Anda di halaman 1dari 19

UNDANG UNDANG

NO. 6 TAHUN 2018


TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN
UU No. 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan

1. Ketentuan Umum
2. Tanggung Jawab Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
3. Hak dan Kewajiban
14BAB
14 BAB 4. Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
5. Kekarantinaan Kesehatan di Pintu Masuk dan
Wilayah
6. Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan di
Pintu Masuk
7. Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan di
Wilayah
8. Dokumen Karantina Kesehatan
9. Sumber Daya Kekarantinaan Kesehatan
98 PASAL 10. Informasi Kekarantinaan Kesehatan
11. Pembinaan Dan Pengawasan
12. Penyidikan
13. Ketentuan Pidana
14. Ketentuan Penutup

5
Tujuan Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan
( Pasal 3 UU No 6 th 2018)

Melindungi masyarakat dari


1 penyakit dan/atau faktor risiko
Kesmas yang berpotensi
menimbulkan KKM
Mencegah dan menangkal penyakit
2 dan/atau faktor risiko Kesmas yang 1. Pemerintah Pusat
berpotensi menimbulkan KKM 2. Pemerintah Daerah
3. Lintas Program dan
SUBJEK Lintas Sektor Terkait
Meningkatkan ketahanan nasional HUKUM 4. Pelaku perjalanan,
3 di bidang Kesmas pelaku dunia usaha,
dan masyarakat
Memberikan perlindungan dan
4 kepastian hukum bagi masyarakat
dan petugas kesehatan

6
TANGGUNG JAWAB
PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH
1. Pemerintah Pusat bertanggung jawab menyelenggarakan Kekarantinaan
Kesehatan di pintu masuk dan di wilayah secara terpadu. Dalam
penyelenggaraannya Pemerintah Pusat dapat melibatkan Pemerintah Daerah.
2. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab terhadap
ketersediaan sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan
Kekarantinaan Kesehatan.

HAK DAN KEWAJIBAN


Setiap orang mempunyai Hak
1. Memperoleh perlakuan yang sama dalam penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan.
2. Mendapatkan pelayanan kesehatan dasar sesuai kebutuhan medis, kebutuhan pangan,
dan kebutuhan kehidupan sehari-hari lainnya selama Karantina.

Setiap orang mempunyai Kewajiban


1. Mematuhi penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan.
2. Ikut serta dalam penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan.
Pasal 4 – 9 UU Kekarantinaan Kesehatan 7
KEDARURATAN KESEHATAN MASYARAKAT

KEDARURATAN KESEHATAN MASYARAKAT ADALAH KEJADIAN KESEHATAN


MASYARAKAT YANG BERSIFAT LUAR BIASA DENGAN DITANDAI
PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR DAN/ATAU KEJADIAN YANG
DISEBABKAN OLEH RADIASI NUKLIR, PENCEMARAN BIOLOGI,
KONTAMINASI KIMIA, BIOTERORISME, DAN PANGAN YANG
MENIMBULKAN BAHAYA KESEHATAN DAN BERPOTENSI MENYEBAR
LINTAS WILAYAH ATAU LINTAS NEGARA.

DITETAPKAN DAN DICABUT OLEH PEMERINTAH PUSAT, YANG SEBELUMNYA DITETAPKAN


1. JENIS PENYAKIT DAN FAKTOR RISIKO YANG DAPAT MENIMBULKAN KEDARURATAN
KESEHATAN MASYARAKAT

2.
PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN KESEHATAN PADA KEDARURATAN KESEHATAN
MASYARAKAT DILAKSANAKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT SECARA CEPAT DAN TEPAT, DAN
DAPAT BERKOORDINASI DAN BEKERJA SAMA DENGAN DUNIA INTERNASIONAL

Pasal 10 – 14 UU Kekarantinaan Kesehatan

5
KEKARANTINAAN KESEHATAN
DI PINTU MASUK DAN DI WILAYAH

Kekarantinaan Kesehatan di 1. Kekarantinaan Kesehatan di Pintu Masuk dan di wilayah


dilakukan melalui :
Pintu Masuk dan di Wilayah
a. kegiatan pengamatan penyakit dan faktor risiko
kesehatan masyarakat terhadap alat angkut, orang,
Kekarantinaan Kesehatan di barang, dan/atau lingkungan
Pintu Masuk diselenggarakan di b. respons terhadap Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
Pelabuhan, Bandar Udara, dan dalam bentuk tindakan Kekarantinaan Kesehatan.
Pos Lintas Batas Darat Negara. 2. Tindakan Kekarantinaan Kesehatan:
a. Karantina, Isolasi, pemberian vaksinasi atau
profilaksis, rujukan, disinfeksi, dan/atau
Kekarantinaan Kesehatan di dekontaminasi terhadap orang sesuai indikasi;
wilayah diselenggarakan di b. Pembatasan Sosial Berskala Besar;
tempat atau lokasi yang diduga c. Disinfeksi, dekontaminasi, disinseksi, dan/atau
terjangkit penyakit menular deratisasi terhadap Alat Angkut dan Barang; dan/atau
dan/atau terpapar faktor risiko d. Penyehatan, pengamanan, dan pengendalian
kesehatan masyarakat yang terhadap media lingkungan
dapat menimbulkan KKM.
3. Tindakan Kekarantinaan Kesehatan ditetapkan dan
(karantina wilayah dapat berupa
dilaksanakan oleh pejabat karantina kesehatan
rumah, area, dan rumah sakit)

Pasal 15 - 18 UU Kekarantinaan Kesehatan 6


PENYELENGGARAAN
KEKARANTINAAN KESEHATAN

Pintu Masuk Wilayah


Pelabuhan Karantina Rumah
Karantina Wilayah
Bandar Udara
Karantina RS
PLBDN Pembatasan Sosial

objek objek

Alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan

Pemerintah Pusat bertanggung jawab menyelenggarakan Kekarantinaan


Kesehatan di pintu masuk dan di wilayah secara terpadu.
Dalam penyelenggaraannya Pemerintah Pusat melibatkan Pemerintah Daerah.

Pasal 15 - 60 UU Kekarantinaan Kesehatan


PEJABAT KARANTINA KESEHATAN

1. Merupakan pejabat fungsional di bidang kesehatan yang memiliki


kompetensi dan kualifikasi di bidang Karkes serta ditugaskan di instansi
Karkes di Pintu Masuk dan di wilayah.
2. Rekrutmen diaksanakan melalui DIKLAT oleh Pemerintah Pusat
3. Penempatan Pejabat Karantina Kesehatan di pintu masuk dan PLBDN diatur
oleh pemerintah Pusat
4. Penempatan Pejabat Karantina Kesehatan di Wilayah di atur oleh
Pemerintah Daerah
5. Kewenangan Pejabat Karantina Kesehatan:
• melakukan tindakan Kekarantinaan Kesehatan;
• menetapkan tindakan Kekarantinaan Kesehatan;
• menerbitkan surat rekomendasi deportasi atau penundaan keberangkatan
kepada instansi yang berwenang; dan
• menerbitkan surat rekomendasi kepada pejabat yang berwenang untuk
menetapkan karantina di wilayah.

Pasal 71 - 78 UU Kekarantinaan Kesehatan 8


PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN
KESEHATAN DI PINTU MASUK

3. Pengawasan
Kekarantinaan Kesehatan
di Pos Lintas Batas Darat
Negara
2. Pengawasan (pada saat kedatangan dan
Kekarantinaan Kesehatan keberangkatan kendaraan darat) 4. Pengawasan
di Bandar Udara Kekarantinaan Kesehatan
(pada saat kedatangan dan terhadap Awak, Personel,
keberangkatan pesawat udara) dan Penumpang Alat angkut

1. Pengawasan Penyelenggaraan 5. Pengawasan


Kekarantinaan Kesehatan Kekarantinaan Kekarantinaan Kesehatan
di Pelabuhan Laut Kesehatan di
Pintu Masuk
terhadap Barang di Alat
(pada saat kedatangan dan Angkut
keberangkatan kapal)

Dilakukan oleh Pejabat Karantina Kesehatan


9
Pasal 19 - 47 UU Kekarantinaan Kesehatan
PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN KESEHATAN
DI WILAYAH
Karantina Rumah adalah pembatasan penghuni dalam suatu
rumah beserta isinya yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau
terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan
penyebaran penyakit atau kontaminasi.

Karantina Rumah Sakit adalah pembatasan seseorang dalam


rumah sakit yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau
terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan
penyebaran penyakit atau kontaminasi.
KARANTINA
Karantina Wilayah adalah pembatasan penduduk dalam suatu
WILAYAH wilayah termasuk wilayah Pintu Masuk beserta isinya yang diduga
Untuk karantina
terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa
untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau
wilayah dan
kontaminasi. pembatasan
sosial berskala
Pembatasan Sosial Berskala Besar adalah pembatasan kegiatan besar
tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi ditetapkan oleh
penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk MENTERI
mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi.
Pasal 49 – 60 (Contoh: peliburan sekolah dan kerja, pembatasan kegiatan
UU Kekarantinaan Kesehatan keagamaan)

• Kebutuhan hidup dasar bagi orang dan makanan hewan ternak yang berada dalam Karantina Rumah
dan karantina wilayah menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat
• Dalam tindakan Karantina Rumah Sakit, kebutuhan hidup dasar seluruh orang yang berada di rumah
sakit menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah.
SUMBER DAYA KEKARANTINAAN KESEHATAN
I. FASILITAS DAN PERBEKALAN KESEHATAN II. PEJABAT KARANTINA KESEHATAN
1. Pejabat Karantina Kesehatan merupakan pejabat fungsional di
Fasilitas dalam penyelenggaraan bidang kesehatan yang memiliki kompetensi dan kualifikasi di bidang
Kekarantinaan Kesehatan meliputi:
Kekarantinaan Kesehatan serta ditugaskan di instansi Kekarantinaan
a. Peralatan deteksi dan respons cepat
Kesehatan di Pintu Masuk dan di wilayah.
b. Ruang wawancara atau observasi;
c. Ruang diagnosis; 2. Perekrutan Pejabat Karantina Kesehatan dalam penyelenggaraan
d. Asrama karantina kesehatan; Kekarantinaan Kesehatan diselenggarakan melalui pendidikan dan
e. Ruang isolasi; pelatihan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat.
f. Rumah sakit rujukan; 3. Pemerintah Pusat mengatur penempatan Pejabat Karantina
g. Laboratorium rujukan; dan Kesehatan di Pintu Masuk dalam rangka penyelenggaraan
h. Transportasi evakuasi penyakit Kekarantinaan Kesehatan.
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat.
4. Pemerintah Daerah mengatur penempatan Pejabat Karantina
Kesehatan di wilayah dalam rangka penyelenggaraan Kekarantinaan
III. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Kesehatan.
5. Kewenangan Pejabat Karantina Kesehatan:
Penelitian dan pengembangan dilaksanakan • melakukan tindakan Kekarantinaan Kesehatan;
untuk menapis dan menetapkan ilmu • menetapkan tindakan Kekarantinaan Kesehatan;
pengetahuan dan teknologi tepat guna yang • menerbitkan surat rekomendasi deportasi atau penundaan keberangkatan
dipergunakan dalam rangka penyelenggaraan kepada instansi yang berwenang; dan
Kekarantinaan Kesehatan
• menerbitkan surat rekomendasi kepada pejabat yang berwenang untuk
menetapkan karantina di wilayah.

IV. PENDANAAN
Pendanaan kegiatan penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara, anggaran
pendapatan dan belanja daerah, dan/atau masyarakat.

