Anda di halaman 1dari 11

Tujuan Akuntansi Syariah ,Polis dan Ansuransi

yang Mengikuti
BjhkjKepentingan

Mata Kuliah : Akuntansi Ansuransi


Disusun Oleh:
KELOMPOK 6
Ayu Siti Utami (0502173506)
Vira Rizky Djuliana (0502171071
Cindy Helvira Lubis (0502172337)
Syarkawi (0502172376)
Asuransi Syariah adalah asuransi
berdasarkan prinsip syariah dengan
usaha tolong-menolong (ta’awuni)
dan saling melindungi (takafuli)
diantara para Peserta
melalui pembentukan kumpulan dana
(Dana Tabarru’) yang dikelola sesuai
prinsip syariah untuk menghadapi
risiko tertentu
Berikut beberapa definisi dalam asuransi syariah sebagai berikut :

 Akad adalah perjanjian tertulis yang memuat kesepakatan tertentu, beserta hak dan kewajiban
para pihak sesuai prinsip syariah.
 Akad Tabarru’ adalah akad hibah dalam bentuk pemberian dana dari satu Peserta kepada Dana
Tabarru’ untuk tujuan tolong-menolong diantara para Peserta, yang tidak bersifat dan bukan untuk
tujuan komersial.
 Akad Wakalah bil Ujrah adalah Akad Tijarah yang memberikan kuasa kepada Perusahaan sebagai
wakil Peserta untuk mengelola Dana Tabarru’ dan/atau Dana Investasi Peserta, sesuai kuasa atau
wewenang yang diberikan, dengan imbalan berupa ujrah (fee).
 Akad Mudharabah adalah akad untuk memberikan bagi hasil atas investasi Dana Tabarru’.
 Kontribusi adalah sejumlah dana yang dibayarkan oleh Peserta kepada Perusahaan yang sebagian
akan dialokasikan sebagai iuran Tabarru’ dan sebagian lainnya sebagai fee (ujrah) untuk Perusahaan.
 Iuran Dana Tabarru’ adalah sebagian dari kontribusi yang dibayarkan oleh Peserta yang
kemudian dimasukkan kedalam Kumpulan Dana Tabarru’ dengan Akad Tabarru’.
 Dana Tabarru’ adalah kumpulan dana yang berasal dari kontribusi para Peserta, yang
mekanisme penggunaannya sesuai dengan Akad Tabarru’ yang disepakati.
 Surplus/Defisit Underwriting adalah selisih lebih/kurang dari total kontribusi Peserta ke dalam
Dana Tabarru’ setelah dikurangi pembayaran santunan/klaim, kontribusi reasuransi, dan cadangan
teknis, dalam satu periode tertentu.
Tujuan Akuntansi Syariah


 Tujuan dari akuntansi syari’ah (laporan keuangan)
adalah untuk memelihara uang, sebagai bukti
tertulis (pencatatan) ketika terjadi perselisihan,
membantu dalam pengambilan keputusan, dan
menentukan besarnya penghasilan yang wajib
dizakati. Sedangkan  tujuan dasar dari laporan
keuangan akuntansi syari’ah ada tiga, yaitu :
Tujuan Akuntansi Syariah


Memberikan informasi : Dalam hal ini Menstimulasi bangkitnya kesadaran
berarti memberikan informasi materi, baik ketuhanan (God consciousness). : Dalam hal
yang sifatnya keuangan maupun non- ini bahwa laporan keungan menyajikan
keuangan.   Informasi keuangan adalah informasi yang bisa membangkitkan
kesadaran ketuhanan bagi orang yang
informasi yang dihasilkan dari transaksi
mengkonsumsinya (terutama stakeholders).
keuangan yang dilakukan oleh
Kesadaran ketuhanan yang dimaksud adalah
perusahaan. Informasi ini secara umum
dapat membawa pihak yang
sudah diketahui oleh semua masyarakat. mengkonsumsinya hanyut dalam alam
Sedangkan informasi non-keuangan spiritual, dimana dalam alam ini manusia
adalah informasi yang tidak dapat diukur dalam hidupnya semata-mata
dengan unit moneter atau tidak berkaitan mengharapkan ridho Ilahi (yang hal itu
dengan keuangan, dalam hal ini bisa merupakan tujuan tertinggi dan termulia
berupa aktiva mental dan aktiva spiritual. dalam kehidupan).
Polis


 Polis asuransi adalah bukti perjanjian tertulis yang
diberikan oleh pihak perusahaan asuransi
(penanggung) pada nasabah pengguna layanan
asuransi (tertanggung) yang akan menjelaskan
segala bentuk hak dan kewajiban antara kedua belah
pihak.
 Polis akan menjadi bukti tertulis yang sah dalam
perjanjian yang dilakukan oleh perusahaan asuransi
dengan pengguna layanan asuransi.
Fungsi Polis

 polis memiliki fungsi yang terpisah bagi kedua belah pihak,
yaitu:
 Bagi nasabah pengguna asuransi (tertanggung):
 Menjadi alat bukti tertulis atas jaminan pertanggungan dari
berbagai risiko dan penggantian kerugian yang mungkin
terjadi untuk kerugian yang tertulis di dalam polis.
 Menjadi bukti pembayaran premi tertanggung kepada pihak
perusahaan asuransi.
 Menjadi bukti paling otentik untuk menuntut penanggung
apabila sewaktu-waktu penanggung lalai atau tidak
memenuhi jaminan yang menjadi tanggungannya.
Fungsi polis bagi nasabah pengguna asuransi
(tertanggung):

 Menjadi alat bukti tertulis atas jaminan penanggungan
atas berbagai risiko dan penggantian kerugian yang
mungkin terjadi pada tertanggung, di mana kerugian
tersebut tertulis di dalam polis.
 Menjadi bukti pembayaran premi yang diberikan
kepada pihak perusahaan asuransi selaku penanggung.
 Menjadi bukti paling otentik untuk menuntut
penanggung, jika sewaktu-waktu lalai atau tidak
memenuhi jaminan yang menjadi tanggungannya
 
Fungsi polis bagi perusahaan asuransi (penanggung):


 Menjadi alat bukti atau tanda terima premi asuransi
yang dibayarkan oleh pihak tertanggung.
 Menjadi bukti tertulis atas jaminan yang
diberikannya kepada tertanggung untuk membayar
ganti rugi yang mungkin diderita oleh tertanggung.
 Menjadi bukti paling otentik untuk menolak
tuntutan ganti rugi atau klaim yang diajukan oleh
tertanggung, jika penyebab kerugian tersebut tidak
memenuhi syarat polis yang dimiliki.
Ansuransi yang mengikuti kepentingan


 Asuransi syariah lahir dari ketentuan islam dan secara garis
besar merupakan asuransi yang berdasarkan hukum islam
dimana dalam hukumya sudah ditentukan kondisi wajib,
sunah, halal, makruh dan haram. Secara definisi asuransi
syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong
diantara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk asset
dan/atau tabarru' yang memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi resiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan
syariah. Prinsip ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam
surat Al Maidah ayat 2 yang artinya berbunyi : "Dan saling
tolong menolonglah dalam hal kebaikan dan ketaqwaan dan jangan
saling  tolong menolong dalam dosa dan permusuhan".

THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai