedur order produksi dapat dibagi menjadi : a.prosedur order produksi khusus yang berdasarkan pesanan dan prosedur order produksi berulangkali yang berproduksi massa untu kmemenuhi persediaan.
b. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudangProsedur ini dig
unakan oleh fungsi produksi untuk meminta bahan baku dari fungsi gud ang. Namun jika perusahaan tidak memilikifungsi gudang bagi persedia an maka dilakukan prosedur permintaan pembelian bahan baku. Biasanya permintaan bahan baku didasarkan pada daftar kebutuhan bahan baku ya ng dibuat fungsi perencanaan dan pengawasan produksi. c. Prosedur pencatatan jam kerja dan pencatatanbiaya tenaga kerja Surat order produksi yang dikeluarkan oleh Departemen Produksi biasanya d ilampiri dengan daftar kebutuhan bahan baku dan daftar kegiatan produksi (operation list). Daftar kegiatan produksi ini berisi kegiatan yang diper lukan untuk memproduksi sejumlah produk seperti yang tercantum dalam sura t order produksi, yang meliputi urutan proses pengolahan mesin yang digun akan, dan taksiran waktu kerja karyawan dan mesin. Pelaksanaan kegiatan s eperti yang tercantum dalam daftar kegiatan produksi tersebut memerlukan prosedur pencatatan jam tenaga kerja langsung yang dikonsumsi dalam pengo lahan order produksi yang bersangkutan. Selain itu prosedur ini juga digu nakan untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung yang dikonsumsi untuk me ngerjakan order produksi tertentu atau yang dikeluarkan dalam periode wak tu tertentu.
d. Prosedur produk selesai dan pembebanan biaya overhead pabrikOrder prod
uksi yang telah selesai dikerjakan perlu diserahkan dari fungsi produksi ke fungsi gudang. Prosedur produkmselesai merupakan prosedur penyerahan p roduk selesai dari fungsiproduksi ke fungsi gudang. Selain itu prosedur i ni juga digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik yang dibebankan ke pada pesanan tertentu berdasarkan tarif yang ditentukan di muka dan total harga pokok produk selesai yang ditransfer dari fungsi produksi ke fungsi gudang. Kegiatan Siklus produksi : Peranan akuntan perusahaan dalam kegiatan siklus produksi umumnya berada pada siklus akuntansi biaya, namun peranan lain tetap dituntut kepada mereka untuk saling berkoordinasi dengan siklus lain. Arus informasi yang yang masuk ke siklus produksi dari siklus lain, yaitu: -Siklus pendapatan menyediakan informasi mengenai order customer dan perkiraan penjualanuntuk digunakan dalam perencanaan produksi dan persediaan. -Siklus pengeluaran menyediakan informasi untuk memperoleh bahan mentah dan mengontrol pengeluaran lain yang termasuk overhead pabrik. Prosedur pengendalian itu terhadap siklus produksi : – Ramalan penjualan yang akurat dan catatan persediaan – Otorisasi produksi – Larangan akses ke program perencanaan produksi dan ke dokumen pesanan produksi yang kosong – Tinjauan dan persetujuan biaya aktiva modal Peran SIA dalam Siklus Produksi Bauran produk apa yang ingin diproduksi. Penetapan harga berapa produk HPP sampai produk selesai dibuat. Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli). Apakah kita akan membeli produk lalu dijual/membuat/memproduksi sendiri lalu dijual. Manajemen Biaya Merencanakan / mengalokasikan biaya – biaya yang timbul. Aktivitas Siklus Produksi Terdapat empat aktivitas dasar dalam siklus produksi, yaitu : 1.Desain Produk Langkah pertama dalam siklus produksi adalah desainproduk, tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenuhi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi 2.Perencanaan dan Penjadwalan angkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan, tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi. 3.Operasi Produksi Langkah ketiga dalam siklus produksi adalah produksi aktual dari produk. Cara aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan, perbedaan tersebut berdasarkan jenis produk yang diproduksi dan tingkat otomatisasi yang digunakan dalam proses produksi. 4.Akuntansi Biaya Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.Tujuaannya adalah: menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan pengevaluasian kinerja operasi produksi, menyediakan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam penetapan harga dan keputusan bauran produk, mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung nilai-nilai persediaan dan harga pokok penjualan yang muncul dalam laporan keuangan perusahaan. Terima kasih