Pasal 71 - 78 UU Kekarantinaan Kesehatan 11


PENYIDIKAN

Pelaksana
 dapat dilakukan oleh PPNS Kekarantinaan Kesehatan
PPNS Kekarantinaan Kesehatan adalah pejabat
pegawai negeri sipil di lingkungan Kementerian Kesehatan
yang diberi wewenang khusus oleh Undang-Undang ini
Penyidikan untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang
Kekarantinaan Kesehatan.

Pelaksanaan
Dalam melakukan penyidikan, PPNS Kekarantinaan Kesehatan
berkoordinasi dan bekerja sama dengan penyidik di lingkungan
Kepolisian Negara Republik Indonesia dan dapat berkoordinasi
dan bekerja sama dengan penyidik di lingkungan Tentara
Nasional Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
12
Pasal 84, 89 UU Kekarantinaan Kesehatan
SANKSI PELANGGARAN KEKARANTINAAN KESEHATAN

dikenai sanksi administratif


berupa:
Sanksi a. Peringatan;
Administratif b. Denda administratif;
dan/atau
c. Pencabutan izin.

Pidana penjara paling lama 10 TAHUN


atau denda paling banyak 15 MILYAR

Pidana penjara paling lama 1 TAHUN


Ketentuan dan/atau pidana denda paling banyak
Pidana 100 JUTA

Pidana bagi KORPORASI denda


maksimum ditambah dengan pidana
pemberatan 2/3 (DUA PERTIGA).
Pasal 48, Pasal 90- 94 UU Kekarantinaan Kesehatan 13
SANKSI ADMINISTRATIF

1. Nakhoda Kapal yang tidak memberikan


Deklarasi Kesehatan Maritim pada saat
kedatangan kapal atau tidak memberitahukan
status karantina dikenai sanksi administratif
2. Kapten Penerbang yang tidak memberikan berupa:
dokumen Deklarasi pada saat kedatangan a. peringatan;
pesawat udara atau tidak melaporkan b. denda administratif;
mengenai keadaan status karantina dan/atau
3. Setiap pengemudi atau penanggung jawab c. pencabutan izin.
kendaraan darat yang tidak melengkapi
Dokumen Karantina Kesehatan sehingga tidak
diberikan persetujuan Karantina Kesehatan

Nakhoda kapal dan kapten penerbang yang


tidak melengkapi Dokumen Karantina dikenai
Kesehatan sehingga dikeluarkan persetujuan denda administratif
karantina terbatas
14
Pasal 48 UU Kekarantinaan Kesehatan
KETENTUAN PIDANA
1. Nakhoda yang menurunkan atau menaikkan orang dan/atau Barang sebelum memperoleh Persetujuan Karantina
Kesehatan berdasarkan hasil pengawasan Kekarantinaan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (3)
dengan maksud menyebarkan penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan yang menimbulkan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda paling banyak
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah).
2. Kapten Penerbang yang menurunkan atau menaikkan orang dan/atau Barang sebelum memperoleh Persetujuan
Karantina Kesehatan berdasarkan hasil pengawasan Kekarantinaan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
30 ayat (1) dengan maksud menyebarkan penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan yang menimbulkan Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda paling banyak
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah).
3. Pengemudi Kendaraan Darat yang menurunkan atau menaikkan orang dan/atau Barang sebelum dilakukan
pengawasan Kekarantinaan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) dengan maksud menyebarkan
penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan yang menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dipidana dengan
pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau denda paling banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar
rupiah).
4. Setiap orang yang tidak mematuhi penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
ayat (1) dan/atau menghalang-halangi penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan sehingga menyebabkan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana
denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
5. Pidana pokok yang dijatuhkan terhadap korporasi adalah pidana denda maksimum ditambah dengan pidana
pemberatan 2/3 (dua pertiga).
6. Dalam hal tindak pidana dilakukan atau diperintahkan oleh personel pengendali korporasi atau pengurus korporasi,
pidana pokok yang dijatuhkan adalah pidana penjara maksimum dan pidana denda maksimum yang masing-masing
ditambah dengan pidana pemberatan 2/3 (dua pertiga).

Pasal 90- 94 UU Kekarantinaan Kesehatan 15


KETENTUAN PENUTUP

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua peraturan pelaksanaan yang mengatur
karantina udara dan karantina laut tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan/ atau
belum diganti dengan peraturan yang baru berdasarkan Undang-Undang ini.

Peraturan Pelaksanaan UU
Kekarantinaan Kesehatan

1. Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus telah ditetapkan


paling lambat 3 (tiga) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini
diundangkan.
2. Pemerintah Pusat harus melaporkan pelaksanaan Undang-Undang ini
kepada Dewan Perwakilan Rakyat paling lambat 3 (tiga) tahun sejak
Undang-Undang ini berlaku.

Pasal 95 - 98 UU Kekarantinaan Kesehatan


TINDAK LANJUT UU NO. 6 TAHUN 2018
TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN
PERATURAN
PELAKSANAAN UU
PERATURAN PEMERINTAH PERATURAN MENTERI KESEHATAN
5 Amanat Peraturan Pemerintah 13 Amanat Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan
Tindakan kekarantinaan kesehatan
Tata cara penetapan dan pencabutan kedaruratan kesehatan
Tata laksana pengawasan kekarantinaan kesehatan di pelabuhan
masyarakat dan pintu masuk dan/atau wilayah di dalam negeri
yang terjangkit kedaruratan kesehatan masyarakat Tata laksana pengawasan kekarantinaan kesehatan di bandar udara

Tindakan kekarantinaan kesehatan di pos lintas batas darat negara

Pengawasan barang dalam alat angkut


Penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat
Bentuk, isi, tata cara pengajuan dan penerbitan, dan pembatalan dokumen karantina kesehatan
Tata cara pelaksanaan karantina wilayah di pintu masuk dalam Tata cara pelaksanaan kewenangan pejabat karantina kesehatan dalam menyelenggarakan
keadaan kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan kekarantinaan kesehatan
dunia Kekarantinaan Kesehatan terhadap kapal perang, kapal negara, dan kapal tamu negara

Tata cara pengenaan sanksi administratif bagi nakhoda, kapten Pembinaan terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kekarantinaan
kesehatan di pintu masuk dan pembinaan terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan
penerbang, dan pengemudi atau penanggung jawab kendaraan penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan di wilayah dengan melibatkan pemerintah daerah
darat
Pengawasan terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kekarantinaan
kesehatan di pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat negara
Kriteria dan pelaksanaan karantina rumah, karantina wilayah,
Kekarantinaan Kesehatan terhadap pesawat udara perang, pesawat udara negara, dan pesawat udara
karantina rumah sakit, dan pembatasan sosial berskala besar tamu negara

Ketentuan mengenai tata laksana vaksinasi dan pemberian sertifikat vaksinasi internasional

Ketentuan mengenai penelitian dan pengembangan


(simplifikasi menjadi 1 RPP)
(simplifikasi menjadi 4 RPM)

RPP PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN 1. RPM Kekarantinaan Kesehatan di Pelabuhan


KESEHATAN 2. RPM Kekarantinaan Kesehatan di Bandar Udara
3. RPM Kekarantinaan Kesehatan di PLBDN
4. RPM Kekarantinaan Kesehatan di Wilayah
TINDAK LANJUT UU NO. 6 TAHUN 2018
TENTANG KEKARANTINAAN KESEHATAN

Amanat UU Simplifikasi menjadi

5 Rancangan Peraturan 1 RPP PENYELENGGARAAN KEKARANTINAAN


Pemerintah (RPP) KESEHATAN

13 Rancangan Peraturan 1.RPM Kekarantinaan Kesehatan di Pelabuhan


Menteri Kesehatan (RPM) 2.RPM Kekarantinaan Kesehatan di Bandar Udara
3.RPM Kekarantinaan Kesehatan di PLBDN
4.RPM Kekarantinaan Kesehatan di Wilayah
Terima Kasih
19

Anda mungkin juga menyukai